REKRUITMEN PNS SEBUAH KEMUNDURAN ATAU PINTU UNTUK KEMAJUAN BANGSA


PENDAHULUAN


Pegawai Negeri Sipil, siapakah yang nir ingin menjadi seorangPegawai Negeri Sipil (atau selanjutnya akan diklaim PNS). Lantaran memang menjadiseorang PNS selain mendapat gaji yg akbar, juga mendapat dana pensiun yangtidak kalah akbar.
Sampai sekarangpun menjadi seseorang PNS masih sebagai prioritasutama. Bahkan pengalaman saya sewaktu mendaftar PNS tahun 2014, sebesar hampir1500-an orang mendaftar sebagai seseorang PNS, sedangkan yg dibutuhkan hanyalah2 orang.bukankah ini artinya 1:750?
Pertanyaan yg ada kemudian ialah bagaimanakah penyelenggaraanrekrutmen PNS yg sudah dilakukan oleh pemerintah? Sudahkah menjadikan pegawaiyang diterima kompeten, dan professional saat bekerja. Dalam tulisan kecil sayaini mencoba buat mengupas, tentang penerimaan PNS, apakah menjadi suatu saranakemajuan bangsa atau mungkin sebaliknya. Ada kesalahan istilah serta kalimat mohon maaf,selamat membaca serta semoga bermanfaat.

LATAR BELAKANG MASALAH


Birokrasidan politik ketika ini memang tidak bisa dipisahkan satu sama lain bagai 2 matauang.  Birokrasi serta politik memangmerupakan dua butir institusi yg mempunyai karakter yang sangat berbeda, namunharus saling mengisi.  Dua karakter yangberbeda antara 2 institusi ini memberikan sebuah ruang positif bagi apa yangdisebut menggunakan sinergi, tetapi seringkali nir bisa dipisahkan menggunakan aroma“perselingkuhan”.
            Menurut Etzioni-Havely (dalamSavirani:2005) birokrasi adalah organisasi hirarkis pemerintah yang ditunjukuntuk menjalankan tugas melayani kepentingan umum.  Ciri spesial yang inheren dalam birokrasi ialahbentuk organisasi yang berjenjang, rekrutmen berdasarkan keahlian, dan bersifatimpersonal.  Birokrasi pula merupakansuatu unit yang secara perlahan mengalami penguatan, independent serta bertenaga.  Penguasaan aneka macam sumber daya olehbirokrasi berakibat birokrasi menjadi kekuatan besar yg dimiliki olehnegara.
            Birokrasi mempunyai tipe yang idealseperti; bahwa terdapat aturan yg mengatur mengenai tingkah laris organisasi, tatakerja organisasi, sampai sistem rekruitmen berdasarkan kualifikasi yangmemadai.  Sistem rekruitmen serta promosijabatan karir PNS, hingga kini poly diatur serta diintervensi oleh aspirasipolitik dari pejabat politik yang memimpin departemen pemerintah dipusat danpemerintahan wilayah. Bagaimana nir bisa dikatakan bahwa pertimbangan politiktidak ikut campur dalam menentukan calon untuk diangkat kalau yangmempertimbangkan orang-orang politik?Oleh karena itulah kita dorong segeradibentuk komisi kepegawaian negara, yang komisi ini anggotanya adalahindependent serta bukannya orang orang politik, dan harus profesional, kompeten,amanah dan jujur.
PenerimaanCPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) nampaknya kembali sebagai topik hangat ditengah rakyat kita. Proses penerimaan di seluruh nusantara dalam akhir tahunlalu telah membangkitkan arus pengurusan banyak sekali surat dan kondisi para peminatyang demikian keras ingin jadi PNS. Tidak heran bila ini menyebabkan berbagaimasalah dan gosip miring yg bhineka dari satu provinsi ke provinsi lainyang memanfaatkan hasrat yg bertenaga buat jadi PNS tadi buat meraupkeuntungan yg amat akbar.  Bayangkansaja ketika satu orang yg ingin sebagai PNS lewat “calo” wajib mengeluarkanuang 150 juta!Bukankah uang tersebut bila buat usaha berdikari telah bisamembuka suatu bisnis?
Pemikiranmasyarakat kitalah yang menciptakan hal itu terjadi, orang tua memang mewujudkanrasa sayangnya kepada anak serta ingin melakukan apapun agar anaknya bisamendapat suatu kehidupan yg layak. Bayangkan saja apabila telah sebagai seseorang PNS mungkin telah menjadigolongan IIIa, misalnya dalam beberapa tahun ditambah tunjangan tunjanganlainnya mampu mencapai tiga juta.  Danuang tadi mampu balik dalam kurun waktu empat tahun dua bulan.  Karena alasan inilah orang tua melakukannyauntuk kebaikan anaknya.
Sebenarnyaapa kendala di sini?Apakah memang pelayanan melalui lembaga formal sehinggaharus memakai jasa-jasa “calo” tersebut atau memang itu sudah membudaya dalamkehidupan warga kita?Kita akan mencoba mendalami hal tersebut dalammakalah iniagar kita lebih jitu serta mengerti mengenai bagaimanakah sistem yangtepat bagi rekruitmen PNS kita.

RUMUSANMASALAH


1.permasalahanterkait gosip informasi tentang rekruitmen PNS serta “calo” atau makelar PNS yang saatini sedang hangat dibicarakan.
2.bagaimanakahsolusi yg sempurna buat menangani perseteruan pertarungan yang terjadi demimenghindari adanya berita-informasi yg kurang mendukung serta buat mengembalikankembali kepecayaan warga yang dewasa ini mulai berkurang.


PENERIMAAN CPNS, SEBUAHPEMBUSUKAN, KEMUNDURAN,  ATAU PINTU  UNTUK KEMAJUAN BANGSA INDONESIA


sumber : google.com

DESKRIPSIKASUS


Menjadiseorang Pegawai Negeri Sipil memang menjadi prioritas utama bagi parasarjanayang telah lulus, karena memang profesi menjadi pegawai negeri merupakanprofesi yg setidaknya menjajikan, begitulah asumsi rakyat sekarang ini.  Mereka seakan-akan melakukan apa saja untukbisa diterima sebagai PNS.  Ada diantaramereka yang memakai jalur yang seharusnya formal, terdapat juga oknum-oknum yangmemakai jasa sperti “calo” supaya sanggup menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS)yang umumnya meminta begitu poly biaya operasional. 
Pendaftarancalon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2010 pada Kota Subulussalam mulaimeresahkan calon pelamar menyusul aksi calo yang diindikasi mulaibergentayangan memanfaatkan rekruitmen ini. Keterangan yang dihimpun Serambi,sejumlah calon pelamar CPNS mulai mendapat tawaran sanggup diterima di posisitertentu sinkron menggunakan kumpulan yg dibutuhkan, dengan imbalan uang tunai dikisaran Rp 55 juta - Rp 65 juta.  Sumberyang nir mau dipublikasikan namanya itu mengaku mengetahui praktek percaloantersebut menurut galat satu kerabatnya yg ikut melamar pada penerimaan CPNStahun ini. Dikabarkan, oknum tadi mengaku mampu memuluskan langkah pelamaruntuk diangkat sebagai PNS, asalkan mengeluarkan uang sebesar Rp 55 juta.tetapi, beberapa waktu kemudian, nilainya bertambah sebagai Rp 65 juta.
“Adafamili aku yang ikut tes PNS mau minjam uang sama kami. Katanya buat tambahanpembayaran lantaran uangnya kurang, nah pada situlah kami memahami adanya calo CPNS,”terperinci asal Menurut sumber, uang pelicin itu semula hanya Rp 55 juta namuntiba-datang naik menjadi Rp 65 juta. Dia menambahkan, buat meyakinkan korbannya,oleh calo mengatakan mempunya rekanan pada provinsi yang dapat memuluskan parapelamar sebagai PNS. Sumber itu sendiri mengaku tidak sanggup mencegah keinginankerabatnya yg ingin membayar demi sebagai PNS.
Isucalo alias pialang CPNS di Kota Subulussalam kerap disampaikan masyarakatkepada Serambi  baik lisan maupun denganpesan singkat. Meski marak, buat mengenali mereka sangat sulit karena hanyakalangan tertentu yang bisa mengakses sebagai akibatnya buat pembuktian hingga sekarangmemang belum terdapat. Walau demikian, berita percaloan ini dipastikan bukanlahsekedar rumor belaka lantaran telah sebagai kelaziman setiap penerimaan CPNS.
Terkaitadanya informasi kecurangan serta “mafia” dalam peneriman CPNS tahun 2010, membuatsejumlah kalangan menjadi gerah. Warga pun berharap supaya pemerintah setempatmengambil perilaku tegas terhadap syarat tadi. Seperti yg disampaikanWildan Sastra, aktivis LSM Lansdcap pada Subulussalam. Ia menghimbau agar jangansampai ada pelamar CPNS terjerumus ke pada “mafia” yg dapat merugikanpeserta.
Ternyata,rakyat lebih senang menggunakan jasa seperti “calo” tadi dikarenakankarena seluruh orang juga  memahami bahwaPegawai Negeri Sipil (PNS) identik dengan birokrasi pelayanan rekruitmen yangberbelit-belit, lamban dalam menyelesaikan pekerjaan, memakai fasilitasnegara buat kepentingan langsung, sigap mencari amplop dan sabetan, datang kekantor paling akhir tapi pergi paling awal, dan tak jarang keluyuran waktu jamkerja.  Namun ditengah kelemahantersebut, warga masih sangat ingin sanggup menjadi seorang PNS.  Pasalnya, pada tengah lapangan pekerjaan yangbegitu terbatas, fasilitas yang ditawarkan pada PNS sepintas bisa dibilangsangat menggiurkan. Tak perlu kerja ngoyo akan tetapi gaji dan tunjangan tidak mengecewakan, jamkerja pendek serta susah diberhentikan. Makanya tidak heran bila setiap kali dibukawebsite penerimaan PNS, peminatnya selalu membludak. Tak jarang yg sampairela memberikan sogokan. This is (probably) the best job ever.
PenerimaanCPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) nampaknya balik menjadi topik hangat ditengah warga kita. Proses penerimaan di semua Nusantara dalam akhir tahunlalu telah membangkitkan arus pengurusan aneka macam surat dan kondisi para peminatyang demikian keras ingin jadi PNS. Tidak heran bila ini menimbulkan berbagaimasalah dan gosip miring yang bhineka dari satu provinsi ke provinsi lain.disuatu provinsi ada yang hingga menganggap terdapat kecurangan dan akan mengadukannya keKPK; di provinsi lain lagi, DPRD ikut sibuk mengawasi proses penerimaan danberusaha minta dengar pendapat menggunakan instansi pengelolanya. Demikianantusiasnya, ada pula demo para peserta test yg minta diumumkan hasil testtertulis mereka karena kawatir dikalahkan sang calon lain dengan cara-caracurang. Katakanlah jika karena tertipu calo misalnya, memang terdapat yang maumelakukan kecurangan demikian, berapa “tarif” pelicin itu? Apakah mungkinsampai Rp150 juta?
Memanganeh jika seorang sarjana mau mengeluarkan uang demikian akbar buat jadiseorang CPNS yang kelak akan mulai berdasarkan golongan III/a. Dibanding dengangajinya menjadi seseorang PNS, kan uang sebesar itu telah mampu eksklusif digunakanuntuk memulai suatu usaha yg meskipun mini tapi mampu berdikari buat suatukehidupan baru.menjelang penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil(CPNS), gosip jualbeli kursi mulai merebak.  Bahkan menurutrumor yg berkembang di rakyat kini ini, buat 1 gugusan CPNS 2011diperkirakan dijual bervariasi.  Sebutsaja buat tamatan S1, diperkirakan akan dihargai 150 juta.  Sedangkan buat tamatan D3,diperkirakandihargasi 125 juta.  “Itu sudah menjadirahasia generik, jadi kalau mau lulus PNS minimal harus menyiapkan uang seratusjuta,” celoteh seseorang warga yg mengaku berasal menurut Kecamatan PamenangSelatan.
Dilaporkanjuga bahwa informasi penerimaan CPNS dengan kita sebut saja “uang pelicin” sudahmenjadi makanan sehari-hari warga . Malahan,menurut sejumlah asal mengungkapkan sebelum ajukan kebutuhanformasi ke Menpan Jakarta, isu mengenai pemesanan perpaduan sudah lama dibicarakanlebih awal. Malahan, berdasarkan asal dari beberapa harian mengungkapkan telah adayang berani memperlihatkan perpaduan CPNS tadi sedangkan perpaduan itu sendiribelum turun ke tangan BKD hingga saat ini. Soal tarif yang tersebar di warga saat ini mencapai 100 juta, bahkanada yg berani menyebut sudah terdapat yang mencapaiangka 200 juta.
Sebenarnyabukankah sia sia uang tersbut?Bukankah lebih baik buat membuka usaha mandiriatau buat apa yang sekiranya bisa buat pengembangan hidup yang lebihbaik.  Menurut perhitungan saya,mempertegas kenapa seseorang rela mengeluarkan “gocek” yang begitu akbar untukmenjadi seseorang PNS, seseorang pegawai baru golongan III/a, katakanlah dalambeberapa tahun pertama jumlah gaji serta berbagai tunjangan rata-homogen sebesartiga juta per bulan, maka uang tadi telah pulang hanya dalam empat tahun duabulan,rentan ketika yang nisbi relatif cepat untuk pengembalian uang sebesar yangtelah disebutkan di atas.  Padahal, sementaramendapatkan pekerjaan di lingkungan swasta dengan honor segitu hari ini demikiansusah, maka relatif rasional bila orangtuanya cari katabelece atau menempuh jalanitu. Mungkin jumlah ini dipercaya si orangtua yg “sayang anak” menjadi modalyang masih wajib dikeluarkan selain biaya kuliah dan buat menikahkannya kelakyang setiapnya mampu tidak kurang berdasarkan segitu.
Kalauini dipercaya masuk akal maka halaman kehidupan itu nanti bukan diisi sang mereka yangkapabel memajukan kemanusiaan kita akan tetapi hanya oleh manusia-insan materialistik.lebih mengerikan lagi jikalau menjadi PNS mereka melahirkan birokrasi yangmenghalalkan segala cara, bermental calo, dan hedonistik yang easy come easygo. Secara makro tentu keadaan ini sangat menghambat, bahkan akan merugikankemajuan bangsa.
Secaramoral pula, sangat sayang jikalau si CPNS tadi waktu mulai bekerja ia berangkatdengan bekal yg nir senonoh.  Hasilyang didapat pun nir lain dapat suatu output yg nir barokah, sogokmenyogok serta pelicin telah dipercaya wajar lantaran dicontohkan pada mendapatkanpeluang kerja buat dirinya. Ia akan menjadi bagian menurut morally lost generation sehingga mata rantai pembusukan kualitassumberdaya insan kita nir akan pernah putus yang dapat mendorong kitamenuju sebuah bangsa akbar yang oleh pebusukan dari dalam dirinya sendiritinggal nama pada kitab -kitab sejarah. Naudzubillah.

Mudah-mudahansaja seluruh itu hanya sebuah info yang berangkat dari kekawatiran para pesertatest CPNS lantaran setelah kehebohan serupa pada penerimaan tahun 2009, tentu adaperbaikan dalam sistem serta proses penerimaannya. Orang pula akan makin takutuntuk berbuat nir senonoh karena supervisi menuntut birokrasi wajib makintransparan; pada kasus pelicin ini, pihak penerima, mediator, serta pemberiakan terkena ketentuan pelanggaran, baik aturan maupun agama.
Adanyakebijakan serta tindakan yang drastis serta tegas supaya dalam proses penerimaan CPNStanpavested interest Insya Allah akanmenghasilkan CPNS terbaik. Sikap keberpihakan pada kemanusiaan itu sendiritentu tetap bisa diterapkan secara proporsional pada kerangka menuju PNS yangprofesional dan produktif. Selain itu perlu kita kembangkan pemahaman danupaya-upaya buat mendorong lebih banyak generasi muda yg berminat padawirausaha serta terus mengusahakan ketersediaan lapangan kerja secarakonsepsional serta komprehensif demi kemajuan bangsa. Insya Allah.

SOLUSIYANG DIANJURKAN


            Menurut Miftah Thoha (2008:122),sistem pengembangan PNS ada beberapa cara lain pola pengembangan,diantaranya :(1) Sistem Terpadu , tidaktersentralisasi serta juga tidak terdesentralisasi.  Mengingat Indonesia ini terdiri dariwilayah-daerah yg luas serta beredar, maka sentralisasi amat menyulitkanpenataan kepegawaian.  Sebaliknya,desentralisasi juga mampu mengkhawatirkan bisa berjalan sendiri-sendiri.  (2) SistemTerbuka, pengisian jabatan-jabatan yg kosong sebaiknya berlaku secaraterbuka, sanggup diisi sang PNS luar organisasi (departemen) atau berdasarkan pemerintahdaerah lain asalkan prestasi dan kompetensinya dipenuhi.  (tiga) AdaKejelasan serta Kepastian Karir PNS, merupakan setiap calon pegawai begitumasuk sebagai PNS wajib mengetahui kepastian karirnya asalkan prestasi dankompetensi bisa mengetahui jalur pengembangan karirnya.  Jangan sseperti kini ini masuk tahu kapandan jadi apa, keluar memahami kapan pensiunnya, namun tidka diketahui niscaya selamadi dalam akan jadi apa serta apa yg dilakukannya.  Jalur karir PNS, wajib ditetapkan olehPemerintah Pusat (Komisi Kepegawaian Negara/BKN).
            Seharusnya secara tegas sudah disebutkandalamUU No. 43, bahwa buat membantu Presiden dalam merumuskan kebijakanmanajemen PNS, dan menaruh pertimbangan eksklusif, menyatakan perlu dibentukKomisi Kepegawaian yg ditetapkan berdasarkanKeputusan Presiden (Pasal 13 Ayat3).  Menurut UU ini, kebijakan manajemenPNS yg meliputi penetapan norma, baku, mekanisme, perpaduan, pengangkatan,pengembangan kualitas sumber daya PNS, pemindahan, honor , tunjangan,kesejahteraan, pemberhentian, hak serta kewajiban dan kedudukan hukum berada ditangan Presiden.  Untuk membantu Presidendalam merumuskan kebijakan tersebut, dibentuklah Komisi Kepegawaian Negara.komisi ini terdiri berdasarkan dua anggota permanen yg berkedudukan menjadi ketua dansekretaris komisi serta 3 anggota nir tetap yg kesemuanya diangkat dandiberhentikan sang Presiden (Pasal 13 Ayat 4). Komisi ini sampai kini belum terbentuk, maka bila komisi dibentukseyogyanya pelatihan karir PNS itu dipikirkan secara profesional bukan sepertisaat ini.

PENUTUP

KESIMPULAN


Saatini orang orang lebih memilih buat sebagai PNS, yg itu adalah pekerjaanyang menjanjikan minim resiko, tetapi memiliki tanggung jawab yang akbar,disertai iming-iming honor yg akbar pula. Ini lalu dimanfaatkan oleh oknum yang nir bertanggung jawab yangdirinya berperan sebagai seorang “calo” atau makelar PNS yang orangnya masihmungkin dari beberapa orang yang mempunyai sebuah kedudukan dalam aspirasipolitik.  Ini sebagai kasus, bagaimanasebuah sistem birokrasi kita yg sebenarnya sudah tertata prosedurnya dengansangat baik namun ternyata pada prakteknya tidka misalnya yg seharusnya,rekrutmen yang berbelit-belit, kurangnya kesiapan yang mumpuni, ini menjadiladang yang sempurna bagi “calo-calo” tersebut. Bahkan beberapa orang tidak ragu mengeluarkan uang “pelicin” yang begitubesar buat mampu duduk pada jabatan menjadi PNS.
Alangkahironis insiden di atas, citra bahwa suap, korupsi begitu mudahnya masukdalam sistem pemerintahan kita ini.sampai kapan ini akan terus berlanjut?Dengankebutahan hayati yang semakin banyak, hingga seorang melakukan apapun yangperlu buat meraup uang menggunakan cara apapun. Sangat disayangkan pula jikaseorang yang diterima sebagai PNS dengan jalur “calo” tadi, bukankah hasilyang kita dapatkan menjadi tidak barokah dan secara moral itu akan menjadibeban tersendiri bagi individu tersebut. Bahkan belum tentu individu tadi memiliki kualifikasi profesi yangmumpuni, masih poly pendaftar yg memiliki kualitas yg ingin masuk PNSdengan cara jujur, sekarang sebagai tersingkirkan. Ironis bukan?

SOLUSI


          Karenaitu marilah pemerintah kita berbenah diri, kalian dipilih karena buat melayanirakyat bukan buat memenuhi kebutuhan diri sendiri.  Kembalikan agama rakyat kitatentang birokrasi pemerintah kita yg baik, yg ada buat rakya, melayanirakyat sebagai akibatnya negara ini sanggup sebagai negara yang kuat serta tak pernah mati.  Khusus buat kasus manajemen PNS, termasuksistem rekuitmen PNS, bentuklah Komisi Kepegawaian Negara yg lebih kompetendan profesionalitas, tidak terdapat hegemoni-hegemoni berdasarkan pihak manapuntermasuk menurut politik.  Karenapembentukan Komisi Kepegawaian Negara tersbut sudah diklaim secara tegas dalamUU No.43 Tahun 1999. Dengan demikian manajemen PNS kita menjadi lebih baikmenghasilkan energi-energi yang kompeten, profesional serta sanggup melayanimasyarakat menggunakan baik menggunakan itikat baik demi kemajuan bangsa ini baik pada matanasional maupun internasional.  Amiin.



DAFTAR PUSTAKA


Albrow,Martin. 1989. Birokrasi. Yogyakarta :Tiara Wacana.
Blau,Peter M.& Meyer, Marshall W. 1987. BirokrasiDalam Masyarakat

Modern.Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
MD, Moh. Mahfud & Marbun, SF.2006. Pokok-utama Hukum Administrasi

            Negara.Yogyakarta : Liberty.
Simamora, Sahat. 1985. Pembangunan Politik Dalam Perspektif.­­________
            :Bina Aksara.
Thoha, Miftah. 2008. Birokrasi Pemerintah Indonesia Di EraReformasi. Jakarta :
            KencanaPrenada Media Group.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel