Atasi Sampah Lewat Pramuka
Monday, May 20, 2019
Edit
Alternatif Solusi Kebersihan Selain Kurikulum
MARTAPURA - Siapa bilang mengatasi sampah itu sulit. Pemerintah Kabupaten Banjar tampaknya nir salah bila melirik solusi mengatasi sampah yang satu ini. Pasalnya, meski tidak sampai masuk pada kurikulum sekolah, pendidikan dini tentang kepedulian lingkungan sanggup diajarkan lewat kegiatan ekstra kurikuler sekolah seperti pramuka.
Seperti yg dilakukan SDN Indrasari Martapura misalnya. Pembinaan pramuka di sekolah yg berdiri pada tempat pengembangan Kota Martapura ini mensyaratkan setiap anggota pramukanya peduli lingkungan dan menjadi duta kebersihan pada tempat tinggal masing-masing anak didik-siswi yg dipilih melalui serangkaian proses kedisiplinan.
Fakta ini diakui Wakil Ketua Komite Sekolah SDN Indrasari Martapura, Salman. Menurutnya, aktivitas ekstra kurikuler sangat diperlukan buat menunjang pendidikan sekolah juga luar sekolah.
“Kita inginnya anak-anak senang belajar sekaligus berdampak pada pembentukan karakter dan disiplin yang kuat, keliru satunya disiplin soal kebersihan. Dan ini bisa dilakukan melalui pelatihan pramuka seperti yang dikembangkan kini ,” ungkapnya.
Bukan hanya disiplin soal kebersihan lingkungan saja, menurutnya kegiatan Pramuka juga sanggup menciptakan disiplin pelajar berdasarkan aneka macam aspek. Bahkan saking melekatnya pendidikan pramuka di sekolah ini, murid-siswi terkadang menjawab absen oleh guru kelas menggunakan kata-kata “siap” layaknya militer.
Murid yang umumnya malas sekolah pun pungkasnya kini lebih rajin, dan yg tadinya malas mengikuti upacara dan terkadang berisik kini jauh lebih baik, lebih disiplin serta upacara berjalan khidmat.
“Tapi bukan pendidikan militer, karena anak seusia itu wajib diajarkan dengan cara yang enjoy serta menyenangkan,” tukasnya.
Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri Indrasari Martapura, Hj Noor Islamiyah SPd saat dikonfirmasi membenarkan wacana tersebut. Karenanya istilah beliau, setiap tahun selalu terdapat peningkatan anggota pramuka.
“Baru-baru ini kita melantik Pramuka Penggalang Ramu serta Penggalang Rakit di sekolah ini. Salah satu menurut 19 kondisi keanggotaan ini harus lulus materi tentang kebersihan,” ungkapnya.
Karena melihat sisi positif itu juga menurutnya, pramuka di sekolah yang dipimpinnya diwajibkan kepada 397 anak didik kelas I hingga kelas V. “Ini tanggungjawab moral kita, karena termasuk sekolah percontohan berkarakter pada Kalsel,” imbuhnya.
Kepala UPT Pendidikan Martapura Kota, Nadriansyah MPd dalam keterangannya mengakui aktivitas Pramuka pada Sekolah Dasar Negeri Indrasari mampu menunjang program pemerintah. “Ada nilai lebih yg nir bisa diperoleh lewat kurikulum, ya lewat pendidikan ekstra kurikuler ini,” ujarnya. (bem/ij/ram)
Sumber: //www.radarbanjarmasin.co.id
MARTAPURA - Siapa bilang mengatasi sampah itu sulit. Pemerintah Kabupaten Banjar tampaknya nir salah bila melirik solusi mengatasi sampah yang satu ini. Pasalnya, meski tidak sampai masuk pada kurikulum sekolah, pendidikan dini tentang kepedulian lingkungan sanggup diajarkan lewat kegiatan ekstra kurikuler sekolah seperti pramuka.
Seperti yg dilakukan SDN Indrasari Martapura misalnya. Pembinaan pramuka di sekolah yg berdiri pada tempat pengembangan Kota Martapura ini mensyaratkan setiap anggota pramukanya peduli lingkungan dan menjadi duta kebersihan pada tempat tinggal masing-masing anak didik-siswi yg dipilih melalui serangkaian proses kedisiplinan.
Fakta ini diakui Wakil Ketua Komite Sekolah SDN Indrasari Martapura, Salman. Menurutnya, aktivitas ekstra kurikuler sangat diperlukan buat menunjang pendidikan sekolah juga luar sekolah.
“Kita inginnya anak-anak senang belajar sekaligus berdampak pada pembentukan karakter dan disiplin yang kuat, keliru satunya disiplin soal kebersihan. Dan ini bisa dilakukan melalui pelatihan pramuka seperti yang dikembangkan kini ,” ungkapnya.
Bukan hanya disiplin soal kebersihan lingkungan saja, menurutnya kegiatan Pramuka juga sanggup menciptakan disiplin pelajar berdasarkan aneka macam aspek. Bahkan saking melekatnya pendidikan pramuka di sekolah ini, murid-siswi terkadang menjawab absen oleh guru kelas menggunakan kata-kata “siap” layaknya militer.
Murid yang umumnya malas sekolah pun pungkasnya kini lebih rajin, dan yg tadinya malas mengikuti upacara dan terkadang berisik kini jauh lebih baik, lebih disiplin serta upacara berjalan khidmat.
“Tapi bukan pendidikan militer, karena anak seusia itu wajib diajarkan dengan cara yang enjoy serta menyenangkan,” tukasnya.
Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri Indrasari Martapura, Hj Noor Islamiyah SPd saat dikonfirmasi membenarkan wacana tersebut. Karenanya istilah beliau, setiap tahun selalu terdapat peningkatan anggota pramuka.
“Baru-baru ini kita melantik Pramuka Penggalang Ramu serta Penggalang Rakit di sekolah ini. Salah satu menurut 19 kondisi keanggotaan ini harus lulus materi tentang kebersihan,” ungkapnya.
Karena melihat sisi positif itu juga menurutnya, pramuka di sekolah yang dipimpinnya diwajibkan kepada 397 anak didik kelas I hingga kelas V. “Ini tanggungjawab moral kita, karena termasuk sekolah percontohan berkarakter pada Kalsel,” imbuhnya.
Kepala UPT Pendidikan Martapura Kota, Nadriansyah MPd dalam keterangannya mengakui aktivitas Pramuka pada Sekolah Dasar Negeri Indrasari mampu menunjang program pemerintah. “Ada nilai lebih yg nir bisa diperoleh lewat kurikulum, ya lewat pendidikan ekstra kurikuler ini,” ujarnya. (bem/ij/ram)
Sumber: //www.radarbanjarmasin.co.id