MARTIN LUTHER KING BIOGRAFI SINGKAT TOKOH PEMBEBASAN HAKHAK SIPIL KAUM KULIT HIITAM


Biografi Martin Luther King (1929-1968)

Martin Luther King, Jr lahir pada lepas 4 April 1929 di Atlanta, Georgia, menjadi anak Pendeta Martin Luther King serta istri. Tahun 1947 dia mengikuti jejak ayahnya sebagai pendeta baptis. Di tahun yang sama beliau mulai melayani sebagai rahib pada gereja ayahnya. Martin Luther King Jr adalah siswa dan ahli teologi yang cemerlang. Ia meraih gelar doktor pada bidang teologi sistematik berdasarkan Universitas Boston, serta mendapatkan gelar BA pada Sosiologi menurut Moorhouse College dan dilantik secara resmi sebagai seseorang rahib Baptis pada usia 19 tahun.

Peristiwa yang mendorong King terjun pada kancah usaha hak-hak sipil terjadi di tahun 1955. Rosa Parks, wanita tua kulit hitam, yg biasa menumpang bus Montgomery, sengaja duduk pada kursi yang memang disana diperuntukkan untuk orang kulit putih. Ketika pengemudi bus memintanya untuk pindah sesuai menggunakan ketentuan aturan yang berlaku saat itu, dia menolak dan akhirnya dipenjarakan. Setlah adanya peristiwa itu King datang ke kota tadi serta menyerukan boikot terhadap bus Montgomery. Kemudian singkat cerita, waktu telah sampai di Mahkamah Agung (sesudah menyimak kasusnya lebih dari setahun), memutuskan bahwa hukum yg berlaku pada Montgomery bertentangan menggunakan Konstusi, maka Mahkamah Agung memerintahkan integrasi (pembauran tempat duduk) pada seluruh bus kota.
Pidato singkat Martin Luther King yg berjudul "Saya punya impian" disampaikan di depan 250 massa pendukung kebebasan hak-hak sipil bagi warga kulit gelap. Pidato yg disampaikan pada tangga Lincoln Memorial di Washington, ketika memuncaknya serangkaian unjuk rasa akbar-besaran kaum kulit hitam bulan Agustus 1963 di Washington di mana mereka menuntut kebebasan serta lapangan kerja bagi kaum kulit gelap. Pidato yg disampaikannya ini sudah berhasil menggalang dukungan bagi dihapuskannya kebijakan segresi atau pemisahan pemukiman yg diberlakukan jua buat sarana prasarana umum seperti bus, WC umum, gedung bioskop, serta sebagainya, dari warna kulit) serta mendorong lahirnya Undang-undang Hak Sipil tahun 1964 yg diantaranya menaruh hak pilih pada pemilu kepada kaum kulit gelap Amerika.

Kerumunan di Lincoln Memorial dan di seluruh negara bagian telah membara sejak masalah Montgomery, sehingga pidato dari Martin Luther King kian memacu semangat perlawanan. Apakah King sendiri menyadari hal tersebut serta memahami posisinya dalam sejarah, masih menjadi bahan perdebatan. Yang kentara pidatonya itu sangat mensugesti semangat juang dan ikut mewarnai perdebatan tentang hak sipil pada masa itu. Tragisnya, wejangan moral serta sisipan nilai-nilai Kristen dalam pidato-pidatonya itu justru menciptakan King menemui ajal.
Martin Luther King memenangkan bantuan gratis Nobel Perdamaian pada tanggal 14 Oktober 1964. Hadiah itu sendiri diberikan menjadi pengakuan atas kiprahnya menjadi simbol gerakan hak-hak sipil di Amerika, dan kemudian menjadi galat satu ikon Amerika itu sendiri.
Empat tahun lalu, dalam tanggal 4 April 1968, Martin Luther King Jr., dibunuh sang peluru seorang penembak jitu waktu ia sedang berdiri di balkon Motel Lorraine di Memphis, Tennese, ketika memimpin sebuah unjuk rasa yang bersimpati kepada para pekerja pengumpul sampah kota itu yg tengah mogok kerja. Pidato terakhirnya ia tutup dengan catatan mendalam:
Saya Bahagia Sekarang, aku nir lagi risau tentang apapun. Saya nir takut pada orang manapun
 Atas jasa-jasanya hari lahirnya sebagai hari libur nasional (Martin Luther King Day) serta dirayakan setiap tahunnya di Amerika Serikat pada hari Minggu ketiga di bulan Januari.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel