MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING


A.Definisi/Konsep
Pembelajaranberbasis kasus adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikanmasalah kontekstual sebagai akibatnya merangsang peserta didik buat belajar.
Dalamkelas yang menerapkan pembelajaran berbasis kasus, peserta didik bekerjadalam tim buat memecahkan kasus dunia nyata (real world)
B.kelebihan PBL
1.dengan PBL akan terjadi pembelajaranbermakna. Peserta didik/mahapeserta didik yg belajar memecahkan suatumasalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yg dimilikinya atau berusaha mengetahuipengetahuan yang diperlukan. Belajar bisa semakin bermakna serta bisa diperluasketika siswa/mahapeserta didik berhadapan dengan situasi di mana konsepditerapkan
2.dalam situasi PBL, pesertadidik/mahapeserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilansecara simultan dan mengaplikasikannya pada konteks yg relevan
3.pbl bisa menaikkan akal budi kritis, menumbuhkan inisiatif pesertadidik/mahapeserta didik dalam bekerja, motivasi internal buat belajar, dandapat menyebarkan hubungan interpersonal pada bekerja gerombolan .
C. Langkah-langkah OperasionaldalamProsesPembelajaran
1. Konsep Dasar (Basic Concept)
Fasilitatormemberikan konsep dasar, petunjuk, surat keterangan,atau link dan skill yang dibutuhkan dalam pembelajaran tadi. Hal inidimaksudkan supaya siswa lebih cepat masuk pada atmosfer pembelajarandan mendapatkan ‘peta’ yang akurat tentang arah serta tujuan pembelajaran
2.pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalamlangkah ini fasilitator membicarakan skenario atau konflik serta pesertadidik melakukan banyak sekali aktivitas brainstorming serta seluruh anggota kelompokmengungkapkan pendapat, pandangan baru, serta tanggapan terhadap skenario secara bebas,sehingga dimungkinkan timbul berbagai macam cara lain pendapat
3.pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Pesertadidik mencari berbagai sumber yg dapat memperjelas isu yg sedangdiinvestigasi. Sumber yang dimaksud dapat pada bentuk artikel tertulis yangtersimpan di perpustakaan, halaman web, atau bahkan ahli pada bidang yangrelevan.
Tahapinvestigasi memiliki dua tujuan primer, yaitu: (1) agar siswa mencariinformasi serta berbagi pemahaman yang relevan menggunakan perseteruan yangtelah didiskusikan di kelas, serta (2) fakta dikumpulkan dengan satu tujuanyaitu dipresentasikan pada kelas dan warta tersebut haruslah relevan dandapat dipahami.
4.pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelahmendapatkan asal buat keperluan pendalaman materi pada langkah pembelajaranmandiri, selanjutnya pada rendezvous berikutnya siswa berdiskusi dalamkelompoknya buat mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi daripermasalahan grup. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan dengan carapeserrta didik berkumpul sesuai grup dan fasilitatornya.
5.penilaian (Assessment)
Penilaiandilakukan menggunakan memadukan 3 aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan(skill), dan perilaku (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yangmencakup semua aktivitas pembelajaran yang dilakukan menggunakan ujian akhirsemester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.
Penilaianterhadap kecakapan dapat diukur berdasarkan penguasaan indera bantu pembelajaran, baiksoftware, hardware, maupun kemampuan perancangan serta pengujian.
D.contoh Penerapan
Memanfaatkanlingkungan peserta didik buat memperoleh pengalaman belajar. Guru memberikanpenugasan yg dapat dilakukan di banyak sekali konteks lingkungan siswa,diantaranya pada sekolah, famili dan masyarakat.
Penugasanyang diberikan sang guru memberikan kesempatan bagi peserta didik buat belajardiluar kelas. Peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsungtentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitasbelajar yang wajib dilakukan siswa dalam rangka mencapai penguasaanstandar kompetensi, kemampuan dasar dan materi pembela
E.tahapan-Tahapan Model PBL
Fase-Fase
Perilaku Guru
Fase 1
Orientasi siswa kepada perkara.
Menjelaskan tujuan pembelajaran, mengungkapkan logistik yg diperlukan.
Memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan perkara yg dipilih.
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Membantu siswa mendefinisikan serta mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan kasus tersebut.
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu dan grup.
Mendorong peserta didik buat mengumpulkan berita yang sesuai, melaksanakan eksperimen buat menerima penerangan dan pemecahan masalah.
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan output karya.
Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yg sesuai seperti laporan, model dan menyebarkan tugas dengan teman.
Fase 5
Menganalisa serta mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yg telah dipelajari /meminta gerombolan presentasi hasil kerja.

F.sistem Penilaian
Penilaiandilakukan menggunakan memadukan 3 aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan(skill), dan perilaku (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yangmencakup semua aktivitas pembelajaran yang dilakukan menggunakan ujian akhirsemester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.
Penilaianterhadap kecakapan dapat diukur berdasarkan penguasaan indera bantu pembelajaran, baiksoftware, hardware, maupun kemampuan perancangan serta pengujian. Sedangkanpenilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitukeaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dankehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek tersebutditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Penilaianpembelajaran menggunakan PBL dilakukan menggunakan authentic assesment. Penilaian dapatdilakukan menggunakan portfolio yang merupakan perpaduan yang sistematispekerjaan-pekerjaan peserta didik yg dianalisis buat melihat kemajuanbelajar pada kurun waktu tertentu pada kerangka pencapaian tujuanpembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasidiri (self-assessment) serta peer-assessment.
Self-assessment.penilaian yg dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya danhasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yg ingin dicapai (standard)sang pebelajar itu sendiri dalam belajar.
Peer-assessment.penilaian di mana pebelajar berdiskusi buat menaruh evaluasi terhadapupaya serta hasil penyelesaian tugas-tugas yg telah dilakukannya sendiri maupunoleh teman dalam kelompoknya
SumberPustaka :
Ariani,Farida dkk. 2016. Model Pembelajaran . Jakarta: Pusat Pengembangan danPemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Gurudan Tenaga Kependidikan
POSTINGANTERKAIT
ContohModel Pembelajaran Berbasis Masalah baca DI SINI
ContohSoal serta Pembahasan Kompetensi Pedagogik Lengkap baca DI SINI

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel