RPP BAHASA INDONESIAHIKAYAT 2 KURIKULUM 2019 KELAS X SEMESTER GANJIL
Wednesday, November 29, 2017
Edit
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN ..............
Kelas/Semesester :X/Ganjil
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Hikayat
AlokasiWaktu : (2x45menit)
Jumlah Pertemuan : 1x pertemuan
A.KompetensiInti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis danmengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitifberdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, serta humaniora menggunakan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, danperadaban terkait penyebab kenyataan dan insiden, dan menerapkan pengetahuanprosedural dalam bidang kajian yg khusus sinkron dengan talenta dan minatnyauntuk memecahkan kasus.
4.mengolah, menalar,menyaji, serta mencipta dalam ranah konkret serta ranah tak berbentuk terkait denganpengembangan dari yang dipelajarinya pada sekolah secara berdikari serta bertindaksecara efektif serta kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidahkeilmuan.
B.Tujuan Pembelajaran
Setelahmengikuti kegiatan dalam pelajaran ini dengan sungguh-benar-benar, anak didik dapat:
1.memahamiunsur ekstrinsik cerita rakyat(hikayat);
2.menentukannilai-nilai cerita masyarakat (hikayat);
3.mengembangkancerita warga (hikayat) sebagai teks eksposisi;
4.menentukanmakna isi dan nilai-nilai hikayat yang akan dikembangkan menjadi tekseksposisi;
C.KompetensiDasar dan Indikator
No
Kompetensi Dasar
Indikator
1
3.7Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik mulut juga tulis.
3.7.1Menemukan unsur ekstrinsik cerita warga (hikayat);
3.7.2Menentukan nilai-nilai cerita warga (hikayat);
3.7.3Menentukan makna isi serta nilai-nilai hikayat yang akan dikembangkan sebagai teks eksposisi;
2
4.7Menceritakan pulang isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca.
4.7.1Menyampaikan nilai-nilai cerita masyarakat (hikayat) didepan kelas;
4.7.dua Mengembangkan cerita masyarakat (hikayat) sebagai teks eksposisi;
D.Materi Pembelajaran
1.pengertiancerita rakyat (hikayat)
2.ciri ceritarakyat (hikayat).
3.unsur ekstrinsikberupa nilai-nilai yg terkandung pada cerita (nilai religius ataukeagamaan, nilai budaya atau kultur, nilai etika atau moral, nilai sosial,nilai pendidikan atau edukasi).
- Menemukan nilai-nilai yang terkandung pada cerita rakyat (hikayat).
- Mengembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita warga (hikayat) sebagai teks eksposisi.
E.KegiatanPembelajaran
Kegiatan
Deskripsi
AlokasiWaktu
Pendahuluan
1.berdoa, mengkondisikan kesiapan siswa agar lebih kondusif untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, (mempelajari kerapihan, kebersihan kelas, absensi, rencana aktivitas, menyiapkan media dan alat dan kitab yang diharapkan).
2.pembiasaan membaca dan menulis selama 10 menit
3.pengajar memberikan motivasi, dan perilaku spiritual yaitu bersyukur lantaran mampu mendapatkan aneka macam nikmat.
4. Pengajar menyampaikan Topik yg akan dipelajari dan mengungkapkan kompetensi yg akan pada capai.
5. Guru memakai buku teks berdasarkan banyak sekali sumber ( yang sudah disahkan kemendikbud )
20 menit
Inti
1.pengajar mengajak murid mengingat dan menyebutkan balik materi mengenai hikayat.
2.guru memberikan penjelasan tentang unsur ekstrinsik hikayat.
3.pengajar mengajak siswa membaca materi LKS Bahasa Indonesia kelas X kurikulum 2013edisi revisi tentang unsur ekstrinsik hikayat selama 5 mnt.
4.pengajar mengajak siswa untuk beserta-sama menjelaskan ciri serta unsur ekstrinsik hikayat.
5.guru mengajak murid membaca cerita rakyat (hikayat) bunga kemuning dalam Lomba Kompetensi Siswa.
6.guru meminta satu murid buat menceritakan kembali hikayat yang sudah dibaca pada depan kelas.
7.siswa menanggapi isi cerita dalam hikayat bunga kemuning.
8.pengajar memerintahkan siwa buat menganalisis dan menyimpulkan nilai-nilai yang termuat pada “Hikayat Bunga Kemuning” secara tertulis pada bentuk teks eksposisi.
9.pengajar menggunakan metode talking stick untuk memilih siswa menuliskan nilai-nilai yang ditemukan dalam hikayat.
60 menit
Penutup
1. Pengajar dan siswa menyimpulkan materi yg sudah dipelajari.
2.guru menaruh refleksi.
3. Pengajar membicarakan tema pembelajaran yg akan tiba.
4.pengajar mengucapkan salam.
10Menit
F.Metode Pembelajaran danPendekatan Pembelajaran
Metode : Diskusi
Talking stick
Pendekatan: Saintifik
G.Media,Alat, serta Sumber Pembelajaran
Media : Ceritarakyat (hikayat) dari Lomba Kompetensi Siswa
Alat : Spidol
Sumberpembelajaran : 1. LKS Bahasa Indonesia kelas X Semester 1
2.tatang Atep, Suwondo Dodo, dkk. 2013. Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku untukkelas X SMA serta MA acara Wajib. PT. Tiga Seragkai Pustaka Mandiri-Global.solo.
tiga.kementrianPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesa. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri serta Akademik Kurikulum2013 edisi revisi 2014.
4.sulistyowati Trisni, Krisdayato Anang. 2013. Bahasa Indonesia KebanggaanBangsaku buat Kelas X SMA dan MA Program Wajib. PT. Tiga Seragkai PustakaMandiri-Platinum.solo.
H.Penilaian
Teknik serta Bentuk Instrumen
Teknik
Bentuk Instrumen
Tes Tulis
Tes menulis laporan output diskusi mengenai cerita masyarakat (hikayat)
Tes Praktik
1.menemukan unsur ekstrinsik hikayat
2.mengomunikasikan nilai-nilai cerita masyarakat (hikayat)
Serang, 14 November2016
Lampiran1
Bahanajar
Cerita Rakyat(Hikayat)
Cerita rakyat (hikayat) merupakan ceritayang ada dan tersebar di suatu daerah eksklusif secara turun temurun. Biasanyacerita masyarakat bercerita tentag sesuatu yang berhubungan dengan keadaan alam disuatu tempat daerah, atau berhubungan dengan nama-nama tempat pada suatu wilayah.misalnya insiden suatu danau, terbentuknya suatu gunung, cerita mengenai asalkejadian suatu wilayah, serta lain-lain.
Cerita warga suatu wilayah bersifatanonim (tidak diketahui siapa pengarangnya), karena cerita tersebut disampaikansecara verbal menurut ekspresi ke ekspresi. Oleh karena itu, satu versi cerita akan sangatberagam dalam penyampaiannya.
unsur-unsur cerita warga terdiri atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik
A.UnsurIntrinsik
Unsurintrinsik terdiri atas tema cerita, latar cerita (setting), alur/plot, tokoh danpenokohan (karakter), serta amanat.
1.tema
Pokokpembicaraan yg mendasari cerita.
2.Latar/setting
Adalahtempat, waktu, susasana yg masih ada dalam cerita. Sebuah cerita harus jelasdimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika ceritaberlangsung.
3.plot/alur
Yaiturangkaian peristiwa yang sambung-menyambung dalam sebuah cereita berdasarkanlogika sebba-dampak. Alur mencakup beberapa tahap termin, yaitu:
a.pengantar
Bagiancerita berupa lukisan, saat, loka, atau peristiwa yg adalah awal cerita.
b.penampilanmasalah
Bagianyang menceritakan masalah yg dihadapi pelaku cerita.
c.puncakketegangan/klimaks
Masalahdalam cerita sudah sangat gawat, perseteruan telah memuncak.
d.keteganganmenurun/antiklimaks
Masalahtelah berangsur dapat diatasi serta kekhawatiran mulai hilang.
e.penyelesaian/resolusi
Masalahtelah bisa diatasi atau diselesaikan.
4.penokohan(perwatakan)
Yaitupemberian tabiat dalam tokoh cerita, penokohan dibagi sebagai 3 yaitu:
a.protagonist
Merupakantokoh yg mendukung ilham serta sebagai sentra cerita.
b.antagonis
Merupakantokoh yang menentang wangsit atau menentang tokoh protagonist.
c.tritagonis
Adalahtokoh pembantu yag berperan menjadi penengah. Menggambarkan watak atau karakterseorang tokoh bisa ditinjau menurut 3 segi, melipui:
1)Dialogtokoh
2)Penjelasantokoh
3)Penggambaranfisik tokoh
5.amanat
Yaituajaran yg masih ada pada cerita yang bisa dijadikan sebagai contoh.
B.UnsurEkstrinsik
Unsurini berada diluar karya sastra itusendiri, contohnya nilai-nilai yang terkandung dalam cerita warga tersebut.nilai adalah hal-hal atau sifat-sifat yang penting dan bermanfaat dan digunakandalam kehidupan bermasyarakat antara lain sebagai berikut:
1)Nilaikeagamaan
2)Nilaibudaya atau kultur
3)Nilaietika atau moral
4)Nilaisosial nilai pendidikan serta edukasi.
Ciri-ciricerita warga adalah sebagai berikut:
a.bersifatlisan
b.bersifatanonim (tidak diketahui siapa pengarangnya)
c.bersifatkomunal (milik beserta)
d.bentukdan isinya bersifat statis
e.mencerminkanaturan-anggaran hidup
f.istanasentris.
Lampiran2
Latihan
A.soal
1.bacalah hikayat “Bunga Kemuning” berikut!
2.analisisdan simpulkan nilai-nilai yang termuat pada cerita masyarakat diatas!
3.konversilahhikayat “Bunga kemuning” menjadi teks eksposisi!
“HIKAYAT BUNGA KEMUNING”
Dahulu kala, terdapat seseorang raja yangmemiliki sepuluh orang puteri yang manis-cantik. Sang raja dikenal sebagairaja yg bijaksana. Tetapi ia terlalu sibuk menggunakan kepemimpinannya, karena ituia nir bisa untuk mendidik anak-anaknya. Istri sang raja telah meninggaldunia saat melahirkan anaknya yg bungsu, sebagai akibatnya anak sang raja diasuholeh inang pengasuh. Puteri-puteri Raja sebagai manja serta nakal. Mereka hanyasuka bermain pada danau. Mereka tak mau belajar serta jua tak mau membantu ayahmereka. Pertengkaran seringkali terjadi diantara mereka.
Kesepuluh puteri itu dinamai dengannama-nama rona. Puteri Sulung bernama Puteri Jambon. Adik-adiknya dinamaiPuteri Jingga, Puteri Nila, Puteri Hijau, Puteri Kelabu, Puteri Oranye, PuteriMerah Merona, Puteri Kuning serta 2 puteri lainnya. Baju yg mereka pun berwarnasama dengan nama mereka. Dengan begitu, oleh raja yang sudah tua dapatmengenali mereka dari jauh. Meskipun kecantikan mereka hampir sama, si bungsuPuteri Kuning sedikit berbeda, Ia tidak terlihat manja dan nakal. Sebaliknya iaselalu riang serta dan tersenyum ramah kepada siapapun. Ia lebih suka bebergiandengan inang pengasuh daripada menggunakan abang-kakaknya.
Pada suatu hari, raja hendak pergijauh. Ia mengumpulkan semua puteri-puterinya. "Aku hendak pulang jauh danlama. Oleh-sang apakah yg kalian inginkan?" tanya raja. "Aku inginperhiasan yg mahal," kata Puteri Jambon. "Aku mau kain sutra yangberkilau-kilau," istilah Puteri Jingga. 9 anak raja meminta bantuan gratis yangmahal-mahal dalam ayahanda mereka. Tetapi lain halnya menggunakan Puteri Kuning. Iaberpikir sejenak, lalu memegang lengan ayahnya. "Ayah, saya hanya inginayah pulang dengan selamat," katanya. Kakak-kakaknya tertawa danmencemoohkannya. "Anakku, benar-benar baik perkataanmu. Tentu saja aku akankembali menggunakan selamat dan kubawakan hadiah latif buatmu," istilah sang raja.tak lama kemudian, raja pun pergi.
Selama oleh raja pulang, para puterisemakin nakal serta malas. Mereka tak jarang membentak inang pengasuh serta menyuruhpelayan agar menuruti mereka. Karena sibuk menuruti permintaan para puteri yangrewel itu, pelayan tidak sempat membersihkan taman istana. Puteri Kuning sangatsedih melihatnya karena taman merupakan loka kesayangan ayahnya. Tanpa ragu,Puteri Kuning merogoh sapu dan mulai membersihkan taman itu. Daun-daun keringdirontokkannya, rumput liar dicabutnya, serta dahan-dahan pohon dipangkasnyahingga rapi. Semula inang pengasuh melarangnya, tetapi Puteri Kuning tetapberkeras mengerjakannya.
Kakak-saudara tertua Puteri Kuning yangmelihat adiknya menyapu, tertawa keras-keras. "Lihat tampaknya kita punyapelayan baru,"istilah seorang diantaranya. "Hai pelayan! Masih adakotoran nih!" ujar seorang yg lain sambil melemparkan sampah. Tamanistana yang telah rapi, pulang acak-acakan. Puteri Kuning membisu saja danmenyapu sampah-sampah itu. Kejadian tersebut terjadi berulang-ulang sampaiPuteri Kuning kelelahan. Dalam hati beliau sanggup mencicipi penderitaan para pelayanyang dipaksa mematuhi banyak sekali perintah saudara tertua-kakaknya.
"Kalian ini sungguhketerlaluan. Mestinya ayah tak perlu membawakan apa-apa untuk kalian. Bisanyahanya mengganggu saja!" Kata Puteri Kuning menggunakan murka . "Sudah ah,saya bosan. Kita mandi di danau saja!" ajak Puteri Nila. Mereka meninggalkanPuteri Kuning seorang diri. Begitulah yg terjadi setiap hari, sampai ayahmereka pergi. Ketika sang raja datang pada istana, kesembilan puteri nya masihbermain pada danau, ad interim Puteri Kuning sedang merangkai bunga pada terasistana. Mengetahui hal itu, raja sebagai sangat sedih. "Anakku yang rajindan baik budi! Ayahmu tidak mampu memberi apa-apa selain kalung batu hijau ini,bukannya warna kuning kesayanganmu!" kata oleh raja.
Raja memang telah mencari-carikalung batu kuning pada banyak sekali negeri, namun benda itu tidak pernah ditemukannya."Sudahlah Ayah, tak mengapa. Batu hijau pun cantik! Lihat, serasi benardengan bajuku yg berwarna kuning," kata Puteri Kuning dengan lemahlembut. "Yang penting, ayah sudah pulang. Akan kubuatkan teh hangat untukayah," ucapnya lagi. Ketika Puteri Kuning sedang membuat teh,abang-kakaknya berdatangan. Mereka ribut mencari bantuan gratis serta salingmemamerkannya. Tak ada yang jangan lupa pada Puteri Kuning, apalagi menanyakanhadiahnya. Keesokan hari, Puteri Hijau melihat Puteri Kuning memakai kalungbarunya. "Wahai adikku, bagus benar kalungmu! Seharusnya kalung itumenjadi milikku, karena saya adalah Puteri Hijau!" ucapnya menggunakan perasaaniri.
Ayah memberikannya padaku, bukankepadamu," sahut Puteri Kuning. Mendengarnya, Puteri Hijau sebagai marah.ia segera mencari saudara-saudaranya dan menghasut mereka. "Kalung itumilikku, namun dia mengambilnya berdasarkan saku ayah. Kita harus mengajarnya berbuatbaik!" kata Puteri Hijau. Mereka kemudian putusan bulat untuk merampas kalung itu.tak lama kemudian, Puteri Kuning timbul. Kakak-kakaknya menangkapnya danmemukul kepalanya. Tak disangka, pukulan tadi mengakibatkan Puteri Kuningmeninggal. "Astaga! Kita wajib menguburnya!" seru Puteri Jingga.mereka beramai-ramai mengusung Puteri Kuning, lalu menguburnya pada taman istana.puteri Hijau ikut mengubur kalung batu hijau, lantaran dia tidak menginginkannyalagi.
Sewaktu raja mencari Puteri Kuning,tidak ada yg memahami kemana puteri itu pulang. Kakak-kakaknya pun diam seribubahasa. Raja sangat marah. "Hai para pengawal! Cari serta temukanlah PuteriKuning!" teriaknya. Tentu saja tidak ada yang sanggup menemukannya.berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, tidak ada yg berhasilmencarinya. Raja sangat murung . "Aku ini ayah yg buruk,"katanya." Biarlah anak-anakku kukirim ke tempat jauh buat belajar danmengasah budi pekerti!" Maka beliau pun mengirimkan puteri-puterinya untukbersekolah pada negeri yang jauh. Raja sendiri seringkali termenung-menung pada tamanistana, sedih memikirkan Puteri Kuning yg hilang tak berbekas.
Suatu hari, tumbuhlah sebuahtanaman pada atas kubur Puteri Kuning. Sang raja heran melihatnya. "Tanamanapakah ini? Batangnya bagaikan jubah puteri, daunnya bulat berkilau bagaikalung batu hijau, bunganya putih kekuningan serta sangat wangi! Tanaman inimengingatkanku dalam Puteri Kuning. Baiklah, kuberi nama beliau Kemuning.!"kata raja dengan bahagia. Sejak itulah bunga kemuning menerima namanya.bahkan, bunga-bunga kemuning bisa dipakai buat mengharumkan rambut.batangnya dipakai untuk membuat kotak-kotak yang indah, sedangkan kulit kayunyadibuat orang menjadi bedak. Setelah mangkat pun, Puteri Kuning masih memberikankebaikan.
B.kunci Jawaban
UNSUREKSTRINSIK
a. Nilai Sosial
Mencobauntuk lebih baik
b. Nilai Agama
Berbuatbaik walaupun dibalas kejahatan
(Buktiagama islam)
“Sesungguhnyarahmat Allah Swt amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS.al-A’raf: 56)
“Danberbuat baiklah kepada bunda-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orangmiskin, tetangga yg dekat serta tetangga yang jauh, sahabat sejawat, ibnu sabil(orang yang bepergian) serta hamba sahayamu (pembantu).” (QS. An-Nisa [4]: 36).
c. Nilai Moral
Keburukan akan terbongkar dengansendirinya walaupun ditutupi.
d. Nilai Budaya
Sopan serta santun pada orang tua,Pada jaman dahulu tentang hadiah nama putri atau putra.
3.mengonversihikayat sebagai teks eksposisi
Nilai-nilaiyang terkandung pada hikayat “Bunga Kemuning”
Hikayat sebagai bagian berdasarkan karya sastradan termasuk dalam prosa lama sangat identik menggunakan bahasa yg digunakannyayaitu cendrung standar dan umumnya menggunakna bahasa melayu. Hikayat umumnya bercerita mengenai sesuatu yang berhubungandengan keadaan alam pada suatu tempat, atau berhubungan dengan nama-nama tempatdi suatu daerah. Misalnya peristiwa suatu danau, terbentuknya suatu gunung,cerita mengenai dari kejadian suatu daerah, dan lain-lain.
Hikayat pada Kamus Besar Bahasa Indonesiaberarti karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita,undang-undang, serta silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis,atau adonan sifat-sifat itu, dibaca buat pelipur lara. Banyak hikayat yangberkembang di Indonesia contohnya Hang tuah, seribu satu malam dan lain-lain.dalam hikayat masih ada unsur intrnsik yaitu unsur yang masih ada pada cerita(tema, latar, alur, penokohan serta amanat), serta unsur ekstrinsik yaitu unsuryang berada diluar cerita mencakup nilai-nilai atau sifat-sifat yg pentingdan berguna dan dipakai pada kehidupan bermasyarakat yg pula dapatdijadikan norma atau anggaran berkehidupan. Seperti dalam hikayat “BungaKemuning” kita dapat merogoh beberapa nilai kehidupan didalamnya, sepertinilai moral, nilai budaya, nilai sosial, nilai pendidikan atau edukasi.
Hikayat bunga kemuning menceritakantentang seseorang raja yg memiliki 10 orang puteri yg diberi nama PuteriJambon, Puteri Jingga, Puteri Nila, Puteri Hijau, Puteri Ungu, Puteri Kelabu,Puteri Biru, Puteri Oranye, Puteri Merah Merona serta Puteri Kuning.istri rajameninggal global sesudah melahirkan Puteri Kuning. Ke-9 puteri sangat manja dannakal, berbeda menggunakan si bungsu Puteri Kuning yg ramah serta baik hati. Suatuhari raja hendak pergi jauh. Ke-9 puterinya meminta oleh-sang yang glamor, namunPuteri Kuning hanya memint ayahnya pulang dengan selamat. Ketika sang rajapulang, beliau memberi Puteri Kuning sebuah kalung batu hijau. Puteri Hijau merasacemburu, beliau bersama saudaranya yang lain memukul ketua Puteri Kuning sampai iameninggal. Tanpa sepengetahuan orang-orang istana, ke-9 puteri mengubur PuteriKuning. Mengetahui puteri bungsunya hilang, oleh raja mencarinya, namunpencariannya tak menjadikan output. Suatuhari tumbuhlah sebuah flora di atas kubur Puteri Kuning.karena tanamantersebut nampak misalnya Puteri Kuning, maka oleh raja menamainya PuteriKemuning.
Adapun nilai yg terkandung dalamhikayat “Bunga Kemuning” dapat dijadikan sebagai
Contoh dalam kehidupan sehari-hari, berikutadalah nilai-nilai dalam hikayat “Bunga Kemuning”: (1) Nilai Sosial : mencobauntuk lebih baik, (dua) Nilai Agama : berbuat baik walaupun dibalas kejahatan,(3) Nilai Moral : keburukan akan terbongkar dengan sendirinya walaupunditutupi, (4) Nilai Budaya : sopan serta santun pada orang tua.
Jadi dari hikayat “Bunga Kemuning” kitadata mengambil pelajaran baik berdasarkan segi moral juga agama, bahwa kita tidakboleh membalas kejahatan dengan kejahatan, serta wajib patuh terhadap orang tuabersikap sopan serta santun.
NilaiBudaya dalam Hikayat “Bunga Kemuning”
Hikayat bungakemuning merupakan hikayat yang menceritakan mengenai seorang raja yang memilikisepuluh orang putri yang diberi nama warna-rona, Puteri Jambon, Puteri Jingga,Puteri Nila, Puteri Hijau, Puteri Ungu, Puteri Kelabu, Puteri Biru, Puteri Oranye,Puteri Merah Merona dan Puteri Kuning.istri raja meninggal dunia setelahmelahirkan Puteri Kuning. Ke-9 puteri sangat manja serta nakal, tidak sinkron dengan sibungsu Puteri Kuning yg ramah dan baik hati. Suatu hari raja hendak pergijauh. Ke-9 puterinya meminta oleh-sang yang glamor, namun Puteri Kuning hanyameminta ayahnya balik menggunakan selamat.
Ada beberapa nilai yg bisa diambil dari Hikayat “BungaKemuning”, salah satunya dalah nilai budaya. Hikayat sebagia bagian menurut karyasastra usang identik dengan budaya, adapun nilai budaya yang masih ada dalamHikayat “Bunga Kemuning” dapat dilihat berdasarkan kutipan cerita berikut:
“lainhalnya menggunakan Puteri Kuning. Ia berpikir sejenak, lalu memegang lengan ayahnya."Ayah, aku hanya ingin ayah pulang dengan selamat," katanya.kakak-kakaknya tertawa serta mencemoohkannya. "Anakku, sungguh baikperkataanmu. Tentu saja aku akan balik menggunakan selamat serta kubawakan hadiahindah buatmu," istilah sang raja”.
Dari percakapan putri kuning denganayahnya terlihat putri kuning adalah anak yang baik, sopan pada orang tua dantdak mnuntut hiperbola dalam orang tua, itu adalah nilai-nilai luhur yagpatut ditiru bagi setiap anak.
Jadi menjadi anak kita mampu mengambilcontoh dari hikayat “BungaKemuning” bahwa sebagai anak kita harussopan terhadap orang tua.
PanduanPenskoran
a.kognitif
No
Deskripsi
Aspek yg Dinilai
Jumlah skor
Unsur ekstrinsik
Mengonversi hikayat menjadi teks eksposisi dengan memerhatikan struktur (Tesis, Argumentasi, Penegasan Ulang)
Nilai agama
Nilai budaya
Nilai moral
Nilai sosial
1
Jika anak didik menjawab paripurna/tepat
15
15
15
15
40
100
2
Jika anak didik menjawab kurang paripurna/kurang tepat
10
10
10
10
30
70
3
Jika murid menjawab tidak tepat
5
5
5
5
10
30
4
Jika siswa nir menjawab
0
0
0
0
0
0
Keterangan: nilai tertinggi adalah 100
b.psikomotor
No
Deskripsi
Aspek yg Dinilai
Jumlah
Skor
Kesesuaian cerita
Intonasi
Gaya bahasa
1
Jika murid menceritakan balik hikayat dengan sempurna.
40
30
30
100
2
Jika murid menceritakan balik hikayat kurang sempurna.
25
25
25
75
3
Jika siswa menceritakan kembali hikayat menggunakan tidak sesuai atau tidak tepat.
15
15
15
60
4
Jika murid nir tampil atau nir menceritakan pulang hikayat yg dibaca.
0
0
0
0