Profil Ir. Syarif Widjaya Ph.D Dirjen Perikanan Tangkap
Monday, May 20, 2019
Edit
Profil Ir. Syarif Widjaya, Ph.D Dirjen Perikanan Tangkap - Dirjen Perikanan Tangkap Yang saat ini pada Pimpin oleh seseorang Yang memiliki kemampuan Manejerial yang sangat mumpuni. Pernah menjabat sebagai ketua badan pengembangan SDM kelautan serta perikanan menjadi sosok ini sangat sempurna buat menahkodai Salah Satu ekselon satu pada Kementrian yg pada pimpin oleh bunda susi pudjiastuti yaitu Kementrian kelautan dan perikanan.
Profil Ir. Syarif Widjaya, Ph.D yg jua adalah Pengajar Besar pada Universitas pada surabaya pula berharap poly agar Dirjen Tangkap akan menjadikan Perikanan dan Kelutan Menjadi lebih Maju.
Komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan ngtmelkap alui dirjen perikanan dalam mewujudkan penataan pengelolaan kelautan serta perikanan bukanlah pepesan kosong belaka. Segudang gebrakan kebijakan telah diterbitkan, upaya itu dilakukan buat mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim global. Demi tercapainya kedaulatan pangan bahari menjadi keliru satu pilar menjadi poros maritim global tadi maka sektor kelautan dan perikanan harus sebagai keliru satu prioritas pembangunan nasional,
Melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) pula, dalam tahun2019 KKP telah menyiapkan Rp 467 milyar untuk membangun 1.068 unit kapal perikanan dengan majemuk ukuran. Rencananya, kapal yang akan dibangun berukuran di bawah 5 GT sebanyak 449 unit, kapal lima GT 498 unit, kapal berbobot 10 GT 92 unit, kapal menggunakan berat 20 GT sebesar tiga unit, 20 unit kapal berukuran 30 GT serta 3 unit kapal penangkap berukuran 120 GT dari baja. Selain itu akan dibangun jua kapal pengangkut ukuran 100 GT dari baja sejumlah tiga unit.
Untuk melengkapi kapal bantuan tadi, dibangun jua indera penangkapan ikan sebanyak 2.990 paket dengan total anggaran Rp 79 milyar. Bantuan alat penangkapan ikan itu terdiri berdasarkan gillnet dengan 59 spesifikasi, trammelnet dua spesifikasi, rawai hanyut 3 spesifikasi, rawai dasar tiga spesifikasi, bubu lima spesifiksi, pancing tonda 1 spesifikasi, pole and line 1 spesifikasi dan handline 15 spesifikasi. Disamping donasi indera penangkap ikan tadi, buat memudahkan serta memfasilitasi nelayan memperbaiki mesin dan kapalnya disiapkan jua bengkel pada 20 Pelabuhan.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja membicarakan tujuan pemberian donasi wahana penangkapan ikan yaitu buat menaikkan pendapatan serta kesejahteraan rakyat dan mengoptimalkan sumber daya perikanan tangkap. “Potensi perikanan Indonesia semakin tinggi, semenjak diberlakukannya moratorium kapal asing, pemberantasan IUU fishing yg masif serta pelarangan alat penangkapan ikan yg menghambat lingkungan. Hal ini juga berkontribusi menaikkan hasil tangkapan nelayan,” tuturnya.
Sjarief mengakui, jumlah bantuan kapal perikanan menggunakan ukuran di bawah 30 GT lebih poly dibandingkan dengan ukuran 30 GT ke atas. Bukan tanpa tujuan, hal ini buat memberdayakan nelayan kecil supaya sanggup memanfaatkan asal daya ikan yg berlimpah.
“Ikan nir hanya ada pada tengah laut, bahkan telah ke pinggir karena dampak kebijakan KKP mengenai keberlanjutan sumber daya ikan. Kita akan menaruh training kepada nelayan-nelayan mini agar sanggup mengoperasikan kapal serta indera penangkapan ikan donasi KKP,” ujar Sjarief optimis.
Lebih lanjut Sjarief menyebutkan, proses pengadaan kapal perikanan dan alat penangkapan ikan tadi memakai mekanisme pelelangan generik dan e-katalog bekerja sama dengan lembaga kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah (LKPP) buat mengedepankan transparansi, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi. Proses tersebut dilakukan secara terbuka buat seluruh galangan kapal nasional baik milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta bisa berpartisipasi.
Sasaran pengadaan paket donasi kapal perikanan ini adalah terbangunnya kapal perikanan berbahan fiberglass yang laik bahari, laik tangkap serta laik simpan sinkron dengan baku kualitas yg ditetapkan dan memperhatikan kearifan lokal serta penyerahan yg tepat saat.
Sedangkan kriteria kapal perikanan tersebut sudah disusun desain serta spesifikasinya sang tim desain (tim rancang bangun) yang beranggotakan para profesional dari Direktorat Kapal Perikanan serta Alat Penangkap Ikan, Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan serta Perikanan, Badan Riset serta Sumber Daya Manusia KKP, Balai Besar Penangkapan Ikan Semarang, Badan Pengkajian serta Penerapan Teknologi serta Biro Klasifikasi Indonesia.
KKP nir hanya penekanan pada pengadaan fisik kapal-nya saja namun sekaligus mempersiapkan kapasitas nelayannya serta permodalan dengan melibatkan forum permodalan juga kawan stretagis lainnya supaya bantuan kapal yg diberikan benar-benar berguna, tepat guna dan tepat target.
“Kita sudah lakukan identifikasi spesifikasi desain kapal berdasarkan ciri perairan, kearifan lokal dan kebutuhan nelayan calon penerima donasi. Bahkan uji coba prototype yg sinkron dengan kebutuhan nelayan pula sudah dilakukan di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap beberapa waktu kemudian. Banyak nelayan yg hadir, menurut Pangandaran, Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, nelayan pesisir barat serta Maluku,” papar Sjarief.
Calon penerima donasi jua turut terlibat pada proses pengadaan donasi wahana penangkapan ikan ini. Mulai waktu perencanaan, pembangunan dan supervisi pembangunan hingga mendatangkan calon penerima ke galangan kapal buat menentukan langsung kapal bantuan.
“Dalam waktu dekat, kita akan gelar rapat pleno yang melibatkan semua stakeholder menurut penyedia bahan pembuatan kapal, galangan, penyedia mesin, pemerintah wilayah dan perbankan supaya terjadi sinergitas sebagai akibatnya selesainya pertengahan tahun semua donasi sudah selesai, donasi tadi bisa segera terdistribusi ke nelayan,” imbuhnya
Sementara itu, KKP akan membenahi kapal-kapal bantuan misalnya inka mina dan mina maritim yg mangkrak menggunakan menarik kapal-kapal tadi, memperbaikinya dan mendistribusikan ulang dengan menggandeng mitra strategis seperti BUMN Perikanan yang pula akan bekerjasama dengan koperasi-koperasi pada wilayah.
“Nantinya kapal-kapal tersebut akan mengisi perairan Indonesia, perairan kita harus ditutup dengan kapal-kapal Indonesia untuk mengatasi illegal fishing serta pula menjaga perbatasan. Sabang, Natuna, Arafura dan Marauke, Saumlaki, Sebatik, serta titik lainnya akan diisi sang kapal-kapal BUMN Perikanan,” imbuhnya