MANGROVE BRUGUIERA GYMNASRRHIZA L lAMK

MANGROVE BRUGUIERA GYMNASRRHIZA ( L ) lAMK - Nama setempat : Pertut, taheup, tenggel, putut, tumu, tomo, kandeka, tanjang merah, tanjang, lindur, sala-sala, dau, tongke, totongkek, mutut akbar, wako, bako, bangko, mangimangi, sarau.

Deskripsi umum : Pohon yang selalu hijau dengan ketinggian kadang-kadang mencapai 30 m. Kulit kayu memiliki lentisel, permukaannya halus sampai kasar, berwarna abu-abu tua hingga coklat rona berubah-ubah). Akarnya seperti papan melebar ke samping di bagian pangkal pohon, jua memiliki sejumlah akar lutut.

Daun : Daun berkulit, berwarna hijau pada lapisan atas dan hijau kekuningan dalam bagian bawahnya dengan bercak-bercak hitam (ada pula yg nir). Unit & Letak: sederhana & antagonis. Bentuk: elips sampai elips-lanset. Ujung: meruncing Ukuran: 4,lima-7 x 8,5-22 centimeter.
Bunga : Bunga bergelantungan menggunakan panjang tangkai bunga antara 9-25 mm. Letak: di ketiak daun, menggantung. Formasi: soliter. Daun Mahkota: 10-14; putih dan coklat jika tua, panjang 13-16 mm. Kelopak Bunga: 10-14; warna merah muda sampai merah; panjang 30-50.
Buah : Buah melingkar spiral, bulat melintang, panjang 2-dua,5 centimeter. Hipokotil lurus, tumpul dan berwarna hijau tua keunguan. Ukuran: Hipokotil: panjang 12-30 cm serta diameter 1,lima-dua centimeter.
Ekologi : Merupakan jenis yg dominan dalam hutan mangrove yg tinggi serta adalah ciri dari perkembangan termin akhir menurut hutan pantai, serta termin awal dalam transisi sebagai tipe vegetasi daratan. Tumbuh pada areal dengan salinitas rendah dan kemarau, serta tanah yg memiliki aerasi yang baik. Jenis ini toleran terhadap daerah terlindung juga yg mendapat sinar matahari langsung. 

Mereka pula tumbuh dalam tepi daratan berdasarkan mangrove, sepanjang tambak dan sungai pasang surut dan payau. Ditemukan pada tepi pantai hanya jika terjadi erosi pada huma di hadapannya. 


Substrat-nya terdiri berdasarkan lumpur, pasir serta kadang-kadang tanah gambut hitam. Kadang-kadang juga ditemukan di pinggir sungai yang kurang terpengaruh air laut, hal tadi dimungkinkan karena buahnya terbawa arus air atau gelombang pasang. Regenerasinya seringkali hanya pada jumlah terbatas. 


Bunga serta butir terdapat sepanjang tahun. Bunga relatif besar , mempunyai kelopak bunga berwarna kemerahan, tergantung, serta mengundang burung buat melakukan penyerbukan.

Penyebaran : Dari Afrika Timur serta Madagaskar hingga Sri Lanka, Malaysia serta Indonesia menuju wilayah Pasifik Barat dan Australia Tropis.

Kelimpahan : Umum serta tersebar luas.

Manfaat : Bagian pada hipokotil dimakan (manisan kandeka), dicampur dengan gula. Kayunya yang berwarna merah digunakan sebagai kayu bakar serta untuk menciptakan arang.

Sumber : Panduan Pengenalan Mangrove Indonesia.2006.

Semoga Bermanfaat...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel