PENGERTIAN UMUM NASIONALISME DAN BENTUKBENTUKNYA

Secara umum, Pengertian Nasionalsme adalah paham yang membangun dan mempertahankan kedaulatan suatu negara yang mempunyai tujuan dan cita-cita beserta buat kepentingan nasional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasionalisme asal dari istilah "nasional" dan "isme" yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air; mempunyai rasa kebanggaan menjadi bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa.
Nasionalisme adalah suatu perilaku politik berdasarkan rakyat suatu bangsa yg memiliki kesamaan kebudayaan, dan daerah serta kesamaan harapan serta tujuan, menggunakan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri.
Demikian pula ketika kita berbicara tentang nasionalisme. Nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yg akan terus inheren selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu pengertian yang sempit bahkan mungkin masih lebih kaya lagi dalam zaman ini. Ciri-karakteristik nasionalisme pada atas dapat ditangkap dalam beberapa definisi nasionalisme sebagai berikut :
  1. Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya bersama.
  2. Nasionalisme adalah suatu harapan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan martabat bangsa.
  3. Nasionalisme adalah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yg diklaim sebagai bangsa atau Volk yg kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya.
  4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hayati untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.

Nasionalisme tadi berkembang terus memasuki abad 20 menggunakan kekuatan-kekuatan berikut :
  1. keinginan buat bersatu dan berhasil pada me-nyatukan wilayah dan rakyat;
  2. perluasan kekuasan negara kebangsaan; 
  3. pertumbuhan dan peningkatan kesa-daran kebudayaan nasional dan 
  4. konflik-konflik kekuasaan antara bangsa-bangsa yang terangsang oleh perasaan nasional.

Kini nasionalisme mengacu ke kesatuan, keseragam-an, keserasian, kemandirian serta agresivitas. (Boyd C. Shafer, 1955, hal. 168). Sebagai gejala historis nasionalisme pun bercorak ragam pula. Di Perancis, Inggris, Portugis serta Spanyol sebagian besar nasionalisme dibangun atas kekuasaan monarik-monarki yang bertenaga, sedangkan pada Eropa Tengah serta Eropa Timur nasionalisme terutama dibentuk atas dasar-dasar nonpolitis yang lalu dibelokkan ke nation-state yang sifatnya politis jua. Namun poly sarjana berpendapat bahwa nasionalisme mendapat bentuk yang paling kentara buat pertama kali dalam pertengahan kedua abad ke-18 pada wujud revolusi besar Perancis dan Amerika Utara.
Menurut Profesor W. F. Wertheim, nasionalisme bisa dipertimbangkan menjadi suatu bagian integral berdasarkan sejarah politik, terutama bila ditekankan dalam konteks gerakan-gerakan nasionalisme dalam masa pergerakan nasional. Lagi jua Wertheim jua menegaskan bahwa faktor-faktor misalnya perubahan ekonomi, perubahan sistem status, urbanisasi, reformasi kepercayaan Islam, dinamika kebudayaan, yg semuanya terjadi dalam masa kolonial telah menaruh kontribusi perubahan reaksi pasif berdasarkan impak Barat pada reaksi aktif nasionalisme Indonesia. Faktor-faktor tadi sudah diuraikan secara panjang lebar pada bab-bab kitab karangannya yang berjudul : Indonesian Society in Transision: A Study of Social Change(1956).
Pertumbuhan nasionalisme Indonesia ternyata tidak sederhana seperti yang diduga sebelumnya. Selama ini nasionalisme Indonesia menampakan identitasnya pada derajat integrasi tertentu.
Nasionalisme sekarang harus dapat mengisi serta menjawab tantangan masa transisi. Tentunya nilai-nilai baru tidak akan menggoncangkan nasionalisme itu sendiri selama pendukungnya yaitu bangsa Indonesia permanen memiliki sense of belonging, artinya mempunyai nilai-nilai baru yang disepakati bersama. Nasionalisme pada hakekatnya merupakan buat kepentingan serta kesejahteraan bersama, karena nasonalisme menentang segala bentuk penindasan terhadap pihak lain, baik itu orang per orang, grup-grup pada rakyat, juga suatu bangsa. Nasionalisme tidak membeda-bedakan baik suku, agama, maupun ras.
Hal – hal yang mendorong munculnya faham nasionalisme , antara lain :
  1. Adanya campur tangan bangsa lain contohnya penjajahan dalam wilayahnya.
  2. Adanya keinginan dan tekad bersama buat melepaskan diri berdasarkan belenggu kekuasaan absolut, supaya insan mendapatkan hak – haknya secara lumrah menjadi rakyat negara.
  3. Adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan.
  4. Bertempat tinggal pada suatu wilayah.

Sejarah keluarnya faham nasionalisme pada dunia, jua tidak tanggal berdasarkan pengaruh perang kemerdekaan Amerika Serikat terhadap Revolusi Perancis dan meletusnya revolusi industri pada Inggris. Melalui revolusi perancis, paham nasionlisme meyebar luas ke seluruh dunia. 
Rasa nasionalisme identik dengan rasa solidaritas terhadap musibah dan kekurang-beruntungan saudara setanah air, sebangsa, dan senegara. Nasionalisme mengandung makna persatuan serta kesatuan yang beberapa berdasarkan makna tadi didefinisikan menjadi suatu paham yang membentuk dan mempertahaknakn kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas beserta buat sekelompok insan.

Bentuk-Bentuk Nasionalisme
Nasionalisme terdiri dari banyak sekali macam bentuk yg ada didunia. Macam-macam bentuk nasionalisme adalah sebagai berikut..
  • Nasionalisme kewarganegaraan (nasionalisme sipil),  merupakan nasionalisme yang terjadi dimana negara memperoleh kebenaran politik menurut partisipasi aktif rakyatnya. Keanggotaan suatu bangsa bersifat sukarela. Bentuk nasionalisme dibangun pertama-tama oleh Jean-Jacques Rousseau serta sebagai bahan tulisannya. Di antara tulisannya yang populer merupakan buku yang berjudul Du Contract Social (kontrak sosial). 
  • Nasionalisme etnis atau etnonasionalisme, merupakan nasionalisme yang terjadi dimana negara memperoleh kebenaran politik berdasarkan budaya dari atau etnis sebuah rakyat. Keanggotan suatu bangsa bersifat secara turun temurun. Seperti joko adalah orang dari jawa karena orang tua serta nenek moyangnya asal berdasarkan suku Jawa. Joko menggunakan bahasa Jawa lantaran bahasa itu digunakan oleh orang tuanya dan orang-orang sebelumnya.  
  • Nasionalisme romantik, adalah bentuk nasionalisme etnis pada mana negara memperoleh kebenaran politik sebagai suatu yang alamiah (organik) serta adalah ekspresi berdasarkan bangsa atau ras. Nasionalisme romantik menitikberatkan pada budaya etnis yg sesuai menggunakan idealisme romantik. Contohnya adalah cerita rakyat (folklore) "Grimm Bersaudara" yang diambil dari goresan pena Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman. 
  • Nasionalisme budaya, adalah nasionalisme pada mana negara memperoleh kebenaran politik menurut budaya bersama dan nir bersifat turun temurun misalnya rona kulit atau ras atau bahasa. Contohnya merupakan rakyat cina yang menduga negara berdasarkan budaya bersama. Unsur ras sudah dikesampingkan sehingga golongan minoritas telah dianggap sebagai masyarakat Cina kesediaan Dinasti Qing buat menggunakan norma norma Cina jua menandakan keutuhan budaya Cina. 
  • Nasionalisme kenegaraan, adalah variasi nasionalisme kewarganegaraan, yg tak jarang dikombinasikan dengan nasionalisme etnis. Dalam nasionalisme kenegaraan, bangsa merupakan suatu komunitas yg menaruh kontribus terhadap pemeliharaan serta kekuatan negara. Contoh nasionalisme kenegaraan merupakan fasisme italia yg menganut jargon Mussolini: Tutto nello stato, niente al di fuori dello stato, nulla contro lo stato (semuanya di pada negara, tidak ada satupun yg pada luar negara, nir ada satupun yang menentang negara). Tidaklah mengherankan apabila nasionalisme ini bertentangan menggunakan impian kebebasan individual serta prinsip demokrasi liberal. 
  • Nasionalisme agama, merupakan nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik berdasarkan persamaan kepercayaan . Seperti semangat nasionalisme di Irlandia yg bersumber dari kepercayaan Hindu. Namun demikian, bagi kebanyakan gerombolan nasionalis. Agama hanya adalah simbol serta bukanlah motivasi utama. 
Demikianlah Artikel tentang Pengertian Nasionalisme dan Bentuk-Bentuknya. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih.
Pustaka : 
Listyarti, Retno. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan buat Sekolah Menengah Atas serta MA kelas X. Jakarta : Esis.hal : 26-29

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel