Kendaraan Taktis KOMDO Memenuhi Tantangan Presiden
Monday, May 20, 2019
Edit
PRODUSEN alutsista Indonesia, PT Pindad, menyatakan siap buat memenuhi tantangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Tantangan berupa konsep tunggangan taktis kelas dunia sedang dipersiapkan serta bakal rampung 2 bulan kemudian. Kendaraan itu dibutuhkan mampu digunakan tentara seluruh angkatan serta pula bisa digunakan pada negara lain.
Hal itu dikemukakan Direktur Utama PT Pindad Adik Afian Soedarsono pada PT Dirgantara Indonesia (DI), Rabu (26/10/2011). "Saya optimistis bisa menuntaskan konsep serta menyiapkan purwarupa pada dua bulan lalu diproduksi dalam setahun," kata Adik.
Presiden SBY meminta supaya Pindad sanggup menuntaskan rantis kelas dunia agar menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Dia bahkan mengaku telah menyiapkan nama khusus jika nanti telah rampung.
Adik mengaku telah mempunyai tunggangan yg digunakan sebagai dasar buat menciptakan konsep dengan bobot 3 perempat ton dengan mesin merek Renault. Nantinya model itu bakal sanggup bersaing menggunakan merek "Hummer".
Indonesia sedang menyebarkan produksi tunggangan taktis (Rantis) pada negeri pada PT Pindad, Bandung. Diharapkan Rantis lokal ini sanggup sejajar dengan Hummer produksi Amerika Serikat (AS).
“Kita akan menyebarkan industri tunggangan taktis, ya kayak Hummer. Ini sudah dikerjakan sang Pindad. Kita harapkan pada waktu beberapa bulan ini selesai. Itu joint production,” ujar Menhan Purnomo Yusgiantoro usai rapat soal alutsista di Istana Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2011).
Menurut Purnomo, Rantis ini nantinya akan dipakai sang pasukan spesifik Indonesia juga brigade-brigade tempur Tentara Nasional Indonesia. Pemerintah saat ini terus berusaha berbagi BUMN strategis buat mencukupi kebutuhan alutsista Tentara Nasional Indonesia dan Polri. Berbagai cara dilakukan, mulai berdasarkan penyertaan modal negara hingga mengembangkan pasar buat menjual alutsista protesis Indonesia.
“Bagaimana kita mendorong agar terjadi pergeseran yang tadinya impor lalu produksi bersama kemudian pula bisa jadi produksi pada negeri,” jelas Purnomo.
Sumber class FB --> Kak Ha Te