PENGERTIAN KESALAHAN BERBAHASA


Berbicara kesalahan berbahasa makaseperti berbicara jalan raya serta pengendaranya, jalan sebagai bahasa danpengendara menjadi kesalahan berbahasa, lantaran kesalahan berbahasa ada pada dalambahasa. Sebelum membahas kesalahan berbahasa maka wajib lebih dahulu mengetahuiapa serta bagaimana yang diklaim dengan analisis kesalahan berbahasa.
Corder(1974) menggunakan3(3) istilahuntukmembatasikesalahanberbahasa:
(1)Lapses,
(dua)Error,dan
(3)Mistake
Sedangkan Huda (1981) mengistilahkankesalahanberbahasaitudengan“kekhilafan(error)”.adapun Tarigan (1997) menyebutnyadengan kata “kesalahan berbahasa”.
Sangatperlu mengetahui pengertian kata-kata tadi. Lapses, ErrordanMistake merupakan kata-kata pada daerah kesalahan berbahasa.ketigaistilahitumemilikidomainyangberbeda-bedadalam memandang kesalahan berbahasa. Corder (1974) menjelaskan:
1)Lapses
Lapses adalahkesalahanberbahasaakibatpenuturberalihcarauntuk menyatakansesuatusebelumseluruhtuturan(kalimat)selesaidinyatakan selengkapnya. Untuk berbahasalisan, jenis kesalahan ini pada istilahkan dengan “slipofthetongue”sedanguntukberbahasatulis, jeniskesalahanini diistilahkan“slipofthepen”.kesalahaniniterjadiakibatketidaksengajaan serta tidakdisadari sang penuturnya.
2)Error
Error adalahkesalahanberbahasaakibatpenuturmelanggarkaidahatau aturantatabahasa(breachesofcode).kesalahaniniterjadiakibatpenutur telah memiliki aturan (kaidah) rapikan bahasa yang tidak sinkron daritata bahasa yang lain, sehingga itu berdampak dalam kekurangsempurnaan atauketidakmampuan penutur.haltersebutberimplikasiterhadappenggunaanbahasa,terjadi kesalahanberbahasa dampak penutur menggunakan kaidah bahasa yang galat.
3)Mistake
Mistake merupakan kesalahan berbahasaakibat penutur nir sempurna dalam memilih kataatauungkapanuntuksuatusituasitertentu.kesalahaninimengacu kepadakesalahanakibatpenuturtidaktepatmenggunakankaidahyang diketahuibenar,bukankarenakurangnyapenguasaanbahasakedua(B2). Kesalahan terjadi dalam produk tuturanyang nir sahih.
Kesalahan berbahasa dipandangsebagai bagian dari proses belajar bahasa. Iniberartibahwakesalahanberbahasaadalahbagian yangintegraldari pemerolehan danpengajaran bahasa. Sekarang “Apayangdimaksud kesalahan berbahasa Indonesia?” Apabila kesalahanberbahasaitudihubungkandenganpernyataanatausemboyan “Pergunakanlah bahasa Indonesia yangbaik serta benar,” ada dua (2) parameter atau tolok ukur kesalahan dalamberbahasa Indonesia.
Pertama,pergunakanlahbahasaIndonesiayangbaik.iniberartibahwa bahasaIndonesiayangbaikadalahpenggunaanbahasa sesuaidenganfactor-faktor penentu dalam komunikasi.inilah faktor-faktor penentu dalam komunikasi, diantaranya:
1)siapa yg berbahasadengan siapa;
2)untuk tujuan apa;
3)dalam situasi apa (tempat serta saat);
4)dalam konteks apa(partisipan, kebudayaan serta suasana);
5)dengan jalur mana (lisan atau goresan pena);
6)denganmediaapa(tatapmuka,telepon,surat,koran,buku,media komunikasi lain:Hp, Internet);
7)dalamperistiwaapa(bercakap,ceramah,upacara,lamaranpekerjaan, pelaporan, pengungkapan perasaan).
Kesalahanberbahasaadalah penggunaanbahasayang menyimpangdarikaidahbahasayangberlaku dalambahasaitu.sementara itu kekeliruanadalah penggunaan bahasa yg menyimpang berdasarkan kaidah bahasa yang berlakudalambahasaitunamuntidakdipandangsebagaisuatupelanggaran berbahasa. Jadi,analisis kesalahan berbahasa difokuskan pada kesalahan berbahasa berdasarkanpenyimpangan kaidah bahasayang berlakudalam bahasa itu.

b.KategoriKesalahan Berbahasa
Kesalahanberbahasa dapatdisebabkanoleh intervensi (tekanan) bahasa pertama (B1) terhadap bahasa ke 2(B2). Kesalahan berbahasa yang paling umum terjadi dampak defleksi kaidahbahasa. Hal itu terjadiolehperbedaankaidah(struktur)bahasapertama(B1)denganbahasa ke 2(B2).selainitukesalahanterjadiolehadanyatransfernegatifatau intervensiB1padaB2.dalampengajaranbahasa,kesalahanberbahasa disebabkanolehbanyakfaktor,antara lain:kurikulum,pengajar,pendekatan, pemilihanbahanajar,sertacarapengajaranbahasayangkurangtepat(Tarigan, 1997).
Berdasarkankonstituen bahasa, kesalahan terjadi pada tataran penggunaan unsur-unsurbahasaketikadihubungkandenganunsurbahasalaindalamsatu bahasa. Dalamkategoristrategiperformasi,tatarankesalahanbahasadapat dibedakanmenjadi4(empat)kesalahan.berikutadalahkeempatkesalahan kategori taktik performasi:
1)menambahkan satu ataulebih unsur-unsur bahasa yang nir dibutuhkan dalam suatu frase atau kalimat.akibatnya terjadi defleksi konstruksi frase atau kalimat.
2)kesalahan bentukan (misformation), penutur membentuksuatu frase atau kalimat yang nir sesuai kaidah bahasa itu. Akibatnyakonstruksi frase atau kalimat menjadi salah (defleksi) kaidah bahasa.
3)kesalahurutan(misordering),penuturmenyusunataumengurutkanunsur- Penanggalan (omission), penutur bahasa menanggalkan satu ataulebih unsur-unsurbahasayangdiperlukandalamsuatufraseatau kalimat.akibatnya terjadi defleksi konstruksifrase atau kalimat.
4)Penambahan (addition),penutur bahasa unsur bahasa pada suatu konstruksi frase atau kalimat pada luarkaidah bahasa itu. Akibatnya frase atau kalimat itu menyimpang berdasarkan kaidahbahasa.
c.Ejaan yangdisempurnakan
Ejaan adalahkeseluruhan peraturan bagaimana mendeskripsikan lam-bang-lambang bunyi bahasa danbagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan, penggabungan) dalamsuatu bahasa. Dalam kamus akbar bahasa Indonesia dinyatakan sebagaikaidah-kaidah cara mendeskripsikan suara-suara (istilah, kalimat dsb) dibentuktulisan (huruf-alfabet ) serta penggunaan tanda-tanda baca.
a)HurufAbjad
Huruf Abjad yang dipakai dalam ejaanbahasa Indonesia terdiri atas alfabet berikut.
1)HurufAbjad (a, b, c, d, e, f, g, h, I, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x,y, z)
2)HurufAbjad Kapital (A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U,V, W, X, Y, Z)
3)HurufVokal (a, I, u, e, o)
4)HurufKonsonan (b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, , p, q, r, s, t, v, w, x, y, z)

b)HurufKapital
1)Dipakai menjadi hurufprtama kata pada awal kalimat
2)Dipakai menjadi hurufpertama dalam kata serta ungkapan yang berhubungan dengan kepercayaan , kitab kudus, danTuhan, termasuk kata ganti buat Tuhan.
3)Dipakai sebagai hurufpertama nama gelar kehormatan, keturunan, serta keagamaan yang diikuti namaorang.
4)Huruf modal tidak digunakan menjadi alfabet pertama namagelar kehormatan, keturunan, serta keagamaan yang nir diikuti nama orang.
5)Dipakai menjadi hurufpertama unusr nama jabatan yg diikuti nama orang, nama instansi, atau namatempat yg dipakai sebgaia pengganti nama orang.
6)Dipakai menjadi hurufpertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk dalam bentuk lengkapnya.
7)Dipakai menjadi hurufpertama nama bangsa, suku bangsa, serta bahasa.
8)Dipakai menjadi hurufpertama nama tahun, bulan, hari, serta hari raya.
9)Dipakai sebagaihuruf pertama nama geografi, unsur nama resmiNegara, alfabet pertama nama gelar, penunjuk nama interaksi korelasi.
c)Hurufmiring
Huruf miring dipakai buat menuliskannama kitab , majalah, serta surat liputan yg dikutip pada goresan pena. Huruf miringdipakai buat menuliskan istilah atau ngkapan asing yang bukan bahasaIndonesia.
d)HurufTebal
Huruf tebal dipakaiuntuk menuliskan judul kitab , bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang,daftar pustaka, indeks, serta lampiran. Huruf tebal nir dipakai untukmenegaskan alfabet istilah, atau grup kata, buat keperluan maka istilah dicetakmiring.
e)KataDepan
Kata Depan di, ke, dan dari ditulis terpisah menurut istilah yg mengikutinya, kecuali pada dalamgabungan kata, kecuali dalam adonan kata yg sudah lazim dianggap sebagai satu kata, misalnya kepada serta daripada.
f)Partikel
Partikel -lah, -kah, serta -tah ditulis serangkai, sedangkan partikel pun ditulis terpisah darikata yang didahuluinya.
g)KataGanti
Kata Ganti ku-, serta kau-ditulis serangkaidengan istilah yg mngikutinya; -ku, -mu,dan –nya ditulis serangkai dengankata yang mendahuluinya.
h)TandaBaca
1)Tandatitik digunakan dalam akhir kalimat yg bukan pertanyaan atau seruan.
2)Tandatitik digunakan pada eblakang nomor atau alfabet dalam suatu bagan, ikhtisar, ataudaftar.
3)Tandatitik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, serta etik yang menunjukanwaktu.
4)Tandatitik dipakai untuk memisahkan angka menit, serta detik yang menunjukan jangkawaktu.
5)Tandatitik dipakai dalam daftar pustaka diantar nama penulis, judul tulisan yangtidak berakhir dengan tada Tanya atau tanda seru, serta tempat terbit.
6)Tandatitik tidak dipakai untuk akhir judul yang merupakan kepala karangan ata kepalailustrasi, tabel, serta sebagainya.
7)Tandatitik dipakai pada penulisan singkatan.
8)Tandakoma (,) dipakai antara unsur-unsurdalam suatu perincian atau pembilangan, memisahkan kalimat setara yangsatu dari kalimat setara berikutnya, memisahkan anak kalimat berdasarkan induk kalimatjika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.dipakai di belakang kata atauungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat dalam awal kalimat.
9)Tandatitik 2 digunakan dalam akhir pernyataan lengkap yang menyertakan rangkaian.
10)Tandahubung ()dipakai untuk menyambung suku istilah yang terpisah


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel