RANGKUMAN BIOLOGI KELAS X VIRUS SEJARAH VIRUS CIRICIRI VIRUS KLASIFIKASI VIRUS PERAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN
Wednesday, January 9, 2019
Edit
BELAJAR PRAMUKA -Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai pelajaran hayati kelas X SMA Semester 1, yaitu tentang Virus. Ada pun materi pembahasannya mencakup Sejarah Perkembangan virus, Virus Organisme Aseluler, Ciri-karakteristik Virus, Struktur Virus, Bentuk Virus, dan Ukuran Virus, Klasifikasi Virus, Perkembangbiakan Virus (Replikasi Virus), Peran Virus bagi Kehidupan, Macam-macam Infeksi Virus, dan Pencegahan serta Pengobatan. Berikut ini pembahasan selengkapnya.
A. Sejarah Perkembangan Virus
Penelitian tentang virus dimulai menggunakan penelitian mengenaipenyakit mosaik yang Mengganggu pertumbuhan tanaman tembakau dan menciptakan dauntanaman tadi mempunyai bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, yangmerupakan seseorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tadi bisamenular saat flora yang dia teliti menjadi sakit sehabis disemprot dengangetah tanaman yang sakit. Karena nir berhasil menemukan mikroba di getahtanaman tadi, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tadi disebabkan olehbakteri yg lebih kecil dari umumnya dan nir bisa dilihat denganmikroskop.
Virus nir bisa diklasifikasikan dalam sel karena virus tidak mempunyai nukleas dan sitoplasma. Virus bisa berada pada luar sel atau pada dalam sel. Di luar sel virus merupakanpartikel submikroskopis yang mengandung asam nukleat yang dibungkus olehprotein dan terkadang mengandung makromolekul lain. Di pada sel, khususnyapada sel hayati, virus bisa memperbanyak diri. Virus mampu menjadi agen penyakit(agents of disease) serta agen hereditas (agents of heredity).
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky menurut Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang telah disaring menggunakan penyaring bakteri masih bisa menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan 2 kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut ukuran sangat mini sebagai akibatnya masih dapat melewati saringan, atau bakteri tadi mengeluarkan toksin yg bisa menembus saringan. Kemungkinan ke 2 ini dibuang dalam tahun 1897 sesudah Martinus Beijerinck ilmuwan berdasarkan Belanda menemukan bahwa agen infeksi pada dalam getah yg sudah disaring tersebut bisa bereproduksi karena kemampuannya mengakibatkan penyakit nir berkurang selesainya beberapa kali ditransfer antar tumbuhan. Patogen mosaik tembakau disimpulkan bukan bakteri, melainkan contagium vivum fluidum, yaitu homogen cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, dalam tahun 1898, Loeffler serta Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yg nir dapat dilewati bakteri. Walau demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri dengan ukuran sangat kecil. Pendapat Beijerinck baru bisa terbukti pada tahun 1935, sesudah Wendell Meredith Stanley menurut Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yg kini dikenal menjadi virus mosaik tembakau. Virus ini juga adalah virus yg pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
B. Ciri-ciri Virus, Struktur Virus, Bentuk Virus, dan Ukuran Virus
1. Ciri-karakteristik virus
Virus memiliki karakteristik-karakteristik menjadi berikut :
- Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma, dan nukleas.
- Dapat digolongkan sebagai benda mati, lantaran dapat dikristalkan serta tidak memiliki protoplasma.
- Dapat digolongkan sebagai benda hayati, lantaran memiliki kemapuan metabolism,reproduksi,dan mempunyai asma nukleat.
- Hanya dapat berkembang biak di dalam sel atau jaringan yang hidup.
- Organisme subrenik hanya bisa dicermati dengan mikroskop elektron.
- Virus berasal berdasarkan bahasa latin venom yg berarti cairan yang beracun.
- Bersifat pasif.
2. Struktur virus
Struktur virus terdiri atas:
- Bagian pusat virus: mengandung AND atau ARN dikelilingi sang selubung atau capsid menurut protein.
- Capsid: dibangun oleh beribu-ribu molekul protein.
- Kapsomer (capsomere): memiliki bentuk bermacam-macam seperti prisma, heksagonal, pentagonal.
3. Bentuk virus
Bentuk virus beragam, yaitu silindris, kotak, lonjong, memanjang, serta polyhedron.
4. Ukuran virusUkuran virus lebih kecil berdasarkan bakteri 30 nm – 300 nm (1nm = 10-9).
C. Klasifikasi Virus
1. Berdasarkan Tempat Hidupnya
a. Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adalah virus yg menggandakan dirinya sendiri menggunakan menyerang bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus, dia sangat kompleks serta memiliki beberapa bagian tidak selaras yang diatut secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yg dibutuhkan buat penghimunan salinan-salina virus di dakam sel hayati.virus bakteriofage mula-mula ditemukan sang ilmuwan Perancis, D’Herelle. Bentuk luar terdiri atas ketua yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam ketua mengandung dua pilihan DNA. Bagian leher berfungsi buat memasukkan DNA irus ke pada sel inangnya.
a. Virus bakteri (bakteriofage)
Bakteriofage adalah virus yg menggandakan dirinya sendiri menggunakan menyerang bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus, dia sangat kompleks serta memiliki beberapa bagian tidak selaras yang diatut secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yg dibutuhkan buat penghimunan salinan-salina virus di dakam sel hayati.virus bakteriofage mula-mula ditemukan sang ilmuwan Perancis, D’Herelle. Bentuk luar terdiri atas ketua yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam ketua mengandung dua pilihan DNA. Bagian leher berfungsi buat memasukkan DNA irus ke pada sel inangnya.
b. Virus tumbuhan
Virus yang parasitpada sel tanaman . Contoh virus yg parasit pada flora. Tobacco Mozaic Virus (TMV0 serta Beet Yellow Virus (BYV).
c. Virus hewan
Virus yang parasit dalam sel fauna. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus Vaccina, serta virus Influenza.
2. Berdasarkan Molekul yg Menyusun Asam Nukleat
Dibedakan menjadi: DNA pita tunggal (DNA ss) DNA pita ganda, (DNA ds), RNA iota tunggal (RNA ss), serta RNA pita ganda (RNA ds).
3. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus
Dapat dibedakan sebagai 2 tipe, yaitu:
a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)
Virus ini meiliki nukleokapsid yang dibungkus sang membrane. Membrane terdiri daridualipid danprotein, (umumnya glikoprotein). Membrane ini berfungsi menjadi struktur yang pertama-tama berinteraksi. Contoh Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.
b. Virus yg tidak mempunyai selubung
Hanya mempunyai capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.
D. Perkembangbiakan Virus (Replikasi Virus)
Virus hanyadapat bereproduksi atau replikasi dalam sel hidup atau jaringan hayati lain.replikasi virus adalah proses penggandaan virus. Proses replikasi virusdapat diamati menggunakan kentara pada bakteriofage yg menyerang bakteri Escherichiacoli. Proses replikasi virus ada dua macam, yaitu siklus litik dan daurlisogenik.
1. Daur Litik (pecah)
Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel hospes (sel yang ditumpanginya) selesainya terselesaikan melakukan replikasi. Daur litik terjadi dalam beberapa tahap berikut.
a. Adsorpsi
Adsorpsi yaitu melekatnya ekor virus pada dinding sel bakteri.
b. Penetrasi
Penetrasi yaitu ujung serabut ekor virus masuk dan menyatu dengan sel bakteri sehingga terbentuk saluran menurut tubuh virus ke bakteri. Virus memasukkan materi genetiknya (asam nukleat) ke pada bakteri melalui saluran tadi. Kapsid virus tetap berada pada luar sel bakteri. Apabila telah kosong, kapsid akan terlepas serta tidak berfungsi lagi.
c. Eklifase
Eklifase yaitu virus mengambil alih perlengkapan metabolik sel bakteri. Selanjutnya, asam nukleat virus mengendalikan pembentukan protein serta komponen-komponen tubuh virus baru menggunakan memakai bahan yg tersedia pada sitoplasma bakteri.
d. Replikasi
Replikasi yaitu pembentukan bagian-bagian tubuh virus baru.
e. Perakitan
Perakitan yaitu bagian-bagian tubuh virus yg terbentuk dalam replikasi selanjutnya akan membentuk virus-virus bakteriofage yg baru.
f. Lisis
Lisis yaitu pecahnya sel bakteri yg mengeluarkan virus-virus baru yang akan menginfeksi bakteri serta memulai daur litik balik .
Bagan daur litik sebagai berikut
Keterangan :
1 = Litik
2 = Lisogenik
a1= Virus melekatkan diri pada dinding sel bakteri
a2= DNA virus masuk ke pada sel
b = DNA virus bergabung menggunakan DNAbakteri
b1= DNA virus bergabung menggunakan DNAbakteri sebagai akibatnya terbentuk profage
b2= Profage melakukan pembelahan
b3= Induksi provirus sebagai virus vegetatif
c = Pembentukan bagian-bagian tubuh virus baru
d = Perakitan virus-virus baru
e = Sel bakteri lisis
2 = Lisogenik
a1= Virus melekatkan diri pada dinding sel bakteri
a2= DNA virus masuk ke pada sel
b = DNA virus bergabung menggunakan DNAbakteri
b1= DNA virus bergabung menggunakan DNAbakteri sebagai akibatnya terbentuk profage
b2= Profage melakukan pembelahan
b3= Induksi provirus sebagai virus vegetatif
c = Pembentukan bagian-bagian tubuh virus baru
d = Perakitan virus-virus baru
e = Sel bakteri lisis
2. Daur Lisogenik
Pada siklus lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri. Asam nukleat virus tidak mengambil alih fungsi proses buatan asam nukleat bakteri, tetapi menjadi bagian menurut DNA bakteri. Adapun tahapan pada siklus lisogenik menjadi berikut.
a. Adsorpsi serta penetrasi, prosesnya sama dengan daur litik.
b. Penggabungan yaitu asam nukleat virus bergabung atau menyisip pada asam nukleat bakteri. Gabungan asam nukleat ini disebut profage.
c. Pembelahan, dalam waktu bakteri membelah diri, profage ikut membelah sebagai akibatnya membuat bakteri-bakteri yg mengandung profage.
d. Sintesis, yaitu asam nukleat virus secara alami akan memisahkan diri dari asam nukleat bakteri untuk memasuki siklus litik. Selanjutnya, asam nukleat virus akan membangun partikel-partikel virus baru.
e. Perakitan, yaitu penyusunan partikel-partikel virus menjadi virus-virus baru.
f. Lisis, yaitu lisisnya sel bakteri menggunakan mengeluarkan virus-virus baru yang selanjutnya akan mengikuti daur litik atau lisogenik pulang.
Bagan daur lisogenik menjadi berikut
Pada siklus lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri. Asam nukleat virus tidak mengambil alih fungsi proses buatan asam nukleat bakteri, tetapi menjadi bagian menurut DNA bakteri. Adapun tahapan pada siklus lisogenik menjadi berikut.
a. Adsorpsi serta penetrasi, prosesnya sama dengan daur litik.
b. Penggabungan yaitu asam nukleat virus bergabung atau menyisip pada asam nukleat bakteri. Gabungan asam nukleat ini disebut profage.
c. Pembelahan, dalam waktu bakteri membelah diri, profage ikut membelah sebagai akibatnya membuat bakteri-bakteri yg mengandung profage.
d. Sintesis, yaitu asam nukleat virus secara alami akan memisahkan diri dari asam nukleat bakteri untuk memasuki siklus litik. Selanjutnya, asam nukleat virus akan membangun partikel-partikel virus baru.
e. Perakitan, yaitu penyusunan partikel-partikel virus menjadi virus-virus baru.
f. Lisis, yaitu lisisnya sel bakteri menggunakan mengeluarkan virus-virus baru yang selanjutnya akan mengikuti daur litik atau lisogenik pulang.
Bagan daur lisogenik menjadi berikut
E. Peran Virus bagi Kehidupan
a. Virus dipakai buat menghasilkan interferon.
Interferon adalah protein yang didapatkan oleh sel normal menjadi respon terhadap infeksi virus. Interferon berfungsi buat mencegah replikasi virus dalam sel hospes.
b. Profage
Profage dapat dipakai buat mengubah fenotip bakteri sehingga bermanfaat pada bidang kedokteran. Misalnya DNA virus digabungkan menggunakan gen insan, yaitu gen pembuat antigen. Gabungan gen atau profage tadi lalu disambungkan ke DNA bakteri. Dengan demikian, fenotip sel bakteri mengalami perubahan. Sel bakteri tadi sanggup menciptakan antigen seperti halnya sel insan.
c. Virus dipakai buat pembuatan vaksin.
Vaksin berisi patogen yg telah dilemahkan sebagai akibatnya sifat patogenitasnya hilang, tetapi sifat antigenitasnya tetap. Contoh vaksin menjadi berikut.
- OPV (Oral Polio Vaccine) buat mencegah penyakit polio.
- HBV (Hepatitis B Vaccine) untuk mencegah penyakit kuning.
- HZV (Varicella Zoster Vaccine) buat mencegah penyakit cacar air.
- MMR (Measles, Mumps, Rubella) buat mencegah penyakit cacar air, gondong, dan campak jerman.
- Virus dapat digunakan untuk pembuatan peta kromosom yang sangat krusial bagi global kedokteran
b. Virus yang Merugikan
Virus bisa mengakibatkan penyakit baik pada tumbuhan, fauna, ataupun insan.
1. Virus yg menyerang tanaman
- Virus tungro menyerang tanaman padi melalui mediator wereng cokelat.
- Tobacco Mosaic Virus(TMV) mengakibatkan timbulnya bercak kuning pada daun tembakau.
- Turnip Yellow Mosaic Virus(TYMV) mengakibatkan penggulungan daun pada tanaman kapas.
- Cucumber Mosaic Virus (CMV) menyerang mentimun.
- Bean Mosaic Virus (BMV) menyerang buncis.
- Wheat Mosaic Virus (WMV) menyerang terigu.
- Sugarcane Mosaic Virus (SMV) menyerang tebu.
2) Virus yg menyerang hewan
- New Castle Disease (NCD) menyerang saraf unggas (tetelo).
- Foot and Mouth Disease(FMD) menyerang kuku dan mulut fauna pemamah biak, misalnya sapi, kambing, dan kerbau.
- Rhabdovirus menyebabkan penyakit rabies pada anjing, simpanse, serta insan.
- Rous Sarcoma Virus(RSV) mengakibatkan tumor pada ayam.
3) Virus yg menyerang manusia
- Influenzavirus menyerang saluran pernapasan.
- Varicella zoster menyerang tubuh sehingga mengakibatkan luka cacar air pada kulit tubuh.
- Poliovirus menyerang saraf serta otak balita sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan.
- Hepatitisvirus menyerang hati penderita sehingga membengkak.
- Rhabdovirus menyerang sistem saraf pusat penderita.
- Human Immunodeficiency Virus(HIV) menyerang sel darah putih jenis limfosit T. Virus ini adalah penyebab penyakit AIDS.
- Ebolavirus menyerang sel darah putih jenis makrofag serta jaringan fibroblas.
F. Macam-macam Infeksi Virus
Virus bisa menginfeksi inangnya dan menyebabkan aneka macam dampak bagi inangnya. Ada yg berbahaya, namun ada pula yang bisa ditangani oleh sel imun pada tubuh sehingga akibat yang didapatkan tidak terlalu akbar.
1. Infeksi akut
Infeksi akut adalah infeksi yg berlangsung dalam jangka waktu cepat tetapi bisa juga menjadikan fatal. Akibat dari infeksi akut merupakan:
- Sembuh tanpa kerusakan (sembuh total)
- Sembuh dengan kerusakan/stigma, misalnya polio
- Berlanjut kepada infeksi kronis
- Kematian
2. Infeksi kronis
Infeksi kronis adalah infeksi virus yang berkepanjangan sehingga terdapat risiko gejala penyakit muncul pulang. Contoh berdasarkan infeksi kronis merupakan:
Infeksi kronis adalah infeksi virus yang berkepanjangan sehingga terdapat risiko gejala penyakit muncul pulang. Contoh berdasarkan infeksi kronis merupakan:
- Silent subclinical infection seumur hayati, contoh: Cytomegalovirus (CMV)
- Periode membisu yg relatif lama sebelum munculnya penyakit, model: HIV
- Reaktivasi yg mengakibatkan infeksi akut, model: shingles
- Penyakit kronis yang berulang (kambuh), contoh: HBV, HCV;
- Kanker, model: HTLV-1, HPV, HBV, HCV, HHV
G. Pencegahan serta Pengobatan.
Karena umumnya memanipulasi mekanisme sel induknya buat bereproduksi, virus sangat sulit buat dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yg dipercaya paling efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yg mengatasi gejala akibat infeksi virus.
Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus umumnya disalah-antisipasikan menggunakan penggunaan antibiotik, yg sama sekali tidak mempunyai imbas terhadap kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik merupakan resistansi bakteri terhadap antibiotik. Karena itulah dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut buat memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus umumnya disalah-antisipasikan menggunakan penggunaan antibiotik, yg sama sekali tidak mempunyai imbas terhadap kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik merupakan resistansi bakteri terhadap antibiotik. Karena itulah dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut buat memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.
Infeksi virus atau bakteri dalam umumnya menyebabkan demam, hanya saja infeksi bakteri akan menaikkan kadar Sel darah putih, sedangkan infeksi virus tidak, tetapi infeksi bakteri, virus bahkan fungi akan menaikkan kadar Antibodi M (IgM), tetapi inspeksi IgM agak mahal. Pemeriksaan Sel darah putih ataupun IgM nir bisa menentukan jenis penyakitnya, tetapi ke 2 pemeriksaan tersebut hanya menandakan penyakit tersebut diakibatkan sang apa. Apabila biaya sebagai hambatan, maka inspeksi Sel darah putih saja telah cukup, karena infeksi virus nir dapat diobati dengan anti-biotik serta pada umumnya infeksi virus akan sembuh menggunakan sendirinya (virus self limiting life) menggunakan istirahat (istirahat penuh di ranjang, jika perlu) dan gizi yg relatif, kecuali HIV di mana buat diagnosis awal diperlukan inspeksi CD4 yg nisbi murah.
Itulah pembahasan lengkap tentang Virus, yang mencakup tentang Sejarah Perkembangan virus, Virus Organisme Aseluler, Ciri-ciri Virus, Struktur Virus, Bentuk Virus, serta Ukuran Virus, Klasifikasi Virus, Perkembangbiakan Virus (Replikasi Virus), Peran Virus bagi Kehidupan, Macam-macam Infeksi Virus, dan Pencegahan serta Pengobatan. Semoga dapat membantu sobat semua dalam mengerjukan tugas-tugas sekolah serta mendapatkan nilai yg rupawan. Cukup sekian serta sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Materi Biologi pada atas dikutip dari sumber website www.ilmusahid.com