PENGERTIAN UMUM JURNALISTIK DAN SEJARAH SINGKAT JURNALISTIK
Wednesday, January 20, 2016
Edit
Sebelum memberitahuakn Sejarah Jurnalistik sebaiknya mengetahui dahuli pengertian jurnalistik itu sendiri. Secara Umum Pengertian Jurnalistik adalah proses, teknik dan ilmu pengumpulan, penulisan, penyuntingan dan publikasi berita. Jurnalistik atau Kewartawanan asal menurut kata Journal yang berarti catatan harian atau catatan mengenai peristiwa sehari-hari, atau diartikan dengan surat berita. Kata Journal asal menurut bahasa Latin berdasarkan kata Diurnalis, yg berarti orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Jadi Secara Etiomologis (asal Usul Kata/istilah kata), jurnalistik adalah laporan tentang peristiwa sehari-hari yang saat ini kita kenal dengan kata "fakta" (news). Sedangkan secara singkat/sederhana merupakan kegiatan yg berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari. Sedangkan menurut Kamus, Pengertian jurnalistik adalah kegiatan buat menyiapkan, mengedit, dan menulis buat surat informasi, majalah, atau terencana lainnya. Menurut Lesikom Kominikasi, pengertian jurnalistik merupakan pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting, serta menyebarkan liputan serta karangan buat surat warta, majalah serta media massa lainnya misalnya radio dan televisi.
Pengertian Jurnalistik Menurut Para Ahli
Selain pengertian jurnalistik diatas, masih ada beberapa para pakar/tokoh-tokoh yg mendefinisikan pengertian jurnalistik. Pengertian jurnalistik berdasarkan para ahli merupakan sebagai berikut...
- Amar serta Sumadiria: Pengertian Jurnalistik adalah aktivitas mengumpulkan, mengolah, serta mengembangkan keterangan kepada khalayak seluas-luasnya/
- Adinegoro: Pengertian Jurnalistik menurut Adinegoro adalah semacam kepandaian karang mengarang yg pokoknya memberi perkabaran dalam masyarakat dengan selekas-lekasnya supaya tersiar seluas-luasnya.
- A.W. Widjaya: Pengertian Jurnalistik dari A.W. Wijaya merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan menggunakan cara menyiarkan berita ataupun sebab tentang banyak sekali insiden atau kejadian sehari-hari yg aktual serta factual dalam saat yang secepat-cepatnya.
- F.fraser Bond: Pengertian jurnalistik berdasarkan F.fraser Bond adalah segala bentuk yg membuat fakta dan ulasan tentang warta hingga dalam grup pemerhati.
- M.ridwan: Menurutnya, pengertian Jurnalistik merupakan suatu kemampuan berpikir praktis mengumpulkan, mengedit keterangan buat pemberitaan dalam surat kabar, majalah, atau terbitan terbitan terencana lainnya.
- Summanang: Menurunya, pengertian jurnalistik merupakan segala sesuatu yg menyangkut kewartawanan.
- Onong U. Efendi: Jurnalistik merupakan teknik mengelola fakta sejak dari mendapatkan bahan sampai pada menyebarluaskannya kepada khalayak.
- Erik Hodgins (Redeaktur Majalah Time): Menurutnya pengertian jurnalistik adalah pengiriman kabar dari sini ke sana dengan sahih, seksama, serta cepat, pada rangka membela kebenaran dan keadilan.
- Roland E. Wolseley: Menurunya, Pengertian Jurnalistik merupakan pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, serta penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematis dan dapat dipercaya buat diterbitkan dalam surat keterangan, majalah, dan disiarkan pada stasiun siaran.
- Ensiklopedia Indonesia: jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian kabar tentang peristiwa serta atau kehidupan sehari-hari secara teratur, dengan memakai wahana-wahana penerbitan yg ada.
Bentuk-bentuk jurnalistik terbagi pada tiga bagian besar diantaranya sebai berikut..
Media Cetak
Media elektronik auditif
Audio Visual
Sejarah Singkat Jurnalistik Indonesia
Awal mulanya, sejarah jurnalistik diawali berdasarkan komunikasi antar manusia yang bergantung dari verbal ke mulut. Catatan sejarah yg berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu inovasi mesin cetak sang Johannes Getenberg.
Di Indonesia, perkembangan aktivitas jurnalistik diawali oleh Belanda. Sebagian pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan kewartawanan sebagai indera perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timoer, Java Bode, Bintang Barat, serta Medan Prijaji terbit. Pada masa kedudukan Jepang merogoh alih kekuasaan, dimana setiap korang dilarang. Namun dalam akhirnya ada 5 media yang menerima biar terbit: Sinar Baru, Asia Raja, Suara Asia, Tjahaja, dan Sinar Matahari. Dan sejak kemerdekaan Indonesia yang membawa keuntungan bagi kewartawanan. Pemerintah Indonesia memakai Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi. Menjelang penyelenggaraan Asia Games IV, peemrintah memasukkan proyek televisi. Sejah tahun 1962 tadi Televisi Republik Indonesia hadir dengan teknologi yg layar hitam putih.
Di Era Presiden Soeharto, media massa poly dibatasi. Seperti kasus Majalah Tempo dan Harian Indonesia Raya merupakan dua contoh bukti sensor pada kekuasaan Era Soeharto. Kontrol yang dipegang oleh PWI (Departemen Penerangan serta persatuan Wartawan Indonesia). Dari situasi tersebut muncullah Aliansi Jurnalis Independen yang mendeklarasikan diri pada Wiswa Sirna Galih, Jawa Barat. Sebagian dari aktivitasnya berada pada sel tahanan.
Sejarah kemerdekaan Pers/jurnalis beradap di titik ketika Soeharto pada gantikan oleh BJ Habibie. Disaat itulah poly media massa yang ada serta PWI bukan satu-satunya organisasi profesi. Kegiatan kewartawanan diatur oleh UU Pers No. 40. Tahun 1999 yg dimuntahkan Dewan Pers dan UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002 yang dikeluarkan Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI.
Demikianlah artikel sederhana mengenai Pengertian Jurnalistik serta Sejarah singkat Jurnalistik di Indonesia. Semoga sobat sekalian dapat mendapat manfaat menurut penerangan mengenai pengertian jurnalistik secara umum, pengertian jurnalistik menurut para ahli serta sejarah singkat tentang jurnalistik. Sekian serta terima kasih.
Referensi:
Asep Syamsul M. 2005, Jurnalistik Terapan: Pedoman Kewartawanan dan Kepenulisan, Bandung, Batic Press
Suhandang, Kustadi. 2004, Penngantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, serta Kode Etik. Bandung, Penerbit Nuansa.
Sumadiria, Alaihi Salam Haris. 2005, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita serta Feature Panduan Mudah Jurnalis Profesional, Bandung, Simbiosa Rekatama Media.
Palapah dan Syamsudin. 1994, Diktat “Dasar-dasar Jurnalistik”
Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan: Pedoman Kewartawanan dan Kepenulisan, Bandung, Batic Press, 2005, hlm. 01.