SEJARAH DIBANGUNNYA BANK BCA BANK CENTRAK ASIA DI INDONESIA
Tuesday, January 27, 2015
Edit
Sejarah Dibangunnya Bank BCA (Bank Centrak Asia) pada Indonesia - Siapa yg nir mengenal menggunakan salah satu bank terbaik di Indonesia "BANK BCA (Bank Central Asia)". Untuk itu mimin catatansejarah bakalan menguak sejarah dari Bank Central Asia, ayo pembaca catatansejarah silahkan membacanya:
Bank BCA ini didirikan dalam 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah merupakan bagian penting dari Grup Salim. Presiden Direktur waktu ini (masa jabatan 1999-kini ) adalah Djohan Emir Setijoso.
BCA secara resmi berdiri dalam tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal sudah dilalui sejak ketika berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997.
Krisis ini membawa imbas yg luar biasa dalam holistik sistem perbankan pada Indonesia. Tetapi, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah sebagai panik kemudian beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) kemudian merogoh alih BCA di tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan usaha serta pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih pulang pada tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke taraf sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal pada bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, serta BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia pada tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah akbar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, menggunakan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal berdasarkan pelepasan BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% berdasarkan sahamnya di BCAmelalui tender penempatan privat yg strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis pada Mauritius, memenangkan tender tadi. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yg baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik serta komitmen pada nasabahnya baik menjadi bank transaksional maupun sebagai forum intermediasi finansial.