PUISI KEBANGKITAN NELAYAN

NELAYAN BANGKIT
Apanya yg bangkit…..


Bangkit menurut gumpalan hitam virus berkarat kemiskinan jutaan nelayan.


Puluhan tahun terjebak perangkap galat urus tanpa integrasi-padu dg realita denyut nadi ekonomi perikanan

Belenggu isolasi geografis akses usaha nelayan terpencil terabaikan, teka-teki pada otak sicebol.

Pembiaran suburnya relasi eksploitatif ijon patron rente, bukti kapitalis haus cucuran keringat rupiah nelayan.

Gejolak sosial rebutan ikan migrasi, bukti blue print kebijakan nelayan tidak merakyat.

Pencegahan, penanganan perkara dan pemberdayaan nelayan telah tanggal cerai berai tanpa pola bingkai perikanan, sepotong disana disitu disini amburadul aji mumpung bergincu menor pencitraan.

Para figuran beraksi tembak diatas kuda, tutup buku bubar macet mangkrak menyampah.

Nenek moyang orang pelaut, nelayan ulung saling berebut gulungan ombak over fishing

.... Iwake langka kang….. Sing ana gari resak plastik….


Nelayan sejahtera diatas kalkulasi teori kertas, harus diterjemahkan pada bahasa nelayan

Derai air mata garam ditengah lautan yang gamang, kapan kita punya nyali buat jujur kepada masyarakat.

Fishing master tanpa samudera , terpuruk didarat menunggu keajaiban kepastian.

Masihkah tersisa sepotong solusi bagi periuk nasi nelayan

Penggorengan yg tinggal kerak amis tanpa potongan ikan segar, dipiring kudapan berganti ikan memahami serta ikan tempe.


Kanak-kanak terlantar nanar tanpa sekolah, investasi kebodohan bangsa yang sangat tak pantas.


Angka kemiskinan nelayan telah menurun, benar… kemiskinan telah menurun berdasarkan bapak ke anak ke cucu.

Dalam syarat sulit nelayan selalu cerdas, hutang kepada juragan atau rentenir atau alih profesi berdesakan bertarung memenuhi daratan.

Nelayan muda gagah perkasa mengosongkan ranah pesisir, migran menyebar berlaga mengadu nasib ke tujuh lautan luas global.

Untuk setengah piring nasi serta sepotong kain pembalut badan


Untuk pelita ilmu bagi kanak yg tanggal buaian


Nelayan bangkit.....

Realita nelayan terpuruk harus dijawab, dilindungi diberdayakan


Karunia ikan melimpah harus dijabarkan pada bahasa rakyat, bukan bahasa asing

Amanat lembaran Negara tergores tegas pada cakrawala nusantara,

bakti memakmurkan nelayan tanpa ada yang tercecer


adalah harga yg pantas diperjuangkan dengan segenap kecerdasan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel