POLA UMUM ANGIN DI INDONESIA

Pola Umum Angin pada Indonesia - Di wilayah tropis akan terjadi angin berdasarkan daerah maksimum
subtropis ke daerah minimum equator. Angin ini dianggap angin passat timur bahari pada belahan bumi utara dan angin passat tenggara pada belahan bumi selatan. 

Angin passat banyak membawa uap air karena berhembus di bahari tanggal. Akan namun dalam beberapa daerah dipermukaan bumi angin passat tadi mengalami perubahan arah akibat imbas lingkungan setempat. 

DiIndonesia yg secara geografis terletak pada antara 2 benua (Asia serta Australia) dan dua samudera dan letak surya yang berubah setiap enam bulan berada pada utara serta enam bulan berada pada selatan khatulistiwa, 

maka angin passat tersebut mengalami perubahan menjadi angin muson (angin isu terkini) barat dan angin muson timur( Wyrtki, 1987). Di wilayah khatulistiwa Samudera Pasifik, Angin Pasat Tenggara berhembus secara
normal sepanjang tahun. 


Angin Pasat menyebabkan massa air yang hangat pada bagian Timur Samudera Pasifik berkiprah menuju perairan Timur Indonesia. Pergerakan massa air tadi semakin bekurang dalam beberapa bagian menurut Laut Indonesia. 

Pola Umum Angin pada Indonesia

Hal yang sama ditunjukkan pada ketika angin berhembus dalam wilayah khatulistiwa selama periode pancaroba. Hal ini menyebabkan wilayah Kepulauan Indonesia yg terletak antara lautan hindia bagian Timur menggunakan Samudera Pasifik bagian Barat menyumbangkan tempat penyimpana bahang (heat) terbesar dalam lautan global. Di pada serta sekeliling Indonesia ini dihasilkan suhu bagian atas bahari yang tinggi (>28º C). 

Suhu yg tinggi tersebut akan mensugesti pertukaran bahang dan mengatur hubungan antara atmosfer dan lautanyang akan mengakibatkan beasar tehadap cuaca lokal Kepulauan Indonesia serta dunia. 


Angin Pasat Tenggara yang timbul terus menerus sepanjang tahun mengakibatkan bagian atas laut sepanjang pantai Mindanao- Halmahera- Irian Jaya pada Samudera Pasifik bagian Barat lebih tinggi daripada bagian atas bahari sepanjang pantai Sumatera - Jawa Sumbawa di Samudera Hindia bagian Timur. 


Akibat adanya gradien tekanan yang disebakan oleh perbedaan tinggi permukaan bahari, sejumlah massa air Samudera Pasifik akan mengalir ke Samudera Hindia (Wyrtki, 1987 ) Pola angin yang sangat berperan di Indonesia adalah Angin Muson, hal ini disebakan karena Indonesia teletak diantara Benua Asia serta Australia diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Menurut Wyrtki (1961), keadaan musim pada Indonesia terbagi menjadi tiga golongan, yaitu :

Pola Umum Angin pada Indonesia

1.musim barat (Desember – April)

Pada isu terkini Barat sentra tekanan udara tinggi berekembang diatas benua Asia serta pusat tekanan udara rendah terjadi diatas benua Australia sebagai akibatnya angin berhembus dari barat bahari menuju Tenggara. 

Di Pulau Jawa angin ini dikenal sebagai Angin Muson Barat Laut. Musim Barat umumnya membawa curah hujan yang tinggi pada Pulau Jawa. 


Angin muson barat berhembus dalam bulan Oktober - April, mentari berada di belahan bumi selatan, mengakibatkan belahan bumi selatan khususnya Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari daripada benua Asia. 


Akibatnya pada Australia bertemperatur tinggi serta tekanan udara rendah (minimum). Sebaliknya di Asia yg mulai ditinggalkan mentari temperaturnya rendah serta tekanan udaranya tinggi (maksimum). Oleh karena itu terjadilah pergerakan angin menurut benua Asia ke benua Australia sebagai angin muson barat. 


Angin ini melewati Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia serta Laut Cina Selatan. Karena melewati lautan tentunya banyak membawa uap air serta sesudah hingga di kepulauan Indonesia turunlah hujan. Setiap bulan November, Desember, dan Januari Indonesia bagian barat sedang mengalami musim hujan dengan curah hujan yg relatif tinggi.


2. Musim Timur (April - Oktober)

Pada ekspresi dominan Timur sentra tekanan udara rendah yg terjadi diatas Benua Asia dan pusat tekanan udara tinggi diatas Benua Australia mengakibatkan angin behembu menurut Tenggara menuju Barat Laut. Di Pulau Jawa bertiup Angin Muson Tenggara. 

Selama isu terkini Timur, Pulau Jawa umumnya mengalami kekeringan. Angin muson timur berhembus setiap bulan April - Oktober, saat surya mulai bergeser ke belahan bumi utara. 


Di belahan bumi utara khususnya benua Asia temperaturnya tinggi dan tekanan udara rendah (minimum). Sebaliknya pada benua Australia yang telah ditinggalkan surya, temperaturnya rendah serta tekanan udara tinggi (maksimum). 


Terjadilah pergerakan angin berdasarkan benua Australia ke benua Asia melalui Indonesia sebagai angin muson timur. Angin ini nir banyak menurunkan hujan, lantaran hanya melewati bahari kecil serta jalur sempit seperti Laut Timor, Laut Arafuru, dan bagian selatan Irian Jaya, dan Kepulauan Nusa Tenggara. 


Oleh sebab itu, di Indonesia acapkali menyebutnya menjadi ekspresi dominan kemarau. Di antara ke 2 demam isu, yaitu musim penghujan serta kering terdapat demam isu lain yang dianggap Musim Pancaroba (Peralihan). 


Peralihan berdasarkan animo penghujan ke ekspresi dominan kering diklaim ekspresi dominan kemareng, sedangkan peralihan berdasarkan trend kemarau ke isu terkini penghujan dianggap ekspresi dominan labuh. 


Adapun ciri-ciri isu terkini pancaroba (peralihan), yaitu antara lain udara terasa panas, arah angin nir teratur, seringkali terjadi hujan secara tiba-datang pada waktu yg singkat serta lebat.

3. Musim Peralihan (Maret – Mei dan September – November)

Periode Maret – Mei dikenal seagai trend Peralihan I atau Musim pancaroba athun baru, sedangkan periode Septemer – November disebt ekspresi dominan peralihan II atau trend pancaroba akhir tahun. Pada animo-animo Peralihan, mentari beranjak melintasi khatulistiwa, sehingga angin menjadi lemah dan arahnya tidak menentu.

4.selain angin muson barat serta timur juga masih ada angin lokal. 

Angin ini bertiup setiap hari, misalnya angin darat, angin bahari, angin lembah dan angin gunung. Angin lokal dapat di jelaskan menjadi berikut :

1. Angin Darat dan Angin Laut

Angin ini terjadi pada daerah pantai yang diakibatkan adanya perbedaan sifat daratan serta samudera . Pada malam hari daratan lebih dingin daripada lautan sebagai akibatnya pada daratan adalah wilayah maksimum yg menyebabkan terjadinya angin darat. Sebaliknya, dalam siang hari terjadi angin laut. 

Kedua angin ini banyak dimanfaatkan sang para nelayan tradisional untuk menangkap ikan di laut. Pada malam hari waktu bertiupnya angin darat, para nelayan pulang menangkap ikan di bahari. Sebaliknya dalam siang hari saat bertiupnya angin bahari, para nelayan
pulang dari penangkapannya.

2. Angin Lembah dan Angin Gunung

Pada siang hari puncak gunung lebih cepat mendapat panas daripada lembah yg pada keadaan tertutup. Puncak gunung tekanan udaranya minimum serta lembah tekanan udaranya maksimum. Karena keadaan ini maka udara berkiprah menurut lembah menyusur lereng menuju ke puncak gunung. Angin dari lembah ini dianggap angin lembah. 

Pada malam hari puncak gunung lebih cepat mengeluarkan panas daripada lembah. Akibatnya pada puncak  gunung bertekanan lebih tinggi (maksimum) dibandingkan menggunakan pada lembah (minimum) sebagai akibatnya angin bertiup berdasarkan zenit gunung menuruni lereng menuju ke lembah. Angin berdasarkan puncak gunung ini disebut angin gunun


Pola Umum Angin pada Indonesia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel