OGN 2019 SMA/SMK PEMBAHASAN MATERI PEDAGOGIK PENILAIAN DAN PTK


PERANCANGAN, PELAKSANAAN EVALUASIPEMBELAJARAN, DAN PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Dikutip menurut//www.kesharlindungdikmen.id/, ada enam cakupan materi kompetensipedagogik dalam Olimpiade Pengajar Nasional (OGN) 2017

1.pemahamanpeserta didik secara mendalam: prinsip-prinsip perkembangan kognitif pesertadidik, prinsip-prinsip kepribadian siswa, serta bekal ajar awal pesertadidik.

2.perancanganpembelajaran, termasuk pemahaman landasan pendidikan buat kepentinganpembelajaran: landasan kependidikan, teori belajar dan pembelajaran, strategipembelajaran dari karakteristik siswa, kompetensi yg ingindicapai, dan materi ajar, dan rancangan pembelajaran dari strategiyang dipilih.

3.pelaksanaanpembelajaran: penataan latar (setting) pembelajaran dan pelaksanaanpembelajaran yg aman.

4.perancangandan aplikasi penilaian pembelajaran: evaluasi (assessment) proses serta hasilbelajar secara berkesinambungan menggunakan banyak sekali metode, analisis hasil evaluasiproses serta hasil belajar buat menentukan taraf ketuntasan belajar (masterylearning), dan pemanfaatan hasil penilaian pembelajaran buat perbaikankualitas program pembelajaran secara generik.

5.pengembanganpotensi peserta didik buat mengaktualisasikan kompetensi guru: pengembanganberbagai potensi akademik serta nonakademik peserta didik.

Pada postingan ini akan disajikanRingkasan Materi Cakupan Materi OGN 2017 Kompetensi Pedagogik angka 4 yaitu :Perancangan serta aplikasi evaluasi pembelajaran: penilaian (assessment) prosesdan hasil belajar secara berkesinambungan dengan banyak sekali metode, analisishasil penilaian proses dan hasil belajar buat memilih tingkat ketuntasanbelajar (mastery learning), dan pemanfaatan output penilaian pembelajaran untukperbaikan kualitas acara pembelajaran secara umum.

KOMPETENSIPEDAGOGIK MERANCANG PENILAIAN PEMBELAJARAN

I.PENGERTIANEVALUASI, PENGUKURAN, TES, DAN PENILAIAN

Evaluasi (evaluation) adalah penilaianyang sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek (Stufflebeam danShinkfield, 1985 dalam Depdiknas, 2004:11). Pada saat melakukan penilaian didalamnya terdapat kegiatan untuk menentukan nilai suatu program, sehingga terdapat unsurkeputusan mengenai nilai suatu program (value judgement). Dalam melakukankeputusan, diharapkan data hasil pengukuran serta kabar output penilaianselama dan sehabis kegiatan belajar mengajar. Objek evaluasi merupakan programyang hasilnya mempunyai banyak dimensi, misalnya kemampuan, kreativitas, sikap,minat, keterampilan, serta sebagainya. Oleh karena itu, pada kegiatan evaluasialat ukur yang digunakan juga bervariasi bergantung pada jenis data yg ingindiperoleh. Berdasarkan uraian tadi, masih ada istilah pengukuran danpenilaian. Sebagai bagian menurut evaluasi ke 2 istilah tersebut akan dibahaslebih lanjut supaya tidak terjadi kesalahpahaman konsep.

Pengukuran (measurement) merupakan prosespenetapan angka terhadap suatu tanda-tanda menurut anggaran eksklusif (Guilford, 1982dalam Depdiknas, 2004:9). Safari (1997:3) mengartikan pengukuran sebagai suatukegiatan buat menerima liputan/data secara kuantitatif. Secara tersiratkedua definisi tadi mengindikasikan pengukuran merupakan proses hadiah angkaatau bisnis memperoleh deskripsi numerik sejauhmana peserta didik telah mencapaisuatu tingkatan. Pengukuran bisa menggunakan tes dan nontes.

Tes adalah seperangkat pertanyaan yangmemiliki jawaban sahih atau keliru. Tes dalam pembelajaran bahasa dikenal dengantes bahasa yg target pokoknya adalah tingkat kompetensi berbahasa pesertadidik. Nontes seperangkat pertanyaan atau pernyataan yg instrumennyaberbentuk berita umum atau inventori.

Penilaian (assessment) adalah suatupernyataan menurut sejumlah fakta untuk menyebutkan karakteristik seseorangatau sesuatu (Griffin dan Nix, 1991 pada Depdiknas, 2004:10).

II. TUJUAN, FUNGSI, DAN PRINSIPPENILAIAN

A. Tujuan Penilaian

1. Mengetahui taraf penguasaankompetensi pada sikap, pengetahuan, serta keterampilan yang telah serta belumdikuasai seseorang/sekelompok peserta didik buat ditingkatkan dalam pembelajaranremedial serta program pengayaan.

2. Menetapkan ketuntasan penguasaankompetensi belajar peserta didik dalam kurun waktu tertentu, yaitu harian,tengah semester, satu semester, satu tahun, dan masa studi satuan pendidikan.

3. Menetapkan program pemugaran ataupengayaan berdasarkan tingkat dominasi kompetensi bagi mereka yangdiidentifikasi sebagai siswa yg lambat atau cepat pada belajar danpencapaian output belajar.

4. Memperbaiki proses pembelajaran padapertemuan semester berikutnya.

B. Fungsi Penilaian

1. Menggambarkan sejauh mana seorangpeserta didik telah menguasai suatu kompetensi.

2. Mengevaluasi hasil belajar pesertadidik dalam rangka membantu peserta didik tahu kemampuan dirinya, membuatkeputusan mengenai langkah berikutnya, baik buat pemilihan acara,pengembangan kepribadian juga buat penjurusan (menjadi bimbingan).

3. Menemukan kesulitan belajar dankemungkinan prestasi yang sanggup dikembangkan siswa serta menjadi alatdiagnosis yang membantu pendidik memilih apakah seseorang perlu mengikutiremedial atau pengayaan.

4. Sebagai kontrol bagi pendidik dansatuan pendidikan mengenai kemajuan perkembangan peserta didik.

C. Prinsip Penilaian

Prinsip umum pada Penilaian HasilBelajar sang Pendidik menjadi berikut.

1. Sahih, berarti evaluasi didasarkanpada data yg mencerminkan kemampuan yang diukur.

2. Objektif, berarti penilaiandidasarkan dalam mekanisme serta kriteria yg kentara, tidak dipengaruhisubjektivitas penilai.

3. Adil, berarti evaluasi tidakmenguntungkan atau merugikan siswa karena berkebutuhan spesifik sertaperbedaan latar belakang kepercayaan , suku, budaya, istiadat istiadat, status sosialekonomi, serta gender.

4. Terpadu, berarti penilaian olehpendidik merupakan keliru satu komponen yang tidak terpisahkan menurut kegiatanpembelajaran.

5. Terbuka, berarti mekanisme penilaian,kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihakyang berkepentingan.

6. Holistik serta berkesinambungan,berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dan denganberbagai teknik evaluasi yg sinkron dengan kompetensi yg harus dikuasaipeserta didik.

7. Sistematis, berarti penilaiandilakukan secara berencana serta sedikit demi sedikit menggunakan mengikuti langkah-langkah standar.

8. Akuntabel, berarti penilaian dapatdipertanggungjawabkan, baik menurut segi teknik, prosedur, juga hasilnya.

9. Edukatif, berarti penilaian dilakukanuntuk kepentingan serta kemajuan peserta didik pada belajar.

III.PENDEKATAN PENILAIAN

Secara umum terdapat dua metoda/acuan yg digunakanuntuk melihat hasil belajar siswa yaitu evaluasi acuan kebiasaan dan penilaianacuan patokan.apabila kita melakukan pengukuran atau penilaian berarti kitamembandingkan. Dalam penilaian pendidikan terdapat dua pendekatan yg digunakansebagai pembanding, yaitu penilaian acuan kebiasaan atau PAN (norm referencedevaluation) dan penilaian acuan patokanatau PAP (criterion refrencedevaluation).

A.penilaian Acuan Patokan

Penilaian acuan patokan (CriterionReferenced Evaluation) yg dikenal jua dengan sebutan baku absolut,berusaha menafsirkan output tes yg diperoleh siswa dengan membadingkannyadengan patokan yg telah ditetapkan, sebelum output tes itu sendiri diperoleh,dan bahkan sebelum kegiatan pengajaran dilakukan, patokan yg akandipergunakan untuk memilih batas kelulusan itu sudah ditetapkan. Kurikulum2013 memakai pendekatan penilaian acuhan patokan yg lalu dikembangkandengan istilah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK adalah penilaianpencapaian kompetensi yang berdasarkan dalam kriteria ketuntasan minimal (KKM).kkm merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yg dipengaruhi oleh satuanpendidikan dengan mempertimbangkan ciri Kompetensi Dasar yg akandicapai, daya dukung, serta ciri peserta didik.

B.penilaian Acuan Norma

Penilaian acuah kebiasaan/relatif disebutpula norma aktuil atau norma realitas. Norma nisbi adalah suatu kebiasaan yangdisusun secara nisbi dari distribusi skor yang dicapai oleh parapengikut dalam suatu tes. Dengan demikian maka skor standar yg dicapai olehseseorang yg berdasarkan atas kebiasaan nisbi ini (PAN) mencerminkan statusindividu pada dalam kelompok.

IV. PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN, DANKETERAMPILAN

A.     Penilaian Sikap

1.     Gradasi/Taksonomi Sikap (Attitude: Krathwohl)

Menerima ->menanggapi->menghargai->menghayati->mengamalkan

Penilaian perilaku dilakukan untukmengetahui kecendrungan perilaku spiritual dan sosial siswa di pada dan luarkelas sebagai output pendidikan.

2.      Teknikdan Instrumen Penilaian Sikap

Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Keterangan
Observasi
Daftar cek
Skala penilaian perilaku
Dilakukan selama proses pembelajaran.
Penilaian diri
Daftar cek
Skala penilaian sikap
Dilakukan pada akhir semester.
Penilaian antar peserta didik
Daftar cek
Skala penilaian sikap
Dilakukan dalam akhir semester, setiap pesesrta didik dinalai oleh 3 murid.
Jurnal
Catatan pendidik berisi liputan mengenai kekuatan serta kelemahan peserta didik
Berupa catatan guru mengenai kelemahan serta kekuatan peserta didik yang nir berkaitan menggunakan mata pelajaran.

3.      HasilPengolahan Nilai Sikap

Hasil penilaian pencapaian perilaku dalambentuk  pelukisan.

Deskripsi sikap terdiri ataskeberhasilan dan/atau ketercapaian perilaku yg diinginkan serta perilaku yang belumtercapai yang memerlukan pembinaan serta pembimbingan.

Deskripsi dalam bentuk kalimatpositif,  memotivasi dan bahan refleksi

Contoh Deskripsi  Sikap

Sikap  Spiritual

Selalu bersyukur dan berdoa sebelummelakukan aktivitas serta toleransi yg baik dalam agama yang berbeda; ketaatanberibadah mulai berkembang.

Sikap Sosial

Memiliki sikap santun, disiplin, dantanggung jawab yg baik, responsif dalam pergaulan; perilaku kepedulian mulaimeningkat.

B.     PenilaianPengetahuan

1.      ProsesKognitif

a.      C1; mengingat (remember), mengingat balik pengetahuan dari memorinya.

b.      C2;tahu (understand), mengkonstruksi makna menurut pesan baik secara ekspresi,tulisan, dan grafis.

c.      C3; menerapkan (apply), penggunaan mekanisme dalam situasi yang diberikan atausituasi baru.

d.      C4;menganalisis (analysis), penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimanabagian-bagian itu saling berhubungan satu sama lain dalam holistik struktur.

e.      C5; mengevaluasi (evaluate) membuat keputusan menurut kriteria dan standar.

f.      C6; mengkreasi (create) menempatkan elemen-elemen secara bersamaan ke dalambentuk modifikasi atau mengorganisasi elemen-elemen ke dalam pola baru(struktur baru).

2.      DimensiPengetahuan

a.      Pengetahuan faktual; pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yangspesifik dan elemen.

b.     Pengetahuan konseptual; pengetahuan yg lebih kompleks berbentuk pembagian terstruktur mengenai,kategori, prinsip serta generalisasi.

c.      Pengetahuan prosedural; pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.

d.     Pengetahuan metakognitif; pengetahuan tentang kognisi, adalah tindakan atasdasar suatu pemahaman, mencakup kesadaran berpikir serta penetapan keputusantentang sesuatu.

3.      Prosesdan Hasil Penilaian Pengetahuan

a.      Nilaipengetahuan diperoleh menurut hasil penilaian harian selama satu semester,evaluasi tengah semester serta evaluasi akhir semester

b.      Nilaiakhir pencapaian pengetahuan rerata berdasarkan output pencapaian kompetensi setiap KDselama satu semester.

c.      Nilai dalam rapor ditulis pada bentuk angka skala 0 – 100 dan dilengkapi dengandeskripsi singkat kompetensi yang menonjol/tertinggi serta terendah berdasarkanpencapaian KD selama satu semester

d.     Deskripsi nilai berdasarkan dalam nilai tertinggi dan terendah dalam capaian KDper semester

4.     TeknikPenilaian Pengetahuan

Teknik Penilaian
Keterangan
Tes tulis
Memilih jawaban (pilihan ganda, dua pilihan benar-galat, ya-nir), menjodohkan, karena-akibat.
Mensuplai jawaban (isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, uraian).
Tes Lisan
Soal / pertanyaan yg menuntut siswa menjawab secara mulut (formatif tes)
Penugasan
Tugas yang dilakukan secara individu atau gerombolan .

C.    PenilaianKeterampilan

1.      DimensiKeterampilan

Keterampilan tak berbentuk: K-1 Mengamati, K-2Menanya, K-tiga Mencoba, K-4 Menalar, K-lima Menyaji, K-6 Mencipta

Keterampilan Konkrit:

a.    Persepsi(perception): perhatian buat melakukan suatu gerakan.

b.    Kesiapan (set):kesiapan mental dan fisik buat melakukan suatu gerakan.C.   Meniru (guided response): gerakan secara terbimbing.

d.   Membiasakan gerakan(mechanism): gerakan mekanistik

e.    Mahir (complex orovert response): gerakan kompleks dan termodifikasi.

f.     Menjadigerakan alami (adaptation): gerakan alami yg diciptakan sendiri atas dasargerakan yang sudah dikuasai.

g.    Menjadi tindakanorisinal (origination): gerakan baru yg asli, sukar ditiru orang lain,serta menjadi karakteristik khasnya.

2.      Prosesdan Hasil Penilaian Keterampilan

a.      Hasil evaluasi  pada setiap KD keterampilan merupakan nilai optimal denganteknik dan objek KD yang sama.

b.     Penilaian KD keterampilan yg dilakukan menggunakan dua teknik penilaianseperti  proyek serta produk atau praktik dan produk, maka nilai KD dapatdirata-homogen.

c.    Nilai akhirketerampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KDketerampilan dalam satu semester.

d.     Penulisan capaian keterampilan pada rapor memakai angka pada skala 0 – 100,predikat serta pelukisan singkat capaian kompetensi

3.      Teknikdan Bentuk Penilaian Keterampilan

Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Unjuk kerja/ kinerja / praktik
·         Daftar cek, dengan menggunakan daftar cek, siswa mendapat nilai jika kriteria dominasi kompetensi eksklusif bisa diamati oleh penilai.
·         Skala Penilaian (Rating Scale). Penilaian kinerja yang memakai skala evaluasi memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap dominasi kompetensi tertentu, karena anugerah nilai secara kontinum dimana pilihan kategori nilai lebih dari 2.
Projek
·         Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan.
·         Untuk menilai setiap termin perlu disiapkan kriteria evaluasi atau rubrik.
Produk
·         Daftar cek atau skala evaluasi (rubrik)
Portofolio
·         Daftar cek atau skala evaluasi (rubrik)


V.KRITERIAKETUNTASAN MINIMAL (KKM)

Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM)

Kriteria paling rendah buat menyatakanpeserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

KKM ditetapkan pada athun baru pelajaranmelalui musyawarah sang satuan pendidikan (sekolah) dengan memperhatikan intake(kemampuan rata-homogen peserta didik), kompeksitas, serta kemampuan daya dukung(berorientasi pada sumber belajar).

B. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria ketuntasan minimal berfungsi:

sebagai acuan bagi pendidik dalammenilai kompetensi siswa sinkron kompetensi dasar mata pelajaran yangdiikuti. Setiap kompetensi dasar bisa diketahui ketercapaiannya berdasarkanKKM yang ditetapkan. Pendidik wajib memberikan respon yg tepat terhadappencapaian kompetensi dasar dalam bentuk hadiah layanan remedial ataulayanan pengayaan;

2. Menjadi acuan bagi peserta didikdalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensidasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM yg wajib dicapai serta dikuasai olehpeserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalammengikuti evaluasi agar mencapai nilai melebihi KKM.

3. Dapat dipakai menjadi bagian darikomponen pada melakukan penilaian acara pembelajaran yang dilaksanakan disekolah. Evaluasi keterlaksanaan serta output acara kurikulum dapat dipandang darikeberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasilpencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untukmendapatkan warta mengenai peta KD-KD tiap mata pelajaran yg gampang atausulit, serta cara pemugaran dalam proses pembelajaran juga pemenuhan saranaprasarana belajar di sekolah;

4. Adalah kontrak pedagogik antarapendidik menggunakan siswa dan antara satuan pendidikan menggunakan warga .keberhasilan pencapaian KKM adalah upaya yang wajib dilakukan bersama antarapendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua.

5. Merupakan target satuan pendidikandalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.

Prinsip Penetapan Ketuntasan MinimalPenetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan beberapa ketentuansebagai berikut:

Penetapan KKM merupakan kegiatanpengambilan keputusan yang bisa dilakukan melalui metode kualitatif dan ataukuantitatif. Metode kualitatif bisa dilakukan melalui professional judgementoleh pendidik menggunakan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalamanpendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatifdilakukan menggunakan rentang angka yg disepakati sesuai dengan penetapan kriteriayang ditentukan;

Penetapan nilai kriteria ketuntasanminimal dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal dalam setiapindikator menggunakan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, serta intake pesertadidik buat mencapai ketuntasan kompetensi dasar serta baku kompetensi;

3. Kriteria ketuntasan minimal setiapKompetensi Dasar (KD) adalah rata-rata menurut indikator yang terdapat dalamKompetensi Dasar tadi. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasanbelajar untuk KD tertentu jika yang bersangkutan telah mencapai ketuntasanbelajar minimal yg sudah ditetapkan buat seluruh indikator dalam KD tadi;

4. Kriteria ketuntasan minimal setiapStandar Kompetensi (SK) adalah homogen-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yangterdapat pada SK tersebut;

5. Kriteria ketuntasan minimal matapelajaran adalah rata-rata dari seluruh KKM-SK yang masih ada pada satusemester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan HasilBelajar (LHB/Rapor) siswa;

6. Indikator merupakan acuan/rujukanbagi pendidikuntuk membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), UlanganTengah Semester (UTS) juga Ulangan Akhir Semester (UAS).

7. Pada setiap indikator atau kompetensidasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal

KOMPETENSIPEDAGOGIK PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN UNTUK PERBAIKAN KUALITASPROGRAM PEMBELAJARAN SECARA UMUM.

I. PROGRAM REMEDIAL

1) Hakikat Remedial

Remedial adalah suatu treatmen ataubantuan buat mengatasi kesulitan belajar. Berikut adalah beberapa programassesmen yg bisa dijalankan atau dijadikan acuan pada melakukan pengajaranremedial. Yang diantaranya dalam bidang berhitung, membaca pemahaman danmenulis.

Remediasi mempunyai padanan remediationdalam bahasa Inggris. Kata ini berakar istilah ‘toremedy’ yang bermaknamenyembuhkan. Remediasi merujuk dalam proses penyembuahan. Remedial merupakan

kata sifat. Lantaran itu pada bahasaInggris selalu bersama dengan istilah benda, misalnya ‘remedial work’, yaitupekerjaan penyembuhan, ‘remeDial teaching’ – pengajaran penyembuhan. Dsb. DiIndonesia, kata ‘remedial’ acapkali ditulis berdiri sendiri sebagai katabenda. Mestinya dituliskan menjadi pedagogi remeial, atau aktivitas remedialdsb. Dalam bagian ini kata remediasi serta remedial dipakai bersama-sama,yg merujuk pada suatu proses membantu murid mengatasi kesulitan belajarterutama mengatasi miskonsepsimiskonsepsi yg dimiliki. Dalam random HouseWebster’s College Dictionary (1991), remediasi diartikan menjadi intended toimprove poor skill in specifed feld.

Remediasi merupakan aktivitas yangdilaksanakan buat membetulkan kekeliruan yang dilakukan siswa. Kalau dikaitkandengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi dapat diartikan sebagai suatukegiatan yg dilaksanakan buat memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurangberhasil. Kekurangberhasilan pembelajaran ini umumnya ditunjukkan olehketidakberhasilan siswa pada menguasai kompetensi yang diperlukan dalampembelajaran.

Dari pengertian pada atas diketahui bahwasuatu kegiatan pembelajaran dipercaya menjadi aktivitas remediasi apabilakegiatan pembelajaran tadi ditujukan untuk membantu siswa yg mengalamikesulitan dalam memahami materi pelajaran. Pengajar melaksanakan perubahan dalamkegiatan pembelajarannya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi para siswa.

Sifat pokok aktivitas pembelajaranremedial terdapat 3 yaitu: (1) menyederhanakan konsep yg komplek (2)mengungkapkan konsep yg kabur (3) memperbaiki konsep yang keliru tafsir.beberapa perlakuan yang

dapat diberikan terhadap sifat pokokremedial tadi antara lain berupa: penjelasan oleh guru, pemberianrangkuman, dan advance organizer, anugerah tugas serta lain-lain.

Pokok bahasan yang belum dapat dikuasaipeserta didik adalah kesulitan belajar buat mempelajari pokok bahasanberikutnya. Kenyataan ini akan diperburuk bila utama bahasan yang baru yangakan dipelajari memerlukan keterampilan prasyarat, disisi lain utama bahasanyang sebagai prasyarat belum tuntas. Kesulitan lain buat mencapai tingkatketuntasan belajar anatara lain: perbedaan individual diantara peserta didikdalam kelas dengan sistem pembelajaran klasikal.



Asumsi yang mendasari pertimbanganmetode pembelajaran remedial menggunakan pendekatan secara individual terhadappeserta didik yg mengalami kesulita belajar dengan pemberian rangkuman danadvance organizer adalah: (1) belajar hakekatnya adalah individual (dua)pembelajaran klasikal akan selalu dihadapkan dengan ketidak tuntasan belajar(tiga) jika peserta didik yang mengalami kesulitan belajar serta diberikanpembelajaran balik secara klasikal misalnya pembelajaran primer, peserta didikakanmengalami kesulitan yg serupa (4)rangkuman serta advance organizermerupakan strategi pembelajaran buat memudahkanpemahaman materi.

2) Prosedur Remedial

Dalam melaksanakan aktivitas remedialsebaiknya mengikuti langkahlangkah misalnya berikut.

a) Analisis Hasil Diagnosis

Seperti yang sudah Anda ketahui,diagnosis kesulitan belajar adalah suatu proses inspeksi terhadap murid yangdiduga mengalami kesulitan dalam belajar. Melalui kegiatan diagnosis guru akanmengetahui para siswa yang perlu mendapatkan donasi. Untuk keperluan kegiatanremedial, tentu yg sebagai penekanan perhatian adalah murid-siswa yang mengalamikesulitan pada belajar yang ditunjukkan tidak tercapainya kriteriakeberhasilan belajar. Apabila kriteria keberhasilan 80 %, maka anak didik yangdianggap berhasil apabila mencapai taraf dominasi 80 % ke atas, sedangkansiswa yg mencapai tingkat penguasaannya di bawah 80 % mengkategorikan belumberhasil. Mereka inilah yg perlu mendapatkan remedial. Setelah guru mengetahuisiswa-siswa mana yang wajib menerima remedial, liputan selanjutnya yangharus diketahui pengajar merupakan topik atau materi apa yang belum dikuasai olehsiswa tadi. Dalam hal ini pengajar harus melihat kesulitan belajar murid secaraindividual. Hal ini dikarenakan ada kemungkinan perkara yg dihadapi siswasatu dengan anak didik yg lainnnya tidak sama. Padahal setiap murid harus mendapatperhatian dari pengajar.

b) Menemukan Penyebab Kesulitan

Sebelum Anda merancang kegiatanremedial, terlebih dahulu wajib mengetahui mengapa anak didik mengalami kesulitandalam menguasai bahan ajar. Faktor penyebab kesuliatan ini harusdiidentifkasi terlebih dahulu, lantaran gejala yg sama yg ditunjukkan olehsiswa dapat disebabkan sebab yang tidak selaras serta faktor penyebab ini akanberpengaruh terhadap pemilihan jenis aktivitas remedial.

c) Menyusun Rencana Kegiatan Remedial

Setelah diketahui anak didik-siswa yg perlumendapatkan remedial, topik yg belum dikuasai setiap murid, serta faktorpenyebab kesulitan, langkah selanjutnya merupakan menyusun rencana pembelajaran.sama halnya dalam pembelajaran pada umumnya, komponen-komponen yg harusdirencanakan dalam melaksanakan kegiatan remedial merupakan (1) merumuskanindikator hasil belajar, (2) memilih materi yg sinkron engan indikatorhasil belajar, (tiga) menentukan strategi serta metode yang sesuai dengan karakteristiksiswa, (4) merencanakan saat yg dibutuhkan, serta (5) memilih jenis,mekanisme serta indera penilaian.

d) Melaksanakan Kegiatan Remedial

Setelah kegiatan perencanaan remedialdisusun,langkah berikutnya merupakan melaksanakan kegiatan remedial. Sebaiknyapelaksanaan aktivitas remedial dilakukan sesegera mungkin, karena semakin cepatsiswa dibantu mengatasi kesulitan yg dihadapinya, semakin akbar kemungkinansiswa tadi berhasil dalam belajarnya.

e) Menilai Kegiatan Remedial

Untuk mengetahui berhasil tidaknyakegiatan remedial yg telah dilaksanakan, harus dilakukan penilaian. Penilaianini dapat dilakukan dengan cara menelaah kemajuan belajar siswa.apabila siswamengalami kemauan belajar sinkron yg dibutuhkan, berarti aktivitas remedialyang direncanakan dan dilaksanakan relatif efektif membantu anak didik yang mengalamikesulitan belajar. Namun, bila murid nir mengalami kemajuan dalambelajarnya berarti aktivitas remedial yang direncanakan dan dilaksanakan kurangefektif. Untuk itu pengajar wajib menganalisis setiap komponen pembelajaran.

3) Strategi dan Teknik Remedial

Beberapa teknik dan strategi yangdipergunakan pada pelaksanaan pembelajaran remedial diantaranya, (1) pemberiantugas/pembelajaran individu (2) diskusi/tanya jawab (3) kerja kelompok (4)tutor sebaya (lima) memakai asal lain. (Ditjen Dikti, 1984; 83).

a) Pemberian Tugas

Dalam pemberian tugas bisa dilakukandengan berbagai jenis antara lain dengan pemberian rangkuman baik dilakukansecara individual juga secara grup, anugerah advance organizer dan yangsejenis. B) Melakukan aktivitas fsik, misal demosntrasi, atau praktek dandiskusi

Ada konsep-konseps yg lebih mudahdipahami lewat aktivitas fIsik

II.pembELAJARAN PENGAYAAN

A.pengertian Pembelajaran Pengayaan

Pengayaan merupakan suatu kegiatanbelajar, dikhususkan bagi peserta didik yg memilikikemampuan belajar lebih, misalkan belajarlebih cepat, menyimpan keterangan lebih mudah, keingintahuan lebih tinggi,bepikir mandiri, superior, serta berpikir tak berbentuk, dan memiliki banyakminat.secara generik pengayaan bisa diartikan menjadi pengalaman atau kegiatanpeserta didik yang melampaui persyaratan minimal yg dipengaruhi oleh kurikulumdan nir semua peserta didik dapat melakukannya. Pembelajaran pengayaanmerupakan pembelajaran tambahan menggunakan tujuan buat memberikan kesempatanpembelajaran baru bagi siswa yg mempunyai kelebihan sedemikain rupasehingga mereka bisa mengoptimalkan perkembangan minat, talenta, dankecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya membuatkan keterampilanberpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, eksperimentasi,inovasi, inovasi, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb. Pembelajaranpengayaan memberikan pelayanan kepada siswa yang mempunyai kecerdasanlebih dengan tantangan belajar yang lebih tinggi buat membantu mereka mencapaikapasitas optimal dalam belajarnya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasiskompetensi dan pembelajaran tuntas, lazimnya pengajar mengadakan evaluasi awaluntuk mengetahui kemampuan peserta didik terhadap kompetensi atau materi yangakan dipelajari sebelum pembelajaran dimulai. Kemudian dilaksanakanpembelajaran menggunakan menggunakan aneka macam strategi misalnya ceramah, demonstrasi,pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb. Melengkapistrategi pembelajaran digunakan juga aneka macam media seperti media audio, video,dan audiovisual pada berbagai format, mulai berdasarkan kaset audio, slide, video,computer multimedia, dsb. Di tengah aplikasi pembelajaran atau dalam saatkegiatan pembelajaran sedang berlangsung, diadakan evaluasi prosesdenganmenggunakan banyak sekali teknik dan instrumen menggunakan tujuan buat mengetahuikemajuan belajar dan seberapa penguasaan siswa terhadap kompetensiyang sudah atau sedang dipelajari. Penilaian proses jua digunakan untukmemperbaiki proses pembelajaran bila dijumpai kendala-kendala.

Pada akhir acara pembelajaran,diadakan evaluasi yg lebih formal berupa ulangan harian. Ulangan hariandimaksudkan buat memilih tingkat pencapaian belajar, apakah seseorang pesertadidik gagal atau berhasil mencapai tingkat dominasi kompetensi tertentu.penilaian akhir acara ini dimaksudkan buat menjawab pertanyaan apakahpeserta didik telah mencapai kompetensi (tingkat penguasaan) minimal atauketuntasan belajar seperti yang telah dirumuskan dalam waktu pembelajarandirencanakan.

Jika ada siswa yg lebih mudahdan cepat mencapai dominasi kompetensi minimal yg ditetapkan, maka sekolahperlu menaruh perlakuan spesifik berupa acara pembelajaran pengayaan.pembelajaran pengayaan adalah pembelajaran tambahan menggunakan tujuan untukmemberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yg memilikikelebihan sedemikain rupa sebagai akibatnya mereka bisa mengoptimalkan perkembanganminat, bakat, serta kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkanketerampilan berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan perkara,eksperimentasi, penemuan, penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb.pembelajaran pengayaan menaruh pelayanan pada siswa yang memilikikecerdasan lebih menggunakan tantangan belajar yang lebih tinggi buat membantumereka mencapai kapasitas optimal pada belajarnya.

B.jenis Pembelajaran Pengayaan

Terdapat 3 jenis pembelajaranpengayaan, yaitu kegiatan eksploratori, keterampilan proses, dan pemecahanmasalah.

1.kegiatan eksploratori

Kegiatan eksploratori adalah jenispembelajaran pengayaan yang bersifat umum yg didesain buat tersaji kepadapeserta didik. Sajian dimaksud berupa insiden sejarah, buku, tokohmasyarakat, dsb, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.

2.keterampilan proses

Keterampilan proses adalah jenispembelajaran pengayaan yang diharapkan oleh peserta didik agar berhasil dalammelakukan pendalaman serta investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentukpembelajaran berdikari.

3.pemecahan masalah

Pemecahan perkara merupakan jenispembelajaran yg diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuanbelajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata menggunakan menggunakanpendekatan pemecahan perkara atau pendekatan investigatif/ penelitian ilmiah.

Pemecahan perkara ditandai menggunakan:

a.identifikasi bidang pertarungan yang akan dikerjakan;

b. Penentuan fokus kasus/persoalan yangakan dipecahkan;

c. Penggunaan banyak sekali asal;

d. Pengumpulan data menggunakan teknikyang relevan;

e. Analisis data;

f. Penyimpulan hasil pemeriksaan.

C.pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

Agar anugerah pengayaan sempurna sasaranmaka perlu ditempuh langkah-langkah sistematis, yaitu pertama mengidentifikasikelebihan kemampuan belajar peserta didik, dan ke 2 menaruh perlakuan(treatment) pembelajaran pengayaan.

1.identifikasi kelebihan kemampuan belajar

a.tujuan

Tujuan identifikasi kemampuan berlebihpeserta didik dimaksudkan buat mengetahui jenis serta tingkat kelebihanbelajar siswa.

b.kelebihan kemampuan belajar itu diantaranya meliputi:

1)Belajar lebih cepat.

Peserta didik yang mempunyai kecepatanbelajar tinggi ditandai dengan cepatnya dominasi kompetensi (SK/KD) matapelajaran eksklusif.

2)Menyimpan berita lebih mudah

Peserta didik yang mempunyai kemampuanmenyimpan berita lebih gampang, akan mempunyai poly informasi yg tersimpandalam memori/ ingatannya dan mudah diakses buat dipakai.

3)Keingintahuan yang tinggi

Banyak bertanya dan menyelidikimerupakan tanda bahwa seseorang siswa mempunyai asa ingin memahami yangtinggi.

4)Berpikir mandiri.

Peserta didik dengan kemampuan berpikirmandiri umumnya lebih menyukai tugas berdikari dan memiliki kapasitas sebagaipemimpin.

5)Superior pada berpikir abstrak.

Peserta didik yg superior dalamberpikir abstrak biasanya menyukai aktivitas pemecahan kasus.

6)Memiliki poly minat.

Mudah termotivasi untuk meminati masalahbaru dan berpartisipasi pada poly aktivitas.

c.teknik

Teknik yg bisa digunakan untukmengidentifikasi kemampuan berlebih siswa bisa dilakukan antara lainmelalui : tes IQ, tes Inventori, wawancara, pengamatan, dsb.

1)Tes IQ (Intelligence Quotient)

Tes IQ adalah tes yang digunakan untukmengetahui taraf kecerdasan peserta didik. Dari tes ini bisa diketahuitingkat kemampuan spasial, interpersonal, musikal, intrapersonal, mulut,logik/matematik, kinestetik, naturalistik, dsb.

2) Tes inventori

Tes inventori digunakan untuk menemukandan mengumpulkan data mengenai talenta, minat, hobi, kebiasaan belajar, dsb.

3) Wawancara

Wawancara dilakukan menggunakan mengadakaninteraksi ekspresi dengan siswa untuk menggali lebih dalam mengenaiprogram pengayaan yg diminati peserta didik.

4) Pengamatan (observasi)

Pengamatan dilakukan dengan jalanmelihat secara cermat konduite belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebutdiharapkan dapat diketahui jenis maupun tingkat pengayaan yang perludiprogramkan buat peserta didik.

2.bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

Bentuk-bentuk aplikasi pembelajaranpengayaan bisa dilakukan diantaranya melalui:

a.belajar Kelompok

Belajar gerombolan dilakukan dengan carasekelompok siswa yang memiliki minat eksklusif diberikan pembelajaranbersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sembari menunggu teman-temannyayang mengikuti pembelajaran remedial lantaran belum mencapai ketuntasan.

b.belajar mandiri.

Belajar mandiri dilakukan dengan carasecara berdikari siswa belajar tentang sesuatu yg diminati.

c.pembelajaran berbasis tema.

Pembelajaran berbasis tema dilakukandengan cara memadukan kurikulum di bawah tema besar sebagai akibatnya peserta didikdapat mengusut hubungan antara aneka macam disiplin ilmu.

d.pemadatan kurikulum.

Pemadatan kurikulum adalah pemberianpembelajaran hanya buat kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik.dengan demikian tersedia waktu bagi siswa buat memperolehkompetensi/materi baru, atau bekerja pada proyek secara berdikari sesuai dengankapasitas juga kapabilitas masing-masing Pemberian pembelajaran hanya untukkompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersediawaktu bagi peserta didik buat memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerjadalam proyek secara berdikari sinkron menggunakan kapasitas maupun kapabilitasmasing-masing. Pembelajaran pengayaan dapat jua dikaitkan menggunakan kegiatantugas terstruktur serta kegiatan berdikari nir terstruktur.

Penilaian output belajar kegiatanpengayaan, tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukupdalam bentuk portofolio, serta harus dihargai menjadi nilai tambah (lebih) daripeserta didik yang normal. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran remedial danpengayaan pada akhirnya menaruh kesempatan kepada semua peserta didikuntuk mencapai serta menguasai kompetensi sesuai dengan kemampuannyamasing-masing. Bagi siswa yang lambat pemahamannya bisa menguasaikompetensi minimal yang disyaratkan pada kurikulum. Sedangkan peserta didikyang cepat pemahamannya menerima kompetensi atau materi yg lebih yangdapat dipakai pada membuatkan kreativitas serta inovasinya dalam belajar.

III.PENELITIANTINDAKAN KELAS (PTK)

A.DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Menurut John Elliot bahwa yang dimaksuddengan PTK adalah kajian mengenai situasi sosial Dengan maksud buat meningkatkankualitas tindakan pada dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya, jajak,penaksiran, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan imbas menciptakanhubungan yang diharapkan antara penilaian diri menurut perkembangan rofesional.pendapat yang hampir senada dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart, yangmengatakan bahwa PTK merupakan suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukanoleh peserta–pesertanya dalam situasi sosial buat meningkatkan penalaran dankeadilan praktikpraktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukanpraktik-praktik tersebut (Kemmis dan Taggart, 1988).

Menurut Carr serta Kemmis seperti yangdikutip oleh Siswojo ardjodipuro, dikatakan bahwa yg dimaksud dengan istilahPTK merupakan suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan sang para  Partisipan(guru, murid atau ketua sekolah) dalam situasi-situasi sosial (termasukpendidikan) buat memperbaiki rasionalitas dan kebenaran (a) praktik-praktiksosial atau pendidikan yang dilakukan dilakukan sendiri, (b) pengertianmengenai praktik-praktik ini, serta (c) situasi-situasi (serta forum-lembaga)tempat praktik-praktik tersebut dilasanakan (Harjodipuro, 1997).

Lebih lanjut, dijelaskan sang Harjodipurobahwa PTK adalah suatu pendekatan buat memperbaiki pendidikan melaluiperubahan, menggunakan mendorong para pengajar buat memikirkan praktik mengajarnyasendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan supaya mau buat mengubahnya.ptk bukan sekadar mengajar, PTK mempunyai makna sadar serta kritis terhadapmengajar, serta memakai pencerahan kritis terhadap dirinya sendiri untukbersiap terhadap proses perubahan dan perbaikan proses pembelajaran. PTKmendorong pengajar buat berani bertindak serta berpikir kritis pada mengembangkanteori dan rasional bagi mereka sendiri, serta bertanggung jawab mengenaipelaksanaan tugasnya secara profesional.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas,jelaslah bahwa dilakukannya PTK adalah pada rangka guru bersedia untukmengintropeksi, bercermin, merefleksi atau mengevalusi dirinya sendiri sehinggakemampuannya sebagai seseorang guru/pengajar dibutuhkan cukup professional untukselanjutnya, diharapkan dari peningkatan kemampuan diri tadi dapatberpengaruh terhadap peningkatan kualitas anak didiknya, baik dalam aspekpenalaran; keterampilan, pengetahuan interaksi sosial maupun aspek-aspek lainyang berguna bagi siswa buat sebagai dewasa.

B.TAHAP PELAKSANAAN PTK

Banyak model PTK yg dapat diadopsi dandiimplementasikan di dunia pendidikan. Tetapi secara singkat, pada dasarnya PTKterdiri menurut 4 (empat) tahapan dasar yg saling terkait dan berkesinambungan: perencanaan (planning),  pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan  refleksi (reflecting). Tetapi sebelumnya,tahapan ini diawali sang suatu Tahapan Pra PTK, yg meliputi identifkasimasalah, analisis kasus, rumusan perkara, dan rumusan hipotesis tindakan.

Tahapan pra- PTK ini sangat esensialuntuk dilaksanakan sebelum suatu rencana tindakan disusun. Tanpa tahapan inisuatu proses PTK akan kehilangan arah serta arti sebagai suatu penelitian ilmiah.beberapa pertanyaan yang dapat diajukan guna menuntut pelaksanaan tahapan PTKadalah (1) apa yg memprihatinkan pada proses pembelajaran, (2) mengapa halitu terjadi dan apa sebabnya, (3) apa yang bisa dilakukan dan bagaimanacaranya mengatasi keprihatinan tadi, (4) bukti-bukti apa saja yang dapatdikumpulkan buat membantu mencari warta apa yang terjadi, dan (lima) bagaimanacara mengumpulkan bukti-bukti tadi. Jadi, tahapan pra- PTK ini sesungguhnyasuatu reflektif dari

guru terhadap kasus yg adadikelasnya. Masalah ini tentunya bukan bersifat individual dalam galat seorangmurid saja, namun ebih merupakan masalah generik yg bersifat klasikal, misalnyakurangnya motivasi belajar di kelas, rendahnya kualitas daya serap klasikal,serta lain-lain.

Berangkat dari hasil pelaksanaan tahapanPra -PTK inilah suatu planning tindakan dibentuk misalnya berikut.

1.     Perencanaan Tindakan

Berdasarkan pada identifkasi masalahyang dilakukan pada tahap pra PTK, rencana tindakan disusun buat mengujisecara empiris hipotesis tindakan yg dipengaruhi. Rencana tindakan inimencakup semua langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan aplikasi PTK,mulai berdasarkan materi/bahan ajar, rencana pedagogi yg meliputi metode/ teknikmengajar, serta teknik atau instrumen observasi/ penilaian, dipersiapkan denganmatang dalam termin perencanaan ini. Dalam termin ini perlu jua diperhitungkansegala hambatan yang mungkin muncul pada waktu tahap implementasi berlangsung.dengan melakukan antisipasi lebih berdasarkan diperlukan pelaksanaan PTK dapatberlangsung dengan baik sesuai menggunakan hipotesis yg telah dipengaruhi.

2.     Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini adalah implementasi (aplikasi) menurut seluruh planning yang sudah dibentuk. Tahap ini, yang berlangsungdi dalam kelas, merupakan realisasi berdasarkan segala teori pendidikan serta teknikmengajar yg telah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan gurutentu saja mengacu dalam kurikulum yang berlaku, dan hasilnya diharapkan berupapeningkatan efektiftas keterlibatan kolaborator sekedar buat membantu sipeneliti buat bisa lebih mempertajam refleksi serta penilaian yang beliau lakukanterhadap apa yang terjadi dikelasnya sendiri. Dalam proses refleksi ini segalapengalaman, pengetahuan, dan teori pembelajaran yang dikuasai dan relevan.

3.     Pengamatan Tindakan

Kegiatan observasi dilakukan bersamaandengan aplikasi tindakan. Data yg dikumpulkan pada termin ini berisitentang aplikasi tindakan serta planning yang telah dibentuk, dan dampaknyaterhadap proses dan output intruksional yg dikumpulkan menggunakan indera bantuinstrumen pengamatan yang dikembangkan sang peneliti. Pada tahap ini perlumempertimbangkan penggunaan beberapa jenis instrumen ukur penelitian gunakepentingan triangulasi data. Dalam melaksanakan observasi serta penilaian, gurutidak harus bekerja sendiri. Dalam termin observasi ini guru sanggup dibantu olehpengamat menurut luar (sejawat atau ahli). Dengan kehadiran orang lain dalampenelitian ini, PTK yg dilaksanakan menjadi bersifat kolaboratif. Hanya sajapengamat luar nir boleh terlibat terlalu pada serta mengintervensi terhadappengambilan keputusan tindakan yang dilakukan sang peneliti. Terdapat empatmetode observasi, yaitu : observasi terbuka; observasi terfokus; observasiterstruktur serta dan observasi sistematis. Beberapa prinsip yg wajib dipenuhidalam observasi, antara lain: (a) ada perencanaan antara dosen/pengajar denganpengamat; (b) fokus observasi harus ditetapkan beserta; (c) dosen/guru danpengamat membangun kriteria beserta; (d) pengamat memiliki keterampilanmengamati; dan (e) balikan hasil pengamatan diberikan menggunakan segera. Adapunketerampilan yang wajib dimiliki pengamat diantaranya: (a) menghindarikecenderungan untuk menciptakan penafsiran; (b) adanya keterlibatan keterampilanantar pribadi; (c) merencanakan skedul aktiftas kelas; (d) umpan pulang tidaklebih dari 24 jam; (d) catatan wajib teliti serta sistemaris.

4.      RefleksiTerhadap Tindakan

Tahapan ini adalah tahapan untukmemproses data yang didapat ketika dilakukan pengamatan. Data yang didapatkemudian ditafsirkan dan dicari eksplanasinya, dianalisis, serta disintesis.dalam proses pengkajian data ini dimungkinkan buat melibatkan orang luarsebagai kolaborator, misalnya halnya dalam ketika observasi. Keterlebatankolaborator sekedar buat membantu peneliti buat bisa lebih tajam melakukanrefleksi serta evaluasi. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan,dan teori instruksional yg dikuasai serta relevan menggunakan tindakan kelas yangdilaksanakan sebelumnya, menjadi bahan pertimbangan serta perbandingan sehinggadapat ditarik suatu kesimpulan yang mantap serta sahih. Proses refleksi inimemegang peran yg sangat krusial pada menentukan suatu keberhasilan PTK.dengan suatu refleksi yang tajam dan terpecaya akan didapat suatu masukan yangsangat berharga dan seksama bagi penentuan langkah tindakan selanjutnya. Refleksiyang nir tajam akan menaruh umpan pulang yg misleading dan bias, yangpada akhirnya mengakibatkan kegagalan suatu PTK. Tentu saja kadar ketajamanproses refleksi ini ditentukan oleh kejataman serta keragaman instrumen observasiyang dipakai menjadi upaya riangulasi data. Observasi yg hanya mengunakansatu instrument saja. Akan menghasilkan data yg miskin.adapun untukmemudahkan pada refleksi mampu juga dimunculkan kelebihan serta kekurangan setiaptindakan serta ini dijadikan dasar perencanaan siiklus selanjutnya.

Pelaksanaan refleksi diusahakan tidakboleh lebih dari 24 jam adalah begitu terselesaikan observasi pribadi diadakanrefleksi beserta kolaborator.

C.PROPOSAL PTK

Proposal atau rancangan penelitianmerupakan panduan yg berisi langkah-langkah yg akan diikuti oleh penelitidalam melakukan penelitian. Proposal penelitian wajib dibuat secara baik danjelas sebagai akibatnya mampu sebagai pegangan selama penelitian berlangsung. Secaraumum terdapat aturan, baik yg bersifat metodologis maupun teknis pada menyusunproposal. Aturan-anggaran itu dalam umumnya bersifat universal, meskipun untukhal-hal eksklusif yang bersifat teknis terdapat yang wajib diubahsuaikan dengankebutuhan lembaga-lembaga eksklusif. Tidak semua proposal penelitian mempunyaiformat atau komponen yg sama. Para pakar mengajukan format serta komponenberbeda antara yg satu dengan lainnya. Tetapi begitu, terdapat format generalyang terdiri berdasarkan komponen-komponen pokok suatu proposal penelitian (WilliamWiersma, 1986).

Secara generik proposal penelitian antaralain meliputi:

A.pendahuluan

Bagian ini diantaranya berisi: latarbelakang kasus, identifkasi kasus, batasan perkara, rumusan perkara, tujuanpenelitian, dan manfaat penelitian.

B.tinjauan pustaka

Bagian ini antara lain berisi: kajianteori, paradigma penelitian, dan hipotesis penelitian

C.prosedur penelitian

Bagian ini diantaranya berisi: jenis danpendekatan penelitian, lokasi dan saat penelitian, populasi serta sampel, teknikpengumpulandata, instrumen penelitian, dan teknis analisis data. Selainkomponen-komponen di atas, proposal dilengkapi menggunakan judul penelitian, daftarpustaka, jadwal penelitian, serta rancangan pembiayaan penelitian. Sistematikaproposal penelitian terkadang nir sama antara penelitian satu denganpenelitian lainnya. Hal ini bergantung pada pemikiran si peneliti, atau kadangtelah dipengaruhi sang institusi yg menaungi dan atau membiayai penelitiantersebut.

Salah satu cara lain sistematikaproposal penelitian adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Identifkasi Masalah

C. Batasan Masalah

D. Rumusan Masalah

E. Tujuan Penelitian

F. Manfaat Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

B. Kerangka Berfkir

C. Hipotesis

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

B. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Desain Penelitian

D. Subjek Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

F. Instrumen Penelitian

G. Teknis Analisis Data

E. Teknik penulisan proposal penelitian

D.LAPORAN PTK

Melaporkan hasil penelitian tidaksebatas menguraikan temuan kita pada laporan penelitian. Ada subbab lain yangamat krusial kedudukannya kaitannya menggunakan pelaporan, yaitu pembahasan. Jikadalam bagian hasil penelitian kita hanya menguraikan temuan pada masing-masingsiklus, apabila perlu pada masing-masing teknik yg dipakai, juga instrumennya;pada bagian pembahasan kita harus mengaitkan temuan yang satu dan yg lain,bahkan juga mengaitkan antara temuan dan teori yg digunakan. Bagian inimerupakan bagian terpenting pada laporan PTK, karena itu jika dilihat darijumlah halamannya, bagian ini memiliki porsi yg paling banyak.

Struktur Laporan Penelitian TindakanKelas terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian awal, bagian primer atau bagianinti, dan bagian akhir. Bagian awal laporan PTK terdiri atas Halaman Judul,Lembar Pengesahan, Abstrak, Prakata, serta Daftar Isi. Halaman Judul adalahidentitas penelitian yg terdiri atas judul, peneliti, instansi penelitian,serta tahun pembuatan laporan. Lembar pengesahan berisi identitas peneliti yangdisahkan sang pejabat berwenang. Jika penelitian dilakukan sang sekolah,pejabat yg berwenang mengesahkan merupakan kepala sekolah. Apabila PTK merupakanhibah dari LPMP, pejabat berwenangnya adalah Kepala LPMP. Abstrak merupakanintisari yg sangat krusial berdasarkan output penelitian. Abstrak berisi latarbelakang kasus, tujuan penelitian, aplikasi penelitian, hasil penelitian,serta saran. Kata Pengantar (Prakata) antara lain berisi ucapan terima kasihpeneliti kepada pihak yang sudah membantunya.

Secara lengkap, berikut disajikanstruktur laporan penelitian tindakan kelas.

Tabel Kerangka Laporan PTK

No
Bagian
Isi
1.       
Judul
Peningkatan Kemampuan Menyusun Teks Cerpen dengan Pendekatan Kontekstual Elemen Pemodelan dalam Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Semarang
Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017
2.       
Awal
Halaman Judul
Lembar Pengesahan Hasil Penelitian
Abstrak
Pernyataan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
3.       
Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Menyusun Teks Cerpen
2.1.1.1 Hakikat Cerpen
2.1.1.2 Tahap Menyusun Teks Cerpen
2.1.2 Hakikat Teknik Pemodelan
2.1.dua.1 Pendekatan Kontekstual
2.1.2.2 Teknik Pemodelan sebagai Elemen berdasarkan Pendekatan Kontekstual
2.dua Kerangka Berpikir
2.3 Hipotesis Tindakan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
3.dua Subjek Penelitian
3.tiga Desain Penelitian
3.4 Indikator Kinerja
3.lima Teknik Pengumpulan Data
3.6 Instrumen Penelitian
3.6 Validasi Data
3.7 Analisis Data
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil Penelitian
1.1.1 Siklus I
1.1.1.1 Proses Pemberian Tindakan
1.1.1.2 Hasil Tes
1.1.1.3 Hasil Nontes
1.1.dua Siklus II
1.1.dua.1 Proses Pemberian Tindakan
1.1.2.2 Hasil Tes
1.1.2.tiga Hasil Nontes
1.2 Pembahasan
1.2.1 Kemampuan Menulis Teks Cerpen
1.2.2 Aktivitas Siswa
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.dua Saran
4.       
B a g i a n
Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran
1) Surat Izin Penelitian
2) Daftar Nilai Prasiklus
3) Daftar Nilai Siklus I
4) Daftar Nilai Siklus II
5) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
6) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
7) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
8) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
9) Contoh Teks Cerpen

IV.REFLEKSI PEMBELAJARAN

  1. Konsep Refleksi pada Pembelajaran

Refleksi merupakan aktivitas evaluasi dalamberbagai bentuk yg dilakukan sang peserta didik terhadap proses belajarmengajar yg telah dilaksanakan oleh pendidik menggunakan maksud buat memperbaikiproses belajar yg dilaksanakan sang pendidik pada waktu yg akan tiba.

Definisi berdasarkan Reid, 1995 “Reflectionis a process of reviewing an experience of practice in order to describe,analyse, evaluate and so inform learning about practice”. Konsep tadi dapatdiartikan, bahwa refleksi merupakan sebuah proses mereviu pengalaman dengan caramendeskripsikan, menganalisis, mengevaluasi pembembelajaran yang telahdilakukan.

2.PrinsipRefleksi pada Pembelajaran

Refleksi pembelajaran sebaiknyadilakukan menggunakan memperhatikan beberapa prinsip berikut, yakni: (1) Adakesadaran bersama pendidik dan siswa buat menaikkan kualitaspembelajaran; (2) Penilaian sang siswa dilakukan menggunakan sangat kritis; (3)Penilaian dilaksanakan semenjak awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran; (4)Hasil penilaian sang siswa dijadikan masukan oleh pendidik untukperbaikan pembelajaran.

3.Tujuandan Sasaran Refleksi pada Pembelajaran

Tujuan dilakukan refleksi pembelajaranbagi pendidik antara lain: (1) Untuk menganalisis tingkat keberhasilan prosesdan hasil belajar siswa; (dua) Untuk melakukan penilaian diri terhadapproses belajar yang telah dilakukan; (3) buat mengidentifikasi faktor-faktorpenyebab kegagalan dan pendukung keberhasilan; (4) buat merancang upaya

optimalisasi proses dan output belajar,(lima) Untuk memperbaiki serta mengembangkan pembelajaran sesuai menggunakan matapelajaran yg diampu. Refleksi pembelajaran penting dilakukan menggunakan tujuanuntuk memberikan informasi positif tentang bagaimana cara menaikkan kualitaspembelajarannya sekaligus menjadi bahan observasi buat mengetahui sejauh manatujuan pembelajaran itu tercapai. Selain itu refleksi terhadap pembelajaranbermanfaat bagi peserta didik yakni, buat mencapai kepuasaan diri pesertadidik memperoleh wadah yg tepat pada menjalin komunikasi positif denganpendidik.

  1. Teknik-teknik Refleksi pada Pembelajaran

  1. Belajar Jurnal

Pertama adalah belajar jurnal, parasiswa diminta buat membuat jurnal mingguan pada mana mereka merekam danberkomentar mengenai pengalaman mereka menjadi pelajar dalam kelas tersebut.dibutuhkan waktu lima menit buat murid menulis jurnal tadi. Pada akhirpelajaran jurnal tersebut pada kumpulkan pada guru untuk diberi komentar.

b.BelajarMitra (kelompok atau kerjasama)

Belajar mitra bermanfaat untukmendiskusikan ide-ilham yang dibangkitkan, mengeksplorasi kepentingan merekasendiri, bertukar pikiran buat menaruh komentar satu sama lainnya.

c.BelajarKontrak

Penggunaan belajar kontrak padapembelajaran refleksi ada 3 tahap, yaitu sebagai berikut.

1) Sebelum penyusunan sebuah draft awaluntuk disampaikan pada murid harus fokus pada pengalaman mereka, kebutuhanmereka belajar dan bagaimana mereka sanggup belajar dengan baik. Dalam dialogdengan murid, konsepsi pembelajaran ini didiskusikan serta kontrak yg direvisidihasilkan.

2) Sebelum penyerahan hasil ahir belajarmereka, murid diminta pada kontrak buat meninjau pembelajaran mereka danbagaimana mereka dapat menyampaikannya kepada orang lain.

3) Jadwal Penilaian diri. Jadwalpenilaian diri dipakai sebagai wahana memungkinkan murid buat menyatukanberbagai pembelajaran mereka pada suatu kelas, buat merefleksikan prestasimereka serta mengkaji implikasinya buat pembelajaran lebih lanjut. (Tebow, 2008)

5. Penyusunan Instrumen RefleksiPembelajaran

Instrumen merupakan indera buat merekaminformasi yang akan dikumpulkan. Instrumen observasi dipakai berdasarkanteknik yang dilakukan. Berikut ini jenis instrumen yang dapat dikembangkanuntuk aktivitas refleksi pembelajaran.

a. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah output pencatatanterhadap pengamatan fenomena-fenomena yg diselidiki secara sistematis.instrumen observasi yg berupa pedoman pengamatan biasa dipakai dalamobservasi sistematis, di mana observer bekerja sinkron dengan panduan yang telahdibuat.

b. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara (interview guide)adalah acuan dialog yg dilaksanakan buat memperoleh berita dariresponden. Secara minimal panduan tadi memuat rambu-rambu pertanyaan yangakan ditanyakan dalam responden.

c. Lembar Telaah Dokumen

Lembar telaah dokumen adalah instrumenyang yang digunakan buat mengolah dokumen-dokumen yg dimiliki. Bentukinstrument dokumentasi terdiri atas 2 macam yaitu panduan dekomentasi yangmemuat garis-garis akbar atau kategori yg akan dicari datanya, dan check listyang memuat daftar variabel yg akan dikumpulan datanya. Perbedaan antarakedua bentuk instrumen ini terletak dalam intensitas gejala yang diteliti.

d. Angket atau Kuisioner

Refleksi kegiatan pembelajaran dapatmenggunakan metode angket atau kuisioner. Pada aktivitas ini, digunakaninstrumen sesuai menggunakan nama metodenya. Bentuk lembaran angket dapat berupasejumlah pertanyaan tertulis, tujuannya buat memperoleh keterangan dariresponden mengenai apa yg dialami dan diketahui sang peserta didik.

Sumber Pustaka

Doyin, Mukh serta Supriyono. 2015. Materi UKG Bahasa Indonesia. Semarang:Bandungan Institute.

Kurniawan, Endang, dkk. 2016. RefleksiPembelajaran Dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta:Direktorat Jenderal Pengajar serta TenagaKependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

_____________________. 2016.PemanfaatanDan Pelaporan Hasil Penilaian. Jakarta: Direktorat Jenderal GurudanTenaga KependidikanKementerian Pendidikan dan Kebudayaan










Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel