SEJARAH AWAL MULA BERDIRI KOTA JAKARTA
Thursday, October 20, 2011
Edit
Sebagai sebuah kota yg berumur lebih menurut 1 abad Jakarta adalah sebuah tempat yg memiliki poly liku sejarah. Berawal berdasarkan sebuah bandar mini dimuara Ciliwung 500 tahun kemudian, sejarah Jakarta poly diketahui melalui prasasti-prasasti milik kerajaan akbar misalnya Tarumanegara, Sriwijaya maupun K erajaan Sunda.
Kota pelabuhan yang terletak di Teluk Jakarta pada tempat Sungai Ciliwung, menggunakan pelabuhan Sunda Kelapa erat hubungannya menjadi sejarah asal usul Kota Jakarta, yang merupakan pusat perdagangan sangat penting semenjak abad ke 12 hingga abad ke 16.
Sejak tahun 1511 orang-orang Portugis telah bercokol didaratan Malaka. Perhatian orang-orang Portugis buat berdagangan, menerima sambutan baik Raja Penjajaran yang menguasai Sunda Kelapa kala itu. Untuk menerima donasi pada menghadapi orang-orang islam yg pada saat itu pengikutnya sudah banyak pada Banten dan pada Cirebon. Pada saat itu secara bersamaan Demak telah sebagai Pusat kekuasaan islam.
Kemudian pada adakan perjanjian kerja sama antara raja penjajaran menggunakan orang Portugis tahun 1522. Dalam perjanjian itu dinyatakan bahwa orang-orang Portugis pada bolehkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Sebuah tugu di bangun di tepi sungai Ciliwung, menandai perjanjian itu.
Tetapi perjanjian itu nir bisa diterima sang kerajaan islam di Demak. Yang ketika itu berada pada puncak kejayaannya. Kemudian Sultan Demak mengirimkan bencana tentaranya pada bawah pimpinan menantunya yang bernama Fatahillah.
Pasukan Fatahillah berhasil menduduki Kota Pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun 1527. Ketika armada Portugis datang, pasukan Fatahillah menghancurkannya, sisa-residu armada Portugis itu melarikan diri ke Malaka. Kemudian kemenangan itu, Fatahillah mengubah nama Sunda Kelapa sebagai Jayakarta, yang adalah “Kemanangan Yang Berjaya”, menurut perhitungan, hal itu terjadi dalam tanggal 22 Juni 1527. Itulah sebabnya hari tadi ditetapkan sebagai hari jadi Kota Jakarta.
Keragaman Penduduk
Terusan Suez pada buka tahun 1870 untuk mempersingkat pelajaran berdasarkan Eropa ke Asia. Sejak saat itu poly orang-orang Belanda tiba ke Indonesia. Mereka datang menggunakan membawa keluarganya dan membawa output-output teknologi ketika itu diantaranya kendaraan beroda empat, sepeda motor serta kereta api, tren kuda, angkutan umum yang sudah terdapat sejak tahun 1869.
Indonesia dalam waktu itu sebagai tujuan berdasarkan impian orang Belanda. Karena beranggapan disinilah mereka sanggup menjadi kaya, lantaran tanahnya yg fertile menghasilkan daun tembakau, teh, kopi, kelapa sawit, karet serta bahan tambang buat diangkut ke Eropa.
Para tenaga kerja yang mampu dikerjakan memasak kekayaan alam, pihak Belanda merogoh orang pribumi yg semakin hari semakin miskin. Orang pribumi masih kurang memadai sang orang Belanda, sehingga pada import orang-orang keeling (India) di samping orang-orang cina, orang-orang keeling yang diimport ini sama nasib dan deritanya orang-orang kuli kontrak. Untuk orang keeling sejarah menampakkan semakin menyusut di tahun sejarah hingga kini ini keturunannya hanya tinggal sedikit pada Sumatera Timur. Mereka tidak semantap orang cina yg bekerja pada perkebunan.
Disamping itu orang-orang Arab Saudi menjajahkan kakinya semenjak abad ke 15. Umumnya tiba buat berdagang. Keahlian orang Arab ini dimanfaatkan oleh Kolonial Belanda. Orang-orang Arab sama kedudukannya dengan orang-orang cina.
Referensi:
//bandarjakarta.wordpress.com/2009/02/28/sejarah-nama-kota-jakarta/
//duniabaca.com/asal-usul-sejarah-kota-jakarta.html
Kota pelabuhan yang terletak di Teluk Jakarta pada tempat Sungai Ciliwung, menggunakan pelabuhan Sunda Kelapa erat hubungannya menjadi sejarah asal usul Kota Jakarta, yang merupakan pusat perdagangan sangat penting semenjak abad ke 12 hingga abad ke 16.
Sejak tahun 1511 orang-orang Portugis telah bercokol didaratan Malaka. Perhatian orang-orang Portugis buat berdagangan, menerima sambutan baik Raja Penjajaran yang menguasai Sunda Kelapa kala itu. Untuk menerima donasi pada menghadapi orang-orang islam yg pada saat itu pengikutnya sudah banyak pada Banten dan pada Cirebon. Pada saat itu secara bersamaan Demak telah sebagai Pusat kekuasaan islam.
Kemudian pada adakan perjanjian kerja sama antara raja penjajaran menggunakan orang Portugis tahun 1522. Dalam perjanjian itu dinyatakan bahwa orang-orang Portugis pada bolehkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Sebuah tugu di bangun di tepi sungai Ciliwung, menandai perjanjian itu.
Tetapi perjanjian itu nir bisa diterima sang kerajaan islam di Demak. Yang ketika itu berada pada puncak kejayaannya. Kemudian Sultan Demak mengirimkan bencana tentaranya pada bawah pimpinan menantunya yang bernama Fatahillah.
Pasukan Fatahillah berhasil menduduki Kota Pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun 1527. Ketika armada Portugis datang, pasukan Fatahillah menghancurkannya, sisa-residu armada Portugis itu melarikan diri ke Malaka. Kemudian kemenangan itu, Fatahillah mengubah nama Sunda Kelapa sebagai Jayakarta, yang adalah “Kemanangan Yang Berjaya”, menurut perhitungan, hal itu terjadi dalam tanggal 22 Juni 1527. Itulah sebabnya hari tadi ditetapkan sebagai hari jadi Kota Jakarta.
Keragaman Penduduk
Terusan Suez pada buka tahun 1870 untuk mempersingkat pelajaran berdasarkan Eropa ke Asia. Sejak saat itu poly orang-orang Belanda tiba ke Indonesia. Mereka datang menggunakan membawa keluarganya dan membawa output-output teknologi ketika itu diantaranya kendaraan beroda empat, sepeda motor serta kereta api, tren kuda, angkutan umum yang sudah terdapat sejak tahun 1869.
Indonesia dalam waktu itu sebagai tujuan berdasarkan impian orang Belanda. Karena beranggapan disinilah mereka sanggup menjadi kaya, lantaran tanahnya yg fertile menghasilkan daun tembakau, teh, kopi, kelapa sawit, karet serta bahan tambang buat diangkut ke Eropa.
Para tenaga kerja yang mampu dikerjakan memasak kekayaan alam, pihak Belanda merogoh orang pribumi yg semakin hari semakin miskin. Orang pribumi masih kurang memadai sang orang Belanda, sehingga pada import orang-orang keeling (India) di samping orang-orang cina, orang-orang keeling yang diimport ini sama nasib dan deritanya orang-orang kuli kontrak. Untuk orang keeling sejarah menampakkan semakin menyusut di tahun sejarah hingga kini ini keturunannya hanya tinggal sedikit pada Sumatera Timur. Mereka tidak semantap orang cina yg bekerja pada perkebunan.
Disamping itu orang-orang Arab Saudi menjajahkan kakinya semenjak abad ke 15. Umumnya tiba buat berdagang. Keahlian orang Arab ini dimanfaatkan oleh Kolonial Belanda. Orang-orang Arab sama kedudukannya dengan orang-orang cina.
Referensi:
//bandarjakarta.wordpress.com/2009/02/28/sejarah-nama-kota-jakarta/
//duniabaca.com/asal-usul-sejarah-kota-jakarta.html