Siswa Indonesia Raih 4 Perak di International Chemistry Olympiad IChO 2012 AS
Monday, May 20, 2019
Edit
Olimpide kimia internasional tersebut diikuti 350 pelajar kelas menengah berdasarkan 72 negara serta 6 negara peserta sebagai observer berdasarkan 5 benua. IChO adalah event dimana murid-siswa Sekolah Menengah Atas di seluruh global yang mewakili negara mereka menampakan kemampuan mereka dalam bidang kimia. Pada event ini ujian dibagi menjadi dua sesi, yaitu teori dan praktikum.
Mereka didampingi oleh staf pengajar UI dan ITB, yaitu Riwandi Sihombing (Head mentor, Departemen Kimia FMIPA UI), Djulia Onggo (Mentor, ITB), dan dua orang scientific observer yaitu Deana Wahyuningrum (ITB) dan Ismunaryo Moenandar. (Departemen Kimia FMIPA UI), beserta Kasubdit Kelembagaan serta Peserta Didik Bapak Suharlan SH, MM menurut Direktorat Pembinaan SMA.
Riwandi Sihombing menyebutkan bahwa pada proses ujian praktek dan teori, murid Indonesia sudah berusaha keras dan maksimal buat menuntaskan dengan baik ujian yg diberikan. Pada ujian praktek kali ini sangat dibutuhkan ketrampilan serta ketelitian yg cermat, dan manajemen ketika yang sempurna. Sedangkan pada ujian teori, kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal diperlukan pengetahuan yg cukup mendalam serta luas. Siswa juga dituntut untuk bisa berimajinasi menggunakan baik serta benar.
Andhika mengatakan untuk tingkat kesulitan soal dalam tahun ini relatif lebih sulit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebagai keterangan, Andhika pula memperkuat tim IChO Indonesia dalam tahun 2011. Selain itu, padatnya program acara menyebabkan sedikit kelelahan ujar Andhika.
Riwandi mengaku puas serta bangga dengan prestasi anak didiknya. Masing-masing tes teori dan praktek wajib dikerjakan siswa dalam waktu lima jam. “Saya sangat menghargai dan berterima kasih atas prestasi yg dipersembahkan sang anak didik Indonesia atas usaha keras mereka buat mengharumkan nama bangsa. Tanpa kerja keras serta serius, tidaklah mungkin mereka memperoleh penghargaan dan evaluasi yang cukup tinggi,”tuturnya.
Kriteria evaluasi, menurut Riwandi, diukur berdasarkan skor pencapaian masing-masing murid selama mengikuti ujian teori serta praktek di laboratoriun. Untuk anak didik yg meraih 10 % top skor meraih medali emas, murid yg meraih 20 % top skor meraih medali perak, dan 30 % top skor meraih medali perunggu.
Kasubdit Kelembagaan serta Peserta Didik, Suharlan SH, MM berkata, selama mengikuti ajang kompetisi ini, keempat murid dikarantina dan terpisah berdasarkan 2 mentor serta 2 observer asal Indonesia yang menyertai rombongan ini. Mereka tinggal di asrama Universitas Maryland sejak 19 Juli 2012. Keempat pelajar ini melakukan pekerjaan yang sangat indah.
“Tidak terdapat tim yg meraih empat medali perak sekaligus bersamaan. Ini pencapaian yang fantastis buat empat pelajar dari Indonesia,” ujarnya.
Suharlan berharap kemenangan ini dapat jadi inspirasi buat menemukan lebih poly lagi siswa-anak didik muda yg cerdas dan berbakat pada Indonesia.
Kontributor: Eko Marsudi Utomo
Sumber: siswapsma.org, chem-is-easy.blogspot.com - //indonesiaproud.wordpress.com