Pramuka Kota Bandung
Pramuka Kota Bandung
Dr. H. Adhyaksa Dault: Stangan Leher Merah Putih Membangkitkan Semangat Nasionalisme Anak Bangsa
Posted: 28 Apr2019 10:00 PM PDT
Demikian Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Dr. H. Adhyaksa Dault ketika memberi sambutan pada ketika melantik Mejelis Pembimbing Satuan Karaya Pramuka Widya Budaya Bakti serta Ketua Pimpinan Saka Pramuka Widya Budaya Bakti Tingkat Nasional Masa Bakti2019-2018, menggunakan pengurus Prof. Kacung Marijan, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud menjadi Ketua Pimpinan Saka Widya Budaya Bakti Tingkat Nasional. Sebagai Ketua Hariannya adalah Dr. Wartanto, M.M, Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal. Acara pelantikan berlangsung Senin siang (28/4) pada Surakarta sesudah prosesi acara Pembukaan Kemah Budaya Tingkat Nasional yg berlangsung di Taman Balekambang, Surakarta.
Mantan Menpora ini mengakui kiprah Kemendikbud sangat luar biasa dan ini terus dibutuhkan atau lebih ditingkatkan. Walaupun saat pelantikan jumlah anggota tidak poly, tapi abang-saudara tertua mempunyai pengaruh yg sangat sentral pada melakukan tugas membina generasi muda melalui Gerakan Pramuka.
Senada yg disampaikan Kak Adhyaksa Dault, Wamendikbud, Prof. Dr. Wiendu Nuryanti menyampaikan bahwa walaupun dalam ruang ini tidak poly, tetapi menurut sisi peran serta fungsi, semuanya akan menularkan semangat serta spirit yg luar biasa bagi persatuan, NKRI, dan menjaga merah putih dalam membangun karakter bangsa dimasa akan datang.
Menurut Wiendu Nuryanti, melalui kurikulum2019, Kemendikbud melakukan tindakan konkret, konkrit dan terus menyemaikan nilai-nilai luhur, nilai-nilai yg begitu pada kepada semua generasi muda.
Tak lupa Kak Wiendu berharap buat terus menerus mengawal dan mendampingi kami pada pada melaksanakan kurikulum2019 khususnya Pramuka sebagai ekstrakurikuler harus.
Keberadaan Saka Widya Budaya Bakti secara resmi telah disyahkan pada lembaga tertinggi Gerakan Pramuka, yaitu Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka yg berlangsung dua-5 Desember2019 di Kupang Nusa Tenggara Timur. Kemudian langkah berikutnya yg dilakukan pihak Kemendikbud melakukan kerjasama dan naskah kerjasama bernomor 17/IX/KB/2013 dan angka 011/PK-MoU/2013 yang berkaitan menggunakan Pendidikan Kepramukaan dalam Gugus Depan Berbasis di Satuan Pendidikan dan Satuan Karya Pramuka ditandatangani dalam 6 Maret2019 di Hotel Sahid Jaya bertepatan menggunakan acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan2019.
Acara Penandatangan Perjanjian Kerjasama tadi disaksikan pribadi sang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kak Muhammad Nuh, serta Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Adyaksa Dault.
Dari pihak Kwarnas Gerakan Pramuka naskah perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani oleh Kak Surijadi Murdjani Syukur selaku wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Bina Anggota Muda dan menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tandatangani lima direktorat antara lain Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal serta Informal, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, serta Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Perjanjian kerjasama ini dimaksudkan sebagai acuan serta landasan serta memudahkan cara bertindak pada melaksanakan pelatihan pendidikan Kepramukaan mulai berdasarkan pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi.
Adapun ruang lingkup perjanjian kerja sama ini mencakup aneka macam kegiatan dan tiap masing-masing direktorat tidak sama, contohnya Direktorat Jenderal Pendidikan Usia Dini, Nonformal serta Informal diantaranya Pembekalan pada penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka (SAKA) Widya Budaya Bakti bidang Anak Usia dini, Nonformal, serta Informal.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar mencakup pelatihan, pendidikan dan pembinaan kepada pengelola gugus depan yang berpangkalan di satuan pendidikan dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah mencakup pembekalan pada penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka (SAKA) Widya Budaya Bakti bidang pendidikan menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi meliputi pembekalan kepada penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka (SAKA) Widya Budaya Bakti bidang pendidikan Tinggi, dan Direktorat Jenderal Kebudayaan meliputi pembekalan kepada penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka (SAKA) Widya Budaya Bakti bidang Kepramukaan.
Dalam Perjanjian tadi masing-masing Direktorat berkomitmen buat melaksanakan Pendidikan Kepramukaan pada Gugus Depan Berbasis Di Satuan Pendidikan serta Satuan Karya Pramuka yg telah dicanangkan dan masuk pada kurikulum2019.
Bagi Kwarnas Gerakan Pramuka, dengan ditandatangani perjanjian kerja sama ini menjadi payung aturan yang kuat pada mendukung dan melaksanakan Pendidikan kepramukaan pada satuan pendidikan.
