MENGENAL DESTRUCTIVE FISHING

Mengenal Destructive Fishing - Selain illegal fishing, Untuk mendukung pilar pembangunan KKP pada hal keberlanjutan dan perikanan yg bertanggung jawab merupakan dengan melarang penangkapan ikan yg destructive fishing.

Banyak diantara kita yang belum mengenal destructive fishing pada umumnya. Baik pengertian serta efek yg di timbulkan dari destructive fishing tadi.

Mengenal Destructive Fishing

Destructive Fishing?

Merupakan aktivitas atau bisnis penangkapan ikan menggunakan memakai alat tangkap/alat bantu penangkapan ikan yg Mengganggu asal daya kelautan dan perikanan. Atau dengan istilah lain penggunaaan alat tangkap yg nir ramah lingkungan.

Salah satu penyebab munculnya detrimental fishing adalah mulai menurunnya stok ikan yang terdapat sehingga metode penangkapan ikan yg digunakan pun sebagai semakin ekstrem. Metode penangkapan yg tergolong ekstrem semisal saja aklat tangkap cantrang, arad , dogol dan Trawl.

Dampak Destructive Fishing

Setidaknya terdapat 3 (3) impak besar yg timbul dampak aktivitas destructive fishing, antara lain :

1.merusak terumbu karang dan habitat ikan

2.kematian aneka macam jenis serta ukuran ikan

3.mengancam keselamatan jiwa.

Kegiatan Destruktive Fishing

1. Penangkapan ikan dengan racun dan bahan peledak

Penggunaan racun buat penangkapan ikan ketika ini sudah menjadi generik dilakukan baik di lingkungan perairan tawar juga perairan bahari. Tidak hanya di Indonesia, dibeberapa Negara misal Filipina yang kini mulai musnah. Masuknya bahan peledak juga mengaibatkan keselamatan menurut pelaku sebagai terancam

Dibanyak loka penggunaan racun buat menangkap ikan adalah teknik penangkapan tradisional, tetapi dampak negatifnya berlipat ganda. 

Racun kimia yg dipakai dapat membunuh seluruh organisme di ekosistem termasuk karang yang menciptakan terumbu karang.

Penggunaan peledak khususnya buat menangkap ikan hias jua telah banyak terjadi. Ledakan bias menghasilkan semacam kawah yang relative besar menghancurkan antara 10-20 meter persegi dasar bahari. 

Penggunaan bahan peledak tidak hanya membunuh ikan target namun jua plants serta fauna yg ada pada sekitarnya. Di wilayah terumbu karang, rekonstruksi tempat asli yang rusak memakan waktu yg sangat usang.  

Selain Mengganggu tempat asli, penggunaan bahan peledak serta racun jua mengancam jiwa/keselamatan si penangkap itu sendiri.

2. Penangkapan ikan dengan jaring dasar

Umumnya dipakai sang nelayan akbar yg memakai metode penangkapan dengan jarring yang sangat besar serta diberi pemberat sampai menyentuh dasar bahari, mengumpulkan atau menghancurkan segala sesuatu yg ada di dasar laut yg mereka lewati. 
Banyak spesies termasuk yang beresiko punah secara tidak sengaja tertangkap dan lalu dilembapr pulang ke bahari (bycatch). Dampak yg disebabkan menurut metode ini adalah selain merusak tempat asal ikan, pula membuat poly bycatch (banyaknya jenis dan ukuran ikan yang tewas) yang berpengaruh terhadap ketersediaan sumber daya ikan.

3. Ghost Fishing

Hal ini terjadi dampak alat tangkap (seperti jarring) yang secara sengaja atau tidak disengaja ditinggalkan/dibuang di laut. Jarring ini monoton menjebak ikan serta makhluk hidup bahari yg lainnya bahkan sampai mamalia bahari akbar. 

Setiap ikan yang tersangkut dijaring akan mati karena kelelahan sehabis berupaya buat melepaskan diri berdasarkan jaring. Dampak yg dapat ada dari kejadian misalnya ini merupakan hilangnya stok sumberdaya ikan.

Demikian artikel mengenai mengenal destructive fishing dan semoga para pelaku destructive fishing mampu mulai meninggalkan pola pola yang bisa mengancam jiwanya sendiri dan keberlangsungan tempat asal. Komitmen KKP buat memberantas destructive fishing telah mulai di lakukan.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel