SEJARAH AWAL DIBANGUN MENGENAI UNIVERSITAS INDONESIA UI

Sejarah Awal dibangun Mengenai Universitas Indonesia (UI) - Universitas Indonesia atau biasa diklaim UI adalah keliru satu universitas terbaik di Indonesia kampus utamanya masih ada dibagian Utara dari Depok, Jawa Barat, dan kampus utama lainnya masih ada di wilayah Salemba pada Jakarta Pusat.

Sejarah Universitas Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1851. Ketika itu, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yg bertujuan buat menghasilkan asisten dokter tambahan. Pelajar di sekolah itu mendapatkan training kedokteran selama dua tahun. Lulusannya diberikan sertifikat buat melakukan perawatan-perawatan taraf dasar dan menerima gelar Dokter Jawa (Javanese Doctor), bergelar demikian karena dokter ini hanya diberi izin buat membuka praktek pada wilayah Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa. Pada tahun 1864, program pendidikan tadi ditambah waktunya sebagai tiga tahun, serta dalam tahun 1875 menjadi 7 tahun. Gelar yang diberikan pun berubah menjadi Dokter Medis (Medical Doctor)

Pada tahun 1898, pemerintah kolonial mendirikan sekolah baru buat melatih tenaga medis, yaitu STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Pendidikan di STOVIA berlangsung selama 9 tahun: 3 tahun setingkat SMP, tiga tahun setingkat Sekolah Menengah Atas, dan tiga tahun lainnya setingkat Diploma. Banyak lulusan STOVIA yg lalu memainkan peranan krusial pada pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1924 pemerintah kolonial mendirikan RHS (Rechts Hogeschool) yg bertujuan buat memenuhi tenaga administrasi sipil rendahan. RHS inilah yg sebagai cikal-bakal Fakultas Hukum UI. Pada tahun 1927 mengubah status serta nama STOVIA menjadi GHS (Geneeskundige Hogeschool). Gedung pendidikan serta pelatihan kedokteran yg digunakan GHS sebagai gedung Fakultas Kedokteran UI ketika ini. Banyak alumni GHS yang lalu berperan akbar pada pendirian Universitas Indonesia.

Setelah kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada lepas 17 Agustus 1945, Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) didirikan di Jakarta. BPTRI mempunyai tiga fakultas, yaitu Kedokteran serta Farmasi, Sastra, dan Hukum. Pada tahun yg sama, institusi ini berhasil meluluskan 90 orang menjadi dokter. Ketika tentara kolonial Belanda kembali menguasai Jakarta di akhir tahun 1945, BPTRI dipindahkan ke Klaten, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Pada lepas 21 Juni 1946 NICA mendirikan sebuah Nood Universiteit atau Universitas Sementara di Jakarta. Pada tanggal 21 Maret 1947, nama Nood Universiteit diganti sebagai Universiteit van Indonesie (UVI). Akhirnya, sehabis Jakarta berhasil diambil alih balik , pemerintah mengembalikan BPTRI ke Jakarta serta menggabungkannya dengan Universiteit van Indonesie, serta memberinya nama baru Universiteit Indonesia (UI).

UI secara resmi memulai kegiatannya dalam 2 Februari 1950 dengan presiden (ketika ini dianggap rektor) pertamanya Ir. R.P Soerachman Tjokroadisoerio. Kantor Presiden Universiteit Indonesia mula-mula berkedudukan di Jakarta, tepatnya di gedung Fakultas Kedokteran di Jl Salemba Raya no. 6, lalu dipindahkan ke galat satu bangunan bekas pabrik madat di Jl. Samlemba Raya no. 4, Jakarta. Tanggal dua Februari 1950 kemudian dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.

Awalnya, UI memiliki 9 fakultas serta tiga forum yg beredar pada 5 kota, yaitu Fakulteit Kedokteran, Fakulteit Ilmu Hukum serta Ilmu Pengetahuan Masyarakat, dan Fakulteit Sastra serta Filsafat pada Jakarta; Fakulteit Ilmu Alam dan Ilmu Pasti, Fakulteit Ilmu Pengetahuan Teknik, dan Lembaga Pendidikan Guru Menggambar pada Bandung; Fakulteit Pertanian serta Fakulteit Kedokteran Hewan di Bogor; Fakulteit Ekonomi pada Makassar; Fakulteit Kedokteran dan Lembaga Kedokteran Gigi di Surabaya.

Pada tahun 1955, Undang-Undang No. 10 mengenai pengubahan istilah universiteit, universitet, serta universitit disyahkan, sehingga semenjak itu, Universiteit Indonesia secara resmi diubah namanya menjadi Universitas Indonesia.

Berangsur-angsur fakultas-fakultas yang berada di wilayah memisahkan diri membangun lembaga pendidikan yang berdiri sendiri. Pada tanggal 2 Maret 1959 Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam pada Bandung terbentuk serta berkembang sebagai Institut Teknologi Bandung. Selanjutnya dalam 1 September 1963 Fakultas Pertanian serta Fakultas Kedokteran Hewan UI memisahkan diri juga menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang kini sebagai perguruan tinggi pertanian terkemuka bertaraf internasional. Fakultas di Surabaya sebagai Universitas Airlangga serta di Makassar menjadi Universitas Hasanuddin. Pada 1964 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai Institut Keguruan serta Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta serta sekarang berubah kembali sebagai Universitas Negeri Jakarta.

Ketika Orde Baru dimulai pada tahun 1966, pemerintah memilih beberapa guru besar UI untuk menduduki jabatan menteri dengan tujuan buat memulihkan balik situasi ekonomi nasional. Sejak saat itu, UI secara konstan telah memberikan donasi konkret pada usaha-usaha pemerintah buat meraih kemakmuran nasional.

Pada tanggal 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah RI Nomor 152 tahun 2000, UI ditetapkan sebagai perguruan tinggi negeri berdikari berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Dalam status tersebut, UI wajib lebih mengedepankan kinerja pengelolaan sebuah universitas publik menggunakan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, serta transparansi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel