PENYALAHGUNAAN NARKOBA DALAM DIRI REMAJA SAAT INI


Sebagai peralihan dari masa anak menuju ke masa dewasa, masa remaja adalah masa yang penuh dengan kesulitan dan gejolak, baik bagi remaja sendiri maupun bagi orang tuanya. Seringkali lantaran ketidaktahuan dari orang tua tentang keadaan masa remaja tersebut ternyata mampu mengakibatkan bentrokan serta kesalahpahaman antara remaja dengan orang tua yakni dalam keluarga atau remaja dengan lingkungannya. Hal tadi pada atas tentunya tidak membantu si remaja buat melewati masa ini menggunakan wajar, sehingga berakibat terjadinya banyak sekali macam gangguan tingkah laris misalnya penyalahgunaan zat, atau kenakalan remaja atau gangguan mental lainnya. Orang tua seringkali dibentuk galau atau nir berdaya dalam menghadapi perkembangan anak remajanya dan ini menambah parahnya gangguan yang diderita oleh anak remajanya. 

Untuk menghindari hal tersebut serta bisa memilih sikap yang lumrah pada menghadapi anak remaja, kita sekalian dibutuhkan tahu perkembangan remajanya beserta karakteristik-karakteristik spesial yang terdapat pada masa perkembangan tersebut. Dengan ini diperlukan bahwa kita (yg telah dewasa) agar tahu atas perubahan-perubahan yang terjadi pada diri anak serta remaja pada saat ia memasuki masa remajanya. Begitu pula dengan tahu dan membina anak/remaja agar sebagai individu yang sehat dalam segi kejiwaan serta mencegah bentuk kenakalan remaja perlu memahami proses tumbuh kembangnya dari anak hingga dewasa.

Beberapa ciri khas masa remaja :
  1. Perubahan peranan . Perubahan berdasarkan masa anak ke masa remaja membawa perubahan pada diri seorang individu. Kalau pada masa anak dia berperan menjadi seseorang  individu yang bertingkah laris dan beraksi yang cenderung selalu bergantung dan dilindungi, maka dalam masa remaja ia diharapkan buat mampu berdiri sendiri serta ia pun berkeinginan mandiri. Akan namun sebenarnya dia masih membutuhkan perlindungan serta loka bergantung menurut orang tuanya. Pertentangan antara harapan buat bersikap sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri menggunakan impian buat permanen bergantung dan dilindungi, akan mengakibatkan permasalahan dalam diri remaja. Akibat perseteruan ini, pada diri remaja muncul kegelisahan dan kecemasan yang akan mewarnai perilaku dan tingkah lakunya. Ia sebagai gampang sekali tersinggung, murka , kecewa dan putus harapan.
  2. Daya fantasi yang berlebihan. Keterbatasan kemampuan yg terdapat dalam diri remaja mengakibatkan ia nir selalu bisa buat memenuhi aneka macam macam dorongan kebutuhan dirinya.
  3. Ikatan gerombolan yg kuat. Ketidakmampuan remaja pada menyalurkan segala impian dirinya mengakibatkan timbulnya dorongan yg kuat buat berkelompok. Dalam grup, segala kekuatan dirinya seolah-olah dihimpun sebagai akibatnya sebagai sesuatu kekuatan yang besar . Remaja akan merasa lebih kondusif serta terlindungi bila beliau berada di tengah-tengah kelompoknya. Oleh karena itu ia berusaha keras buat dapat diakui oleh kelompoknya dengan cara menyamakan dirinya menggunakan segala sesuatu yang ada dalam kelompoknya. Rasa setia kawan terjalin menggunakan erat dan kadang-kadang menjurus ke arah tindakan yg membabi buta.
  4. Krisis identitas. Tujuan akhir menurut suatu perkembangan remaja merupakan terbentuknya bukti diri diri. Dengan terbentuknya bukti diri diri, seseorang individu sudah bisa memberi jawaban terhadap pertanyaan: siapakah, apakah aku sanggup dan dimanakah loka aku berperan. Ia sudah dapat tahu dirinya sendiri, kemampuan serta kelamahan dirinya dan peranan dirinya dalam lingkungannya. Sebelum identitas diri terbentuk, dalam umumnya akan terjadi suatu krisis identitas. Setiap remaja wajib bisa melewati krisisnya serta menemukan jati dirinya.
Penyalahgunaan  narkoba di kalangan remaja pada Provonsi Yogyakarta tahun 2009 prosentasenya usia SMP 20-40% dan usia Sekolah Menengah Atas 23%. Penyalahgunaan yang menimpa murid  SMP dan murid Sekolah Menengah Atas membuat orang tua galau. Dorongan para remaja pada kalangan pelajar buat menyalahgunakan narkoba adalah untuk mencari jati diri , lantaran ingin gaul, di akui bukti diri oleh geng/ kelompoknya. Gejala awal remaja Sekolah Menengah pertama serta SMA dalam penyalahgunaan narkoba adalah merokok,karena hisapan rokok tesebut telah membawa efek penghilang beban pikiran serta sebagai pintu gebang menuju penggunaan narkoba. Namun nir semua perokok mencoba narkoba tetapi indikasi merokok bisa member impak terhadap penyalahgunaan narkoba. 

Penggunaan narkoba pada kalangan remaja pada Yogyakarta tidak saja dari dari golongan kaya saja tetapi bersasal menurut golongan ekonomi lemah, misalnya berdasarkan anak-anak jalanan mereka menyalahgunakan naarkoba menggunakan cara “NGELEM”, lantaran ingin mencicipi “fly”. Sedangkan para pelajar SMP menggunakan homogen “PIL KOPLO” tabletan yg berkisar ribuan.serta paketan ekonomis Rp.100.000,-.hal ini membuiktikan bahwa narkoba bisa di dapatkan dengan gampang dan perkembangan aliran narkoba menurut tahun ke tahun semakin semakin tinggi. Penelitian Mahasiwa UI pada YOGYAKARTA  bahwa peredaranya menerima rating nomor 2 se-INDONESIA. Namun pada masalah penyalahgunaan narkoba di Yogyakarta belum terdapat yang mangkat global, karena hanya batas coba-coba saja. Sistem operandi yang di pakai para pengedar di Yogyakarta kebanyakan merupakan nir face to face, lantaran antara pembeli, penjual nir melakukan tatap muka atau ketemuan secara pribadi.serta tidak memakai sistem terdapat uang ada barang.

Skema transaksi penjualan:

Pembeli memesan paket ekonomis misal, paket irit Rp.200.000,-kepada penjual/ pengedar menggunakan cara melalui telepon. Setelah memesan paket irit tadi menstransferkan uang ke rekening penjual/ pengedar. Setelah uang di kirim serta pada terima penjual/ pengedar kemudian si penjual menelfon kembali pembeli buat mengabarkan bahwa barang siap pada kirim serta menaruh kode bahwa barang akan di letakkan ke loka yg mudah pada hafal model pada depan tong sampah. Setelah itu Penjual menyuruh penghubung atau Kurir buat mengantarkan barang yg telah di sepakati yaitu pada depan tong sampah. Setelah barang di letakkan kemudian kurir pulang buat mengawasi dan memastikan bahwa barang tadi sudah pada ambil atau belum sang pembeli. Jika barang telah pada ambil pembeli maka kurir bisa meninggalkan tugasnya. 

Peredaran misalnya ini sulit buat di berantas,lantaran misalnya sebuah gumpalan Es di kutub yang terlihat mini pada bagian atas tetapi di bawahnya terdapat jaringan Es yg mengakar bertenaga ke bawah. Peredaran narkoba jua terjadi pada pada lingkungan  lembaga Permasyarakatan. Bagi para pengedar mereka mengakibatkan forum permasyarakatan sebagai Universitas, lantaran bisa mengontrol keluar masuknya narkoba dengan berkejasama oknum Sipir Penjara tentu saja ini menguntungkan para pengedar untuk terus memainkan peranan krusial dalam penyalahgunaan zat serta terus mencetuskan motivasi penyalahgunaan zat oleh adanya interaksi antara efek lingkungan dan kondisi psikologis tahanan. 

Faktor-faktor yg Mendorong Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan Narkoba adalah penggunaan Narkoba yang dilakukan nir buat maksud pengobatan,tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya dalam jumlah berlebihan secara lebih kurang teratur dan berlangsung relatif lama sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan fisik, menta, dan kehidupan sosialnya.

Adapun faktor-faktor yg mendorong penyalahgunaan Narkoba:

1)   Faktor Individu
  • Motivasi Individual tentang aspek fisik, emosional, mental dan interpersonal
  • Untuk mengetahui jati diri/ pembentukan identitas diri
  • Karakteristik psikoogis yang spesial pada remaja
  • Faktor Sosial/ Sosialkultur
  • Tekanan Sosial berdasarkan sahabat, famili dan kiprah masyarakat
  • Teman,supaya diakui dan diterima kelompoknya
  • Perpecahan unit famili contohnya perceraian, famili yang berpindah-pindah orangtua yang jarang dirumah dsb
  • Pengaruh media massa, contohnya iklan mengenai obat-obatan dan zat
  • Perubahan tekhnologi yg cepat
  • Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya baku moral
  • Meningkatnya ketika menganggur
  • Ketidakseimbangan keadaan ekonomi contohnya, kemiskinan, disparitas ekonomi, etnorasial, kemewahan yg membosankan
  • Menjadi Manusia untuk orang lain

2)   Faktor Lingkungan si pemakai zat
  • Faktor lingkungan tersebut memberikan pengaruh pada remaja dan mencetuskan timbulnya motivasiuntuk menyalahggunakan zat. Dengan istilah lain timbulnya kasus penggunaan zat di cetuskan oleh adanya interaksi antara pengaruh lingkungan serta kondisi psikologis remaja.
3)   Faktor Ketersediaan 
  • Ketersediaan obat-obatan/ zat adiktif yang di salahgunakan marak tersebar pada kalangan remaja yang semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas berdasarkan lingkungan pergaulan yaitu dengan para pemakai/ pecandu dan pengeda buat memperoleh obat-obatan/ zat adiktif yg pada salahgunakan.
Sebagai penutup, sebenarnya apa sih yang mampu menghentikan atau paling tiddak mengurangi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja? Mulailah menurut lingkup sosial yg paling kcil, yaitu famili. Anak sebisa mungkin harus terus dipantau sehingga sanggup memahami bagaimana perkembangan pada pergaulan anak. Bukan bermaksud membatasi ruang gerak anak, namun supervisi terhadao apa-apa yg dilakukan anak orang tua harus tahu menjadi bentuk pengawasan pada tugasnya menjadi sebuah famili.

def+


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel