Melindungi Ikonnya Raja Ampat
Monday, May 20, 2019
Edit
Saat Anda tuliskan kata kunci Raja Ampat dalam mesin pencari gambar pada internet maka yang keluar merupakan dominasi foto kepulauan Wayag. Pulau-pulau karang mini menggunakan lautan biru jernih kehijauan ini memang menjadi ikon-nya Raja Ampat. Tidak mengherankan memang, Wayag adalah sari pati dari estetika Raja Ampat dengan estetika alam yang begitu nyata dalam bentuk dan warna alam memesona. Kemana pun pandangan dihempaskan, pada bawah maupun menurut atas maka yg terlintas hanya satu makna, yaitu kepuasan! Untuk datang dalam estetika loka ini jangan lihat mahal harga perjalanannya!
Kepulauan Wayag yg berada pada Distrik Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat adalah sederetan pulau-pulau kecil yg berparade menggunakan indahnya. Ikon-nya Raja Ampat ini sedang diupayakan buat terus dilestarikan dan dilindungi berdasarkan kerusakan, galat satu upayanya dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat menggunakan mengusulkannya sebagai tempat geopark. Proses tersebut sekarang pada termin pengusulan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Geopark sendiri merupakan tempat yang dianggap mempunyai nilai ilmiah langka sekaligus mempunyai estetika pada suatu kawasan dengan struktur geologi unik. Keunikan tersebut dapat berupa komponen batuan, fosil, mineral, bentang alam, serta proses pembentukannya. Sekarang ini, pihak United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sudah melindungi puluhan aset geopark di 25 negara pada global.
Kepala Bidang Promosi Pariwisata Raja Ampat, Klasina Rumbekwan, mengutarakan bahwa pihaknya mulai berupaya membuahkan Wayag menjadi geopark dari tahun lalu. Sejauh ini Pemerintah Kabupaten Raja Ampat sudah melakukan sejumlah langkah persiapan, mulai berdasarkan survei, studi banding, sampai pengenalan ke rakyat.
Kepala Seksi Informasi Bidang Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Jarrich Haullussy, baru-baru ini pula mengutarakan hal serupa. “Kepulauan Wayag dusulkan menjadi tempat geopark lantaran geologinya yg sangat unik. Bahkan sehabis melakukan studi banding ke Langkawi, Malaysia, mengenai kawasan geopark, diketahui bahwa Wayag memiliki kontur yang lebih unik dan lebih latif”.
Apabila Wayag berhasil sebagai geopark maka kawasan tersebut akan semakin terlindungi. Hal ini termasuk penertiban serta pengaturan wisatawan yg keluar-masuk kawasan Wayag. Ke depan untuk masuk ke daerah Raja Ampat maka wisatawan harus membeli pin yg berlaku setahun. Harga pin buat wisatawan lokal adalah Rp250.000,- dan buat wisatawan mancanegara Rp500.000,-.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat jua akan menata Wayag agar lebih mudah dijelajahi wisatawan. Hal tadi misalnya dengan menciptakan jalan buat mempermudah wisatawan menuju puncak bukit Wayag. Sebelumnya tingkat kecuraman bukit tadi hampir 90 derajat sehingga perlu dibuat jalur spesifik yang lebih aman.
Upaya pelestarian daerah Wayag serta Sayang di Raja Ampat pula melibatkan peran rakyat setempat sehingga akan lebih maksimal menjaga loka latif ini. Ada jua patroli terjadwal pada sepanjang 10 mil perairan berdasarkan pihak LSM. Mereka mengawasi daerah ini menurut ulah para nelayan ilegal yg memburu hiu, ikan pari manta dan teripang buat dijual dengan harga tinggi pada pasaran. Populasi hiu sendiri pada Indonesia cukup poly serta beragam tetapi terus menurun karena maraknya perburuan sang nelayan liar. Keunikan serta keindahan Wayag selain bernilai menjadi tujuan wisata jua dimaknai menjadi daerah konservasi serta perlindungan. Harapannya di masa depan suatu warisan geologi yg sebagai geopark bisa diturunkan pada generasi selanjutnya.
Anda yang ingin mengunjungi kepulauan Wayag maka bisa melalui Sorong menggunakan kapal cepat atau kapal perintis reguler berdurasi 2-4 jam ke Waisai. Tarif kapal ini adalah Rp125.000,- per orangnya. Berikutnya berdasarkan Waisai, bepergian dapat dilanjutkan menggunakan menyewa kapal dengan tarif sekira Rp lima sampai 6 juta per hari. Dapat dipastikan bahwa transportasi menjadi tantangan tersendiri apabila ingin bermobilitas pada perairan Kepulauan Raja Ampat. Perjalanan yang memakan ketika serta porto terbilang akbar. Akan namun, meski demikian berwisata ke loka ini permanen tak terbandingkan menggunakan kepuasan yg diraupnya.
Foto Credit: Michael Sjukrie