PENGERTIAN DAN FAKTORFAKTOR TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
Friday, April 14, 2017
Edit
Interaksi sosial merupakan interaksi-hubungan sosial yg menyangkut interaksi antarindividu, individu (seseorang) dengan gerombolan , serta gerombolan menggunakan gerombolan . Tanpa adanya interkasi sosial maka tidak akan mungkin terdapat kehidupan bersama. Proses sosial adalah suatu hubungan atau hubungan timbal kembali atau saling mensugesti antar insan yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam amasyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, proses sosial diartikan menjadi cara-cara bekerjasama yang dapat dicermati apabila individu dan kelompok-gerombolan sosial saling bertemu serta memilih sistem dan bentuk interaksi sosial.
Pengertian Interaksi Sosial menurut beberapa ahli bisa disimpulkan bahwa, hubungan merupakan interaksi timbal kembali anatara 2 orang atau lebih, dan masing-masing orang yg terlibat pada dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam hubungan jua lebih menurut sekedar terjadi interaksi antara pihak- pihak yg terlibat melainkan terjadi saling menghipnotis.
Interaksi sosial dapat terjadinya karna adanya faktor-faktor yang mendorong sehinga memunculkan proses terjadinya terjadinya hubungan sosial. Faktor-faktor interaksi sosial terjadi pada 2 faktor yakni faktor menurut pada diri seorang atau faktor menurut individu itu sendiri dan Faktor menurut luar individu atau menurut luar orang tersebut. Dari kedua faktor-faktor tadi terdapat aneka macam dorongan-dorongan yang membuat hal-hal dalam interaksi bisa terjadi dapat herbi yang lain misalnya dalam pengertian interaksi sosial sehingga ke 2 faktor terjadinya interaksi sosial sangat mempunyai kiprah krusial dalam terjadinya interaksi sosial. Untuk mengetahui penjelasan menurut kedua faktor, faktor dari pada diri seseorang dan faktor menurut luar individu atau eksternal, yuk kita lihat penjelasannya seperti dibawah ini.
Menurut Soerjono Soekanto, proses sosial diartikan menjadi cara-cara bekerjasama yang dapat dicermati apabila individu dan kelompok-gerombolan sosial saling bertemu serta memilih sistem dan bentuk interaksi sosial.
Pengertian Interaksi Sosial menurut beberapa ahli bisa disimpulkan bahwa, hubungan merupakan interaksi timbal kembali anatara 2 orang atau lebih, dan masing-masing orang yg terlibat pada dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam hubungan jua lebih menurut sekedar terjadi interaksi antara pihak- pihak yg terlibat melainkan terjadi saling menghipnotis.
Interaksi sosial dapat terjadinya karna adanya faktor-faktor yang mendorong sehinga memunculkan proses terjadinya terjadinya hubungan sosial. Faktor-faktor interaksi sosial terjadi pada 2 faktor yakni faktor menurut pada diri seorang atau faktor menurut individu itu sendiri dan Faktor menurut luar individu atau menurut luar orang tersebut. Dari kedua faktor-faktor tadi terdapat aneka macam dorongan-dorongan yang membuat hal-hal dalam interaksi bisa terjadi dapat herbi yang lain misalnya dalam pengertian interaksi sosial sehingga ke 2 faktor terjadinya interaksi sosial sangat mempunyai kiprah krusial dalam terjadinya interaksi sosial. Untuk mengetahui penjelasan menurut kedua faktor, faktor dari pada diri seseorang dan faktor menurut luar individu atau eksternal, yuk kita lihat penjelasannya seperti dibawah ini.
Faktor-Faktor Interaksi Sosial
A. Faktor menurut Dalam diri Seseorang
Faktor yang terdapat dalam diri seseorang yang bisa mendorong terjadinya interaksi sosial adalah:
- a. Dorongan kodrati menjadi makhluk sosial
- Pada hakekatnya, manusia merupakan makhluk pribadi dan sekaligus mahluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kecenderungan untuk bergaul dengan sesama manusia. Bahkan berdasarkan Howard Gardner, setiap manusia memiliki potensi kecerdasan antarpribadi, yaitu kecerdasan dalam mengelola interaksi menggunakan orang lain. Oleh karenanya, wajar jika setiap orang mempunyai kesamaan kuat buat berinteraksi dengan orang lain. Di lain pihak, potensi kemanusiaan seorang pula hanya akan berkembang melalui hubungan sosial.
- b. Dorongan buat memenuhi kebutuhan
- Dalam kehidupan sehari-hari, insan menyadari bahwa poly hal dalam hidupnya yang tergantung pada orang lain. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan akan pakaian, pangan, serta papan, setiap orang memerlukan orang lain. Kebutuhan akan rasa kondusif, kasih sayang, diterima, dihargai, serta lain sebagainya jelas memerlukan orang lain sebagai sumber pemenuhannya. OIeh lantaran itulah, manusia memiliki kecenderungan buat berinteraksi dengan orang lain pada upaya memenuhi kebutuhan dirinya. Lebih serta itu, terdapat kebutuhan-kebutuhan insan yg hanya bisa dipenuhi secara beserta-sama atau yang hanya bisa dipenuhi menggunakan gampang jika diusahakan bersama-sama. Misalnya, membangun keamanan serta kenyamanan, memperoleh keturunan penerus umat insan sampai mencapai kebahagiaan. Manusia membutuhkan orang lain buat mewujudkannya. Oleh karenanya, manusia menyebarkan pola-pola hubungan sosial ke pada pranata dan struktur sosial. Di pada masyarakat yang berstruktur itu, manusia melangsungkan hayati serta mengupayakan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
- c. Dorongan buat membuatkan diri dan mensugesti orang lain
- Manusia pula mempunyai potensi serta kehendak buat berbagi diri sendiri dan sesamanya. Upaya pengembangan eksklusif tadi diantaranya dilakukan menggunakan melakukan imitasi serta identifikasi. Dalam rangka imitasi dan identifikasi itulah seorang didorong untuk melakukan interaksi sosial. Imitasi merupakan tindakan seorang meniru sikap, penampilan, gaya hayati, dan bahkan segala sesuatu yg dimiliki orang lain. Misalnya, imitasi seseorang remaja terhadap seniman idolanya. Imitasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses hubungan sosial serta dapat berdampak positif maupun negatif. Apabila yang ditiru merupakan orang-orang yg berperilaku baik atau sesuai dengan kehendak masyarakat, maka dampaknya akan positif. Apabila yg ditiru adalah individu yang berperilaku jelek atau bertentangan menggunakan yg dituntut rakyat, maka dampaknya mampu negatif jua. Imitasi bisa mendorong seorang buat mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku, tetapi jua dapat menyebabkan terjadinya defleksi terhadap nilai serta norma masyarakat. Hal itu ditentukan oleh figur yang diimitasi sang seorang. Imitasi jua dapat melemahkan atau bahkan mematikan pengembangan daya kreasi seseorang. Identifikasi merupakan bisnis seorang buat menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, jadi lebih dan sekedar meniru seseorang. Dalam identifikasi terjadi proses pembentukan kepribadian. Proses identifikasi dapat berlangsung baik dengan sendirinya atau tidak disadari, juga dengan disengaja. Seseorang yg mengidentifikasi dirinya dengan satu figur tertentu sahih-sahih mengenal figur yg sebagai idolanya itu. Pandangan, sikap, dan norma yang dianut figur itu akan menjiwai orang yang mengidentifikasikan diri itu. Identifikasi menyebabkan terjadinya efek-imbas yg lebih mendalam ketimbang proses imitasi. Selain membuatkan diri sendiri, manusia jua mempunyai kepedulian terhadap orang lain. Oleh karena itu, seseorang mungkin menaruh sugesti, motivasi, serta simpati kepada orang lain. Sugesti merupakan pandangan atau pengaruh yg diberikan sang seorang kepada orang lain sehingga orang lain itu menuruti isi pandangan atau efek tersebut. Sugesti lazimnya berkonotasi negatif lantaran mampu mendorong orang buat bertindak secara emosional dan tak rasional. Motivasi merupakan pandangan atau efek yang diberikan sang seseorang pada orang lain sebagai akibatnya orang lain itu menuruti isi pandangan atau pengaruh tadi secara kritis dan bertanggungjawab. Dengan demikian, motivasi lebih berkonotasi positif. Simpati merupakan perasaan tertarik kepada pihak lain yg mendorong asa buat tahu serta bekerja dengan pihak lain.
Faktor-faktor yg mendorong terjadinya hubungan sosial
Proses hubungan sosial umumnya didasari sang beberapa faktor, seperti sugesti, imitasi, identifikasi, simpati, motivasi, dan ikut merasakan.
- Imitasi, merupakan tindakan sosial meniru perilaku, tindakan, tingkah laris, atau penampilan fisik seseorang secara hiperbola. Menjadi suatu proses, adakalanya imitasi berdampak positif jika yang ditiru tadi individu-individu yang baik menurut pandangan umum warga . Akan tetapi, imitasi sanggup pula berdampak negatif jika sosok individu yg ditiru berlawanan menggunakan pandangan umum rakyat. Model : seseorang murid meniru penampilan artis terkenal, seperti rambut gondrong, memakai anting, serta kalung secara berlebihan. Tindakan seperti itu akan mengundang reaksi berdasarkan lingkungan sosial yang menilai penampilan itu menjadi urakan atau tidak sopan.
- Sugesti, merupakan pemberian dampak atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Akibatnya, pihak yg ditentukan akan tergerak mengikuti dampak atau pandangan itu serta akan menerimanya secara sadar atau nir sadar tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya diperoleh dari orang-orang yg berwibawa dan mempunyai efek akbar pada lingkungan sosialnya. Akan namun, sugesti dapat jua asal menurut gerombolan mayoritas terhadap grup minoritas, ataupun orang dewasa terhadap anak-anak. Cepat atau lambatnya proses sugesti ini sangat tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, serta keadaan fisik seorang. Menjadi contoh Pimpinan partai politik melakukan kampanye di hadapan pendukungnya supaya memilih partai politiknya. Tindakan itu dilakukan buat meyakinkan serta memengaruhi orang banyak agar mengikuti partainya.
- Identifikasi, adalah kesamaan pada diri seorang buat menjadi sama menggunakan orang lain. Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi dinamakan idola ( istilah idol berarti sosok yg dipuja ). Identifikasi adalah bentuk lebih lanjut berdasarkan proses imitasi serta proses sugesti yg pengaruhnya amat kuat. Misalnya, seseorang remaja mengidentifikasikan dirinya dengan seorang penyanyi populer yang beliau kagumi. Lalu, beliau akan berusaha membarui penampilan dirinya agar sama menggunakan penyanyi idolanya, mulai menurut model rambut, pakaian, gaya bicara, bahkan hingga makanan kesukaan. Pada umumnya, proses identifikasi berlangsung secara kurang disadari sang seorang. Namun, yg niscaya oleh idola yang menjadi target identifikasi sahih-benar dikenal, entah eksklusif (bertemu, berbicara) ataupun tidak pribadi (melalui media keterangan).
- Simpati, adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini didasari atau didorong sang asa-hasrat buat tahu pihak lain buat tahu perasaannya ataupun bekerja sama dengannya. Dibandingkan ketiga faktor interaksi sosial sebelumnya, simpati terjadi melalui proses yang nisbi lambat.namun, pengaruh simpati lebih mendalam serta tahan usang. Agar simpati dapat berlangsung, diperlukan adanya saling pengertian antara ke 2 belah pihak. Pihak yang satu terbuka membicarakan pikiran ataupun isi hatinya. Sedangkan pihak yg lain mau menerimanya. Itulah sebabnya, simpati menjadi dasar hubungan persahabatan.
- Motivasi, adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulasi yg diberikan seseorang individu kepada individu lain sebagai akibatnya orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan itu secara kritis, rasional, serta penuh rasa tanggung jawab. Motivasi dapat diberikan menurut seorang individu pada kelompok, kelompok kepada kelompok, atau gerombolan pada individu. Wujud motivasi bisa berupa perilaku, perilaku, pendapat, saran, serta pertanyaan. Penghargaan berupa pujian pengajar kepada siswa berprestasi tinggi merupakan motivasi bagi siswa buat belajar lebih giat lagi. Motivasi diberikan sang orang-orang yg kedudukan atau statusnya lebih tinggi dan berwibawa. Mereka memiliki unsur-unsur keteladanan dan panutan masyarakat. Misalnya : seorang ayah yang baik serta bijaksana, dan menaruh kasih sayangnya pada anak dan istrinya merupakan tokoh yang patut disegani bagi seluruh anggota keluarganya. Apa yg dilakukan ayah akan menjadi motivasi bagi keluarganya untuk berbuat dan berperilaku sebaik ayahnya. Contoh lain seseorang ketua wilayah yang berwibawa penuh kharisma menjalankan pemerintahan didaerahnya melalui serangkaian proses sosial buat memotivasi warga supaya berperan aktif pada menciptakan wilayah yg lebih sejahtera.
- Empati, adalah proses kejiwaan seseorang individu buat larut dalam perasaan orang lain. Baik suka maupun duka. Contohnya, bila kita melihat orang mendapat musibah hingga luka berat, seolah-olah kita ikut menderita. Kita tidak hanya merasa kasihan terhadap orang yang terkena musibah itu namun jua empati penderitaannya. Demikian pula, jikalau seorang teman dekat kita terdapat yang mangkat global, kita merasa kehilangan seolah-olah saudara kita sendiri yang mangkat dunia
B. Faktor berdasarkan Luar Individu
Di samping dorongan yg asal menurut pada diri sendiri, hubungan sosial juga dirangsang oleh hal yang ada pada luar diri seorang. Tindakan orang lain, sikap diam orang lain, atau peristiwa-peristiwa yang berlangsung di kurang lebih kehidupan seseorang merupakan hal-hal yg bisa merangsang timbulnya interaksi sosial. Karena disapa orang lain, maka kita terlibat hubungan menggunakan orang tersebut. Lantaran bertanya-tanya atas sikap membisu orang yang kita kenal, maka kita terdorong buat bertanya serta mencari tahu masalahnya sebagai akibatnya terjadi interaksi sosial. Lantaran ingin mengetahui apa karena-sebab sebuah kecelakaan lalu-lintas, kita bertanya kepada orang yang terdapat pada tempat kejadian, maka terjadilah interaksi sosial. Interaksi sosial selalu terjadi karena ada aksi dan reaksi pada antara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
sekian artikel mengenai Faktor-faktor terjadinya hubungan sosial semoga bermanfaat