FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN


Dalammempelajari perkembangan manusia diperlukan adanya perhatian khusus mengenaihal-hal menjadi berikut: 1) proses pematangan, khususnya pematangan fungsikognitif; 2) proses belajar; 3) pembawaan atau bakat. Ketiga hal ini berkaitanerat satu sama lain dan saling berpengaruh pada perkembangan kehidupan manusiatak terkecuali para anak didik sebagai siswa kita. Jika fungsi kongnitif,bakat dan proses belajar seorang murid dalam keadaan positif, hampir dapatdipastikan mulus. Akan namun, asumsi yg “menjanjikan” misalnya ini sebenarnyabelum terwujud, lantaran poly faktor yang berpengaruh terhadap prosesperkembangan siswa dalam menuju cita-cita bahagianya. Faktor yg mempengaruhiperkembangn anak, menurut para ahli:
a.menurutKartini Kartono diantaranya faktor :
-Herediter atau yg acapkali disebutfaktor warisan atau bawaan.
-Faktor lingkungan yg menguntungkanatau merugikan
               Setiap gejala perkembangan anakmerupakan output kerjasama pengaruh timbal balik antara potensi hereditas denganfaktor-faktor lingkungan. Oleh karena itu bakat dan potensi anak perludiperhitungkan karena perkembangan anak pada batas tertentu sangat ditentukan olehbibit menurut setiap potensi psiko-psiko anak.
Kualitasdan perkembangan alami seseorang anak menghipnotis cara bereaksi atau respon anakterhadap segala dampak dari lingkungan. Kualitas-kualitas bawaan akan tampakpada penambahan karakteristik-karakteristik fisik yang karekteristik contohnya : kecerdasan(intelegensi), ketekunan, minat serta lain-lain.
  b. Menurut Tadjad padagaris besarnya terdapat 2 faktor yang menghipnotis perkembangan yaitu :
-Faktor intern atau faktor yang berasaldari luar diri anak yg menurut keturunan serta pembawaan
-Faktor ekstern atau faktor yang berasaldari luar diri anak yg dari menurut pengalaman. Dan hubungan denganlingkungan . Contoh : pendidikan dan pengajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwafaktor-faktor yang paling dominan yang sangat berpengaruh bagi perkembangananak atau faktor keturunan dan faktor lingkungan.

                 Adapun mengenai faktor-faktor yg mempengaruhiperkembangan siswa, para pakar tidak sama pendapat lantaran sudut pandang danpendekatan mereka terhadap eksistensi anak didik tidak sama. Untuk lebih jelasnyaberikut ini penyusun (Muhibbin) paparkan aliran-aliran yang berhubungan denganfaktor-faktor yang mensugesti perkembangan murid.
a)AliranNativisme

                 Nativisme (nativism)merupakan sebuah doktrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap aliranpemikiran psikologis. Tokoh utama genre ini bernama Arthur Schopenhauer(1788-1860) seseorang filosof jerman. Aliran filsafat nativisme syahdan dijulukisebagai genre pesimistis yg memandang segala sesuatu menggunakan kaca mata hitam.mengapa demikian? Lantaran para ahli penganut aliran ini berkeyakinan bahwaperkembangan insan itu dipengaruhi oleh pembawannya, sedangkan pengalaman danpendidikan tidak berpengaruh apa-apa. Dalam ilmu pendidikan, pandangan inidisebut “pesimisme pedagogis”.
                 Sebagai model, bila sepasang orangtua pakar musik,maka anak-anak yang mereka lahirkan akan menjadi pemusik pula. Jadi pembawaandan bakat orangtua selalu berpengaruh mutlak terhadap perkembangan kehidupananak-anaknya. Benarkah postultat (asumsi dasar) ini bisa terus bertahan?
                  Ambilahcontoh, sepasang suami-istri yang memiliki keistimewaan di bidang politik,tentu anaknya sebagai politikus juga. Tetapi, apabila lingkungan, khususnyalingkungan pendidikannya tidak menunjang, contohnya karena dia memasuki sekolahpertanian, telah tentu dia tidak akan pernah menjadii politisi tetapi petani.
                  Alirannativisme hingga sekarang masih cukup berpengaruh di kalangan beberapa pakar, tetapisudah nir semutlak dulu lagi. Di antara pakar yang dilihat menjadi nativisialah Noam A. Chomsky kelahiran 1928, seorang pakar linguistik yang sangatterkenal sampai waktu ini. Chomsky menganggap bahwa perkembangan dominasi bahasapada manusia tidak dapat dijelaskan semata sang proses belajar, tetapi juag(yg lebih penting) sang adanya “biological predisposition” (kecendrunganbiologis) yang dibawa semenjak lahir.
                 Tetapi demikian, Chomsky nir menafikan sama sekaliperanan belajar dan pengalaman berbahasa, juga lingkungan, baginya seluruh iniada pengaruhnya namun dampak pembawaan bertata bahasa jauh lebih besar lagibagi perkembangan bahasa manusia (Bruno, 1987).


b)AliranEmpirisme

                 Kebalikan berdasarkan genre nativisme merupakan aliranempirisme (empiricism) dengan tokoh primer john locke (1632-1704) . Nama aslialiran ini adalah “The School of BritishEmpiricism” (aliran empirisme inggris). Namun , genre ini lebihberpengaruh terhadap para pemikir Amerika Serikat, sehingga melahirkan sebuahaliran filsafat bernama “environmentalisme”(aliran lingkungan) dan psikologi bernama “environmentalpsychology” (psikologi lingkungan) yang nisbi masih baru (Reber, 1988).
                 Doktrin genre empirisme yg amat mashyuradalah“tabula rasa” sebuah kata bahasa Latin yg berarti batu tulis kosong ataulembaran kosong (blank slate/blank tablet).doktrin tabula rasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan danpendidikan pada arti perkembangan insan itu sendiri semata-mata bergantungpada lingkungan serta pengalaman pendidikannya, sedangkan talenta dan pembawaansejak lahirdianggap  nir adapengaruhnya. Dalam hal ini, para penganut empirisme (bukan empirisme)menduga setiap anak lahir seperti tabula rasa, dalam keadaan kosong, takpunya kemampuan serta bakat apa-apa. Hendak menjadi apa seseorang anak kelakbergantung dalam pengalaman/lingkungan yang mendidiknya.
                 apabila seorang siswa memperoleh kesempatan yangmemadai buat menilik ilmu politik , tentu kelak ia akan sebagai politisi.lantaran beliau memiliki pengalman belajara dibidang politik, ia tidak akan pernahmenjad pemusik, walaupun orangtuanya pemusik sejati.
                 Memang amat sukar dipungkiri bahwa lingkunganmemiliki imbas besar terhadap proses masa perkembangan dan masa depan swisa.dalam hal ini, lingkungan famili (bukan bakat pembawaan dari keluarga) danlingkungan masyarakat kurang lebih telah terbukti mennetukan tinggi rendahnya mutuperilaku dan masa depan seorang siswa.
c)Alirankonvergensi

Alirankonvergensi (convergence) merupakangabungan antara genre empirisme menggunakan aliran nativisme. Aliran inimenggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagaifaktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan insan. Tokoh utamakonvergensi bernama Louis Wiliam Stern (1871-1938), seseorang filosof danpsikolog Jerman.
                 Dalam menetapkan faktor yg mempengaruhiperkembangan insan, Stern dan para ahli yang mengikutinya nir hanyaberpegang dalam pembawaan saja, lingkungan/pengalaman jua tidak berpegang padapembawaan saja, tetapi berpegang pada kedua faktor yg sama pentingnya itu.faktor pembawaan tidak berarti apa-apa bila tanpa faktor pengalaman. Demikianpula  sebaliknya , faktor pengalamantanpa faktor bakat pembawaan tidak akan mampu menyebarkan manusia yang sesuaidengan harapan.
                 Untuk lebih konkretnya, marilah kita ambil sebuahcontoh, seseorang anak yg normal pasti memiliki talenta buat berdiri tegasdiatas kedua kakinya. Tetapi jika anak tadi nir hayati dilingkunganmasyarakat manusia, miaslnya kalau beliau pada buang ketengah hutan belantara dantinggal bersam fauna, maka bakat berdiri yang beliau miliki secara turun-temuurndari orangtuanya itu akna sulit diwujudkan. Jika anak tadi diasuh olehsekelompok srigala, tentu dia akan berjalan diatas ke 2 kaki dan tangannya. Diaakan merangkak misalnya srigala juga. Jadi, talenta dan pembawaan dalam hal inijelas nir terdapat pengaruhnya bila lingkungan atau pengalaman tidakmengembangkannya.
                 Apakah genre konvergensi sebagaimana tersebutdiatas kita jadikan panduan pada arti bahwa perkembangan seseorang sisiwa pastibergantung dalam pembawaan dan lingkungan pendidikannya? Sampai bats tertentualiran ini dapat kita terima, namun tidak secara mutlak sebab terdapat satuhal lagi yg perlu kita ingat yakni potensi psikologis eksklusif yang jugatersimpan rapi pada diri setiap murid dan sulit diidentifikasi.
                 Berdasarkan aliran-genre doktrin filosofis yangberhubungan menggunakan proses perkembangan di atas, penyusun(Muhibbin Syah)pandangan bahwa faktor yanag mensugesti tinggi rendahnya mutu hasilperkembangan sisiwa dalam dasarnya terdiri atas dua macam;
1)Faktorintern, yaitu faktor yg ada dalam diri sisiwa itu sendiri yang meliputipembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut membuatkan dirinyasendiri.
2)Faktoreksternal, yaitu hal-hal yg datang atau terdapat pada luar diri murid yg meliputilingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi murid tersebutdengan lingkungannya.
                

Daftar Pustaka

Monks. F.J-A.M.P, Hadito SitiRahayu-Knoers.2001.PsikilogiPerkembangan.Yogyakarta.gadjAH MADA PRESS.
Syah Muhibin.2010.Psikologi Pendidikan.bandung. Remaja Rosda Karya.
Kanuman.2010/11.makalahPsikologi.doc.//Kanuman.files.wordpress.com.21/03/2014.19:14 WIB

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel