Sandi Turba
Monday, May 20, 2019
Edit
Membaca sandi Turba atau Turun, itulah teknik kepramukaan yang akan kita pelajari selanjutnya. Sandi Turba atau seringkali diklaim juga menjadi sandi turun adalah salah satu sandi yg seringkali dipelajari di latihan pramuka. Tidak mengherankan lantaran selain gampang untuk membacanya, sandi turba jua gampang dalam pembuatannya.
Namun meskipun demikian, sebagaimana sandi-sandi lainnya, bagi anggota pramuka yg kurang memahami cara membacanya, sanggup jadi sandi turba akan terasa membingungkan. Sehingga yang seharusnya mampu dipecahkan hanya dalam hitungan mnt, memerlukan saat sampai bermenit-menit buat mampu membaca pesan yg disampaikan dalam sandi ini.
Kata kunci serta pengenal sandi ini menjadi sandi turba umumnya dilukiskan menggunakan kalimat yg pada dalamnya mengandung kata "turba", "turun", atau "bawah". Sebagai model contohnya:
- "Bapak Bupati sedang Turba untuk meninjau korban tanah longsor"
- "Semakin turun akan semakin nikmat, semakin turun akan semakin asoy"
- "Adik-adik Pramuka, janganlah selalu melihat ke atas, sekali waktu lihatlah ke bawah, karena di sana akan ditemukan kedamaian"
Cara Membaca Sandi Turba
Terdapat 2 versi penulisan sandi Turba atau Turun. Kedua versi itu adalah:
Sesuai dengan namanya, Turba (Turun Bawah) atau Turun, cara memecahkan sandi ini pun menggunakan membacanya menurut alfabet paling atas ke bawah dalam masing-masing banjar (kolom) pada mulai menurut kolom paling kiri sampai yang terakhir.
Sedangkan dalam versi yg ke 2, perhatikan bahwa sandi tersebut ditulis pada 3 gerombolan pada mana pada masing-masing grup terdiri atas dua kolom. Perbedaannya menggunakan versi pertama pada urutan banjar (kolom) yang dibaca merupakan yang paling kiri berdasarkan masing-masing gerombolan . Setelah kolom pertama dalam masing-masing banjar telah dibaca baru dilanjutkan dalam kolom yang ke 2.
Sehingga pada soal sandi Tuirba atau Turun di atas sehabis dipecahkan akan terbaca pesannya yang berbunyi "Satyaku Kudharmakan Dharmaku Kubaktikan".
Sumber: pramukaria