MENENTUKAN PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHASA PADA CERITA



23. Bacalah keduakutipan cerita berikut!

Kutipan I
Kutipan II
“Bagaimana?” beliau penasaran. “Soal pemilihan ketua PKK?” diterkanya apa yg bergerak di balik jidatku.
“Bukan,” saya menidakkan. Ketua PKK terpilih, Ibu Sasongko, kelihatannya tidak percaya dengan perkataanku. Wajahnya merah padam misalnya menunda amarah.
“Lantas, apa yg kamu memahami?” tanyanya sedikit sinis.
“Maaf, saya nggak memahami apa-apa,” jawabku.
“Pandai sahih kamu bersilat lidah,” balasnya.
Suatu pagi terdengar rebut-ribut di luar kamar. Rupanya para penghuni tempat tinggal kos dikejutkan berita sakitnya bu Marta.
Walau terkadang sikap dan kelakuan Bu Marta yg suka untuk kesal serta murka penghuni kos lainnya, tetapi penghuni kos nir menaruh dendam padanya.
Siangnya para penghuni kos berbondong-bondong menjenguk Bu Marta. Sungguh pada luar perkiraan Bu Marta, ternyata penghuni kos sangat peduli dengan dirinya.

 Perbedaan penggunaanbahasa pada kedua kutipan cerita tadi merupakan ….


Kutipan I
Kutipan II
A
menggunakan kalimat langsung
menggunakan kalimat tidak langsung
B
banyak menggunakan majas
tidak memakai majas
C
menggunakan ungkapan
tidak menggunakan ungkapan
D
menggunakan bahasa daerah
tidak memakai bahasa wilayah.

 Kunci jawaban: C

Pembahasan

Perbedaan penggunaanbahasa pada kedua kutipan cerita tadi adalah sebagai berikut: Pada kutipanI terdapat penggunaan ungkapan yaitu mukanyamerah padam yang mempunyai makna marah dan bersilat lidah yang mempunyai makna suka memutarbalikan warta atau pandai berbicara (umumnya dalam halburuk). Pada kutipan II nir terdapat penggunaan ungkapan.

Ringkasan Materi

Membandingkan Penggunaan BahasaCerpen/Fabel

I.RAGAMBAHASA

A.PengertianRagam Bahasa
Ragam Bahasa merupakan variasi bahasamenurut pemakaian, yg berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menuruthubungan pembicara, kawan bicara, orang yg dibicarakan, serta dari mediumpembicara (Bachman, 1990).

B.jenis-Jenis Ragam Bahasa
1.jenis-jenis Ragam Bahasa menurut Segi Pemakaian
Dari segi pemakaian ragam bahasadibagi menjadi 3 jenis yaitu: ( a) dari media (b) menurut hubunganantarpembicara (c) berdasarkan topik pembicaraan.

a.ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Media
Ditinjau menurut media atau saranayang dipakai buat membentuk bahasa, ragam bahasa terdiri berdasarkan: (1) Ragambahasa ekspresi (2) Ragam bahasa tulis. 
Ciri-ciri ragam lisan: (a)Memerlukan orang ke 2/teman bicara; (b) Tergantung situasi, syarat, ruang& waktu; (c)Tidak wajib memperhatikan unsur gramatikal, hanya perluintonasi serta bahasa tubuh. (d) Berlangsung cepat; (e) Sering dapatberlangsung tanpa alat bantu; (f) Kesalahan dapat pribadi dikoreksi; (g) Dapatdibantu menggunakan gerak tubuh dan mimik wajah dan intonasi.
Contoh ragam mulut : (1) Nia sedangbaca surat liputan. (dua) Ari mau nulis surat.
Ciri-ciri ragam tulis: (a)Tidakmemerlukan orang kedua/teman bicara; (b)Tidak tergantung kondisi, situasi &ruang serta saat; (c) Harus memperhatikan unsur gramatikal; (d) Berlangsunglambat; (e) Selalu memakai alat bantu; (f) Kesalahan tidak dapat langsungdikoreksi; (g) Tidak dapat dibantu dengan mobilitas tubuh dan mimik muka, hanyaterbantu dengan pertanda baca.
Contoh ragam tulis: (1) Nia sedangmembaca surat fakta (2) Ari ingin menulis surat.
b. Ragam Bahasa IndonesiaBerdasarkan Hubungan Antarpembicara 
Menurut akrab tidaknya pembicara,ragam bahasa dibedakan dibedakan sebagai: 1) Ragam bahasa resmi,
2) ragam bahasa kalem, 3) ragam bahasa akrab.
c. Ragam Bahasa IndonesiaBerdasarkan Topik Pembicaraan
Variasi bahasa berkenaan denganpemakaian atau fungsinya diklaim fungsiolekatau register
Fungsiolek yaitu variasi bahasayang menyangkut bahasa itu dipakai buat keperluan atau bidang apa.contoh ragam bahasa dari topikpembicaraan sebagai berikut:

1)Ragam hukum: Dia dihukumkarena melakukan tindak pidana 
2)Ragam bisnis:Setiap pembelian di atas nilai eksklusif akandiberikan diskon .
3)Ragam sastra: Cerita itumenggunakan unsur flashback .
4)Ragam kedokteran:Anak itu menderita penyakit kuorsior .
5)Ragam psikologi: Penderita autis perlu menerima bimbinganyang intensif.
6)RagamOlahraga: Hari ini PON XIX/2016 mulai memperebutkan medali emas.
7)Ragam Bahasa Ilmiah: Ada duajenis rokok, rokok yg berfilter dan tidak berfilter. Filter dalam rokokterbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.

2.jenis Ragam Bahasa Ditinjau menurut Sudut Pandang Penutur
Ragam bahasa dilihat berdasarkan sudut pandangpenutur dibedakan menjadi
a. Ragam bahasa menurut daerah
b. Ragam bahasa berdasarkan pendidikanformal.
c. Ragam bahasa berdasarkan sikappenutur
Penjelasan:
a. Ragam Bahasa Menurut Daerah
Ragam bahasa dari daerah dapatdibedakan menjadi dialek dan kronolek.Dialek, yaitu variasi bahasa darisekelompok penutur yg jumlahnya nisbi, yang berada dalam suatu tempat,daerah, atau area tertentu.misalnya,Bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, serta lain sebagainya. Kronolek atau dialek temporal adalahvariasi bahasa yang dipakai sang sekelompok sosial pada masa eksklusif. Contoh: Misalnya, bahasa Melayu masa kerajaan Sriwijaya tidak sinkron dengan bahasa Melayumasa Abdullah bin Abdul Kadir Munsji dan berbeda juga menggunakan bahasa Melayu Riausekarang.
b. Ragam Bahasa Menurut PendidikanFormal /Status Sosial
Ragam bahasa dari pendidikanformal, menunjukkan disparitas yang kentara antara kaum yang berpendidikan formal(terpelajar) dan yg nir. Bunyi /f/ serta gugus konsonan akhir /-ks/,contohnya, seringkali tidak terdapat dalam ujaran orang yang nir bersekolah atauhanya berpendidikan rendah. 
Contoh Pengucapan kata film olehorang berpendidikan/terpelajar [film]. Sedangkanpengucapan oleh orang yang tidakterpelajar [pilm].
Dalam ragam ini dikenal kata Sosiolek, yaitu variasi bahasa yangberkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasibahasa ini menyangkut seluruh perkara langsung para penuturnya, misalnya usia,pendidikan, seks, pekerjaan, taraf kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, danlain scbagainya.

c. Ragam Bahasa Menurut SikapPenutur
Ragam ini dapat dianggap langgamatau gaya berbahasa seorang atau idiolek.Idiolek merupakan variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep idiolek,setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing. Idiolekbergantung dalam perilaku penutur terhadap orang yg diajak berbicara ataupembacanya. Sikapnya itu dipengaruhi, antara lain oleh umur dan kedudukan yangdisapa, tingkat keakraban antarpenutur, pokok duduk perkara yang hendak disampaikannya,serta tujuan penyampaian informasinya.
3.ragam Bahasa Berdasarkan Keformalan
a.ragam Beku (Frozen)
Ragam beku merupakan variasi bahasayang paling formal, yang dipakai pada situasi-situasi hikmat, contohnya dalamupacara kenegaraan, khotbah, dan sebagainya. Ciri ragam ini merupakan cenderungtetap.

b. Ragam Resmi (Formal)
Ragam resmi adalah variasi bahasa yangbiasa dipakai dalam pidato kenegaraan, kedap dinas, surat-menyurat, dan lainsebagainya. Lebih fleksibel
c. Ragam Usaha (Konsultatif)
Ragam bisnis atau ragam konsultatifadalah variasi bahasa yang lazim dalam pembicaraan biasa pada sekolah,rapat-kedap, atau pembicaraan yang berorientasi dalam hasil atau produksi.
d. Ragam Santai (Casual)
Ragam kalem merupakan ragam bahasayang digunakan dalam situasi yang tidak resmi buat berbincang-bincang dengankeluarga atau sahabat karib dalam waktu istirahat serta sebagainya.misalnya penggunaan istilah sapaan mas, mbak.

e. Ragam Akrab (Intimate)
Ragam akrab merupakan variasi bahasayang biasa digunakan leh para penutur yang hubungannya telah akrab. Variasibahasa ini umumnya pendek-pendek dan tidak jelas. Sapaan dab yg berarti mas dijogja

C.RAGAM BAKU DAN RAGAM TIDAK BAKU
Ragam baku dijadikan tolokbandingan bagi pemakaian bahasa yang benar. Ragam standar mempunyai kaidah-kaidahpaling lengkap diperikan apabila dibandingkan dengan ragam bahasa yang lain.

Pemakaianragam standar tercermin dalam situasi ini dia.
1) Komunikasi resmi, yakni dalamsurat-menyurat resmi, surat-menyurat dinas, pengumuman-pengumuman yangdikeluarkan sang instansi-instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi,perundang-undangan, dan sebagainya.
2) Wacana teknis, yakni dalamlaporan resmi dan karya ilmiah.
3) Pembicaraan pada depan generik, yaknidalam ceramah, kuliah, khotbah, dan sebagainya.
4) Pembicaraan dengan orang yangdihormati.
Secaraumum, fungsi bahasa baku merupakan menjadi berikut.

1.Pemersatu,pemakaian bahasa standar bisa mempersatukan sekelompok orang sebagai satukesatuan masyarakat bahasa.

2.Pemberikekhasan, pemakaian bahasa standar dapat menjadi pembeda menggunakan rakyat pemakaibahasa lainnya.

3.Pembawakewibawaan, pemakai bahasa baku bisa memperlihatkan kewibawaan pemakainya.

4.Kerangkaacuan, bahasa standar sebagai tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasaseseorang atau sekelompok orang.

Sikapterhadap bahasa baku setidak-tidaknya mengandung tigadimensi, yaitu (1) sikap kesetiaan bahasa, (2) sikap pujian bahasa, dan (tiga)perilaku kesadaran akan norma serta kaidah bahasa. Ketiga perilaku tadi terkaiterat dengan keempat fungsi bahasa baku.
Sumber:

Wibowo, Hari dkk. 2016. Ragam Bahasa dan Keterampilan Berbahasa.jakarta:Pusat Pengembangan danPemberdayaan Pendidik serta Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Gurudan Tenaga Kependidikan

II.BAHASA SASTRA

A.Pengertian Bahasa Sastra
Bahasa sastra adalah bahasa yangkhas pada dunia sastra dan menurut beberapa orang menyimpang berdasarkan penuturanyang bersifat otomatis, rutin, biasa dan lumrah. Penuturan pada karya sastraselalu diusahakan menggunakan cara lain , baru, dan belum pernah digunakan sebelumnya.
Unsur kebaruan dan keaslianmerupakan suatu hal yg menentukan nilai sebuah karya. Penyimpangan bahasadalam sastra nir menjadi kebebasan yg tidak terbatas. Fungsi komunikatifbahasa masih membatasi kebebasan pembiasan bahasa itu. Bahasa yg dibiaskanmasih mendasarkan dalam bahasa yg konvensional supaya pesan yang disampaikansastra bisa dipahami serta terima sang pembaca sehingga dibutuhkan keefektifandalam pengungkapan suatu karya sastra. Hal itu dilakukan menjadi usahamendeskripsikan makna yang terkandung pada dalam karya tersebut dan menikmatikeindahannya.
Untuk memperoleh pengungkapan yangefektif, bahasa dalam sastra disiasati, dimanipulasi, dan didayagunakansecermat mungkin sebagai akibatnya tampil menggunakan sosok yg tidak sinkron menggunakan bahasanonsastra. Bahasa sastra dicirikan sebagai bahasa yg mengandung unsur emotifdan bersifat konotatif sebagai kebalikan bahasa nonsastra, khususnya bahasailmiah yang rasional dan denotatif. Penggunaan bahasa sastra lebih ditujukanpada tujuan estetik lantaran pada dalamnya hanya memakai unsur emotif danbersifat kononatif (Nurgiyantoro, 2000: 273). Keberadaan bahasa sastra itu telahdiakui dan diterima lantaran bahasa sastra memiliki ciri khusus yangmembedakannya dengan bahasa nonsastra. Bahasa sastra, tentu saja lebih dominanmenggunakan ciri emotif-konotatif karena sastra mempunyai tujuan estetispenyampaian sesuatu yang tak eksklusif.
Sastra menyediakan norma untukpemakaian bahasa yg baik dan dalam hal ini ditekankan pada aspek pragmatisyang semenjak dulu memainkan peranan krusial pada retorika. Retorika seringkalimenjadi sistem normatif atau preskriptif, yaitu menentukan kebiasaan yang harusditerapkan pada pemakaian bahasa yang baik dan latif.
B.karakteristik Bahasa Sastra
1.    Penggunaanbahasa yang estetis atau indah.
2.    Bahasa sastramerupakan plastik buat membungkus amanat dalam sebuah cipta sastra. 
3.    Berfungsiekspresif
4.    Bahasa sastradinamis.
Hakikatnya, bahasa dalam karyasastra tidaklah tidak sinkron menggunakan bahasa-bahasa yang dipakai dalam umumnya.perbedaannya hanya terletak pada pemanfaatan bahasa itu sendiri. Jikakarya-karya nonsastra terkesan kaku menggunakan anggaran-anggaran baku tata bahasaformal, maka sastra tidak demikian. Sastra mampu memanfaatkan bahasa secaraleluasa, lantaran penyusunan bahasa dalam karya sastra lebih dinamis (Tynjanovdalam Fokkema serta Kunne-Ibsch, 1977:22). Tidak ada rapikan bahasa formal yangmengatur pemanfaatan bahasa dalam karya sastra. Setiap pengarang sastra dapatmemanfaatkan bahasa secara leluasa sinkron menggunakan caranya sendiri dalammenyampaikan pikiran, perasaan, gagasannya.

5.    Bahasa sastrabersifat simbolis serta konotatif. 
Sastra berisi realitas kehidupanmanusia. Realitas kehidupan tadi terdapat yg dikemukakan sang pengarang sastrasecara lugas menggunakan memakai bahasa-bahasa yang denotatif, tetapi ada jugayang diungkapkan secara simbolik dengan menggunakan bahasa-bahasa yangkonotatif. Bahkan, penggunaan simbol serta bahasa yg konotatif sebagai salahsatu ciri bahasa sastra. Dengan bahasa yang simbolis dan konotatif, pengarangsastra bisa mewakilkan kesan pribadinya terhadap sesuatu. Dengan begitu,walaupun pengarang merasa  simpati, takut, atau bahkan benci kepadasesuatu atau seseorang, dia tidak wajib menyatakannya secara eksklusif, namunmelalui simbol-simbol bahasa. (//junilawa.blogspot.com/2013/11/


BAHAN LES/PERSIAPAN UN TAHUNPELAJARAN 2018/2019 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA JENJANG SMP/MTs.
PEMBAHASAN SOAL UN TAHUN PELAJARAN2017/2018 BAHASA INDONESIA Sekolah Menengah pertama/MTs.
2. Menentukan MaksudKalimat/Kalimat Pro dan Kontra Klik //cara-pramuka.blogspot.com/2018/08/zuhri-indonesia-pembahasan-soal-un_28.html
12. Menentukan Pernyataan yangSesuai Isi Teks Klik //cara-pramuka.blogspot.com/2018/09/12.html
13. Menentukan Keistimewaan Tokohdalam Teks Biografi Klik //cara-pramuka.blogspot.com/2018/09/pembahasan-soal-un-tahun-20172018.html

14. Menentukan Keteladanan Tokohdalam Teks Biografi Klik //cara-pramuka.blogspot.com/2018/12/keteladanan-tokoh-pada-teks-biografi.html
17. Menentukan Cara Penggambaran WatakTokoh Dalam Cerita Klik //cara-pramuka.blogspot.com/2018/12/cara-pengarang-menggambarkan-tabiat.html

BEDAH KISI-KISI UN 2019 Sekolah Menengah pertama/MTs.mapeL BAHASA INDONESIA KLIK //cara-pramuka.blogspot.com/2018/12/bedah-kisi-kisi-un-2019-smpmts-mapel.html

RINGKASAN MATERI, SOAL DANPEMBAHASAN, KISI-KISI SOAL UJI COBA UN 2017/2018 Sekolah Menengah pertama/MTs.

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BACA DI BLOG: BELAJAR PRAMUKA

  1. Pertanyaan yang jawabannya terdapat pada teks

  1. Pernyataan yg sesuai dengan isi teks

  1. Makna istilah pada teks

  1. Ide utama paragraf

  1. Kalimat primer paragraf

  1. Simpulan paragraf

  1. Kalimat persetujuan dalam teks

  1. Kalimat interaksi karena akibat

  1. Kalimat yg menerangkan (bukti) tabiat tokoh cerita

  1. Konflik pada cerita

  1. Amanat cerita

  1. Kalimat yang tidak padu dalam teks


  1. Peristiwa yang tergambar dalam teks

  1. Teks laporan

  1. Urutan kalimat teks sastra

  1. Mengubah teks ke bentuk teks lain

  1. Perbaikan penulisan ejaan

  1. Perbaikan kalimat (kalimat efektif)

  1. Ringkasan teks

  1. Tokoh primer cerita

  1. Konflik, penyebab permasalahan, serta dampak konflik

  1. Amanat tersirat dan tersurat pada cerita

  1. Kalimat yg menyatakan keunngulan buku

  1. Struktur teks resensi

  1. Pendapat pro serta kontra

  1. Jenis-jenis teks mekanisme 

  1. Melengkapi teks prosedur

  1. Menyunting teks prosedur

  1. Keistimewaan tokoh pada teks biografi

  1. Keteladanan tokoh dalam teks biografi 

  1. Fakta serta opini pada teks biografi

  1. Membandingkan nilai moral 2 teks fabel

  1. Membandingkan penggunaan bahasa dua teks fabel

  1. Bagian-bagian teks ulasan film/drama

  1. Cara memvariasikan kalimat

  1. Pemakaian pertanda titik 2 (:) serta koma (,) 

  1. Makna simbol dalam cerpen

  1. Menentukan bagian alur cerpen

  1. Syarat-syarat paragraf yg baik 

  1. Melengkapi kalimat dengan istilah yang tepat 

  1. Melengkapi kalimat menggunakan kata bentukan

42.Menentukanmakna kata/kata dalam kalimat


  1. Melengkapi kalimat menggunakan kata penghubung 

  1. Kalimat nir efektif

  1. Alasan penggunaan kata yg salah

  1. Penulisan huruf kapital

  1. Penggunaan ejaan yg tidak tepat

  1. Kesalahan penggunaan tanda baca

  1. Penggunaan ejaan yang tepat

  1. Alasan ketidaktepatan penggunaan tanda baca

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel