Pacitan - Kepolisian Resort (Polres) Pacitan menilai, tewasnya 5 orang siswa SMP Negeri 1 Kebonagung dan seorang pembina pramuka yang tewas tenggelam di Sungai Purwoasri, Kebonagung, saat mengikuti Persami (perkemahan Sabtu-Minggu) kemarin merupakan kelalaian. Hasil penyelidikan sementara, diduga ada unsur kecerobohan dalam peristiwa itu. "Ini suatu kecerobohan. Tentunya kita akan melakukan langkah pemeriksaan sepenuhnya," kata Kapolres Pacitan, AKBP Aris Haryanto, kemarin. Baca juga: Kepsek SMPN 1 Minta Maaf Kepada Keluarga Siswa Tenggelam dan Keluarga 6 Pramuka Tenggelam di Pacitan Masih Shock Ia mengungkapkan keprihatinannya atas musibah yang merenggut para anggota pramuka yang masih berusia belasan tahun tersebut. Apalagi hal itu terjadi tak berselang lama dengan kegiatan Persami yang lokasinya tak jauh dari lokasi tenggelamnya para korban. "Kegiatan-kegiatan yang bersentuhan dengan alam itu harus ada survey awal, kemudian harus disiapkan juga alat-alat yang dibutuhkan barangkali terjadi sesuatu," ungkapnya. Hingga saat ini, polisi masih berusaha mendalami kasus kemah maut itu. Seorang pembina yang selamat akan dimintai keterangan. Hanya saja, karena kondisinya masih shock, polisi menunda pemeriksaannya. "Kita akan periksa saksi, termasuk korban selamat. Untuk sementara masih belum kita lakukan karena kondisinya masih syok," pungkas Aris HAriyanto. Seperti diberitakan, 5 anggota pramuka dan 1 pembina tewas setelah tenggelam di sungai sedalam 4 meter. Mereka tenggelam saat mandi usai mengikuti kegiatan Persami. Seluruh korban tewas dibawa ke RSUD Pacitan untuk divisum sebelum dimakamkan.
@rachma
Sumber : lensaindonesia.com