PENGERTIAN SEDIMENTASI SECARA UMUM
Wednesday, May 4, 2016
Edit
Secara generik Pengertian Sedimentasi berdasarkan beberapa ahli yg sudah disimpulkan bahwa pengertian sedimentasi merupakan proses penimbunan loka-loka yg lekuk dengan bahan-bahan output erosi yg terbawa oleh genre air, angin, ataupun gletser. Endapan atau sedimen yg terbentuk dapat dibedakan sebagai sedimen klastika, sedimen kimia, dan sedimen organik tergantung dalam jenis bahan hasil erosinya. Sedimentasi adalah sumber kekuatan energi eksogen yg terdiri dari pelapukan, erosi, serta sedimentasi. Hasil-output menurut sedimentasi seperti dibawah ini.
Hasil-Hasil Sedimentasi
- Delta merupakan endapan pada muara sungai, baik yang bermuara ke danau maupun ke laut.
- Flood Plain adalah dataran banjir tepi-tepi sungai.
- Tanggul Alam adalah tumpukan sedimen pada tepi sungai yang terbentuk akibat banjir.
- Tombolo merupakan tanggul pasir alami yang menghubungkan dataran dengan pulau yang berada di dekat pantai.
- Bukit pasir adalah gundukan pasir yg masih ada di pantai atau gurun sebagai output pengendapan material yang diangkut angin.
- Bar adalah gosong pasir yang terletak pada kelokan sungai.
Berikut adalah karakteristik bentang lahan akibat proses pengendapan menurut tenaga pengangkutnya.
a) Pengendapan oleh air sungai
Batuan output pengendapan sang air dianggap sedimen akuatis. Bentang alam hasil pengendapan sang air, antara lain meander, oxbow lake, tanggul alam, dan delta.
(1) Meander, Meander, merupakan sungai yang berkelok-kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu. Pada bagian hulu, volume airnya kecil dan tenaga yg terbentuk pula kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari jalan yg paling mudah dilewati. Sementara, dalam bagian hulu belum terjadi pengendapan.
Pada bagian tengah, yang daerahnya datar maka aliran airnya lambat, sebagai akibatnya membangun meander. Proses meander terjadi dalam tepi sungai, baik bagian dalam juga tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat, akan terjadi pengikisan, sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya, akan terjadi pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara monoton akan menciptakan meander.
(dua) Oxbow lake. Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, karena pengikisan dan pengendapan terjadi secara monoton. Proses pengendapan yg terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari genre sungai, sebagai akibatnya terbentuk oxbow lake, atau disebut jua sungai meninggal.
(3) Delta. Pada ketika aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut, kecepatan alirannya menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan, sedangkan tanah liat serta lumpur akan permanen terangkut oleh aliran air. Setelah sekian usang, akan terbentuk lapisan-lapisan sedimen. Akhirnya lapisan-lapisan sedimen menciptakan dataran yg luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.
Pembentukan delta wajib memenuhi beberapa kondisi. Pertama, sedimen yg dibawa sang sungai wajib poly ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus pada sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga, pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini merupakan delta Sungai Musi, Kapuas, serta Kali Brantas.
(4) Tanggul alam. Apabila terjadi hujan lebat, volume air semakin tinggi secara cepat. Akibatnya terjadi banjir serta air meluap hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut, bahan-bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai. Akibatnya, terbentuk suatu dataran di tepi sungai.
Timbulnya material yg tidak halus (kasar) masih ada pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu dianggap tanggul sungai. Selain itu, pula masih ada tanggul pantai menjadi hasil dari proses pengendapan sang laut. Kedua tanggul tadi merupakan tanggul alam, karena proses terbentuknya berlangsung alami output pengerjaan alam
b) Pengendapan sang air laut
Batuan output pengendapan sang air laut dianggap sedimen marine. Pengendapan sang air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam output pengendapan oleh air laut, diantaranya pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.
Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri atas material pasir. Ukuran dan komposisi material pada pantai sangat bervariasi tergantung dalam perubahan syarat cuaca, arah angin, serta arus laut.
Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan permanen mengangkut material material ke laut yg dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian usang, masih ada akumulasi material yang terdapat di atas permukaan laut. Akumulasi material itu diklaim spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang-kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach). Jika di lebih kurang split masih ada pulau maka spit tersambung menggunakan daratan, sehingga membentuk tombolo.
c) Pengendapan sang angin
Sedimen output pengendapan oleh angin diklaim sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan sang angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pasir terjadi akibat akumulasi pasir yg relatif poly dan tiupan angin yang bertenaga. Angin mengangkut dan mengendapkan pasir di suatu loka secara sedikit demi sedikit, sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
d) Pengendapan sang gletser
Sedimen output pengendapan oleh gletser diklaim sedimen glacial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yg semula berbentuk V menjadi U. Pada waktu musim semi datang, terjadi abrasi sang gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil abrasi pula menuruni lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yg semula berbentuk V menjadi berbentuk U.
Sekian artikel Pengertian Sedimentasi dan Hasil-Hasil Sedimentasi semoga bermanfaat
Pustaka:
Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi Sekolah Menengah Atas buat Kelas X Semester 1 dan 2. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
a) Pengendapan oleh air sungai
Batuan output pengendapan sang air dianggap sedimen akuatis. Bentang alam hasil pengendapan sang air, antara lain meander, oxbow lake, tanggul alam, dan delta.
(1) Meander, Meander, merupakan sungai yang berkelok-kelok yang terbentuk karena adanya pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu. Pada bagian hulu, volume airnya kecil dan tenaga yg terbentuk pula kecil. Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari jalan yg paling mudah dilewati. Sementara, dalam bagian hulu belum terjadi pengendapan.
Pada bagian tengah, yang daerahnya datar maka aliran airnya lambat, sebagai akibatnya membangun meander. Proses meander terjadi dalam tepi sungai, baik bagian dalam juga tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat, akan terjadi pengikisan, sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya, akan terjadi pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara monoton akan menciptakan meander.
(dua) Oxbow lake. Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, karena pengikisan dan pengendapan terjadi secara monoton. Proses pengendapan yg terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan kelokan sungai terpotong dan terpisah dari genre sungai, sebagai akibatnya terbentuk oxbow lake, atau disebut jua sungai meninggal.
(3) Delta. Pada ketika aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut, kecepatan alirannya menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan, sedangkan tanah liat serta lumpur akan permanen terangkut oleh aliran air. Setelah sekian usang, akan terbentuk lapisan-lapisan sedimen. Akhirnya lapisan-lapisan sedimen menciptakan dataran yg luas pada bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.
Pembentukan delta wajib memenuhi beberapa kondisi. Pertama, sedimen yg dibawa sang sungai wajib poly ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus pada sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga, pantai harus dangkal. Contoh bentang alam ini merupakan delta Sungai Musi, Kapuas, serta Kali Brantas.
(4) Tanggul alam. Apabila terjadi hujan lebat, volume air semakin tinggi secara cepat. Akibatnya terjadi banjir serta air meluap hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut, bahan-bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai. Akibatnya, terbentuk suatu dataran di tepi sungai.
Timbulnya material yg tidak halus (kasar) masih ada pada tepi sungai. Akibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk. Bentang alam itu dianggap tanggul sungai. Selain itu, pula masih ada tanggul pantai menjadi hasil dari proses pengendapan sang laut. Kedua tanggul tadi merupakan tanggul alam, karena proses terbentuknya berlangsung alami output pengerjaan alam
b) Pengendapan sang air laut
Batuan output pengendapan sang air laut dianggap sedimen marine. Pengendapan sang air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam output pengendapan oleh air laut, diantaranya pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai.
Pesisir merupakan wilayah pengendapan di sepanjang pantai. Biasanya terdiri atas material pasir. Ukuran dan komposisi material pada pantai sangat bervariasi tergantung dalam perubahan syarat cuaca, arah angin, serta arus laut.
Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan permanen mengangkut material material ke laut yg dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian usang, masih ada akumulasi material yang terdapat di atas permukaan laut. Akumulasi material itu diklaim spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. Kadang-kadang spit terbentuk melewati teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach). Jika di lebih kurang split masih ada pulau maka spit tersambung menggunakan daratan, sehingga membentuk tombolo.
c) Pengendapan sang angin
Sedimen output pengendapan oleh angin diklaim sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan sang angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). Gumuk pasir terjadi akibat akumulasi pasir yg relatif poly dan tiupan angin yang bertenaga. Angin mengangkut dan mengendapkan pasir di suatu loka secara sedikit demi sedikit, sehingga terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir.
d) Pengendapan sang gletser
Sedimen output pengendapan oleh gletser diklaim sedimen glacial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yg semula berbentuk V menjadi U. Pada waktu musim semi datang, terjadi abrasi sang gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil abrasi pula menuruni lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yg semula berbentuk V menjadi berbentuk U.
Sekian artikel Pengertian Sedimentasi dan Hasil-Hasil Sedimentasi semoga bermanfaat
Pustaka:
Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi Sekolah Menengah Atas buat Kelas X Semester 1 dan 2. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.