KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK 5M
Monday, May 6, 2019
Edit
A.EsensiPendekatan Saintifik
Prosespembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Pendekatan ilmiahdiyakini menjadi titian emas perkembangan serta pengembangan perilaku, keterampilan,dan pengetahuan siswa.
Dalam pendekatan atau proses kerja yangmemenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif(inductive reasoning) dibandingkan menggunakan penalaran deduktif(deductivereasoning).
Dalampendekatan atau proses kerja yg memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebihmengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan denganpenalaran deduktif (deductivereasoning).
Penalarandeduktif melihat kenyataan generik untuk kemudian menarik simpulan yg spesifik.sebaliknya, penalaran induktif memandang kenyataan atau situasi spesifik untukkemudian menarik simpulan secara keseluruhan.
Penalaraninduktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yg lebih luas.metode ilmiah biasanya menempatkan kenyataan unik dengan kajian khusus dandetail buat lalu merumuskan simpulan umum.
B.Langkah-LangkahPembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Observing(mengamati), Questioning (menanya), Mengumpulkan berita/ eksperimen, Mengasosiasikan/mengolah kabar, Mengkomunikasikan .
1.Mengamati
Kegiatan Belajarnya mengamati: melihat,membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau menggunakan alat).
Kegiatan Belajarnya mengamati: melihat,membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau menggunakan alat).
Kompetensiyang Dikembangkan: melatih kesungguhan, ketelitian,mencari liputan
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan prosespembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulantertentu, misalnya menyajikan media objeksecara nyata, siswa senang serta tertantang, serta mudah pelaksanaannya.tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini umumnya memerlukanwaktu persiapan yg usang dan matang, porto dan tenaga relatif poly, serta jikatidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhanrasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memilikikebermaknaan yg tinggi. Dengan metode observasi siswa menemukan faktabahwa terdapat hubungan antara objek yang dianalisis menggunakan materi pembelajaran yangdigunakan sang guru.
Langkah-langkahMengamati
Menentukan objek apa yang akan diobservasi
Membuat panduan observasi sinkron dengan lingkupobjek yang akan diobservasi
Menentukansecara jelasdata-data apa yangperlu diobservasi, baik utama juga sekunder
Menentukan pada mana tempat objek yang akandiobservasi
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akandilakukan buat mengumpulkan data supaya berjalan gampang serta lancar
Menentukan cara serta melakukan pencatatan atas hasilobservasi , seperti memakai kitab catatan, kamera, tape recorder, videoperekam, dan indera-indera tulis lainnya.
Jenis-jenisPengamatan
Observasi biasa (common observation). Peserta didikmerupakan subjek yg sepenuhnya melakukan observasi (complete observer), dansama sekali nir melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yangdiamati.
Observasi terkendali (controlled observation).peserta didik sama sekali nir melibatkan diri dengan pelaku, objek, atausituasi yg diamati. Pada observasi terkendali pelaku atau objekyang diamati ditempatkan dalam ruang atausituasi yang dikhususkan.
Observasi partisipatif (participant observation).pada observasi partisipatif, siswa melibatkan diri secara langsungdengan pelaku atau objek yg diamati. Observasi semacam ini mengharuskanpeserta didik melibatkan diri dalam pelaku, komunitas, atau objek yg diamati
2.Menanya
Kegiatan Belajarnya
Mengajukan pertanyaan mengenai kabar yg tidakdipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan buat menerima informasitambahan tentang apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual hingga kepertanyaan yg bersifat hipotetik).
Kompetensi yang Dikembangkan
Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,kemampuan merumuskan pertanyaan buat menciptakan pikiran kritis yg perlu untukhidup cerdas serta belajar sepanjang hayat
Guru yg efektif sanggup menginspirasi peserta didikuntuk menaikkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, danpengetahuannya. Pada ketika pengajar bertanya, pada saat itu jua beliau membimbing ataumemandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaanpeserta didiknya, saat itu juga dia mendorong asuhannya itu buat menjadipenyimak dan pembelajar yang baik.
Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakannyata, pertanyaan dimaksudkan buat memperoleh tanggapan mulut. Istilah“pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan pula dapatdalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentukpertanyaan, misalnya: Apakah karakteristik-karakteristik kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan,misalnya: Sebutkan ciri-karakteristik kalimat efektif!
Mengajukan pertanyaan mengenai kabar yang tidakdipahami menurut apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasitambahan tentang apa yang diamati. (dimulai dari pertanyaan faktual hingga kepertanyaan hipotetik)
3.MengumpulkanInformasi/ Eksperimen
Kegiatan Belajarnya: Melakukan eksperimen, Membacasumber lain selain kitab teks, Mengamati objek/insiden, Aktivitas Wawancaradengan narasumber
Kompetensi yg Dikembangkan: Mengembangkan sikapteliti, amanah,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,menerapkan kemampuan mengumpulkan kabar melalui berbagai cara yangdipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
4.Mengasosiasikan/Mengolah
Kegiatan Belajarnya
Mengolah berita yang telah dikumpulkan baikterbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun output mengamati dankegiatan mengumpulkan informasi
Kompetensi yang Dikembangkan
Mengembangkan sikap amanah, teliti, disiplin, taataturan, kerja keras, kemampuan menerapkan mekanisme dan kemampuan berpikirinduktif dan deduktif pada menyimpulkan .
5.Mengkomunikasikan
Kegiatan Belajarnya : Menyampaikan hasil pengamatan,konklusi berdasarkanhasil analisissecara lisan, tertulis, atau media lainnnya.
Kompetensi yang Dikembangkan: Mengembangkan sikapjujur, teliti, toleransi, kepandaian sistematis, mengungkapkan pendapatdengan singkat dan jelas, serta mengembangkan kemampuan berbahasa yg baik danbenar.
Sumber: PPT Badan Sumber Pengembangan Sumber DayaManusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan KementrianPendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014.
Postingan Terkait