PUKULAN TELAK JARGON POROS MARITIM
Monday, May 20, 2019
Edit
PUKULAN TELAK JARGON POROS MARITIM
Pada lepas 5 bulan Oktober jam 15,00 WIB bertempat pada lantai. Pelabuhan perikanan Samudera Nizamjaman sudah dilaksanakan Konfrensi PersP3MB, Astuin serta HNPN dalam rangka Mogok Nasional Pabrik dan Kapal Ikan yangakan dilaksanakan pada Hari Senin tanggal 10 Oktober2019.
Hadir pada acaratersebut Ketua P3MB Bpk. Tahmid Widiasto, Sekjen P3MB Bpk. Edi Surya, KetuaHNPN Bpk. James Thens, Sekjen HNPN Bpk. Rendra Purdiansyah, Ketua Astuin yangdiwakili oleh Bpk. Rizal dan sekitar 60 orang pengusaha yang tergabung dalamP3MB, Astuin dan HNPN.
Pukulan Telak Jargon Poros Maritim - Dalam kesempatantersebut Ketua P3MB memaparkan mengenai latar belakang rencana dilakukannyamogok nasional operasional Pabrik serta Kapal Perikanan yaitu adanya kebijakanyang dimuntahkan sang Kementerian Kelautan serta Perikanan serta Perum Perindodimana kebijakan tadi sangat merugikan pengusaha pada berinvestasidiantaranya :Pada lepas 5 bulan Oktober jam 15,00 WIB bertempat pada lantai. Pelabuhan perikanan Samudera Nizamjaman sudah dilaksanakan Konfrensi PersP3MB, Astuin serta HNPN dalam rangka Mogok Nasional Pabrik dan Kapal Ikan yangakan dilaksanakan pada Hari Senin tanggal 10 Oktober2019.
2. Oligopoly dalammenentukan harga solar oleh Perum Perindo.
3. Tempat pengisiansolar / SPBB diwajibkan bagi hasil sebanyak 25 % dimana pihak Perum Perindotanpa menyertakan modal.
4. Pembatasan UkuranKapal s/d 150 gt
5. Permen 56 Tahun2014 tentang Moratorium dan Permen 57 Tahun2019 tentang Transhipment
6. Kenaikan serta lamatambat labuh kapal yang dihitung per 10 hari.
7. Lama waktuperizinan yang nir pasti
Terdapat tiga sasaran yangingin dicapai, yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama nelayan,penyerapan tenaga kerja serta menaikkan devisa negara.
Sehingga para pengusaha ini balik menyuarakan kepada pemegang wewenang supaya merealisasika Inpres no 7 tahun2019. Tindakan ini menyusul gerakan mogok yg ada di pelabuhan benoa bali, Bitung dan Pantura.
Sehingga para pengusaha ini balik menyuarakan kepada pemegang wewenang supaya merealisasika Inpres no 7 tahun2019. Tindakan ini menyusul gerakan mogok yg ada di pelabuhan benoa bali, Bitung dan Pantura.
Dampak yang dirasakan pribadi merupakan pelaku ekonomi pada daerah sentra pusat perikanan. Para buruh serta pekerja pabrik pun Setidaknya akan mengalami kekhawatiran akan keberlangsungan pekerjaannya.
Mereka para pekerja pabrik takut kalau semisalnya akan terkena PHK. Padahal sebelum aksi mogok nasional ini. Banyak kapal dan nelayan di daerah Pantura harus Mogok dahulu.
Mereka Mogok karena terdampak Permen 02 bahkan keadaan ini masih belum terdapat penyelesaiannya sampai waktu ini. Sudah berapa banyak nelayan yang harus kehilangan dan beralih profesi.
Sudah menjadi kewajiban pemerintah buat mensejahterakan rakyatnya. Kementrian kelautan serta perikanan sudah jangan terlalu jauh dahulu buat menjaga kedaulatan. Kedaulatan akan sirna kalau ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat tidak menentu. Kalau Ketahanan pangan kuat maka dengan sendirinya para nelayan inilah garda terdepan penjaga kedaulatan NKRI.
Jargon Poros maritim akan dengan sendirinya hilang pada telan bumi. Para nelayan inilah yang menjadikan maritim kita kuat.
Di tangan para nelayan ini kelautan dan perikanan di kelola serta di tangan para nelayan ini pula kedaulatan bahari di jaga. Jadi apabila kita bicara poros maritim maka porosnya merupakan nelayan.
Baca Juga
Alasan Singapura Di Sebut Negara Maritim
Nelayan Dalam Program Poros Maritim
Konsep Poros Maritim Dunia
Peranan Indonesia Sebagai Negara Maritim
Di tangan para nelayan ini kelautan dan perikanan di kelola serta di tangan para nelayan ini pula kedaulatan bahari di jaga. Jadi apabila kita bicara poros maritim maka porosnya merupakan nelayan.
Baca Juga
Alasan Singapura Di Sebut Negara Maritim
Nelayan Dalam Program Poros Maritim
Konsep Poros Maritim Dunia
Peranan Indonesia Sebagai Negara Maritim