CARA MEMBUAT PAKAN BUATAN UNTUK TERNAK IKAN
Monday, May 20, 2019
Edit
Metode penghitungan bahan yang generik dipakai adalah dengan memakai metode person square atau lebih dikenal metode kotak. Metode ini dipakai buat memilih jumlah bahan baku yang akan dipakai. Hasil yang diperoleh diharapkan mendekati kandungan protein yang dikehendaki.
CARA MEMBUAT PAKAN BUATAN UNTUK TERNAK IKAN
Dalam pembuatan pakan ikan, bahan yg dipakai dibagi sebagai 2 bagian dari kandungan protein yg dikandungnya yakni bahan suplemen serta bahan basal.
Manfaat dalam membuat pakan buatan selain mampu menghemat porto produksi jua bisa menambah nutrisi serta kebutuhan gizi bagi ikan. Maka buat bisa membuat pakan buatan sendiri hal yg harus di perhatikan adalah penggunaan bahan baku. Bahan yg akan pada gunakan terbagi sebagai 2 yaitu bahan standar suplemen serta bahan baku basal.
1. BAHAN BAKU SUPLEMEN
Dalam teknik Cara Membuat Pakan Buatan Bahan suplemen yaitu yaitu bahan buat pembuatan pakan yang memiliki kandungan protein lebih berdasarkan 20%. Sedangkan bahan basal yaitu yaitu bahan baku buat membuat pakan menggunakan kandungan protein kurang berdasarkan 20%.
Dalam teknik Cara Membuat Pakan Buatan Bahan suplemen yaitu yaitu bahan buat pembuatan pakan yang memiliki kandungan protein lebih berdasarkan 20%. Sedangkan bahan basal yaitu yaitu bahan baku buat membuat pakan menggunakan kandungan protein kurang berdasarkan 20%.
Contoh bahan standar suplemen
2. BAHAN BAKU BASAL ATAU TAMBAHAN
Contoh bahan baku basal
Contoh bahan baku basal
Bahan tambahan
- Vitamin
- Mineral
- Minyak Ikan
TEKNIK PEMBUATAN PAKAN BUATAN PELET IKAN BUATAN
Secara umum pembuatan pakan ikan dibagi sebagai 8 tahap yakni :
- Menyusun formulasi bahan yg akan digunakan
- Penggilingan bahan baku
- Pengayakan bahan baku
- Penimbangan bahan baku
- Pemcampuran bahan baku
- Pencetakan
- Penjemuran
- Pengepakan
1. Menyusun Formulasi Bahan
Contoh penggunaan metode kotak dari dua jenis bahan standar :
Tersedian bahan baku dedak halus menggunakan kandungan protein 9,6% dan tepung ikan menggunakan kandungan protein 60%. Dari kedua jenis bahan baku tadi ingin dibentuk pelet sebesar 20 kg dengan kandungan protein 30%.
Perhitungan prosentase bahan
Jadi kebutuhan standar untuk masing - masing bahan merupakan menjadi berikut :
1. Dedak halus = 59,5% x 20 kg = 11,9 kg
2. Tepung ikan = 40,5% x 20 kg = 8,1 kg
Contoh penggunaan metode kotak berdasarkan lebih menurut 2 jenis bahan standar :
Tersedian bahan berupa dedak halus protein 9,6%, bungkil kelapa protein 13,45%, tepung ikan protein 60%, dan tepung kedelai protein 44%.dari bahan tadi akan dibentuk pakan protesis/pelet sebesar 30 kg menggunakan kandungan protein 30%.
Perhitungan prosentase bahan :
Prosentase masing - masing bahan :
Jadi kebutuhan masing masing bahan adalah sebagai berikut :
2. Penggilingan Bahan Baku
Bahan pakan yang sudah kemarau digiling hingga sebagai partikel yang ukurannya halus serta seragam. Hal ini bertujuan supaya pakan ikan yang didapatkan padat, kompak serta tidak gampang hancur.
3. Pengayakan Bahan Baku
Kegiatan ini bertujuan buat mendapatkan bahan baku yg halus, agar pada waktu penggilingan pelet sebagai kompak dan tidak gampang pecah.
4. Penimbangan Bahan Baku
Apabila telah dilakukan penghitungan maka akan didapat berat masing – masing berdasarkan setiap bahan yang akan digunakan. Langkah selanjutnya yakni melakukan penimbangan bahan sinkron dengan output perhitungan sebelumnya. Timbangan yang digunakan terdapat 2 yaitu timbangan digital dan timbangan biasa.
5. Pencampuran Bahan Baku
Pencampuran bahan baku menggunakan mixer akbar agar hasilnya merata. Dalam pencampuran ingat menambahkan perekat bisa berupa tepung tapioka yang telah dimasak dengan air sebagai akibatnya sebagai bentuk seperti lem.
Untuk 1 kg bahan membutuhkan 50 gr tepung tapioka. Selain perekat masukkan jua bahan pelengkap misalnya vitamin dan mineral sebanyak 2 gram untuk 1 kg bahan.
Untuk 1 kg bahan membutuhkan 50 gr tepung tapioka. Selain perekat masukkan jua bahan pelengkap misalnya vitamin dan mineral sebanyak 2 gram untuk 1 kg bahan.
6. Pencetakan Bahan Baku
Bahan yg telah tercampur merata dimasukkan kedalam mesin pencetak dan dicetak hingga habis. Pellet yang telah dicetak ditampung pada tempat penjemur/tampah.
7. Penjemuran/Pengeringan
Sebelum dijemur dibawah mentari , pellet yg selesai dicetak dimatangkan terlebih dahulu. Pematangan dilakukan menggunakan cara memasukkan pellet kedalam mesin pengering serta dimasak selama ±30 dtk. Hal ini bertujuan mematangkan pellet sebagai akibatnya pellet sebagai nir gampang hancur. Pellet yg sudah dimasak selanjutnya dijemur dibawah sinar mentari selama dua – tiga hari.
8. Pengepakan
Pelet yang sudah kering tidak langsung dipak, lantaran pellet masih panas dikhawatirkan bila pribadi dipak akan mengakibatkan uap air didalam karung sehingga pellet menjadi basah dan menggunakan mudah akan menimbulkan jamur.
Setelah dijemur pellet didiamkan terlebih dahulu sampai dingin ±30 – 60 mnt kemudian dipak menggunakan karung yg didalamnya telah diberi lapisan plastic. Tiap kantong diisi 30 kg, selanjutnya ditutup dengan cara menjahit karung serapat mungkin.
Setelah dijemur pellet didiamkan terlebih dahulu sampai dingin ±30 – 60 mnt kemudian dipak menggunakan karung yg didalamnya telah diberi lapisan plastic. Tiap kantong diisi 30 kg, selanjutnya ditutup dengan cara menjahit karung serapat mungkin.
9. Penyimpanan
Pelet yang sudah dipak harus disimpan dengan baik. Pellet yang telah dikarungi kemudian disimpan kedalam ruangan yg tidak terkena sinar mentari pribadi. Lantai ruangan diberi kayu/falet agar tidak bersentuhan eksklusif dengan lantai.
Baca Juga'
- Budidaya Ikan Lele
- Budidaya Ikan Nila
- Budidaya Ikan patin
- Budidaya Ikan guppy
- Budidaya Ikan Wader
- Budidaya Ikan gurame
Baca Juga'
- Budidaya Ikan Lele
- Budidaya Ikan Nila
- Budidaya Ikan patin
- Budidaya Ikan guppy
- Budidaya Ikan Wader
- Budidaya Ikan gurame
Demikian proses pembuatan pakan buatan buat ikan.
Semoga berguna...