SEJARAH PERLAWANAN RAKYAT TAPANULI TERHADAP PENJAJAHAN BELANDA VOC
Tuesday, November 26, 2013
Edit
Sejarah Perlawanan Rakyat Tapanuli Terhadap Penjajahan Belanda (VOC) - Perang Tapanuli, jua dikenal sebagai Perang Batak (1878-1907), adalah perang antara Kerajaan Batak melawan Belanda. Perang ini berlangsung selama 29 tahun.
Perlawanan rakyat Batak terhadap Belanda pada daerah Tapanuli dipimpin oleh rajanya, Sisingamangaraja XII. Sisingamangaraja XII sebagai raja semenjak umur 18 tahun. Waktu kecilnya bernama Patuan Bosar Ompu Pulo Batu. Ia lahir pada Bakkara, Tapanuli 1849. Ia gugur tertembak pada 17 Juni 1907. Ia dimakamkan pada Pulau Samosir, Sumatra Utara.
Perlawanan Rakyat Tapanuli Terhadap Penjajahan Belanda (VOC)
Belanda mulai memasuki wilayah Tapanuli Utara dengan alasan memadamkan aktivitas pejuang-pejuang Padri dan para pemimpin dari Aceh yang banyak melarikan diri ke wilayah Tapanuli. Ternyata, Belanda memiliki tujuan lain, yaitu harapan buat menguasai wilayah Sumatera Utara.
Pada tahun 1878, Belanda mulai melancarkan gerakan militernya buat menyerang wilayah Tapanuli, hingga dalam akhirnya meletuslah Perang Tapanuli. Perang Tapanuli yg paling sengit itu diawali dengan operasi militer yg dilakukan oleh Jenderal Van Daalen di pedalaman Aceh tahun 1903-1904, lalu dilanjutkan hingga wilayah Tapanuli. Serdadu Belanda yg mulai berdatangan pada daerah Sumatera Utara dibendung sang masyarakat Tapanuli yang dipimpin oleh Raja Sisingamangaraja XII.
Pada tahun 1905, kedudukan Raja Tapanuli semakin terjepit pada menghadapi operasi militer Belanda yang tiba menurut banyak sekali penjuru misalnya menurut arah utara (Aceh), barat (Sibolga), serta selatan (Sumatera Barat). Pada tahun 1907, dalam suatu pertempuran yg hebat, Raja Sisingamangaraja XII gugur dan semua daerah Tapanuli dikuasai sang Belanda.
Referensi:
//id.wikipedia.org/wiki/Perang_Tapanuli
//serietno.blogspot.com/2013/03/ips-penjajahan-belanda-di-indonesia.html
//buihkata.blogspot.com/2013/04/perlawanan-rakyat-tapanuli-terhadap.html#.ueenRY3JSHM
Perlawanan rakyat Batak terhadap Belanda pada daerah Tapanuli dipimpin oleh rajanya, Sisingamangaraja XII. Sisingamangaraja XII sebagai raja semenjak umur 18 tahun. Waktu kecilnya bernama Patuan Bosar Ompu Pulo Batu. Ia lahir pada Bakkara, Tapanuli 1849. Ia gugur tertembak pada 17 Juni 1907. Ia dimakamkan pada Pulau Samosir, Sumatra Utara.
Perlawanan Rakyat Tapanuli Terhadap Penjajahan Belanda (VOC)
Belanda mulai memasuki wilayah Tapanuli Utara dengan alasan memadamkan aktivitas pejuang-pejuang Padri dan para pemimpin dari Aceh yang banyak melarikan diri ke wilayah Tapanuli. Ternyata, Belanda memiliki tujuan lain, yaitu harapan buat menguasai wilayah Sumatera Utara.
Pada tahun 1878, Belanda mulai melancarkan gerakan militernya buat menyerang wilayah Tapanuli, hingga dalam akhirnya meletuslah Perang Tapanuli. Perang Tapanuli yg paling sengit itu diawali dengan operasi militer yg dilakukan oleh Jenderal Van Daalen di pedalaman Aceh tahun 1903-1904, lalu dilanjutkan hingga wilayah Tapanuli. Serdadu Belanda yg mulai berdatangan pada daerah Sumatera Utara dibendung sang masyarakat Tapanuli yang dipimpin oleh Raja Sisingamangaraja XII.
Pada tahun 1905, kedudukan Raja Tapanuli semakin terjepit pada menghadapi operasi militer Belanda yang tiba menurut banyak sekali penjuru misalnya menurut arah utara (Aceh), barat (Sibolga), serta selatan (Sumatera Barat). Pada tahun 1907, dalam suatu pertempuran yg hebat, Raja Sisingamangaraja XII gugur dan semua daerah Tapanuli dikuasai sang Belanda.
Referensi:
//id.wikipedia.org/wiki/Perang_Tapanuli
//serietno.blogspot.com/2013/03/ips-penjajahan-belanda-di-indonesia.html
//buihkata.blogspot.com/2013/04/perlawanan-rakyat-tapanuli-terhadap.html#.ueenRY3JSHM