PROSES PENGERINGAN BAHAN BAKU TEPUNG IKAN
Monday, May 20, 2019
Edit
PROSES PENGERINGAN BAHAN BAKU TEPUNG IKAN - Ada dua jenis alat pengering, yaitu indera pengering langsung dan alat pengering nir langsung.
Tepung sebaiknya nir dipanaskan dalam suhu yang sangat tinggi, karena penguapan air yg cepat mengakibatkan keadaan ikan mendingin, semetode normal produk dipanaskan dalam suhu 100˚C.
Tepung sebaiknya nir dipanaskan dalam suhu yang sangat tinggi, karena penguapan air yg cepat mengakibatkan keadaan ikan mendingin, semetode normal produk dipanaskan dalam suhu 100˚C.
Pengeringan bertujuan buat mengurangi kadar air yang terdapat dalam tepung ikan. Metode konvensional memakai alat pengering dryer.
Tepung basah yg keluar menurut Squeezer masuk kedalam dryer melalui screw berjalan.
Panas yg digunakan dari berdasarkan uap yg dialirkan melalui pipa yang terhubung ke Boiler.
Alat pengeringan berbentuk seperti drum atau terowongan yang dipasang horisontal. Suhu pengeringan yang diperlukan antara 98˚-100˚C serta tekanan uap 4-6 bar.
Tepung basah yg keluar menurut Squeezer masuk kedalam dryer melalui screw berjalan.
PROSES PENGERINGAN BAHAN BAKU TEPUNG IKAN
Panas yg digunakan dari berdasarkan uap yg dialirkan melalui pipa yang terhubung ke Boiler.
Alat pengeringan berbentuk seperti drum atau terowongan yang dipasang horisontal. Suhu pengeringan yang diperlukan antara 98˚-100˚C serta tekanan uap 4-6 bar.
Proses pengeringan berlangsung selama 2 jam berdasarkan awal proses produksi.
Baca Juga :
Sebelum dimuntahkan dari dryer, dilakukan pengecekan terlebih dahulu dengan cara membuka pintu dryer paling ujung lalu tepung diambil serta diuji secara sensoris.
Ciri-ciri tepung yg sudah dapat dikeluarkan yakni butiran tepung tidak menggumpal serta tekstur tepung lebih halus.
Pengujian lain adalah memakai indera MC (moisture contents) meter .
Apabila kadar air mencapai (11% maka proses pengeluaran dari dryer dilarang. Pengeluaran selanjutnya membutuhkan waktu kurang lebih 30 mnt.
Apabila kadar air mencapai (11% maka proses pengeluaran dari dryer dilarang. Pengeluaran selanjutnya membutuhkan waktu kurang lebih 30 mnt.
Pengeringan yang kurang sempurna menyebabkan kadar air masih nisbi sangat tinggi, hal tadi mengakibatkan tepung gampang mengalami proses oksidasi yg bisa menyebabkan ketengikan dan tumbuhnya kutu pada saat penyimpanan.
Menurut Hutuely, dkk. (1988), pengeringan bertujuan buat mengurangi kadar air sampai batas eksklusif, dimana perkembangan mikroorganisme juga kegiatan enzim-enzim bisa terhambat atau terhenti. Semakin lama waktu pengeringan, kadar air semakin turun.
Menurut Hutuely, dkk. (1988), pengeringan bertujuan buat mengurangi kadar air sampai batas eksklusif, dimana perkembangan mikroorganisme juga kegiatan enzim-enzim bisa terhambat atau terhenti. Semakin lama waktu pengeringan, kadar air semakin turun.
Tepung yang berbau tengik mengindikasikan bahwa kualitas tepung ikan telah menurun, demikian juga dengan kandungan gizinya.
Tepung yang terlalu kemarau akan mengurangi rendemen. Pada ketika pengeluaran tepung ditambahkan antioksidan sebanyak 150 mililiter/1 ton bahan baku.
Menurut Murtdjo (2001), antioksidan adalah suatu senyawa organik fenolis yang dipergunakan sebagai bahan baku makanan ternak.
Antioksidan mempunyai kesanggupan buat Mengganggu proses oksidasi secara langsung maupun tidak eksklusif. Jenis antioksidan yang seringkali digunakan merupakan Xantoquin.
Tepung yang terlalu kemarau akan mengurangi rendemen. Pada ketika pengeluaran tepung ditambahkan antioksidan sebanyak 150 mililiter/1 ton bahan baku.
Menurut Murtdjo (2001), antioksidan adalah suatu senyawa organik fenolis yang dipergunakan sebagai bahan baku makanan ternak.
Antioksidan mempunyai kesanggupan buat Mengganggu proses oksidasi secara langsung maupun tidak eksklusif. Jenis antioksidan yang seringkali digunakan merupakan Xantoquin.
Sumber : Modul Pembuatan Tepung Ikan dan Pemanfaatannya, BPPP Tegal.
Semoga Bermanfaat...