Ramadan Penerimaan Anggota Pramuka Bernuansa Islami
Monday, May 20, 2019
Edit
DEMAK - Para pelajar pada Kabupaten Demak, Jawa Tengah, memiliki cara tersendiri buat mengisi bulan suci Ramadan. Meski nir menggelar pesantren Ramadan, tetapi mereka mengisi program penerimaan ambalan baru Pramuka dengan nuansa keagamaan.
Secara bersamaan 10 pelajar yang mengenakan sandang seragam Pramuka maju ke tengah lapangan loka api unggun akan dinyalakan. Mereka membawa sebuah obor menjadi simbol penerang dalam setiap langkah.
Alunan salawat menggema menurut ratusan pelajar Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sayung yang berdiri melingkar. Suara itu memecah keheningan di tengah lingkungan sekolah di Desa Onggorawe, Kecamatan Sayung tersebut.
Dengan lantang satu per satu anak didik dan siswi yg berdiri memegang obor mengucapkan Dasa Dharma Pamuka. Sementara alunan gema salawat terus berkumandang sampai pembacaan Dasa Dharma selesai. Puncak pembacaan itu diakhiri dengan melempar obor secara bersamaan ke tumpukan kayu hingga barah unggun berkobar.
Kepala SMKN 1 Sayung, Gigis Mohamad Afnan, berkata, program tersebut sengaja digelar pada rangka penerimaan tamu ambalan. Terdapat 161 murid baru yg mengikuti aktivitas tadi.
“Acara penerimaan ambalan ini pada kemas Islami, sekaligus memanfaatkan momentum Ramadan,” istilah Gigis, Minggu (21/7/2013) dini hari.
Selain acara barah unggun yang diiringi lagu-lagu salawat, kegiatan penerimaan ambalan baru itu juga diisi menggunakan Salat Tarawih dan tadarus bersama. Sebelum sahur, mereka jua dibimbing untuk mengikuti Salat Tasbih.
“Ini bukan program pesantren Ramadan. Acara penerimaan anggota Pramuka pula bisa sebagai Islami, tergantung kita mengisinya. Setiap langkah, setiap nafas pada Ramadan ini kita jadikan menjadi ladang ibadah,” tambahnya.
Salah seorang peserta, Tika Agustin mengaku senang menggunakan cara tadi. Menurutnya, kegiatan penerimaan anggota Pramuka itu berlangsung khidmat dan serta kental dengan nuansa religi.
“Senang, karena acaranya tidak sinkron. Seru, tidak membayangkan jika acara Pramuka sanggup menjadi sangat religius seperti ini,” ujar Tika.
Secara bersamaan 10 pelajar yang mengenakan sandang seragam Pramuka maju ke tengah lapangan loka api unggun akan dinyalakan. Mereka membawa sebuah obor menjadi simbol penerang dalam setiap langkah.
Alunan salawat menggema menurut ratusan pelajar Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sayung yang berdiri melingkar. Suara itu memecah keheningan di tengah lingkungan sekolah di Desa Onggorawe, Kecamatan Sayung tersebut.
Dengan lantang satu per satu anak didik dan siswi yg berdiri memegang obor mengucapkan Dasa Dharma Pamuka. Sementara alunan gema salawat terus berkumandang sampai pembacaan Dasa Dharma selesai. Puncak pembacaan itu diakhiri dengan melempar obor secara bersamaan ke tumpukan kayu hingga barah unggun berkobar.
Kepala SMKN 1 Sayung, Gigis Mohamad Afnan, berkata, program tersebut sengaja digelar pada rangka penerimaan tamu ambalan. Terdapat 161 murid baru yg mengikuti aktivitas tadi.
“Acara penerimaan ambalan ini pada kemas Islami, sekaligus memanfaatkan momentum Ramadan,” istilah Gigis, Minggu (21/7/2013) dini hari.
Selain acara barah unggun yang diiringi lagu-lagu salawat, kegiatan penerimaan ambalan baru itu juga diisi menggunakan Salat Tarawih dan tadarus bersama. Sebelum sahur, mereka jua dibimbing untuk mengikuti Salat Tasbih.
“Ini bukan program pesantren Ramadan. Acara penerimaan anggota Pramuka pula bisa sebagai Islami, tergantung kita mengisinya. Setiap langkah, setiap nafas pada Ramadan ini kita jadikan menjadi ladang ibadah,” tambahnya.
Salah seorang peserta, Tika Agustin mengaku senang menggunakan cara tadi. Menurutnya, kegiatan penerimaan anggota Pramuka itu berlangsung khidmat dan serta kental dengan nuansa religi.
“Senang, karena acaranya tidak sinkron. Seru, tidak membayangkan jika acara Pramuka sanggup menjadi sangat religius seperti ini,” ujar Tika.
Sumber : //ramadan.okezone.com/read/2013/07/21/335/840098/ramadan-penerimaan-anggota-pramuka-bernuansa-islami