Baris Berbaris Bag.ll
Monday, July 1, 2019
Edit
Baris Berbaris (Bag.ii)
PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)
( Bag. II )
Peraturan Baris Berbaris yg digunakan pada lingkungan Pramuka terdapat 2 macam yakni Baris berbaris memakai tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris memakai tongkat mempunyai tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang sudah diatur pada Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
- Gerakan Perorangan – Gerakan Dasar
a.Sikap sempurna
Aba-aba : Siap - GERAK. Pelaksanaanya : pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, ke 2 tumit rapat, ke dua telapak kaki membentuk sudut 60…, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan pada atas ke 2 kaki, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang serta tidak dinaikkan, lengan kedap pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam nir terpaksa kedap pada paha, bunda jari segaris menggunakan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, verbal ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, benafas sewajarnya.
b.Istirahat
Aba-aba istirahat ditempat – GERAK
1)Pada aba-aba aplikasi, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (30cm)
2)Ke 2 belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan pada atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk, ke 2 tangan dilemaskan, badan dapat berkecimpung.
Catatan:
a)Pasukan pada keadaan istirahat pada loka, pemimpin atau atasan lainnya datang buat menaruh perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan menggunakan istilah Perhatian pasukan segera merogoh sikap paripurna tanpa mengucapkan istilah siap, kemudian merogoh sikap istirahat.
b)Pada kata perhatian, selesai atau sekian, pasukan merogoh sikap paripurna tanpa didahului aba-aba kemudian kembali ke perilaku istirahat di tempat.
c)Maksud menurut sikap siap terakhir ini merupakan menjadi jawaban tanpa suara, bahwa petunjuk-petunjuk yg diberikan akan dijalankan
c.Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf)
Aba-aba : Lencang kanan/kiri - GERAK
Pelaksanaannya:
Gerakan ini dijalankan pada perilaku paripurna.
1)Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke samping, jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri orang yang berada di sebelah kana/kirinya, punggung tangan menghadap ke atas, bersamaan dengan ini ketua dipalingkan ke kanan/kiri tidak berubah tempat masing-masing meluruskan diri
2)Saf tengah serta saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut juga memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
3)Penjuru saf tengan dan belakang merogoh antar ke depan 1 (satu) lengan kanan/kiri ditambah 2 (dua)kepalan tangan serta selesainya lurus menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
4)Pada aba-aba tegak-GERAK seluruh dengan serentak menurunkan lengan serta memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
5)Pada ketika pemimpin pasukan memberikan aba-aba lencang kanan/kiri serta barisan sedang meluruskan safnya, Pemimpin pasukan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf menurut sebelah kanan/kiri pasukan dengan menitikberatkan dalam kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).
Catatan:
a)Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengangkat lengan kanan/kiri, hendaknya lengan diluruskan melalui belakang punggung orang yg berada di samping, jikalau jarak 1 (satu) lengan tidak relatif. Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah-olah meninju rekannya yang berada pada smaping.
b)Kelurusan barisan dicermati dari tumit.
d.Setengah lencang kanan/kiri
Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri - GERAK
Pelaksanaannya:
Seperti dalam waktu lencang kanan/kiri, namun tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus, bunda jari pada sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya kedap dalam pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba tegak GERAK menggunakan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan serta berdiri pada perilaku paripurna.
e.Lencang depan(hanya dalam bentuk berbanjar)
Aba-aba : Lencang depan - GERAK
Pelaksanaannya:
1)Penjuru permanen sikap paripurna : angka dua dan seterusnya meluruskan ke depan menggunakan mengangkat tangan menggunakan jarak satu lengan ditambah 2 kepalan tangan.
2)Saf depan banjar tengah serta kiri mengambil antara satu lengan ke samping kanan, sehabis lurus menurunkan tangan dan memalingkan ketua kembali ke depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.
3)Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan
f.Cara berhitung
Aba-aba : Hitung – MULAI
Pelaksanaannya:
1)Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru permanen melihat ke depan, saf terdepan memalingkan mukanya ke kanan.
2)Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut pada mulai menurut penjuru mengungkapkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan.
3)Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
4)Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan seluruh anggota tetap dalam sikap paripurna.
5)Pada aba-aba pelaksanaan mulai berdasarkan penjuru kanan berturut-turut ke belakang menjelaskan nomornya masing-masing.
6)Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.
- Perubahan Arah
(dalam keadaan berhenti)
a)Hadap kanan/kiri
Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
1)Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada pada ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
2)Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90°
3)Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
b)Hadap serong kanan/kiri
Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya:
1)Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
2)Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri
3)Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri
c)Balik kanan
Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya :
1)Pada aba-aba aplikasi kaki kiri diajukan melintang (lebih pada dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
2)Tumit kaki kanan bersama badan diputar ke kanan 180°
3)Kaki kanan/kiri dirapatkan pulang ke kaki kanan/kiri.
Catatan:
·Dalam keadaan berhenti pada hitungan ke 3, kaki dirapatkan serta balik ke sikap sempurna
·Dalam keadaan berhenti berjalan dalam hitungan ketiga, kaki kanan/kiri tidak dirapatkan melainkan dilangkahkan 0,5 langkah menggunakan cara tidak boleh.
d)Cara berkumpul
Aba-aba : tiga bersaf/ 3 berbanjar kumpul - MULAI
Pelaksanannya :
1)Pelatih memilih seorang anggota sebagai penjuru serta orang yg ditunjuk mengulangi perintah yang diberikan sang instruktur.
Contoh:
Sdr.gatot menjadi penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai penjuru. Oleh orang yg ditunjuk (dalam perilaku sempurna) aba-aba diulangi : Gatot menjadi penjuru.
2)Orang yg ditunjuk tersebut lari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah
3)Setelah aba-aba aplikasi MULAI diberikan pelatih, maka orang-orang lainnya berlari serta berdiri disamping kiri penjuru dan meluruskan diri seperti pada waktu lencang kanan.
4)Pada ketika berkumpul, penjuru melihat ke arah kiri sehabis lurus, penjuru memberikan isyarat dengan perkataan LURUS, pada isyarat ini penjuru nelihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya serta kembali ke perilaku paripurna.
e)Cara latihan memberi hormat
Aba-aba : Hormat - GERAK
Pelaksanaannya (menggunakan tutup kepala, keadaan berhenti)
1)Pada aba-aba pelaksanaan, dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15° serong ke depan, kelima jari kedap serta lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan telunjuk tentang pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis.
2)Pergelangan tangan lurus, bahu permanen seperti dalam perilaku paripurna, pandangan mata tertuju pada yg diberi hormat.
3)Jika tutup ketua mempunyai klep, maka jari tengah tentang pinggir klep.
4)Jika terselesaikan menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat ke sikap sempurna.
Bersambung…………….
Sumber/ Referensi :
1.pedoman Penyelenggaraan Paskibraka - Depdiknas.
2. Peraturan Baris Berbaris - Pusdiklat Tentara Nasional Indonesia-AD.