Cara Memproduksi Fillet Ikan 1

Potensi ekspor fillet ikan ke beberapa negara, terutama ke Amerika dan Eropa diperkirakan akan berkembang terus sesuai dengan permintaan pada negara-negara tersebut yang makin semakin tinggi. Sementara itu potensi bahan standar di Indonesia cukup poly buat dimanfaatkan.

Produk ini lebih rentan terhadap kontaminasi serta penurunan mutu berdasarkan pada produk ikan utuh. Konsekuensinya, penanganan serta pengolahan membutuhkan ekstra perhatian yg melebihi komoditas olahan lain. Penerapan rantai dingin serta sanitasi serta higiene yang ketat merupakan persyaratan primer agar memperoleh produk yang memenuhi persyaratan yg telah ditentukan.

BAHAN DAN ALAT
Bahan Baku
Ikan air bahari juga tawar yang ukuran sedang dengan bentuk bundar atau pipih, contohnya : lele, kakap, nila, ikan sebelah, pari, serta lain-lain.

Jenis ikan yg digunakan menjadi bahan mentah buat pengolahan fillet ikan beragam, baik ikan laut atau ikan air tawar yang umumnya ukuran sedang, dengan bentuk ikan yang badannya bulat juga yang pipih.

Bahan mentah wajib betul-betul segar, tidak hanya buat memperoleh produk yg bermutu tinggi tetapi pula buat kemudahan dalam operasi pem-fillet-an. Ikan disiangi sesegera mungkin selesainya tertangkap, lantaran apabila sekali darahnya mulai beku maka daging akan mengalami diskolorasi sebagai akibatnya tidak mungkin menerima fillet putih dan  menarik.

Bahan mentah disimpan menggunakan syarat yg baik buat mempertahankan mutu sampai saatnya dilakukan pem-fillet-an. Sortasi bahan mentah perlu dilakukan untuk memisahkan ikan yg nir layak diolah, baik ikan yang kesegarannya sudah menurun maupun ikan yg cacat atau tercemar oleh bahan-bahan yg mensugesti penerimaan produk.

Peralatan
  1. Pisau. Pisau yang digunakan buat penyayatan fillet umumnya berbentuk panjang serta ramping. Kadang-kadang untuk pengulitan fillet lebih disukai pisau fillet yg telah lama sehingga bentuknya lebih tipis dan ramping. Jenis-jenis pisau lainnya juga harus tersedia sesuai dengan jenis pekerjaan misalnya membuang sirip, memotong tulang belakang, dan lain-lain.
  2. Pengasah pisau. Pisau buat memfillet ikan wajib tajam agar sayatan daging ikan permukaannya halus. Pisau harus diasah dalam dua termin. Pengasahan pertama menggunakan gerinda atau batu asah guna memperoleh bentuk sudut dan ujung yang dikehendaki lalu pengasahan ke 2 dengan pengasah batang baja bulat yg bergerigi halus. Pengasah baja sangat tak jarang digunakan pada ketika kerja.
  3. Talenan. Terbuat dari papan kayu atau lebih baik lagi papan komposit (sejenis plastik) lantaran gampang dibersihkan berdasarkan dalam papan kayu.
  4. Meja. Meja pem-fillet-an harus dibentuk dengan konstruksi berdasarkan aluminium atau baja tahan zat oksidasi dalam permukaannya dan mudah dibersihkan. Bagian tengah dari meja wajib lebih rendah berdasarkan bagian atas meja kerja serta wajib memiliki lubang penirisan.
  5. Pakaian kerja. Pakaian pelindung selama kerja dalam pemfilletan maupun pengepakan wajib dikenakan untuk mengurangi kontaminasi dan menjaga kebersihan seperti apron yang berlapis karet, topi serta sepatu boot.
Lanjutan...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel