SEJARAH AWAL TERCIPTA TARIAN LEGONG DI BALI
Wednesday, February 13, 2013
Edit
Sejarah Awal Tercipta Tarian Legong di Bali - Tari Legong adalah kesenian Tari klasik Bali mulanya berkembang di Desa Peliatan, perkampungan seni terkenal pada Ubud, Kabupaten Gianyar.tari Legong awalnya dipentaskan buat menghibur raja serta para keluarganya. Ciri khas tari Legong ini adalah pemakaian kipas para penarinya kecuali Condong.
Tari Legong adalah tarian klasik Bali yang memiliki mobilitas yg sangat kompleks yg terikat menggunakan suara tabuh pengiring yg merupakan pengaruh berdasarkan Gambuh. Asal Kata Legong asal menurut istilah "leg" yg berarti luwes serta lentur yg kemudian diartikan sebagai gerakan lemah gemulai . Sedangkan istilah "gong" yg ialah gamelan, sehingga digabung menjadi "Legong" yg ialah gerakan yang sangat terikat atau dipengaruhi oleh tabuhan gamelan yg mengiringinya.
Cerita tentang Tari Legong tercatat pada Babad Dalem Sukawati yg ditulis sekitar awal abad ke 19. Pada saat itu daerah Sukawati, Gianyar, memang termasyur sebagai daerah tempat penari-penari handal.
Menurut babad, I Dewa Agung Made Karna yang terkenal mempunyai kemampuan spiritual, melakukan pertapaan di Pura Yogan Agung desa Ketewel, Sukawati. Pada waktu bertapa itulah dia mendapatkan wangsit berupa beberapa sosok bidadari-bidadari yg anggun melayang di angkasa,menggunakan memperagakan suatu tarian yg sangat menakjubkan. Maka sesudah bangun berdasarkan tapanya, ia memerintahkan para seniman pada desa ketewel untuk membuat beberapa topeng dan menciptakan tarian sinkron dengan penglihatan berdasarkan pertapaannya . Kemudian, terciptalah sembilan butir topeng menjadi wujud sembilan orang bidadari pada mitologi kepercayaan Hindu. Lalu 2 orang penari Sanghyang diperintahkan buat menari tarian tersebut. Penari Sanghyang adalah penari-penari putri muda yg terpilih bukan hanya lantaran talenta, tapi pula peka buat kerauhan , dan belum pernah mentruasi.
Sang Hyang Legong adalah nama Tari topeng yg dipertunjukkan sang ke 2 penari itu, dimana Tarian Legong ini dengan topeng aslinya sampai saat ini masih dipentaskan di Pura Yogan Agung dalam upacara Piodalan dilaksanakan dalam setiap 210 hari sekali di pura Yogan Agung .
Tari Sanghyang Legong, itu menjadi ide sebuah grup tari berdasarkan desa Blahbatuh yang dipimpin I Gusti Ngurah Jelantik untuk membentuk sebuah tarian baru dalam gaya serupa. Tapi berbedanya, dimana penarinya merupakan laki-laki serta nir menggunakan topeng. Tarian ini dinamakan Nandir. Inilah awal mulanya tercipta tari legong yg sekarang kita kenal berawal , yiutu dalam ketika Raja Sukawati terkesan menyaksikan pertunjukan tarian Nandir,dan lalu memerintahkan para seniman pada Sukawati buat membentuk tarian serupa bagi para gadis belia di istananya.
Ada 3 Gaya tari Legong yg terkenal pada Bali yaitu tari legong genre Peliatan, tari legong genre Saba dan tari legong aliran Badung. Diantara ketiga jenis aliran tari Legong itu , hanya gaya Peliatan yang aktif pada melakukan pementasan Tari Legong menjadi tari tontonan bagi para turis.
Referensi:
//infoseputarbali.blogspot.com/2011/05/apa-itu-tari-legong-bali.html
//sejarahtaribali.blogspot.com/2011/05/tari-legong.html
Tari Legong adalah tarian klasik Bali yang memiliki mobilitas yg sangat kompleks yg terikat menggunakan suara tabuh pengiring yg merupakan pengaruh berdasarkan Gambuh. Asal Kata Legong asal menurut istilah "leg" yg berarti luwes serta lentur yg kemudian diartikan sebagai gerakan lemah gemulai . Sedangkan istilah "gong" yg ialah gamelan, sehingga digabung menjadi "Legong" yg ialah gerakan yang sangat terikat atau dipengaruhi oleh tabuhan gamelan yg mengiringinya.
Menurut babad, I Dewa Agung Made Karna yang terkenal mempunyai kemampuan spiritual, melakukan pertapaan di Pura Yogan Agung desa Ketewel, Sukawati. Pada waktu bertapa itulah dia mendapatkan wangsit berupa beberapa sosok bidadari-bidadari yg anggun melayang di angkasa,menggunakan memperagakan suatu tarian yg sangat menakjubkan. Maka sesudah bangun berdasarkan tapanya, ia memerintahkan para seniman pada desa ketewel untuk membuat beberapa topeng dan menciptakan tarian sinkron dengan penglihatan berdasarkan pertapaannya . Kemudian, terciptalah sembilan butir topeng menjadi wujud sembilan orang bidadari pada mitologi kepercayaan Hindu. Lalu 2 orang penari Sanghyang diperintahkan buat menari tarian tersebut. Penari Sanghyang adalah penari-penari putri muda yg terpilih bukan hanya lantaran talenta, tapi pula peka buat kerauhan , dan belum pernah mentruasi.
Sang Hyang Legong adalah nama Tari topeng yg dipertunjukkan sang ke 2 penari itu, dimana Tarian Legong ini dengan topeng aslinya sampai saat ini masih dipentaskan di Pura Yogan Agung dalam upacara Piodalan dilaksanakan dalam setiap 210 hari sekali di pura Yogan Agung .
Tari Sanghyang Legong, itu menjadi ide sebuah grup tari berdasarkan desa Blahbatuh yang dipimpin I Gusti Ngurah Jelantik untuk membentuk sebuah tarian baru dalam gaya serupa. Tapi berbedanya, dimana penarinya merupakan laki-laki serta nir menggunakan topeng. Tarian ini dinamakan Nandir. Inilah awal mulanya tercipta tari legong yg sekarang kita kenal berawal , yiutu dalam ketika Raja Sukawati terkesan menyaksikan pertunjukan tarian Nandir,dan lalu memerintahkan para seniman pada Sukawati buat membentuk tarian serupa bagi para gadis belia di istananya.
Ada 3 Gaya tari Legong yg terkenal pada Bali yaitu tari legong genre Peliatan, tari legong genre Saba dan tari legong aliran Badung. Diantara ketiga jenis aliran tari Legong itu , hanya gaya Peliatan yang aktif pada melakukan pementasan Tari Legong menjadi tari tontonan bagi para turis.
Referensi:
//infoseputarbali.blogspot.com/2011/05/apa-itu-tari-legong-bali.html
//sejarahtaribali.blogspot.com/2011/05/tari-legong.html