SEJARAH DAN PROFIL KABUPATEN PATI JAWA TENGAH

Kabupaten Pati, adalah sebuah kabupaten pada Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Pati. Kabupaten ini berbatasan menggunakan Laut Jawa pada utara, Kabupaten Rembang di timur, Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan di selatan, dan Kabupaten Kudus serta Kabupaten Jepara pada barat.
Kota Pati terletak di daerah Pantura (Pantai Utara) dekat menggunakan laut utara pulau jawa. Kota ini terdiri lebih menurut 20 kecamatan, diantaranya adalah kecamatan Gabus, Tambakromo, Winong, dan lainnya.
Kota Pati termasuk pada eks karisidenan yang mencakup wilayah kudus, jepara, blora. Kota ini masih berada pada daerah propinsi Jawa Tengah. Kegiatan yang di lakukan masyarakat kota pati beragam, ada yg berprofesi sebagai petani, nelayan, pns, buruh, terdapat jua masyarakat yg berprofesi sebagai paranormal, bahhkan buat profesi tadi telah di akui oleh warga indonesia, ataupun masyarakat dunia khususnya di asia.
Situs-situs peninggalan rakyat terdahulu masih menyimpan misteri buat dapat di ungkapkan. Hal ini terjadi karena dulunya daerah pati merupakan wilayah kerajan majapahit serta mataram.
Sejarah kota Pati
Kota Pati dalam zaman dahulu merupakan sebuah kerajaan sendiri, yang pada ketika ini sebagai wilayah kekuasaan majapahit, serta kemudian di ambil alih sang mataram.
Di kota Pati masih ada situs-situs peninggalan zaman kerajaan, diantaranya
Pintu Gerbang Majapahit
konon gerbang ini terjatuh waktu akan di bawa ke daerah jawa timur yg dalam ketika itu sebagai pusat wilayah kerajaan majapahit.
Genuk Kemiri
Lokasi yg ditengarai bekas pusat pemerintahan Kadipaten Pati, sebelum dipindahkan ke Kampung Kaborongan, Kelurahan Pati Lor sampai kini , semula berupa tanah kosong yang banyak ditumbuhi pohon besar dan rumpun bambu. Bagian depan masuk lokasi tersebut masih ada pohon beringin tua.
Kawasan itu mulai ditata serta diperindah, waktu masa Pemkab Pati dijabat Bupati Sunardji. Selain dipasang tembok pembatas keliling, bekas bangunan pendapa kabupaten jua dipindahkan ke lokasi tadi, sebagai akibatnya pada setiap peringatan HUT Pati yang tiap tahun jatuh dalam 7 Agustus, pendapa
berfungsi menjadi tempat malam tirakatan.
Di belakang sisi utara pendapa terdapat cungkup mirip sebuah makam. Di pada bangunan itulah terdapat sebuah genuk (tempayan) yang dikenal menjadi Genuk Kemiri yang kondisinya sudah tidak utuh lagi karena pecah.
Di lokasi genuk itu, umumnya dijadikan loka orang buat ngalap berkah. Pada sisi belakang pendapa terdapat makam tua yg diyakini rakyat menjadi makam sesepuh Kemiri. Sejak dipindahkan bekas bangunan pendapa kabupaten, tempat tersebut apabila malam tidak gulita karena diberi penjelasan listrik. Selain itu, Balai Desa Serirejo jua telah dipindahkan ke lokasi tadi.
Pariwisata
Pariwisata di kota pati kebanyakan berupa estetika yang di buat sang alam (dalam hal ini berupa goa) dan makam-makam yang di anggap keramat oleh rakyat lebih kurang. Kekeramatan yg pada padukan dengan unsur estetika terktur bisa menarik minat wisatawan dari daerah pati sendiri atau bahkan menurut luar kabupaten pati.
Obyek wisata yang sering di kunjungi sang wisatawan ada tiga tempat,
diantaranya : Goa pancur yg berada pada daerah kecamatan Kayen, Goa Cerawang yang berada di desa Todanan daerah kecamatan Puncak Wangi, dan Goa Lowo yang berada di daerah kecamatan TambakRomo.
Dahulu Goa-goa tersebut masih rapi serta di kunjungi banyak wisatawan sekarang jumlah wisatawan yg datang kesana hanya beberapa, dan kebanyakan yang tiba ke tempat tadi mempunyai maksud serta tujuan yang lain dari dalam hanya menikmati pemandangan alam dan bentuk-bentuk staklakmit saja. Goa-goa tersebut kini menjadi ajang untuk mendapatkan pencerahan (warga lebih kurang menyebutnya “ilham”). Tempat wisata yang kini masih menarik minat wisatawan yaitu di pulau kecil di wilayah kecamatan juwana, nama pulau tersebut adalah “Pulau Seperempat”. Pulau itu dinamakan tersebut lantaran bentuknya yang unik hanya berbentuk 1/4 saja. Di pulau 1/4 setiap tahunnya di adakan upacara ucapan syukur pada Yang Berkuasa atas alam, upacara itu oleh warga lebih kurang dinamakan “Sedekah Bumi”.
Makanan Khas Kabupaten Pati :
GETUK RUNTING
PUTU BUMBUNG
Referensi:
//andikasw.wordpress.com/profil-kabupaten-pati/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel