Pramuka Kota Bandung

Pramuka Kota Bandung

Peringatan 85 Tahun Museum Geologi Gelar Kuliah Umum serta Geotrek

Posted: 22 May2019 12:49 AM PDT

Dalam rangka memperingati 85 Tahun Museum Geologi Badan Geologi Kementrian Energi serta Sumber Daya Mineral (KESDM) menggelar Kuliah Umum tentang penemuan fosil Gajah Blora bertema "Koleksi Museum Jadikan Koleksi" pada Audotorium Museum Geologi, Jalan Diponegoro No.57 Bandung, Selasa (21/lima/2014). Hadir menjadi pembicara pada acara yang diikuti sejumlah pengajar, mahasiswa, dan pelajar dari Kota Bandung dan sekitarnya ini, diantaranya: Ir. S.R.sinung Baskoro, M.T., Ir. Danny Z. Herman, M.sc., Gert Van den Berg, dan Prof. Dr. Fachroel Aziz. Dalam sambutannya Sinung Baskoro selaku Kepala Museum Geologi menyatakan, koleksi museum itu sangat penting, karena adalah warisan heritage yang perlu pada perlindungan." Apa yg kita harapkan pada aktivitas ulang tahun museum geologi ke delapan puluh lima tahun ini, merupakan berakibat koleksi museum menjadi inspirasi bagi warga , janganlah dengan mudah warga menjual potensi alam, sehingga kita nir punya sisa buat masa depan generasi mendatang. Jadi pemerintah bersama warga wajib sama-sama berperan buat  melindungi warisan heritage ini " harap Sinung. Dalam paparannya berjudul "Temuan Fosil Gajah Blora", Erick Setiyabudhi mewakili Fachroel Aziz menerangkan bagaimana tim eskavasi Fosil Gajah Blora melaksanakan proses ekskavasi sampai saat ini dipamerkan di arena museum Geologi." Di wilayah Kabupaten Blora itu ada yang namanya wilayah Ngandong, yang secara administrasi ketika ini ikut wilayah kabupaten Blora, akan tetapi dahulu masih ikut KPH atau karesidenan Ngawi yang notabene masuk wilayah Jawa Timur. Jadi hal-hal seperti itu juga kadang menjadi hambatan pada hal perizinan buat masuk wilayah temuan penggalian fosil. Selain itu, pada wilayah penggalian fosil gajah Blora, ditemukan jua fosil harimau." Ujar Erick. Selain itu, Gert Van den Berg pada paparannya mengenai "Migrasi dan Dating Fosil Gajah Blora", menyampaikan populasi gajah yang terdapat kini , seperti gajah Afrika populasinya makin berkurang karena perburuan liar dan pencurian gading." Dulu buat menditeksi umur fosil masih ditinjau berdasarkan perbandingan fosil dengan fosil lainnya dan pada tahun 1956, ditemukan metode radio karbon, tetapi tidak bisa memakai metode ini, jadi harus menggunakan cara lain dan di duapuluh tahun terakhir terdapat banyak motode cara lain dan galat satu metode yang kita gunakan buat mengetahui umur gajah blora merupakan lumunisensi," ujar Gert yang menyebutkan juga bahwa pada lokasi fosil gajah blora, kita juga menemukan banyak fosil daun. Seperti pemapar sebelumnya, Dannypun yang memaparkan mengenai Fosilisasi Gajah Blora menyatakan, ditemukannya fosil gajah Blora masih ada pada teras unggun." Kematian gajah blora mampu diakibatkan lantaran sakit, telah berumur tua atau dimangsa predator dank arena kondisi lingkungan serta kematian sebelum terkubur, membawa hewan ini kepada kondisi terurai dan terpisah  bagian jasadnya, tetapi dapat dihindari jika terjadi penguburan secara cepat. Jadi fosil ini akan terkuburkan secara paripurna bila didalamnya rendah oxygen, sebagai akibatnya proses pembusukannya tidak terlalu cepat." Terang Danny. Menurut Danny, pada kebanyakan masalah inovasi fosil, inovasi ini memang diakui belum mendekati paripurna, sebagai akibatnya dalam inovasi fosil gajah blora ini, syarat jasadnya nir utuh, mungkin diantaranya ditimbulkan pemindahan bangkainya atau dimakan oleh predator." Pada kondisi terkubur, faktor kimia ekamatra sangat menghipnotis, dan yang paling indah buat pengawetan adalah tanah lempung. Tapi dalam penemuan fosil gajah blora ini, terdapat pasir halus yg komposisinya vulkanik, " terang Danny yang juga menerangkan mengenai tulang fosil gajah Blora. Dalam pemaparannya tentang "Konservasi Warisan Geologi", Sinung berkata, Keragaman geologi secara positif itu diwujudkan menggunakan beragam sumber daya mineral, energy, air, banyak sekali fenomena bentang alam, keunikan batuan serta fosil, proses geologi yg masih mampu kita perhatikan. Sedangkan menurut sisi kebencanaan kita kenal ada letusan gunung api, gempa bumi dan tsunami. " Di Indonesia waktu ini telah masih ada beberapa lokasi heritage geologi mulai menurut pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi sampai Papua. Jadi dalam hal ini, langkah selanjutnya pengembangan berdasarkan geodeversity, geoheritage ialah menjadi geoconservation yaitu upaya pelestarian atau upaya penyelamatan  kenyataan alam dari bentuk pemenfaatan geodeversity yg berkesinembungan melalui program yang terpola.  Mengenai konservasi haeritage pada alam, kita memakai pendekatan nilai keilmuan, estetika, budaya, dan rekreasi. Selanjutnya, acara yg dimulai dari 21-22 Mei2019 ini, diisi pula dengan kegiatan Geotrek ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (TP)

You are subscribed to email updates from Pramuka Kota Bandung
To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. Email delivery powered by Google Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel