KETUA KWARNAS KAK ADHYAKSA DAULT DITUDUH ANTI PANCASILA BERIKUT KLARIFIKASINYA


BELAJAR PRAMUKA -
Tahukah kakak kakak? Baru baru ini Ketua Kwarnas (Kwartir Nasional) Kak Adhyaksa Dault dituding sebagai orang yg anti Pancasila, hal ini dikarenakan adanya sebuah video yang diunggah ke facebook dan youtube dimana dalam video tersebut tampak kak adhyaksa menghadiri acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan menyatakan dukungannya atas berdirinya khilafah Islamiyah.

Video tersebut telah viral di media media sosial seperti Facebook dan YouTube, buat abang yg penasaran dengan videonya mampu lihat video dibawah ini



Akan namun tahukah saudara tertua kakak? Ada sebagian orang yg nir bertanggung jawab dan entah dimana menaruh otak serta pikirannya sebagai akibatnya menjelaskan bahwa kak adhyaksa merupakan orang yg Anti Pancasila, padahal kan tindakan yang dilakukan kak adhyaksa itu merupakan tindakan dan hal yg baik. Tidak hanya itu mereka pula meminta agar kak Adhyaksa dipecat dan diberhentikan menjabat sebagai kepala Kwarnas.

Dan orang-orang yang kurang ilmu serta pengetahuannya pun pula ikut terprovokasi sebagai akibatnya menganggap jikalau kak adhyaksa itu merupakan orang yg anti Pancasila. Mereka membuat fakta Hoax itu menjadi viral dijagat dunia maya.

Untuk menanggapi kesalah pahaman serta jua warta warta hoax yg bermunculan dimedia sosial dan menyudutkan dirinya sebagai anti Pancasila, maka kak adhyaksa pun menggunakan sigap merogoh tindakan buat membuat video klarifikasi mengenai tuduhan yang sangat keji itu.

Berikut ini adalah video Klarifikasi tadi, bila abang saudara tertua nir ingin melihat videonya mampu pribadi kebawah serta melihat percakapannya dalam bentuk teks.



Teks Klarifikasi Kak Adhyaksa Dault Berdasarkan Video :

“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Pramuka! Saya Adhyaksa Dault, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Periode 2013-2018. Saya ingin menyampaikan, sehubungan menggunakan adanya video akhir-akhir ini yang diviralkan, dimana video itu diambil tahun 2013 pada sebuah acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dimana aku hadir menjadi undangan.”


“Saya tegaskan lagi, saya hadir sebagai undangan, bukan menjadi anggota, bukan pula menjadi simpatisan. Saya hanyalah undangan bersama tokoh-tokoh lainnya, serta lalu itu diviralkan, aku dituduh anti-pancasila.”


“Kemudian berkembanglah banyak sekali macam buat mendiskreditkan saya. Saya tegaskan bahwa sekali lagi saya kalau dituduh anti-pancasila, naif buat aku ! Tolong cek riwayat hidup aku . Tolong cek peran aku . Sejak aku mahasiswa, Ketua Senat Mahasiswa, lalu aku masuk organisasi. Saya masuk kemudia KNPI. Saya kepala KNPI Jakarta Pusat, saya Ketua KNPI Jakarta, aku Ketua Umum DPP KNPI, sampai aku kemudia sebagai Menpora lima Tahun.”


“Semua kursus sudah aku lalui. Saya ikut bela negara, kader P4 taraf nasional, aku ikut Tarpadnas (Penataran Kewaspadanaan Nasional), bahkan Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional) pemuda telah aku ikuti. Apakah betul, serta sungguh kejinya jikalau aku dituduh anti-Pancasila dan UUD 1945.”


“Saya ingin tegaskan, bahwa waktu aku jadi Ketua Umum KNPI tahun 1999, ketika awal-awal reformasi orang berbicara tentang bentuk negara yang akan berubah di negara serikat ataupun negara federasi. Saya mengambil inisiatif menjadi Ketua Umum DPP KNPI waktu itu, saya kumpulkan para tokoh-tokoh nasional yang terdapat pada Indonesia pada Jakarta pada ketika itu.”


“Hadir Pak Susilo Bambang Yudhoyono, hadir Pak Wiranto, hadir Almarhum Bang Ali Sadikin, hadir Pak Amien Rais, beserta-sama membubuhkan indikasi tangan, AM Fatwa dan sebagainya. 100 tokoh buat kedaulatan tekad NKRI HARGA MATI! Dan aku minta pada saudara aku , Dharma Oratmangun, menciptakan sebuh lagu berjudul JANGAN ROBEK MERAH PUTIHKU. Itu awal reformasi, dan tanda tangan itu terpatri di DPP KNPI.”


“Hanya karena saya hadir pada program perhelatan Hizbut Tahrir, yg aku pikir dalam benak aku adalah gerakan dakwah, kemudian aku dituduh anti-Pancasila. 5 tahun aku jadi Menpora, aku lakukan setiap hari jum’at, boleh tanyakan pada karyawan yang masih hayati disana yg pernah aku pimpin, setiap Jum’at harus mengaji. Dan pada saat setiap Jum’at, wajib juga melakukan kebaktian retreat pada tempat kerja yang sama.”


“bahkan absennya saya periksa sendiri. Koordinator kebaktian waktu itu merupakan Prof. Dr. James Tangkudung, masih hidup orangnya. Saudara aku , speech Writer saya, Viktus Murin Sekjen GMNI ketika itu, pemuda katolik saat itu, tanyakan kepada mereka. Dan setiap tahun berdasarkan gaji aku , saya pangkas, aku ambil, aku kumpulkan, aku berikan kepada 2 orang buat naik haji, 1 orang yang Katolik aku kirimkan ke Lourdes, 1 orang yang kristen saya kirimkan ke tanah kudus mereka Yerussalem. Apa kurang NASIONALIS RELIGIUS lagi aku , sehingga saya dituduh anti-pancasila?”


“Clear bagi aku ! Ingin menyebutkan pada sahabat-teman, saudara termuda-saudara termuda Pramuka dimanapun berada. Sabarlah, sadarlah, bahwa zaman ini adalah zaman era keterbukaan, rekaan bersileweran di mana-mana! Kalau ada gerakan yang merongrong pancasila, mengubah Undang-Undang Dasar 1945, kami Pramuka duluan pada dean menghadapi mereka! Ingat itu!.”


“Sejarah bangsa ini, pancasila ini luar biasa dibikin sang para leluhur bangsa kita, para Fonding Father bangsa kita. Dan selama aku menjabat menjadi Ketua Pramuka, tolong cek, telusuri melalui internet, telusuri melalui medsos apa yg kami lakukan. Setiap tanggal 1 Juni (hari) pancasila kami lakukan pertemuan besar besaran. Kami lakukan pentas teater, membacakan puisi, dihadiri oleh bapak Try Sutrisno, masih hidup beliau, masih sehat dia, setiap tahun kami berdiskusi dirumah dia, agar bagaimana Pramuka ini menjadi garda terdepan bagi anasir-anasir, para komunis, para ekstrim yg akan merubah dasar negara kita, KITA PALING DEPAN! Mengapa kini aku justru dituduh sebagai orang yang anti-Pancasila. Naudzubillahi min Dzalik”


“Sebagai seseorang yg NASIONALIS RELIGIUS, aku pasti mendukung setiap gerakan keagamaan yang menciptakan jiwa generasi belia Indonesia, bila saya diundang, saya akan hadir. Jadi saat saya diundang tahun 2013 yang lalu sebagai undangan, sekali lagi menjadi undangan, bukan sebagai simpatisan apalagi sebagai anggota. Oleh karenanya, aku berkata saat dia sebagai GERAKAN DAKWAH pasti kita akan datang. Tapi bila telah berubah untuk mengganggu dan mengubah pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945, kita Pramuka akan berada pada paling depan. KAMI KELUARGA PEJUANG! Kakek kami pejuang, adek kakek kami dibunuh lantaran mempertahankan pancasila di Sulawesi.  Bahkan keluarga kakek kami mengibarkan bendera Merah Putih lepas 23 Januari 1945.”


“Bagaimana kami sanggup mengkhianati Pancasila, ad interim famili istri aku sendiri keluarga Tentara Nasional Indonesia, keluarga kami famili polisi, famili jaksa. Kata-kata aku camkan baik-baik. Kenikmatan yg Tuhan berikan dalam bangsa ini sehabis KEIMANAN merupakan TANAH AIR INDONESIA. Oleh karenanya. Tegas aku katakan sekali lagi, STOP PARA PROVOKATOR-PROVOKATOR yang mencoba buat mengambil, mengeruk pada air yg keruh itu, keuntungan-kentungan dan mendiskreditkan aku ! Dan terus-menerus memviralkan ini, seakan-akan kita atau aku adalah orang-orang yang anti-pancasila. Sekali lagi saya katakan, bangsa ini menjadi bangsa NASIONALIS RELIGIUS mampu merdeka lantaran dua kata. Yang pertama MERDEKA dan yg ke 2 merupakan ALLAHU AKBAR! Itu merupakan NASIONALISME RELIGIUS yg kita miliki.”


“Motto hayati saya, hayati hanya sekali, pakai buat mengabdi pada Ilahi Rabbi, dan MEMBANGUN NEGERI, Indonesia tercinta ini, agar tidak menyesal nanti, SURGA TUJUAN ABADI. MERDEKA! SALAM PRAMUKA! Saya Adhyaksa Dault, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”


Nah abang abang itulah pernyataan Klarifikasi menurut Kak Adhyaksa Dault, gimana sepakat banget kan sama apa yg dikatakan oleh kak Adhyaksa Dault? Mana mungkin kak Adhyaksa itu merupakan seseorang yg anti-pancasila, toh kak adhyaksa adalah seseorang yang NASIONALIS RELIGIUS. Ayo buat saudara tertua saudara tertua terutama anak Pramuka jangan mudah terprovokasi sang liputan liputan HOAX yg bertebaran pada global maya ataupun media sosial.

Ayo kak, bantu iky untuk membuatkan video klarifikasi ini supaya nir poly lagi anak anak Pramuka yg terprovokasi serta mereka tahu kebenarannya itu seperti apa, ingat gunakanlah media sosialmu buat tujuan yg baik, karena Pramuka keren itu adalah Pramuka yang menunjukkan kebaikan buat orang lain, serta jangan lupa buat selalu share konten positive. Oke jikalau gitu iky pamit dulu Assalamu’alaikum dan Salam Pramuka!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel