MENGENAL HIV/AIDS


      Semua orang pasti mengetahui apa itu virus HIV yang menyebabkan penyakit AIDS yang hingga hingga ketika ini belum ditemukan obatnya. Artikel mengenai HIV/AIDS sangat poly, baik di meda internet, maupun pada media cetak. Ini menandakan bahwa wacana HIV/AIDS ini memang sebagai perhatian dari aneka macam kalangan. Dalam goresan pena aku kali ini aku jua akan memaparkan sedikit tentang apa itu HIV/AIDS. Semoga berguna. 

Apakah AIDS Itu?

    AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome, adalah sekumpulan gejala penyakit yg didapat dampak menurunnya kekebalan tubuh manusia yg disebabkan sang virus yang diklaim HIV (Human Immunodeficiency Virus). Sistem kekebalan tubuh insan diharapkan buat melindungi tubuh menurut banyak sekali macam penyakit. Bayangkan jika system kekebalan tubuh tersebut dirusak sang HIV, maka serangan penyakit yg tidak berbahayapun akan mengakibatkan yg bersangkutan sakit serta tewas. Hal yg perlu diketahui artinya bahwa penderita AIDS yg mati, bukan semata-mata ditimbulkan oleh virus, tapi sang penyakit lain yang sebenarnya masih bisa ditolak, seandainya daya tahan tubuhnya nir dirusak oleh virus. Karena itu virus ini merupakan galat satu virus yg sangat mematikan bagi penderitanya.
    Timbul pertanyaan, mengapa AIDS perlu perhatian khusus? Pertama ialah berita bahwa AIDS belum ada obatnya yang sempurna, pula belum ada vaksin yg bisa mencegah agresi HIV. Lantaran belum adanya obat yg sempurna serta vaksin yg sanggup mencegahnya, virus HIV ini mampu menyerang siapapun tanpa peduli dan mampu menular kepada siapa saja, berdasarkan bayi sampai lanjut usia. Orang yg sudah terinfeksi HIV akan sebagai pembawa dan penular HIV seumur hidupnya, walaupun menurut pandangan mata penderita HIV tidak merasa sakit serta tampak sehat.

Bagaimana HIV/AIDS Menular?

  Setelah mengetahui apakah virus HIV dan AIDS, maka pertanyaan yg tidak kalah penting artinya bagaimana HIV bisa tertular berdasarkan insan satu ke yg lainnya. Sebagai awal HIV masih ada pada seluruh cairan tubuh penderita, namun yg terbukti berperan dalam penularan AIDS adalah hanya air mani, cairan vagina dan darah. Penularan AIDS terutama bisa terjadi melalui :

sumber : google.com

Hubungan seksual menggunakan seseorang pengidap HIV

sumber : google.com

Jarum suntik atau indera tusuk lainnya (akupuntur, tattoo, tindik) yg bekas digunakan oleh orang yang telah terinfeksi HIV tanpa disterilkan terlebih dahulu.

sumber : google.com

      Transfusi darah yang virus HIV.

sumber : google.com

Ibu hamil yang telah mengidap HIV bisa menularkan virus tadi kepada janinnya.


     Setelah orang terinfeksi HIV akan muncul tanda-tanda yang indikasi tadi timbul sedikit demi sedikit pada diri penderita. Lalu bagaimanakah tanda-tanda orang yg tertular HIV?. Biasanya dalam tahap awal waktu telah terkena HIV penderita tampak sehat misalnya orang sehat lainnya, akan tetapi telah bisa buat menularkan virus tadi pada orang lain melalui cara di atas. Orang yg telah terinfeksi HIV namun masih tampak sehat misalnya orang sehat pada umumnya disebut PENGIDAP HIV atau biasa dianggap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
     Gejala AIDS yang mampu mulai dicermati dan dirasakan oleh penderita baru ada beberapa tahun setelah seorang yang tertular HIV (antara dua sampai 10 tahun). Gejala mula yg terlihat merupakan penderita tampak kurus, lemah serta menderita berbagai macam penyakit yg ada dampak penurunan kekebalan tubuh. Penyakit yang umum dialami adalah seperti radang paru, radang otak, radang saluran cerna, serta TBC. Radang-radang yg dialami tersebut umumnya disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Jika fungi serta virus tadi semakin menumpuk bisa mengakibatkan kanker pada kulit. Orang yg telah terinfeksi HIV serta sudah menampakan gejala AIDS dianggap PENDERITA AIDS.
     Dalam beberapa masalah, kita masih menemui pernyataan bahwa bersentuhan atau berjabat tangan dengan penderita AIDS sanggup tertular AIDS oleh karenanya perlu diperjelas bahwa :


sumber : google.com

Tidak dibenarkan bahwa aids ditularkan lantaran :
  1. Makan dan minum beserta pengidap HIV/AIDS.
  2. Bersama-sama berenang di kolam renang menggunakan pengidap HIV/AIDS.
  3. Gigitan nyamuk dan serangga lainnya.
  4. Berjabatan tangan, berciuman pada pipi, serta bersenggolan dengan pengidap HIV/AIDS.
  5. Hidup serumah menggunakan pengidap HIV/AIDS (dengan catatan nir melakukan interaksi seksual).
  6. Pengidap HIV/AIDS bersin atau batuk di dekat kita.

Siapa saja yg termasuk kelompok berperilaku resiko tinggi tertular hiv/aids?

    Setelah mengetahui bagaimana cara penularan, serta tanda pertanda orang yg sudah terkena HIV/AIDS maka nir kalah penting kita juga wajib tahu siapa sajakah yg memiliki resiko tinggi tertular HIV/AIDS. Orang yg memiliki resiko tinggi tertular AIDS adalah mereka yang memiliki poly pasangan seksual, seperti wanita/pria tuna susila serta pelanggannya, mucikari, gerombolan homoseksual, biseks serta waria (wanita laki-laki ). 
   Kemudian pecandu narkotika suntikan pula punya resiko tinggi tertular, bila jarum yang digunakan bergantian, maka bila salah satu penggunanya terinfeksi HIV maka pengguna lain juga akan tertular HIV. Kemudian adalah pasangan yang ternyata pengidap HIV/AIDS (Na’udzubillah Min Dzalik).
      Penderita AIDS sehabis gejala-gejala timbul serta mulai tampak di seluruh tubuh penderita, umumnya akan meninggal 1-2 tahun setelah adanya tanda-tanda AIDS. Orang yang sudah terkena AIDS akan memerlukan biaya yg sangat akbar untuk perawatannya.  Ketika penderitanya mangkat maka akan mengakibatkan beban fisik dan mental bagi penderita sendiri juga bagi keluarganya dan yg lebih jelek akan menjadikan beban social bagi famili yang ditinggalkan. Lihat dampak yg disebabkan oleh penderita HIV/AIDS begitu mengerikan, ditambah belum terdapat obat yg sesuai, maka yg perlu kita lakukan merupakan melakukan upaya pencegahan.

Bagaimana Cara Pencegahan HIV/AIDS?

Sebagai generasi belia, marilah kita juga ikut serta pada upaya pencegahan penularan HIV/AIDS ini, antara lain artinya:
  1. Usahakan buat menghindari hubungan seksual di luar nikah. Lantaran kita belum mengenal pasangan kita dengan baik, apakah pasangan kita telah terkena HIV/AIDS atau belum. Lagipula jika kita ingin menanyakan hal tersebut, bukankah hanya akan menyakiti perasaan pasangan kita? Think again what you’re about to do before you do.
  2. Marilah bagi kita yg telah menikah serta berkeluarga, untuk setia dengan pasangan kita masing masing. Marilah kita jaga famili kita masing-masing menurut bahayanya HIV/AIDS.
  3. Gunakanlah kondom bagi gerombolan berperilaku resiko HIV/AIDS tinggi. Serta dianjurkan buat nir menjadi donor darah.
  4. Selalu menggunakan alat injeksi steril atau alat tusuk lain yang steril.
  5. Bagi perempuan yang mengidap HIV/AIDS usahakan nir hamil dan menyusui.
   Demikian pemaparan singkat yg mampu aku share pada pembaca, pada saya menulis pasti poly kekurangan, namun sebagai agen karang taruna aku harus ikut serta memberikan sebuah liputan bagi semua pembaca, khusunya pemuda pemudi, lantaran di tangan kalianlah masa depan kalian dan bangsa ini akan dipertaruhkan. Jangan kalian hancurkan hanya lantaran kesenangan dunia semata, marilah jadi generasi belia lan cerdas, terima kasih.

Sebagai penutup :

 
sumber : google.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel