TAHAPTAHAP PROSES SOSIALISASI MENURUT GEORGE HERBERT MEAD

Proses sosialisasi terjadi menggunakan beberapa tahap atau langkah-langkah yg.penyesuaian diri terjadi secara berangsur-angsur, seiring menggunakan perluasan dan pertumbuhan pengetahuan dan penerimaan individu terhadap nilai dan norma yg terdapat pada lingkungan masyarakat tempat dia berada. Perubahan lingkungan bisa mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku serta tindakan seorang karena telah terjadi penerapan nilai serta kebiasaan yg tidak sinkron dari nilai dan kebiasaan yang beliau miliki sebelumnya. Aneka nilai serta kebiasaan itu diserap manusia melalui pengenalan.
Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi menjadi teori tentang peran (role theory) lantaran dalam proses sosialisasi diajarkan peran-kiprah yang wajib dijalankan oleh individu. Sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui termin-tahap. Menurut George Herbert Mead seorang akan melalui tahap-tahap sosialisasi berikut adalah, terdapat empat termin yg dimulai dengan tahap persiapan serta diakhiri dengan tahap penerimaan norma kolektif. Dan berikut ini merupakan penerangan masing-masing tahap sosialisasi.

Tahap-termin sosialisasi berdasarkan George Herbert Mead
1. Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap pertama yang dilewati oleh seorang pada proses sosialisasi merupakan tahap persiapan. Dalam bahasa inggris termin persiapan ini diklaim dengan preparatory stage, dimana tahap ini akan berlangsung sejak seseorang manusia lahir pada dunia ini, dan jua saat seorang anak mulai mempersiapkan diri untuk mengenal global sosialnya, termasuk juga saat ingin memperoleh pemahaman tentang diri sendiri. Pada termin ini seorang anak pula akan mulai melakukan proses peniruan yang nir paripurna pada tahap persiapan ini.
Sebagai model, adalah istilah "mandi" yg telah diajarkan oleh ke 2 orangtuanya kepada anaknya, umumnya anak yang masih balita akan mengucapkan menggunakan tidak jelas misalnya "ndi". Makna istilah mandi tadi juga belum sepenuhnya dipahami sang anak, namun usang kelamaan anak akan memahami secara paripurna seiring menggunakan perkembangannya.
2. Tahap meniru (Play Stage)
Tahap yg kedua setelah termin persiapan adalah tahap meniru atau play stage, termin ini ditandai menggunakan konduite anak yg meniru tingkah laris atau gaya bicara yg dilakukan oleh orang tuanya dan kerabatnya, dimana peniruan yg dilakukan oleh seorang anak tadi sudah meningkat dan semakin paripurna jika dibandingkan menggunakan termin persiapan.
Kemudian dalam termin ini juga pencerahan berdasarkan seorang anak akan mulai terbentuk, kesadaran tersebut mencakup pencerahan tentang nama dirinya serta nama orang tuanya, kakaknya, dan orang-orang yg dekat dengannya. Seorang anak jua akan mulai mengerti mengenai apa yg sudah dilakukan seseorang mak dan apa yang diharapkan sang seseorang mak dari anaknya.
Atau dengan istilah lain, kemampuan seorang anak buat menempatkan diri dalam posisi orang lain pula sudah mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang pula telah mulai terbentuk. Dimana sebagian berdasarkan orang-orang tersebut adalah orang-orang yg dianggap penting, orang yg dipercaya penti ini disebut menggunakan orang-orang yang amat berarti (Significant other).
3. Tahap siap bertindak (Game Stage)
Tahap yang ketiga setelah tahap meniru merupakan termin siap bertindak (game stage). Pada tahap ini proses peniruan yang dilakukan sang seseorang anak akan mulai berkurang, lantaran ia telah sedikit mengerti tentang apa yang wajib dia lakukan. Selain itu pula terjadi peningkatan kemampuan yang dimilikinya buat menempatkan diri pada posisi orang lain, menggunakan kemampuan ini maka seorang anak sudah mempunyai kemampuan buat bermain secara bersama-sama.
Dia pula telah mulai mengerti adanya tuntutan buat membela keluarganya serta bekerja sama menggunakan sesamanya. Pada termin siap bertindak ini versus beliau buat saling berinteraksi jumlahnya akan bertambah banyak dan jua hubunganya dengan lawannya akan semakin kompleks. Pada termin ini seorang anak jua akan mulai berani buat berhubungan dengan anak-anak lain yg berada pada luar rumah/famili. Seorang anak pula akan mulai memahami hal-hal yang dibolehkan serta yang dilarang (peraturan) yg diberikan oleh ke 2 orangtuanya, serta juga anak akan mulai mengetahui adanya kebiasaan-kebiasaan tertentu yang ada di luar lingkungan keluarganya.
4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
Tahap yg ke-empat sesudah tahap siap bertindak adalah termin penerimaan kebiasaan kolektif atau generalized stage. Pada tahap ini seorang telah mulai dipercaya dewasa. Dia sudah sahih-sahih mampu menempatkan dirinya pada posisi masyarakat yg lebih luas. Artinya, dia jua dapat bertenggang rasa nir hanya dengan orang-orang yg berinteraksi dengannya akan tetapi juga menggunakan warga luas yg mungkin belum dikenalnya.
Seorang manusia yang sudah dewasa akan menyadari pentingnya suatu peraturan, dia sudah mendapat kebiasaan kolektif. Ia pula sudah berusaha taat dalam peraturan atau norma yg berlaku di lingkungan masyarakatnya. Manusia dengan perkembangan diri dalam tahap yg ke-empat telah menjadi warga rakyat pada arti sepenuhnya.
Sekian pembahasan artikel mengenai Tahap-Tahap Proses Sosialisasi Semoga Tahap-Tahap Proses Sosialisasi mampu berguna.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel