Ketua Kwarnas Mari Teladani Kak Memet dan Kak Fajar
Monday, May 20, 2019
Edit
Jakarta, Ketua Kwartir Nasional Kak Adhyaksa Dault merasa murung serta terharu dengan insiden kecelakaan yang menimpa 2 anggota Pramuka dari Kwartir Cabang Cirbon dalam ketika menjalankan tugas Karya Bhakti Lebaran.
Menurutnya, kerja konkret Kak Memet Slamet Saparudin serta Kak Fajar Ahsani Taqwim, patut dijadikan model bagi semua anggota pramuka, tentang bagaimana pramuka siap bekerja membantu warga tanpa pamrih, meski terkadang resiko menghampirinya.
”Mari kita tauladani semangat berbakti Kak Memet serta Kak Fajar, mari terus lakukan aksi konkret buat masyarakat,” seru Kak Adhyaksa mengajak kepada anggota pramuka buat permanen semangat, Senin (11/7/2016).
Program Karya Bhakti Lebaran merupakan salah satu acara andalan pramuka setiap tahun buat membantu menertibkan lalu lintas bagi masyarakat yg ingin pulang kampung ke kampung laman. Hampir semua pramuka pada semua Indonesia terlibat pada acara ini.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini berharap, kedepan tidak terdapat lagi insiden naas yg menimpa anggota pramuka pada saat menjalankan tugas. Sehubungan dengan itu, Kak Adhyaksa meminta pemerintah dan Polisi lebih memperhatikan lagi keselamatan bagi mereka.
“Kepada anak-anak Pramuka di semua Indonesia, yuk beserta kita doakan Kak Memet dan Kak Fajar agar segera sembuh. Kita bangga dengan kesabaran dan keikhlasan ke 2 anggota Pramuka ini,” ujar Kak Adhyaksa mendoakan.
Sementara itu, Andalan Nasional Kwarnas urusan Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana Kak Eko Sulistio mengabarkan, kondisi terakhir Kak Memet serta Kak Fajar masih belum stabil, masih banyak luka-luka yang membutuhkan perawatan.
Kak Eko merupakan utusan berdasarkan Kwarnas yg sudah mengunjungi Kak Memet dan Kak Fajar pada waktu pada rawat di Rumah Sakit Ciremai Cirbon. Kedatangan Kak Eko pula sekaligus menaruh bantuan untuk meringankan biaya perawatan rumah sakit.
Kepada Humas Kwarnas, Kak Eko menceritakan ia sangat sedih melihat syarat Kak Memet yg mengalami luka parah di kaki kiri hingga tulangnya remuk, dan memaksa untuk segera dilakukan operasi, belum pula luka-luka yg lain.
“Kalau Kak Fajar memang nir patah, akan tetapi ada luka sobek di ketua, dan di kaki banyak lukanya,” kata Kak Eko.
Rasa prihatin dan murung semakin bertambah, waktu Kak Eko tahu bila Kak Memet (30) itu adalah staf Kwarcab Cirbon, yg tengah memiliki bayi kecil usia lima bulan. Selain menjadi staf, Kak Memet juga mengajar olahraga bela diri.
“Sebagai tulang punggung famili, maka secara otomatis dia (Kak Memet) akan berhenti bekerja, hingga kondisinya pulih,” jelasnya.
Sedangkan Kak Fajar (21) meski belum menikah, namun syarat keluarganya jua hidup dalam kesederhanaan. Ibu Kak Fajar hanya membuka warung kecil-kecilan pada tempat tinggal . “Saya jua baru tahu ternyata bertugas pada Karya Bhakti Lebaran nir digaji,” ujarnya.
Karena itu, Kak Eko berharap terdapat uluran tangan dari siapa saja yang ingin membantu meringankan beban Kak Memet serta Kak Fajar. Sebab, buat biaya operasi Kak Memet saja membutuhkan dana lebih menurut Rp 25 juta, belum lagi ditambah perawatan selama di tempat tinggal sakit.
Pihak keluarga sendiri, istilah Kak Eko mengungkapkan terimakasih lantaran telah diberikan suport serta bantuan dari Kwarnas. “Yang aku salut, pihak keluarga nir menyesal anaknya mau mengabdi pada Pramuka serta bertugas di Karya Bhakti Lebaran meski tidak digaji,” tandasnya. (HA/Humas Kwarnas)
Sumber : Pramuka.or.id