Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka
- Adakan Rakornas, Puslitbang Jadi Think Tank Gerakan Pramuka
- Peserta Kemah Penggalang SIT Diminta Membuat Lagu-Lagu Pramuka
- Kwarnas Apresiasi Diadakannya Karang Pamitran serta Kemah Penggalang Sako SIT
- College or university tasks about scientific proof to guide states that climate change is groundless
Adakan Rakornas, Puslitbang Jadi Think Tank Gerakan Pramuka
Posted: 25 Nov2019 08:30 PM PST
Rapat Koordinasi Nasional Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka (Puslitbang), di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur Jakarta Timur 25-27 November2019. (Foto: Kak Arini)
Jakarta – Ada tiga hal penting dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka (Puslitbang), di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur Jakarta Timur 25-27 November2019. Kegiatan ini diadakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
"Ada tiga hal penting yang dibahas; kelembagaan, publikasi ilmiah dan agenda strategis", ungkap Marbawi, Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Perencanaan dan Pengambangan Organisasi di Jakarta, Sabtu (26/11/2016)
Untuk kelembagaan, menurut Kak Marbawi, Puslitbang Gerakan Pramuka harus menjadi think thank Gerakan Pramuka atau Indonesia Scouting Institute, caranya dengan mengadakan kegiatan seperti diskusi rutin, seminar, konferensi, penelitian baik mandiri atau kolaborasi, publikasi ilmiah, serta jaringan kerja penelitian.
“Kelembagaan harus didesain sinkron hakikat forum think tank, serta dapat dibuat pada tingkat daerah dan cabang sinkron keadaan dan kebutuhan strategis. Bahan revisi SK Puslitbang,” kentara Kak Marbawi.
Kak Marbawi menambahkan, buat publikasi ilmiah, Rakornas Litbang akan menerbitkan Jurnal kepramukaan secara terencana menjadi wahana pengembangan ilmiah pendidikan kepramukaan. Dalam hal ini nir hanya jurnal, tapi Litbang pula wajib mampu menyiapkan naskah atau menerima naskah buku akademik kepramukaan atau goresan pena kepramukaan yg ditulis sang kalangan Pramuka.
Adapun, mengenai agenda strategis pada Rakornas ini yakni mengembangkan konsepsi pemikiran Kwarnas periode2019-2018 mengenai “Scout For Change” yang mempunyai enam pilar: pramuka inovatif, good governance (rapikan kelola organisasi yg baik) save aset, rebranding (Kemas ulang brand pramuka), volunterisme, dan networking
“Kemudian kita juga harus bisa mengumpulkan pokok-pokok pemikiran besar pramuka dalam rangka penyusunan Master Plan Gerakan Pramuka2019-2045 (30 tahun) sebagai acuan arah kebijakan nasional GP,” ujarnya.
Diketahui, Rakornas Litbang Gerakan Pramuka diikuti 34 peserta dari Puslitbangnas, Puslitbangda, dan Andalan Daerah urusan Litbang seluruh Indonesia, serta lima Andalan Nasional urusan Litbang.
Puslitbang Gerakan Pramuka merupakan wadah kajian terhadap pelaksanaan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan kwartir untuk memnghasilkan suatu rekomendasi yang berguna bagi pengembangan kualitas Gerakan Pramuka.
Tujuannya untuk memberikan pedoman dalam pengelolaan program penelitian dan pengembangan dalam Gerakan Pramuka, serta terwujudnya pemahaman pengelolaan program penelitian dan pengembangan di Gerakan Pramuka
Sedangkan hasilnya dapat menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan Kwartir dalam pelaksanaan pendidikan dan pengembangan sumberdaya Gerakan Pramuka.(HA)
Peserta Kemah Penggalang SIT Diminta Membuat Lagu-Lagu Pramuka
Posted: 25 Nov2019 08:27 PM PST
Peserta Karang Pamitran Nasional II serta Kemah Penggalang Nasional di Bumi Perkemahan Cibubur 24-26 November2019.(Foto: Hajir)
Jakarta – Dalam rangka peringatkan milad ke -3 Santuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT) mengadakan Karang Pamitran Nasional II serta Kemah Penggalang Nasional pada Bumi Perkemahan Cibubur 24-26 November2019.
Kak Ahmad Fikri selaku Pimpinan Sako SIT mengatakan, pada miliad yg ke-3 ini menurut pihak SIT sengaja menggabungkan 2 kegiatan di hari terakhir. Dimana Karang Pamitran merupakan rendezvous para pembina termasuk pembantu pembina pada bentuk perkemahan.
“Tujuannya membuatkan pengalaman dan bertukar keterangan dan mempererat persaudaraan antar Pembina,” ujar Kak Fikri ketika dihubungi, Sabtu (26/11/2016).
Menurutnya, yang menarik berdasarkan kegiatan ini merupakan para peserta kemah penggalang diminta buat membangun lagu-lagu pramuka, permainan serta yel-yel. Hasil karya mereka dibuat pada bentuk tulisan, rekaman audio serta rekaman video.
“Hasil tadi mereka kirimkan ke sebuah email storage. Sehingga mereka nanti punya koleksi sebagai bahan membina. Hasil karya mereka pribadi dipraktikkan pada peserta perkemahan Penggalang,” jelasnya.
Lebih lanjut Kak Fikri berkata, nantinya akan dicari mana kira-kira lagu yang terbaik. Meski ini nir dilombakan, akan tetapi dengan cara ini, pihaknya sanggup mengetahui mana pembina serta peserta yang punya daya kreatif pada menciptakan sebuah karya buat Pramuka.
“Yang kita cari merupakan kinerja terbaik menurut para pembina, jadi satu paket nilainya, kemampuan cipta karya, kemampuan produksi audio dan video, kemampuan teknologi kabar (IT) serta kemampuan praktiknya,” tutupnya.
Diketahui, dua aktivitas ini mengambil tema “Tumbuhkan Tunas-tunas Bangsa sebagai Pengajar Emas yg Bertaqwa, Berkarakter, Inovatif, serta Mandiri.” kemah penggalang ini diikuti oleh 1.200 peserta serta karang pamitran diikuti 400 pembina. (HA)
Kwarnas Apresiasi Diadakannya Karang Pamitran serta Kemah Penggalang Sako SIT
Posted: 25 Nov2019 08:22 PM PST
Kak Adhyaksa Dault Saat Membuka KPR II serta Peringatan Milad ke 3 Sako Pramuka SIT pada Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta. (Foto: Hajir)
Jakarta – Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Kak Adhyaksa Dault mengapresiasi atas dilaksanakannya kegiatan Karang Pamitran Nasional II dan Kemah Penggalang Nasional Sako SIT dalam rangka milad ke-3 Sako SIT di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta, 24-26 November2019.
Kak Adhyaksa bahagia dan bangga, meski baru berusia tiga memahami, Pramuka sanggup berkembang pesat di sekolah-sekolah Islam. Ia yakin, pencapaian ini bertanda baik bagi para murid-siswi yang bersekolah di Islam Terpadu.
“Kami yakin serta percaya, lantaran dalam 3 tahun saja, Sako SIT telah maju luar biasa, Insya Allah peserta upacara pada sini, kalian akan terdapat yg tampil pada sini, sebagai Ka Kwarnas, gubernur, bahkan Insya Allah kalian ada yg jadi presiden,” ujar Kak Adhyaksa disambut suka cita.
Kak Adhyaksa berpesan, pada para peserta jangan pernah merasa rendah diri, serta sombong. Artinya, harus permanen bangga karena belajar di sekolah Islam, akan tetapi juga jangan sombong menggunakan merasa lebih pintar atau lebih baik dari orang lain.
“Kemudian buka jejaring, yakni buka rekanan, jika tadi dibilang telah hingga Asia Pasifik, teruskan itu jika berteman jangan hanya pada tenda-tenda saja. Ini diantara sekolah ini harus kenal satu menggunakan yang lain,” tuturnya.
Kemudian, mantan Menpora ini juga berpesan pada para peserta buat menggunakan media sosial buat aktivitas positif pada rangka membesarkan dan berbagi Pramuka. Sebab, waktu ini sudah masuk era perang keterangan, sehingga Pramuka harus berbagi virus-virus positif pada media umum.
“Tidak lupa saudara tertua jauga berpesan kalian jangan pernah meninggalkan ibadah, sesibuk apapun, saya bangga pada Jamnas kemarin peserta dari SIT rajin melaksanakan shalat tahajud, itu luar biasa serta aku bangga. Pokoknya kita wajib berjuang bersama-sama,” jelasnya.
Sementara itu, majelis Pembimbing Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT) Kak Sukro Muhab jua bersyukur meski Sako SIT masih berusia dini, namun dalam perjalanannya bisa beradaptasi dengan berbagai aktivitas kepramukaan baik di taraf wilayah, nasional bahkan pada taraf Asia Pasifikk.
“Alhamdulillah walaupun kita baru dilantik 3 tahun lalu, kita bisa beradaptasi menggunakan baik menggunakan Pramuka, yg sebelumnya kami namakan Pandu Sekolah Islam Terpadu. Tapi alhamdullilah serelah bergabung Pramuka kita mampu eksklusif beradaptasi menggunakan anggaran yg ada pada Pramuka,” ungkapnya.
Kak Sukro berkata, bahwa sekarang Sako SIT punya komitmen bertenaga buat terus membesarkan Pramuka pada sekolah-sekolah Islam. Ia menyadari bahwa Islam dan Pramuka punya kesusaian dalam membangun karakter anak bangsa yg beriman, bertaqwa, kreatif dan berakhlak mulia.
“Jadi kedepan sudah tidak ada lagi kepala sekolah pada SIT yg melarang adanya Pramuka, akan tetapi mereka harus mendukung Pramuka, lantaran menggunakan Pramuka ini kita buktikan kita mampu, bariman bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, kreatif berdikari dan bisa bersaing ditataran global,” jelasnya.
Diketahui, dua aktivitas ini merogoh tema “Tumbuhkan Tunas-tunas Bangsa sebagai Pengajar Emas yg Bertaqwa, Berkarakter, Inovatif, dan Mandiri.” kemah penggalang ini diikuti sang 1.200 peserta serta karang pamitran diikuti 400 pembina. (HA)
College or university tasks about scientific proof to guide states that climate change is groundless
Posted: 23 Nov2019 09:56 AM PST
College or university tasks about scientific proof to guide states that climate change is groundless
The outcome of climate change facade has disturbed the very essential of human being everyday living. Nations, environment institutions, personal sectors and sometimes even single have all experienced the frightful consequence. In spite of the gloomy fascia perpetuated by authoritative information that include Al Gore, having stated the worry and unfortunate proven fact that engulf modern society as a consequence of transforming the environmental settings a consequence of climatic change, a great number of assertions are not precise as they are merely a misrepresentation of truths. There are several misunderstandings that had been which is used to retain the promises of dunia warming, which in actual fact are assertions and quarrels that carry no floor.
Climate change is baseless as there is no legitimate evidence the environment apocalypse is over time occurring. On 30,000 scientists have refused the unfounded say that global warming is damaging the environment. The researchers compared the fictitious facts and assertions that humankind are producing climate change. The around 30,000 researchers noted //essayking.net/dissertation-writing/ the lack of concrete studies claiming that humans unleash or cause the pollution of your setting by building unwanted gas just like methane, fractional co2 as well as green house fumes. The reality is, everyone 100 % natural Physical health Group also has guaranteed the notion that climatic change is certainly not but a scam. The research workers stated their placement that global warming is commonly used to make unnecessary fear and worry and panic along the worldwide climate and environment health and wellbeing. Global warming was basically started through the United Nations Green Routine in 1972. Consequently, in 1988, the Intergovernmental Board on Climate Change (IPCC) was proven.
The principle assertions perpetuated by way of the U . N . Environment Product along with other ecological required businesses could be that the surge in co2 (CO2) causes a significant strengthen on earth's heat. Within The Deliberate Corruption of Weather Science, Dr. Tim Tennis ball suggests that technology consistently will work on forming ideas entangled on suppositions. Golf ball explained that an mandate and structure of Intergovernmental Board on Climate Change (IPCC) was flawed and this it straightaway contradicted the medical practice. Doctor. Ball further more remarks that climate change does not have adequate files to verify its everyday living. For example, Phil Johnson, the first kind Director on the Local weather Examine Component (CRU) along the College or university of Eastern Anglia admitted to the document that worldwide climate has long been ripped during the last 17 years, that could be in in contrast to the allegations in which the world-wide conditions have been ever increasing given that 1997. Also, Jones explained the fact that boasts elevated about international climate warming had been fallacious. The melting of a arctic may also be one of the most unjustified promises to encouragement the presence of dunia warming. The reality is, it was eventually expressed that after 2012, the arctic an ice pack has dissolved by one half. Despite the unwarranted boasts about Arctic melting by one half after 2012, the European Spot Agency (ESA) CryoSat satellite intention presented evidence of the polar ocean an ice pack is rising by 50 % from 2012 to2019. The polar seas ice-cubes developed to 9,000 cubic kilometers in2019, from 6,000 cubic kilometers in 2012.
Conclusions
The claims maintaining the actual existence of climate change are outright a deception. Added to that, these declarations ended up being handed down by its U . N . Ecological Program because 1972 whenever it revealed climatic change as a good considerable international environmentally friendly matter. You will discover controlled evidence that point out otherwise. One example is, an increase in polar water encouraged the Conditions Study Device (CRU) besides other the environmental providers are purporting is.
To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. Email delivery powered by Google Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States