Sumber Berita : Humas Kwarnas/ TP
Prof. Dr. KH. Muhammad Nuh: Gerakan Pramuka Pegang Peran Penting Mewujudkan Generasi Mandiri
Posted: 28 Apr2019 09:57 PM PDT
KBN2019 yang mengusung tema "Terampil, Berbudaya, serta Mandiri" ini mempunyai makna yang kuat pada upaya menciptakan generasi muda bangsa yg berkarakter dan berbudaya menjadi kekuatan nasional buat memperkokoh keutuhan, sekaligus membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Masa depan bangsa serta negara terletak ditangan anak-anak belia yg adalah pemegang hak waris kepemimpinan bangsa pada masa yg akan tiba", kata M. Nuh.
Menurut M. Nuh, membentuk karakter anak bangsa sejak dini melalui penerapan nilai-nilai keteladanan yang berakar dalam agama, budaya, kewarganegaraan, dan budi pekerti sebagai modal utama serta pondasi yg bertenaga bagi bangsa buat lebih maju.
Oleh karenanya ujar M. Nuh, Gerakan Pramuka menggunakan ragam kegiatan yg bernuansa cinta tanah air, Gerakan Pramuka memegang peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai positif dan keanekaragaman budaya yg dimiliki Indonesia.
Ia berharap melalui proses pendidikan yang diselenggarakan Gerakan Pramuka, kedepan terwujudnya ketokohan semangat nasionallisme, cinta budaya, dan cinta tanah air ditengah-tengah kenyataan globalisasi, khususnya dikalangan generasi muda.
Dijelaskannya, Gerakan Pramuka bersama Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan memberi ruang, wadah, serta media luas pada upaya terus menerus membentuk generasi muda, guna memiliki karakter, kepribadian, dan tabiat yang kuat.
Lebih lanjut M. Nuh mengungkapkan bahwa dalam aktivitas Pramuka, kita belajar poly aneka macam keterampilan yg tidak pernah didapat dibangku sekolah. Dalam Pendidikan Kepramukaan, kita belajar berkomunikasi dengan aneka macam kalangan, belajar bermain pada alam bebas, membangun keberanian serta tanggung jawab, dan belajar menjadi pemimpin. Semua itu menempa buat menjadi pribadi yang berdikari, berani, bertanggung jawab, berdisiplin serta terampil. Ungkap M. Nuh.
Sementara itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Dr. H. Adhyaksa Dault mengatakan bahwa KBN merupakan wadah bagi generasi belia buat kelak sebagai insan yg memiliki karakter bangsa yg bhinneka tunggal ika serta mampu hayati bersama menggunakan rukun dalam keanekaragaman serta sebagai warga negara yg mandiri, trampil, peduli dan bertanggungjawab terhadap pelestarian budaya dan bangsa.
Menurut mantan Menpora, Gerakan Pramuka sebagai forum pendidikan karakter bagi kaum belia, mendorong secara terus menerus demi terwujudnya negara yg sejahtera, aman serta tenang. Pramuka menjadi perekat bangsa sebagai kekuatan dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang dicetuskan pada founding father kita.
Anggota Gerakan Pramuka tentu bukan dalam event kemah budaya ini saja buat mengenalkan kebudayaan masing-masing wilayah, namun sejak usang setiap event kepramukaan selalu ada program sosialisasi budaya sebagai suatu hal yang dinantikan, jelas kak Adhyaksa Dault.
Parameter budaya seperti gaya hidup kelompok masyarakat eksklusif mempunyai suatu bahasa, makan bersama caranya yang berbeda sehingga bagi yg tidak sama menggunakan kelompok lain sehingga bagi yang bukan bagian dari kelompok tadi akan merasa asing serta menganggapnya unik, celoteh Ka kwarnas yang terpilih dalam lembaga Munas Gerakan Pramuka di NTT akhir tahun2019.
Dengan mengenalkan budaya tadi, maka gerombolan rakyat lainnya dapat memahami. Jika hal-hal ini saja dapat dilakukan sang semua kelompok rakyat kita, maka saya yakin bangsa Indonesia akan hidup pada kesejehateraan, aman dan hening.
Oleh karena itu, aku berharap pada Kakak-abang Pembina Pramuka buat dapat terus menerus mengenalkan perbedaan-disparitas menjadi output kebudayaan kepada anggota binaannya. Karena budaya merupakan pengetahuan yg bisa dikomunikasikan, serta dipelajari. Budaya bisa memudahkan kehidupan menggunakan memberi solusi, tetapkan pola interaksi dan cara memelihara kohesi dan mufakat grup, tegas Adhyaksa Dault.
Kemah Budaya Tingkat Nasional yg dilaksanakan buat yang ke-lima ini diikuti 750 orang Anggota Gerakan Pramuka golongan Penggalang dan Pembina Pendamping. Mereka adalah utusan berdasarkan 33 Kontingen Daerah Gerakan Pramuka dari semua Indonesia. Mereka akan melakukan aktivitas selama sepakan, 27 April – 2 Mei2019.
Sumber Berita : Humas Kwarnas (Saiko Damai)/ TP
To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. Email delivery powered by Google Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610