PAMERAN TUNA CONFERENCE

PAMERAN TUNA CONFERENCE - kembali Bali pada tunjuk menjadi tuan tempat tinggal konferensi tuna. Pertemuan inimenjadi pertemuan yg ke 2 selesainya yg pertama dalam tahun2019. Tujuan darikegiatan ini adalah:

(i) buat membangunsebuah platform untuk mempertemukan para pemangku kepentingan dalam komunitastuna buat memperkenalkan “Rencana Aksi Tuna Nasional” yg akan menjadidokumen pedoman pengelolaan tuna yang berkelanjutan; dan

(ii) mempromosikanupaya yang telah ditempuh Indonesia dalam mempertahankan asal daya tunasecara global.

Kementerian Kelautan dan Perikanan RepublikIndonesia berhubungan menggunakan International Pole & Line Foundationakanmenyelenggarakan the 2ndBali Tuna Conference yang dilanjutkan dengan pertemuan 5th International Coastal TunaBusiness Forum

Gabungan menurut kedua lembaga ini dalam sebuah satukegiatan pada tahun2019, diyakini akan membawa pemerintah, kalangan industriperikanan, serta ilmuwan beketja beserta-sama buat memastikan pengelolaanperikanan tuna yang berkelanjutan, ditunjau menurut aspek ekologis, sosial danpembangunan ekonomi rakyat.


Pada kesempatan pameran ini BBPI Semarangmengirimkankan 4 pegawai buat ikut dan didalam pameran dengan membuka StandBBPI Semarang.tujuan serta Sasaran berdasarkan keikut sertaan berpartisipasi diPameran “Bali Tuna Conference” serta “InternationalCoastal Tuna Forum Bisnis2019”oleh BBPI adalah tersosialisasinya warta mengenaiperikanan tangkap dan output aktivitas BBPI melalui aneka macam media publikasi.

PadaKegiatan pameran ini BBPI menampilkan 4 materi primer, yaitu Jaket Tuna,Kapal laganbar, TEC (Thermal Electric Cooler) serta Palka Berinsulasi untuk Tuna Loin. Serta didukung dengan materi berupa buku hasil rekayasa BBPI, filmdokumenter sarana penangkapan ikan, poster, liflet.


Tema BBPI pada Pameran tadi adalah Penangkapan Tuna yg ramahLingkungan dan Bertanggung jawab. Tema tersebut sangat sinkron dengan program Balituna conference.



Sebagaisalah satu negara pembuat tuna terbesar pada global , Indonesia menghasilkanlebih menurut 16 % menurut hasil tangkapan tuna ke pasar dunia. 

Hasil tangkapan tunajuga sudah menaruh donasi yang signifikan terhadap produksi perikanannasional Indonesia secara keseluruhan, dengan total produksi homogen-homogen mencapailebih menurut 1 juta ton per tahun. 


Menyadari tanggung jawab yang melingkupi hasiltangkapan tadi, Indonesia berkomitmen buat mendukung buat pengelolaanperikanan tuna yg berkelanjutan secara dunia. Indonesia merupakan anggotapenuh berdasarkan tiga (tiga)Organisasi Pengelolaan Perikanan Regional/Regional FisheriesManagement Organisation ( RFMOs ), yaitu Indian OceanTuna Commission (IOTC), Western andCentral Pacific Fisheries Commission (WCPFC) serta Commmission for the Conservation of SouthernBluefin Tuna (CCSBT) . 


Sebagai bagiandari kewajiban Indonesia,Pemerintah telah tetapkan dokumen pedoman untuk membantu para pemangkukepentingan perikanan tuna Indonesia memenuhi persyaratan dan mematuhi langkah-langkahresolusi, konservasi serta pengelolaan RFMO. Para pemangku kepentingan perikanantuna Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga pemanfaatanperikanan tuna yg berkelanjutan pada tingkat regional.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel