NASIB NELAYAN BINUANGEUN BANTEN

NASIB NELAYAN BINUANGEUN, BANTEN -Memang tidak semua kehidupan nelayan sejahtera. Ada yg sukses lantaran nelayan memakai kapal serta alat tangkap yg terbaru dan ada pula nelayan yang masih hidup dalam garis kemiskinan. 

Nelayan kategori yg masih dalam kehidupan kemiskinan bisa kita jumpai disetiap sentra pusat perikanan. Semisal didaerah binueangen kecamatan wanasalam kabupaten lebak provinsi banten.

Di bineuangen kita sanggup melihat beberapa nelayan mini penangkap lobster serta gurita wajib bermodalkan nyawa. Mereka wajib mencari sumber penghidupannya memakai sebuah ban dalam bekas mobil truk atau bus. 

Berenang menuju ke tengah samudera yang berombak akbar dan kedalaman yang cukup pada. Mereka menuju pecahan ombak yg besar karena ditempat itulah lobster dan gurita menetap. Kenapa mereka nir menggunakan perahu? 


Itulah pertanyaan yang spontanitas keluar kalau melihat eksklusif pola penangkapan nelayan mini ini. Mereka nir mau memakai bahtera atau kapal lantaran alasan keselamatan jua. Besarnya ombak disl lautan hindia adalah tantangan tersendiri. Jika nelayan kecil memakai perahu dalam keadaan drifting maka resikonya kapal atau bahtera akan terbalik. 


Bukan tidak mungkin nelayan akan ikut tenggelam. Lalu apakah memakai ban bekas pula tidak bahaya. Yah sama bahayanya. Cuma dari sisi ekonomi tidak ada kerugian di bandingkan dengan menggunakan bahtera laly terbalik.

Seharusnya pemerintah lebak khususnya nir menutup mata akan syarat ini. Binueangen merupakan pelabuhan pendaratan ikan terbaik serta terbesar di lebak serta binueangen juga menjadi produsen perikanan terbesar pada provinsi banten seharusnya lebih perhatian. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel