Direstui SBY Sarana KTT APEC 2019 Dibangun

DENPASAR - Setelah mengantongi restu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, megaproyek pembangunan loka pertemuan terbesar dan rumah kepala negara atau Bali Internasional Park (BIP) buat KTT APEC2019 pada Jimbaran, Bali, diharapkan segera digarap akhir bulan Juli ini.

Proyek yg diperkirakan menelan aturan Rp2 triliun lebih itu, misalnya dijelaskan Humas PT Jimbaran Hijau selaku penggarap proyek BIP, Sin Sidarta, sudah mengantongi SK Presiden.

"Bapak Presiden SBY sudah memberi restu, seluruh telah siap mulai lahan sampai dukungan pemerintah rakyat hingga industri pariwisata Bali. Namun kami masih melengkapi persyaratan buat menerima izin dari pemerintah daerah," ucapnya pada Denpasar, Sabtu (9/7/2011).

Pihaknya optimisTIS, proyek presterius itu bakal segera terwujud lantaran secara prisip telah memenuhi persyaratan tinggal menunggu proses perizinannya turun.

Ia menjelaskan, BIP nantinya didisain tempat wisata terpadu menggunakan wahana lengkap berstandar internasional.

"Ini nantinya akan meningkatkan daya saing pariwisata Bali serta Indonesia biasanya sebagai akibatnya kepercayaan global terhadap Indonesia akan semakin meningkat serta positif," ucapnya menegaskan.

Berdasar master plan, di sekitar lokasi Convention Hall yang akan sanggup menampung peserta sampai lima.000 orang itu, juga akan dibangun tempat peristirahatan para Presiden dan Kepala Negara yang dibuat khusus seperti anti peluru serta akses jalan yg dilengkapi landasan helikopter.

Dukungan proyek tersebut dilontarkan kalangan pariwisata misalnya disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, pembangunan itu bisa menaikkan daya saing Bali dan Indonesia pada mata dunia.

"Kami pelaku pariwisata pada Bali optimis, proyek ini bukan untuk kompetisi diantara pengusaha hotel yang telah ada, tetapi buat lebih melengkapi mengingat wahana hotel yg terdapat menggunakan daya dukung yg bisa menampung peserta dalam jumlah besar dalam rendezvous dunia belum terdapat di Bali," istilah beliau.

Tidak hanya itu, dengan adanya mega proyek seluas 250 hektare ini akan sanggup lebih menggairahkan sektor kepariwisata Bali. Pasalnya, selama ini dua negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura sebagai pesaing besar dalam kepariwisataan di kawasan Asia. Dengan adanya fasilitas interasional itu, istilah beliau maka akan menjadi ujung tombak bagi Indonesia dalam persaingan dunia pariwisata.

Ia juga mememinta seluruh komponen warga pada Bali segera mengakhiri polemik terkait megaproyek tadi, sebab hal itu mampu mengancam kelanjutan proyek.

Padahal Indonesia telah bersiap menyambut tuan tempat tinggal KTT APEC, karena apabila hingga gagal tentu akan memperburuk citra Indonesia di mata internasional.

(lam)

Sumber: //news.okezone.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel