9 KAPAL FILIPINA TERTANGKAP TNI
Monday, May 20, 2019
Edit
9 KAPAL FILIPINA TERTANGKAP Tentara Nasional Indonesia - Tiga kapal Perang RI berhasil menangkap serta mengamankan sedikitnya 9 kapal asing berbendera Philipina, yang kedapatan mencuri ikan diperairan ZEE Indonesia.
Ketiga Kapal Perang RI yang berjasa pada melaksanakan operasi laut pada perairan kedaulatan yaitu, KRI Badau-841, KRI Sura-802 serta KRI Karel Satsuit Tubun-356.
Ketiga Kapal Perang RI yang berjasa pada melaksanakan operasi laut pada perairan kedaulatan yaitu, KRI Badau-841, KRI Sura-802 serta KRI Karel Satsuit Tubun-356.
Sedangkan bukti diri ke-9 kapal Philipina yg berhasil diringkus waktu mencuri ikan, yaitu IA.robert Jhon Fishing GT 15, KM. Santo Nino Jon OI GT 22, Sun Nicholas GT 20, KKury Guapa GT 15, FB/LB Twin J-105 GT 40, F/BCA Nano Aqua-4 GT 30, FB/LB Rashell DH 101 GT 35, FB Yareyo 291 GT 88, F/B Rashell GT 125.
9 KAPAL FILIPINA TERTANGKAP TNI
Ke-9 kapal Philipina yg tertangkap itu, selanjutnya diamankan ke 3 pangkalan terdekat yakni, yaitu Lantamal XIII/Tarakan, Lanal Ternate, serta Lanal Morotai buat dilaksanakan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
Hasil tangkapan sembilan kapal berbendera Philipina itu merupakan kerja keras berdasarkan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada RI tempat Timur (Koarmatim) selama 2 bulan (mei-juni2019).
Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada RI tempat Timur (Koarmatim) sudah menggelar beberapa Operasi Laut, khususnya pada wilayah perairan perbatasan, diantarnya Operasi Benteng Ambalat 16 (Perairan Perbatasan Indonesia Malaysia),
Operasi Benteng Tuna-16 (Perairan Perbatasan Indonesia-Philipina), Operasi Benteng Kanguru-16 (Perairan Indonesia Timor Leste dan Australia) dan Operasi Siaga Yudha (siaga tempur daerah timur Indonesia).
Operasi Benteng Tuna-16 (Perairan Perbatasan Indonesia-Philipina), Operasi Benteng Kanguru-16 (Perairan Indonesia Timor Leste dan Australia) dan Operasi Siaga Yudha (siaga tempur daerah timur Indonesia).
Menurut Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim Laksamana Pertama TNI I N.G. Ariawan, S.E.,M.M, Sembilan kapal Philipina yang ditangkap pada Perairan ZEE Indonesia itu, tanpa dilengkapi dokumen resmi berdasarkan Pemerintah Indonesia.
“keberhasilan penangkapan kapal Philipina merupakan merupakan bukti bahwa unsur unsur Patroli pada bawah kendali Guspurlatim mampu melaksanakan kewajibannya secara profesional, Proposional, loyal dan memiliki integritas yg tinggi pada melaksanakan perintah dan kebijakan Pimpinan TNI AL pada wilayah operasi,” ucapnya.
“keberhasilan penangkapan kapal Philipina merupakan merupakan bukti bahwa unsur unsur Patroli pada bawah kendali Guspurlatim mampu melaksanakan kewajibannya secara profesional, Proposional, loyal dan memiliki integritas yg tinggi pada melaksanakan perintah dan kebijakan Pimpinan TNI AL pada wilayah operasi,” ucapnya.
Ariawan menegaskan, Operasi bahari benteng perairan ZEE Indonesia harus terus pada gelar agar Kedaulatan serta keamanan wilayah perairan Laut Indonesia dapat terjaga dengan baik. (marksman).(asal : dispenal mabesal)
Lagi lagi ikan kita selalu dicuri. Mereka yg mencuri sadar bahwa lautan indonesia sangat kaya raya. Yang menjadi pertanyaan kenapa nasib nelayan jauh dari kata sejahtera. Kenapa kita pula harus mengimpor ikan bila ikan begitu banyak sampai 2 negara tetangga ikut menikmati.
Lagi lagi ikan kita selalu dicuri. Mereka yg mencuri sadar bahwa lautan indonesia sangat kaya raya. Yang menjadi pertanyaan kenapa nasib nelayan jauh dari kata sejahtera. Kenapa kita pula harus mengimpor ikan bila ikan begitu banyak sampai 2 negara tetangga ikut menikmati.