Kitalah Penentu Atas Hidup Kita
Monday, May 20, 2019
Edit
Ada dua orang mak memasuki toko pakaian & ingin membeli baju. Ternyata pemilik toko yang menjual sedang bad mood sebagai akibatnya nir melayani menggunakan baik, nir sopan & mukanya cemberut. Ibu pertama jengkel mendapat layanan yg tidak baik seperti itu...
Yang mengherankan, ibu kedua permanen enjoy, bahkan bersikap sopan dalam si penjual.
Ibu pertama bertanya, “Mengapa Ibu bersikap sopan pada penjual yang menyebalkan itu?” Lantas dijawab “Kenapa aku wajib mengizinkan beliau menentukan sikapku dalam bertindak? Kitalah penentu atas hidup kita, bukan orang lain.” "
"Tapi beliau melayani kita dengan buruk!" bantah Ibu pertama.
"Itu perkara beliau. Kalau beliau mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan tidak baik, toh beliau yg akan rugi. Kalau kita sampai terpengaruh berarti kita membiarkan dia mengatur & menentukan hayati kita, padahal kita yang bertanggung jawab atas diri kita," kentara Ibu kedua.
Tanpa sadar, tindakan kita kerap dipengaruhi sang tindakan orang lain. Kalau orang lain memperlakukan kita tidak baik, seringkali kita pula akan membalasnya menggunakan hal yang buruk. Kalau orang tidak sopan, kita akan lebih nir sopan lagi. Kalau orang lain pelit pada kita, kita yang semula pemurah tiba² jadinya demikian pelit jikalau wajib berurusan dengan orang tersebut. Kalau direnungkan, sebenarnya betapa nir arifnya tindakan kita jika buat berbuat baik saja wajib menunggu orang lain baik dulu.
Pemenang kehidupan adalah orang yg tetap sejuk di tempat yg panas, tetap manis di loka sangat pahit, permanen merasa kecil meskipun sudah sebagai akbar & permanen hening pada tengah badai yg paling hebat.
Semoga Menginspirasi Kebaikan !!
Yang mengherankan, ibu kedua permanen enjoy, bahkan bersikap sopan dalam si penjual.
"Tapi beliau melayani kita dengan buruk!" bantah Ibu pertama.
"Itu perkara beliau. Kalau beliau mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan tidak baik, toh beliau yg akan rugi. Kalau kita sampai terpengaruh berarti kita membiarkan dia mengatur & menentukan hayati kita, padahal kita yang bertanggung jawab atas diri kita," kentara Ibu kedua.
Tanpa sadar, tindakan kita kerap dipengaruhi sang tindakan orang lain. Kalau orang lain memperlakukan kita tidak baik, seringkali kita pula akan membalasnya menggunakan hal yang buruk. Kalau orang tidak sopan, kita akan lebih nir sopan lagi. Kalau orang lain pelit pada kita, kita yang semula pemurah tiba² jadinya demikian pelit jikalau wajib berurusan dengan orang tersebut. Kalau direnungkan, sebenarnya betapa nir arifnya tindakan kita jika buat berbuat baik saja wajib menunggu orang lain baik dulu.
Pemenang kehidupan adalah orang yg tetap sejuk di tempat yg panas, tetap manis di loka sangat pahit, permanen merasa kecil meskipun sudah sebagai akbar & permanen hening pada tengah badai yg paling hebat.
Semoga Menginspirasi Kebaikan !!
Sumber: Fitriana Nugraha Al-Fatih